Eps 4

Triiiinggg... Triiiiinnggg..  Suara handphone milik Jennie berdering. Kemudian Jennie mengangkat telepon tersebut.

" Halo mam.. " Ucap Jennie.

" Jen, apa hari ini kamu sibuk..?? " Tanya mamanya Jennie.

" Tidak kok mam, hari ini aku dan Elena sedang cuti.. " Jawab Jennie sambil mengunyah makanannya.

" Baguslah kalau begitu, kalian berdua kesini ya, sesekali temani mami makan malam diluar,mami kan jika kangen dengan kalian berdua.. " Ucap mama Jennie.

" Iya mam, nanti mungkin agak siang aku dan Elena kesana.. " Jawab Jennie mengiyakan permintaan ibunya.

" Ya sudah kali begitu mami tunggu ya sayang..!! " Ucap ibunya Jennie.

" Ok mam, " Jawab Jennie.

" El, setelah Teman-teman mu pulang, kita langsung ke rumah mami.. " Ucap Jennie .

" Baik Jen, " Jawab Elena.

Merekapun melanjutkan sarapannya, tak berapa lama kemudian terlihat Bella keluar dari kamar dengan keadaan sudah rapih sambil  membawa tas dan di susul dengan kedua temannya, dan merekapun menuruni tangga menuju meja makan.

" Ayo kemari sarapan.. " Ajak Jennie.

" Terimakasih non.. " Ucap Bella kepada Jennie.

Mereka berlima pun sarapan dan sesekali berbincang.

" Tadi saya sudah bicara dengan Elena, kalau kalian nanti pulang biar diantar oleh supir cafe yang tadi malam, saya khawatir kalian kenapa-kenapa dijalan.. " Ucap Jennie menjelaskan maksudnya.

" Terimakasih banyak non, maaf kalau saya terlalu merepotkan padahal kita baru saja kenal.. " Jawab Bella berterimakasih kepada Jennie.

" Tidak perlu sungkan, anggap saja ini acara perayaan ulang tahunmu dan salam perkenalan kita semuanya.. " Ucap Jennie di sambut senyum semua orang yang ada di meja makan.

Setelah mereka selesai makan tak berapa lama kemudian supir cafe yang membawa mobil Bella sudah tiba dan siap untuk mengatur Bella dan temannya pulang. Jennie dan Elena mengantar sampai pintu depan. Hal mengejutkan terjadi, saat Bella berpamitan ia hendak mencium bibir Elena, sontak saja Elena mendorong lembut tubuh Bella sambil melirik ke arah Jennie.  Elena dan Bella pun jadi salah tingkah.

" Ya sudah kalian Hati-hati dijalan ya, beri kabar kalau sudah sampai.. " Ucap Elena sambil membuktikan  pintu mobil untuk Bella.

" Ok,, byee.. " Jawab Bella sambil menutup pintu mobil.

Bella dan teman-temannya pun sudah pergi, kini Elena dan Jennie kembali masuk kerumah.

" Jam berapa kita akan pergi kerumah ibu nyonya.. " Tanya Elena.

" Sekarang saja, biar kita bisa istirahat lebih lama disana.. " Jawab Jennie.

" Baiklah, kalau begitu apa yang perlu aku siapkan untukmu disana.. " Tanya Elena lagi.

" Hmmm, " Jawab Jennie sambil menggelengkan kepalanya.

" Ok kalau begitu aku siapkan mobilnya dahulu.. " Ucap Elena sambil bergegas menuju mobil.

Merekapun pergi menuju rumah ibunya Jennie yang cukup memakan waktu 2 jam perjalanan, namun baru setengah jam perjalanan, Elena merasa mual dan pusing akibat mabuk semalam. Kemudian Elena meminggirkan mobilnya tanpa bicara lalu keluar mobil dan berlari jauh menuju semak-semak dan memuntahkan semua sarapan tadi. Sedangkan Jennie kebingungan menunggu didalam mobil. Setelah kurang lebih 5 menit kemudian Elena tiba dengan tubuh yang lemas dan kembali masuk kedalam mobil.

" Ada apa El..?? " Tanya Jennie khawatir.

" Tidak, aku hanya sedikit mual & pusing.. " Jawab Elena sambil memijat keningnya sendiri.

" Ya sudah, kamu duduk dibelakang biar aku yang bawa mobilnya, " Ucap Jennie sambil membuka pintu mobil, dan Elena pun menurut.

Merekapun bertukar tempat duduk, kini Jennie yang menyetir mobil.

Selama perjalanan Elena hanya terbaring tidur di kursi belakang, sementara Jennie menyetir mobilnya sambil sesekali melihat kearah kaca untuk melihat keadaan Elena.

Dua jam berlalu merekapun telah tiba dirumah ibunya Jennie. Jennie segera membangunkan Elena.

" El, kita udah sampai ayo turun, dilanjutkan lagi tidurnya dikamar ya.. " Ucap Jennie. Elena hanya mengangguk saja.

Setelah masuk kerumah tersebut, Elena diantar masuk ke kamar oleh Art dirumah tersebut. Sementara Jennie menghampiri ibunya di ruang tamu.

" Ada apa dengan Elena..? Apakah dia sakit..?? " Tanya ibunya Jennie kepada Jennie.

" Tidak mam, semalam kita berdua ada party kecil-kecilan dengan temannya Elena, mungkin Elena masih pusing. " Jawab Jennie sambil membaringkan kepalanya di paha ibunya.

" Sayang,, kamu jangan terlalu banyak mabuk-mabukan, kamu sudah jadi CEO lho,, harusnya kasih contoh yang baik untuk bawahnnya.. " Ucap ibunya Jennie sambil mengusap kepala anaknya tersebut.

" Hanya baru sekali ini doang kok mam, ya aku kan juga butuh refreshing dong mam.. " Jawab Jennie.

" Ya tapi gak harus seperti itu, banyak cara lain yang lebih baik.. " Ucap ibunya Jennie menegaskan.

" Ok mami, " Jawab Jennie sambil mengacungkan jempol sambil tersenyum manja ke ibunya.

" Oh iya, bagaimana menurutmu tentang David..?? Apakah kalian sudah saling bertemu atau berbincang di telepon..?? " Tiba-tiba ibunya menanyakan perihal David.

" Belum mam, " Jawab Jennie.

" Kenapa belum..?? " Tanya ibunya lagi.

" Aku masih sibuk mam, banyak yang mesti aku pikirkan.. " Jawab Jennie.

" Lalu kapan..?? Teman-teman mami sudah sering undang mami ke pernikahan anaknya, mereka tanya kapan giliran mami undang mereka.. " Ujar ibunya.

" Ya gak mesti sekarang-sekarang juga kan mam, aku pasti menikah kok.. " Jawab Jennie.

" Iya mami paham, tapi jangan terlalu lama, mami minta ditahun ini kamu menikah.. " Pinta ibunya.

" Plis tahun depan ya mam, aku janji mulai sekarang aku akan cari pria yang tepat, setelah itu aku akan bawa dia kesini untuk bertemu mami .. " Ucap Jennie sambil memohon kepada ibunya.

" Ok setuju tahun depan, tapi dengan catatan, kalau kamu belum menemukan pria tersebut, kamu akan mami jodohkan dengan pria yang mami tunjuk.. Bagaimana..?? Setuju..?? " Tanya ibunya memberikan pilihan untuk Jennie.

" Eemmmm... Setuju.. " Jawab Jennie ragu.

Merekapun melanjutkan obrolannya, sampai tak terasa 2 jam berlalu, sampai-sampai Jennie mulai merasa ngantuk.

" Mam aku tidur dulu ya.. " Ucap Jennie dengan wajah yang mulai ngantuk

" Ya sudah kamu tidur sana, kebetulan mami mau menyiapkan makan siang untuk kalian.." Jawab ibunya yang kemudian langsung mencium kening anak kesayangannya itu, dan dibalas dengan Jennie dengan mencium pipi ibunya.

Jennie pun bergegas pergi ke kamar tidurnya yang dimana biasa ia tempati ketika ia pulang kerumah ibunya. Sedangkan Elena tidur di kamar tamu.

Namun sebelum Jennie masuk ke kamarnya, ia mencoba masuk ke kamar yang di tempati Elena untuk sekedar mengecek keadaannya.

Setelah sampai dikamar tersebut dan membuka pintunya, Jennie menatap Elena yang sedang tertidur pulas dengan posisi terlentang. Tanpa sadar Jennie mulai memandang wajah Elena sambil tersenyum, entah apa arti senyuman itu. Tanpa ia sadari Elena perlahan mulai membuka kedua matanya, dan Jennie pun masih belum menyadarinya.

" Jen,, ada yang bisa aku bantu, maaf kalau tidurku terlalu lama.." ucap Elena sambil bangun dari tidurnya dengan posisi duduk bersandar di kasur. Sontak saja Jennie kaget dan senyumannya seketika menghilang.

***********

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!