Meira masuk kedalam mobilnya,
namun bersamaan dengan itu Ponselnya kembali berdering.
"Ia Dev." Jawabnya.
"Beb Kamu dimana ?,Nyantai yuk.." Ucap temannya mengajak Meira keluar.
"Aku di luar,Kamu menyusul saja di cafe biasa,aku segera kesana juga." Jawabnya.
"Okey beb..,bye..."
ucap temannya kemudian mematikan sambungan telepon dengannya.
Meira pun lansung melajukan kendaraannya menuju tempat yang sudah mereka berdua tentukan.
Sepuluh menit kemudian Meira sampai disana,dia lansung masuk kedalam mencari tempat duduk.tidak lama pelayan datang menghampiri Meira memberikan daptar menu yang ada disana,Meira memesan makanan dan minuman untuk dirinya dan sahabatnya.
Tidak lama temannya datang mencari keberadaannya,Meira melambaikan tangannya agar temannya tau itu adalah dia.
"Beb kau...??" Devi sangat terkejut melihat Meira yang saat itu sangat berubah sekali penampilannya,bahkan dia hampir tidak mengenal Sahabatnya itu.
"Duduklah." Ucap Meira.
Devi pun lansung duduk berhadapan dengan Meira.
"Jelaskan padaku kenapa kamu tiba tiba berubah menjadi seperti ini beb?, Reyna Zameira yang aku kenal,dia wanita perfect body,yang membuat semua mata pria mengarah padanya,
lalu sekarang kamu,Oh my god..Apa ini Beb..?" Ucap devi masih tidak percaya perubahan sahabatnya.
"Aku sudah menyingkirkan Janson." Ucapnya tidak menghiraukan ucapan sahabatnya.
"Baguslah.Dari awal aku memang tidak menyukai pria itu bersamamu.
owh tunggu!,apa karena dia kamu berubah seperti ini..?" Ucap Devi bertanya.
"Dia menggunakan namaku untuk meluruskan bisnis kotornya,pria sialan!,membuat hidupku dalam kesulitan semantara ini!" Ucap Meira kembali kesal.
"Aku tidak menyangka dia licik juga ternyata.terus sekarang dia gimana?" Ucap Devi.
"Mungkin dia sudah mati sekarang,
aku tidak perduli." jawab Meira sambil meminum minumannya.
"Ngerik banget kamu Beb,Hey kamu belum menjawab pertanyaanku beb?" ucap Devi kembali mengingatkan Meira dengan pertanyaan awalnya.
"Aku bosan dengan penampilanku." jawab Meira
"kamu yakin...??" tanya Devi.
"Menurut kamu??"Meira malah balik bertanya dengan Devi.
"Kalau itu keputusan kamu,ya aku okelah..,asal kamu nyaman dengan penampilan barumu beb." Ucap Devi setuju.
"Mengenai Janson,dari mana dia tau kamu anak uncle..?" tanya Devi sambil meminum jusnya.
"Ternyata dia yang mengambil Ranselku beb.pria sialan!!" Ucap Meira kembali kesal.
"Berani sekali dia..,tapi sekarang semuanya sudah di uruskan?" tanya Devi.
"Kakak masih mengurusnya.." jawab Meira lalu menatap sahabatnya.
"kamu kenapa senyum senyum begitu..?" tanya Meira mengeryitkan keningnya.
"Ngak..." jawab Devi tersenyum mengelak.
"Baru menyebutkan soal kakakku saja kau sudah seperti cacing kepanasan.." tebak Meira membuat Devi tersenyum kecut.
"Kau selalu tau saja apa yang aku pikirkan,tapi benar Beb..,kak Raymond tampan sekali beb,aku sampai termimpi mimpi tau lihat wajahnya.." Ucap Devi memangku dagunya membayangkan wajah tampan kakaknya Meira.
"Brayen mau kamu kemanakan..??." serekah Meira.
Glup..Devi lansung terdiam mendengar ucapan sahabatnya.
"Ia..,Masih lah beb,dia kan' uang berjalanku."Jawab Devi.
"Dasar cewek matre..,kita itu bukan orang miskin.aku laporin kamu sama mama baru tau rasa kamu."ucap Meira mengancam.
"No.janganlah beb,benaran deh aku tuh sebenarnya suka sama brayen..,
tapi gayanya lemot kayak siput,itu aja kadang aku malas jalan sama dia." Ucap Devi.
"Sudah tau kenapa mau?."Ucap Meira
Ih.."kamu beb!!,aku tanya kamu balik,
kamu kenapa mau sama Janson?,
wajah pas pasan,tatoan,kurusan gitu.?" Ucap Devi bertanya balik dengan Meira.
"Kamu mau tau sebenarnya...?" Meira mendekatkan wajahnya kearah telinga Devi.
"Aku menerima dia jadi kekasihku,
karena Dia itu putra Tuan Baron,
Bandar narkoba Negara ini.Kau pasti tau maksudku Deviani Gastania Feiter..." Bisik Meira membuat Devi melototkan matanya,melihat kearah sahabatnya karena terkejut mendengar penjelasan Meira.
"Serius??,Dia putra Tuan Baron yang kita cari selama ini?" tanya Devi.
"Ia." jawab Meira lalu kembali meminum jusnya.
"Aku kira kamu menerimanya karena kamu benar benar menyukainya." pikir Devi.
"Menyukainya!!,ck..,Dia bukan tipe priaku Devi.Aku sengaja berpura pura seperti menyukainya,bahkan seakan mencintainya agar aku bisa mendapatkan informasi mengenai ayahnya.well..,Apa yang aku cari sudah aku dapatkan,tapi gara gara itu identitasku harus bocor karena brengsek itu." Ucap Meira kesal.
"Tenanglah beb,kakakmu yang tampan itu pasti segera mengurusnya apalagi daddymu." Ucap Devi.
"Hmm.Kejadian ini membuat Aku semakin tidak ingin memiliki kekasih beb,karena kalau mereka tau aku putri Gersonander Berneo murai,mereka pasti hanya ingin memanfaatkan aku. Mencari seorang pria tulus itu sangat sulit sekarang." Ucap Meira.
"Jangan begitu,aku yakin masih ada yang benar tulus beb,aku doakan semoga kau segera mendapatkan pria itu bila perlu banyak." ucap Devi sedikit meledeki sahabatnya.
"Kau pikir aku sepertimu..!Dasar matre.." Ucap Meira juga balas meledeki sahabatnya.
"Kamu mengataiku matre??,kau tidak sadar,kita itu bersama sama memakan uang mereka beb."
Ucap Devi menaikan satu alisnya menatap Meira,seketika itu mereka berdua tertawa bersama.
Saat bersamaan,datang seorang pria kearah meja mereka yang sebelumnya menajamkan pengelihatannya,menyakinkan dia mengenal salah satu dari mereka berdua.
"Tania.." Panggil pria itu mengejutkan mereka berdua,Meira menatap tajam kearah Devi dengan bicara dalam hatinya berpikir,pasti ini pria yang keberapa Devi poroti uangnya.
"Frans..."Sapa Devi balik.
"Boleh aku bergabung dengan kalian..?" Tanyanya.
"Bagaimana beb?" Devi malah bertanya dengan Meira,meira pun menganggukan kepalanya mengijinkan pria itu bergabung dengan mereka duduk.
"frans sedang apa kau disini?" tanya Devi.
"Aku akan melanjutkan studyku disini dengan temanku.." jawab frans.
"Owh begitu,jauh juga kau ya dari Negara C kemar__"
Huk...huk...huk..
Meira tiba tiba terbatuk saat Devi menyebutkan Negara C.Devi lansung memberikan air minum kepada meira.
"kamu tidak apa apa beb??" tanya Devi.
"Aku tidak apa apa?" jawab Meira.
Di depan mereka,Frans ikut melihat kearah meira.
"Oh ya aku lupa mengenalkan sahabatku..,kenalkan dia Reyna." Ucap Devi yang di angguki frans lalu frans mengulurkan tangannya namun tidak di balas oleh meira.
"Maaf saya tidak pernah bersalaman dengan siapa pun." Ucap Meira menatap dingin kearah Frans.
"Oke.maafkan aku.." jawab Frans mengerti maksud Meira.
"kamu sudah lama tinggal disini..?" tanya frans kepada tania.
"lumayan,3 tahun ini.Aku selesai lansung melanjutkan studyku disini." jawabnya.
"Owh begitu,kalau begitu bisalah kita sering bertemu nanti." ucap frans tersenyum.
"Tentu saja bisa dong.ngomong ngomong bukannya kamu sudah selesai S1?,jadi ini lanjut..?" tanya Devi.
"Yap betul sekali.aku melanjutkan S2 ku disini." jawabnya.
"Ah iya iya,Negara ini memang sangat terkenal dunia pendidikannya,tidak heran di penuhi dengan orang asing melanjutkan pendidikan mereka disini." Ucap Devi.
"Yap itu sangat benar..,maaf sepertinya aku harus pergi, temanku memintaku segera kembali." Ucap frans.
"Baiklah." Ucap Devi.
"Apa aku boleh meminta nomormu.?" tanya Frans.
"Boleh.." Jawab Devi lalu memberikan nomornya kepada frans yang lansung frans simpan,kemudian dia lansung pergi dari sana namun dia sempat melirik kaerah Meira dengan tatapan tidak di memgerti.
"Beb kamu kenapa diam..?" tanya Devi.
"kamu bilang dia berasal dari Negara C,benarkah itu?,bagaimana kamu bisa mengenal pria itu?" tanya meira.
"Kau lupa keluarga papiku berasal dari negara sana,dia itu anak tetangga mereka nenekku beb.." ucap Devi.
"Owh begitu." Ucap Meira.
"kamu kenapa menanyakan masalah Negara C..?" tanya Devi penasaran.
"Tidak ada,hanya saja teringat Negara itu banyak sahabat kakek dan nenekku." jawab Meira.
"Owh..." Ucap Devi.
"Balik yuk.bantuin aku pindah Apartemen.." ucap Meira lagi.
"Baiklah,sebagai bayarannya kau masakin aku nasi goreng mentega. Buatanmu sangat enak sekali beb." ucap Devi.
"Baiklah." Jawab Meira.
Mereka berdua keluar dari Cafe tersebut pulang menuju keApartemen Meira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Tya 💜🥰🥰🥰
lanjut Thor, 💪🤗
2023-02-20
1