04

"Tenyata Dia kuliah Disini?" Guman pria itu tidak sengaja mengikuti Meira karena dia juga pergi kearah yang sama dengan Meira namun mereka berbeda fakultas kampusnya.

Meira sudah sampai di kampusnya,

ponselnya kembali berdering yang ternyata dia lihat,Devi menghubungi dirinya.

"Kau dimana?,aku telepon kamu ngak angkat?,aku nungguin kamu sampai berjamur pantatku tapi kamu tidak datang hah..?" cercah Meira dengan mengomeli sahabatnya.

"Sorry Beb..,Kau tau aku balik dari rumah sakit semalam jam berapa,jam 3 beb..,Brayen benaran sakit beb,

sekarang dia udah di rawat dirumah sakit,Demannya tinggi banget." ucap Devi menjelaskan.

"Hmm begitu.Aku udah di kampus nih mau antar tugas,kamu kesini ngak??" Ucap Meira bertanya.

"Aku ngak ngampus beb,tugasku nanti aku antarkan,Aku mau mandi dulu ya,udah ini mau balik lagi kerumah sakit.Kamu ngak jengukin Brayen..?" ucap Devi lalu menanyakan sahabatnya.

"Habis dari kampuslah aku pergi kesana"Jawab Meira.

"Oke beb,by.."

"Ia Beb..,by.."

Devi mengahkiri teleponan mereka, kemudian Meira lansung masuk kedalam areal kampusnya.tidak lama menunggu ketua kelas mereka mengumpulkan semua tugas tugas mereka,Meira pun berjalan menuju pintu keluar lagi.

"Reyna Zameira,Tunggu!!"

Mendengar triakan itu,Meira menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah ketua kelasnya.

"You...???,What??,Apa yang terjadi padamu cantik..??kenapa you begini..?"ucap Yanda terkejut melihat perubahan Meira.Dia pria tapi gayanya seperti wanita.

"Kenapa??"tanya Meira dengan memeluk kedua tangannya berdiri di depan Yanda.

"You..,kenapa merubah penampilan you seperti ini,you seksi..., you sekarang...,oh my god.." Ucapnya tidak percaya Meira yang biasa tampil anggun sekarang berpenampilan ala cewek tomboy.

"Jawab sendiri." Ucap Meira lalu keluar dari ruangan kelas itu.

"Kesambet kali ye wanita itu,tapi dia semakin hot deh dia kayak gitu..,

seksi bingit..,eke makin love lah sama tu wanita.." Ucap Yanda kemudian dia juga pergi dari kelas itu dengan gaya berjalannya di buat buatnya.

Meira berjalan menuju parkiran mobil ingin segera kerumah sakit menjenguk kekasih sahabatnya.

Buk...

Tubuh Meira kembali di tabrak seseorang dan saat itu dengan sigap dia menahan tubuh meira agar tidak terjatuh.

Deg! Tiba tiba jantung pria itu berdegup kencang.

"Maaf,saya tidak sengaja." Ucap pria itu.mendengar itu Meira menatap tajam kearah pria itu.

"Punya mata jangan simpan di lutut!!" Ucap Meira kemudian pergi dari hadapan pria itu.

Melihat kepergian Meira,mereka berdua sama sama melihat kearah Meira yang melajukan mobilnya keluar dari areal parkiran itu.

"Menarik kak?" Goda adik sepupunya karena kakaknya masih saja menatap Meira sampai Meira tidak terlihat lagi.

"Kak..." Pangilnya

"Brisik" jawab kakaknya meneruskan langkahnya menuju perpustakaan.

"Ini kali pertama kamu meminta maaf dengan seseorang kak." Ucap adik sepupunya.

"Kita yang salah." jawabnya.

"Benarkah?,bukankah itu terasa aneh, kau biasa menabrak orang saat berjalan tapi tidak penah meminta maaf??" ucap adik sepupunya penasaran.

"Diamlah,ini perpustakaan.Kau mau di tendang dari sini..?" ucap kakaknya berbisik.Mereka berdua sudah sampai di depan perpustakaan.

"Baiklah.." jawab adiknya kemudian benar benar diam.

Saat ini mereka berdua sudah berada di dalam perpustakaan yang biasa Meira kunjungi.

Dua pria itu adalah, Dean Gilbert Edizon dan Davin Gilbert pratama.

mereka juga berada di Negara itu karena melanjutkan kuliah S2 mereka bersama dengan 2 orang asissten mereka.

setelah selesai mencari buku yang mau mereka pinjamkan,Dean menuju kasir membayar biayanya lalu mereka berdua segera pergi dari sana kembali menuju kampus mereka berdua yang ada di seberang jalan.

Perpustakaan itu,perpustakaan yang paling terkenal dan terbesar di Negara tersebut,yang di kelilingi 10 Fakultas kampus terkenal di Negara tersebut,

Makanya perpustakaan itu menjadi tempat favorit anak anak kampus di sekitarnya,letaknya strategis dan bisa di jangkau semua anak anak kampus dengan berjalan kaki.

***

Meira sudah sampai di Rumah sakit,

dia kembali menghubungi Devi, Devi pun lansung memberitahu kalau mereka berada di ruangan lantai 2 rumah sakit tersebut.Meira pun lansung menuju kesana menemui sahabatnya.

"Beb.." Ucap Meira mendekat kearah Devi dan Brayen yang saat itu tengah tertidur.

"Apa kata Dokter..?" Ucap Meira menanyakan perihal sakit kekasih sahabatnya itu.

"Kata dokter kelelahan beb." jawab Devi.

"Owh...,Orangtuanya sudah di hubungin?" tanya Meira lagi.

"Sudah semalam aku kasi tau,katanya sih lagi dalam perjalanan pulang kesini.kamu habis ini kemana beb?" ucap Devi.

"ialah,Balik KeApartemen lah kemana lagi,lagian tugasku masih banyak belum selesai" jawab Meira.

"Okelah..,nanti aku menginap tempat kamu ya." ucap Devi.

"Ia.aku pulang ya.." ucap Meira yang di angguki Devi,setelah itu Meira pun keluar dari sana lansung pulang menuju Apartemennya.

Huuuuhs...

Meira menghempaskan tubuhnya diatas Sofa ruangan tamunya lalu mulai menghidupkan tv,menonton Drama yang saat itu sedang menampilkan Acara ulang tahun ketujuh belas Tahun.

"Ulang tahun..??"

Meira lansung mengingat Acara ulang Tahunnya di rayakan dua bulan lalu dan juga Kado kado yang dia bawa kesitu.

Meira bangun dari tempat duduknya berjalan kearah Gudang penyimpanan barang barang yang tidak dia pakai. Meira melihat 2 box besar hadiah ulang tahunnya yang mommynya simpan sejak ulang tahun pertamanya sampai sekarang.

Mommynya mengatakan di dalam 2 box tersebut berisikan Kado ulang Tahun dari dua orang mesterius yang selalu mengirimkan dia hadiah setiap tahunnya dengan kotak dan warna yang sama namun berbeda segi lipatannya.

"Aku masih penasaran siapa mereka ini?,sungguh aneh.tiap tahun mereka selalu mengirimku hadiah,begitu juga di hari Valentine." pikir Meira mendekat kearah 2 Box tersebut.

"Sebaiknya aku buka sajalah,siapa tau ada petunjuk.." Guman Meira.

Meira mengambil Kado yang terbaru ada di Box 1 kemudian membukanya, terlihat di dalam Kado itu sebuah kotak Liontin Berlian dan sebuah surat

.Meira mengambil lalu membaca surat tersebut.

💌

Selamat ulang Tahun ke 17 untukmu

mata biru,yang lansung membuatku menyukaimu.tidak terasa aku setiap tahun mengirimmu hadiah.

Sekarang kamu sudah memasuki usia dewasa,aku berharap suatu saat kita bisa bertemu.

💜🐆

Meira kembali melipat surat itu lalu menyimpannya lagi kedalam tempat tadi bersama liontinnya.

Meira menyimpan kembali hadiah yang dia buka tadi kedalam boxnya lagi,kemudian dia membuka box 2.

Meira mengambil kado terbaru dia terima juga lalu membukanya,terlihat di dalam kado tersebut,tersimpan sebuah buku bertuliskan Tujuh belas Tahun,dan satu kotak yang berisikan Gelang bermata tujuh belas Berlian.

Meira mengambil surat di bawahnya lalu membacanya.

💌

Mata Birumu selalu membuatku ingin menemuimu lagi dan lagi,tapi aturan membuatku pertama dan terahkir kali itu bertemu denganmu.

Hari ini kamu berulang Tahun ketujuh belas,artinya sudah tujuh belas tahun aku mengikutimu.Selamat ulang Tahun untukmu Girl.Sekarang aku yakin kamu sudah menjadi gadis yang sangat cantik dengan mata birumu.

Aku berharap kita bisa bertemu suatu saat.

⛄💜

"Tadi Lion dan yang Ini manusia salju? Sebenarnya siapa mereka ini sih??." Guman Meira bertanya tanya.

"Artinya mereka berdua ini pernah melihatku masih bayi dulu,tapi siapa ya..,kenapa mommy tidak tau,begitu juga daddy?." Ucap Meira masih bertanya tanya,kemudian dia mengambil gelang tersebut lalu melihat lekat gelang tersebut.

"Ini orang tau aku menyukai bunga tulip.lihat mata gelang ini,dia bahkan membuat bentuknya seperti bunga tulip." Guman Meira masih memegang Gelang itu.

"Benar benar 2 orang yang aneh.." Ucap Meira ingin menyimpan kembali hadiah itu tapi dia merasa tertarik dengan gelang barusan dia lihat. Meira mengambil kembali Gelang tersebut lalu mencobanya ketangan kirinya.

"Cantik.." Ucapnya tersenyum.

"Aku pakai aja deh." Ucap Meira.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***