Kiara sudah tiba di mansion, Gabriel yang sejak di dalam mansion di beritahu bahwa putrinya diserang namun putrinya bisa mengatasi sendiri merasa bangga. Gabriel berdiri didepan pintu menunggu kedatangan putrinya.
Vallen melepaskan blazernya dan terlihat lengan putihnya memar membiru kini. Gabriel yang melihat lengan tangan putrinya terluka panik langsung menghampirinya.
"Princess ini kenapa? Astaga apa yang terjadi dengan putriku!" Gabriel murka dan menatap tajam kepada pengawal dibelakang Vallen karena mereka tidak menjaga Vallen dengan baik.
"Ayah ini bukan salah mereka, aku menyuruh meraka agar tidak terus mengikuti. Jadi ini salah Princess ayah yang sudah ceroboh."
"Cris kau tau apa tugasmu!" jawab Gabriel lalu segera Cris menyeret semua pengawal tersebut.
"Hmm Ayah apa ayah punya obat yang ajaib untuk luka ini?" tanya Vallen karena ia sudah merasakan sakit di lengannya.
"Ada princess sekarang kamu masuk kamar. Ayah tidak akan mengizinkan kamu lagi keluar seperti ini." jawab Ayahnya segera mengantar putrinya ke kamar.
"Panggil dokter untuk segera datang." perintah Gabriel kepada pelayan.
"Princess ayah akan membalas perbuatannya karena sudah melukaimu."
"Hmm ayah sudahlah princess tidak apa, hanya luka kecil saja."
"Sayang.... " ucapan penekanan dari Gabriel karena Vallen terus membalas ucapan ayahnya.
"Iya Ayah, maafkan aku." jawab Vallen mengalah.
"Sekarang istrahatlah, kau pasti lelah. Ayah akan mengurus sisanya." jawab Gabriel lalu pergi meninggalkan Vallen.
"Ayah... jangan lakukan terlebih dulu dengannya. Karna itu tugas princess ayah, princess tidak mau merepotkan ayah." jawab Vallen kalau Gabriel sudah bertindak pasti langsung habis.
"Tidak sayang, kau tetap princess. Ayah hanya memberi sedikit pelajaran saja dengannya."
"Hmm baiklah ayah. Aku istrahat dulu." jawab Vallen segera merebahan dirinya.
'Kenapa aku jadi ingat pria tadi ya. Sebenernya dia juga nolong aku tadi, cuma aku malas saja berterimakasih dengannya. Lagian waktu itu dia tidak mengucapkan hal yang sama. Jadi imbas deh, ah bodoh deh kenapa jadi mikirin dia coba. Kenal saja engga.'
Vallen tiba-tiba memikirkan Albert yang tadi sempat menolongnya. Vallen bisa yakin Albert bukan orang sembarang.
'Cara penampilan saja dia sudah pasti kaya tapi kenapa dia terus berada di daerah itu ya. Atau jangan - jangan memang dia ingin membalas dendam karna tempo lalu aku sempat menghinanya.'
***
Albert sudah seperti biasa dia akan segera pergi pagi ini. Karena harus mengecek beberapa pekerjaan yang harus dia turun langsung.
Dia menuruni tangga, tiba-tiba seorang pria dan wanita duduk di kursi tamu. Menatap Albert tajam karena Albert tidak sopan.
"Boy apa ini caramu menyambut mommy sayang?" tanya Clara, Mommy Albert.
"Mau kenapa kau pagi buta sudah rapi begini, mommy sampai kesal karena kau pulang sangat larut." jawab Jason Dominic karena sudah datang malam hari namun kata pelayan disini dia belum kembali.
"Hmm ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan dad."
"Boy mendekatlah, mommy merindukanmu. Kenapa kau jauh sekali seperti orang asing." jawab Clara.
Segera Albert dan Clara berpelukan karena bagaimana juga dia harus menghormatinya. Walaupun mommynya sedikit cerewet tapi tidak dipermasalahkan olehnya.
"Boy sebentar lagi kau masuk usia 26 tahun, kapan kau akan memiliki kekasih boy. Apa perlu mommy carikan juga?" kesal Clara karena Albert ini pria dingin sekali bahkan sangat tidak peduli dengan wanita.
"Mom aku tidak tertarik dengan wanita mom. Sudahlah jangan selalu bertanya tentang wanita terus." jawab Albert.
"Kau tidak boleh seperti itu, bagaimana juga kau harus melupakan gadis kecil yang kau inginkan itu. Bahkan selama ini kau mencarinya tak kunjung ketemu. Jadi buat apa kau terus menunggu boy."
"Mom dad aku harus tetap mencari gadis itu, aku tidak bisa tertarik dengan wanita lain. Hanya gadis itu mom."
"Boy mommy punya kenalan temen mommy dia termasuk salah satu model. Namanya Rosa Talisa boy, bagaimana kalau. kalian mommy kenalkan?" tanya Clara dengan semangat.
"Mom sudahlah jangan terlalu mencarikan dia wanita, itu tidak akan membuat dia senang mom. Lebih baik biarkan saja dia memilih masa depannya." jawab Jason karena tidak suka kalau ada orang lain masuk, apalagi tau kalau Albert sangat kaya pasti sudah mengincar hartanya saja.
"Saya juga setuju dengan tuan besar nyonya, bagaimana juga orang asing akan tentu tertarik dengan tuan muda." sela Mike yang dari tadi menyimpulkan pembicaraan mereka.
"Hmmm sudahlah, kalian pergi saya. Sementara ini mom dan dad akan tinggal disini." jawab Clara karena memang ingin bersama dengan putranya.
"Mom disini tidak aman untuk mom, jadi mom kembali saja mom ke Berlin. Karena disana juga akan aman mom." jelas Albert.
Clara dan Jason memang sudah memutuskan untuk menetap di Berlin, Jerman. Karena memang mereka ingin menghabiskan masa tuanya disana.
London bukan tempat yang aman untuk mereka, karena keluarga Dominic banyak sekali musuh yang mengincarnya. Apalagi kalau bukan kekuasaan dan bisnis.
London sendiri sudah di taklukkan oleh Albert karena dia seorang CEO yang kejam dan menyeramkan. Bahkan kekuatannya sangat hebat, dia juga merupakan ketua Mafia saat ini.
Karena Jason sudah menggantikan posisinya kepada Albert pewaris tunggal keluarga Dominic.
Awalnya Albert tidak mau karena memang tidak menyukai dunia Mafia. Tapi bagaimana juga dia juga terlahir dari keluarga Mafia Dominic.
Kini dia sudah sangat di senggani banyak orang, bahkan semua orang kini tunduk dengannya. Sama seperti Mike yang selalu di sampingnya.
Sama kuatnya dengan Albert sendiri, bahkan lebih kuat Albert jelasnya. Sekarang memang di keluarga Dominic sesuai dengan sejarah keturunan Albert harus segera menikah.
Karena kursi sah kekuasaan tersebut akan jatuh resmi jika Albert sendiri sudah menikah. Namun kini Albert masih sibuk mencari gadis yang ia inginkan saat kecil.
Bahkan dirinya sudah tidak tertarik dengan wanita, karena itu semua hanya mengejar harta Albert sendiripun.
"Albert kau harus segera mencari pendamping hidupmu. Karena Keluarga Dominic akan terus berlanjut. Segera kau temukan pendampingmu."
"Baik Dad aku pergi dulu."
Albert segera pergi menuju ke pelabuhan, karena ada seseorang yang sudah berani mensabotase pekerjaannya. Dia turun langsung untuk mengeceknya, dan tentu saja dia sudah menemukan pelakunya. Karena Mike gerak cepat menangkap pelakunya.
Pelakunya sendiri orang suruhannya dari musuh bebuyutan Ayahnya sendiri Jason. Jason punya sekali banyak musuh, namun dia sudah menyerahkan semuanya dengan Albert.
Bart Barnes, pria tua yang sudah mulai mengusik kehidupannya. Bart orang yang gelap mata dengan kekuasaan. Bahkan dia melakukan cara apapun untuk menghancurkan kekuasaan orang lain sekalipun.
Dan target Bart kini adalah Albert sendiri, karena pria muda ini sudah sangat hebat menaklukkan semuanya dengan mudah dan itu membuat Bart murka.
Kini dia bekerja dengan licik, mensabotase pelabuhan tempat pengiriman barang yang akan di eksport namun dengan cepat Bart sudah membakarnya dengan menyuruh orang yang sudah berada di tangan Mike sendiri.
"Bart Barnes memang sangat bodoh, dia tidak tau siapa yang dia hadapi." jawab Albert menuju sel pelaku yang sudah berani membakar kapalnya.
"Dia juga lebih bodoh menyuruh orang tidak berguna seperti ini. Penggal kepalanya dan buang ke laut." jawab Albert menyeramkan.
Lalu dia pergi meninggalkan tempat itu, karena tidak ingin tangan bersihnya mengatasi orang kotor seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments