Tertangkap

"Tuan besar saya ada orang yang mengetahui keberadaan Nona Vallenrie di suatu tempat. Orang tersebut juga berkata kalau Nona Vallen sering bekerja disana juga."

Jawab Cristian selalu tangan kanan dari Keluarga Eloise yang sudah sangat dipercaya.

"Sungguh? Langsung kita kesana juga!" Jawab Gabriel karena sudah sangat merindukan putrinya yang telah pergi beberapa tahun ini.

"Mari Tuan besar kita akan kesana hari ini juga." Jawab Cristian tersebut.

Akhirnya mereka menuju tempat dimana Vallen bekerja selama ini, karena keberadaan putri Eloise itu sangat sulit ditemukan sekali.

***

Vallen kini seperti biasa menuju tempat kerjanya dia bekerja di sembarang tempat. Tiba-tiba di di bius dan pingsan saat jalan. Lalu dua orang masuk ke dalam mobil hitam segera menuju ke tempat Vallen di perintahkan.

"Saya sudah membawanya Tuan Muda." Jawab salah satu dari mereka bicara dalam telponnya.

"Pastikan dia tetap pingsan hingga tiba di mansion ini." Jawab Albert yang diam - diam menyuruh Mike menculik Vallen.

"Kerja bagus Mike aku akan memberi pelajaran kepada wanita itu yang sempat meremehkanku." Jawab Albert yang sudah tidak sabar membalas perilaku Vallen semalam.

"Baik Tuan Muda." Jawab Mike setuju karena dia orang asing pertama yang sudah mengibarkan bendera perang tanpa mengenal Tuan Mudanya dulu.

Kini Vallen sudah sadar tapi masih didalam mobil. Dia pura-pura menutup matanya, dan langsung mencoba melepaskan ikatan tangannya dan berhasil.

Dia segera memukul orang di depannya dengan cepat begitupun memukul yang sedang menyetir juga.

Tiba-tiba mobil oleng akhirnya Vallen langsung meloncat dari pintu samping. Tangannya terluka terkena batu dia langsung lari untuk kabur.

"Astaga mereka siapa coba yang lancang sekali membawaku dengan dibius seperti ini."

"Sepertinya mereka juga celaka, tapi aku tidak peduli juga aku harus segera lari dari sini."

Vallen terus berlari menjauh dan tiba-tiba ada beberapa orang mengejarnya dia tetap belari.

Dia langsung masuk ke dalam mobil disampingnya yang kebetulan tidak dikunci. Dia tampak tenang karena orang yang mengejarnya seperti kehilangan jejak.

"Sudah lari-larinya?" Suara laki-laki yang seperti sedang emosi sekali.

Deggg, Vallen menghadap belakang dan benar saja. Laki-laki semalam yang sempat ia tembak karena ingin melihat kemampuannya.

Vallen tidak takut sama sekali justru dia sangat lelah sekali berlari jauh seperti tadi. Dia menatap malas pria disampingnya lalu dia melihat seseorang yang ia kenal.

"Buka gak ih buka gak pintunya." Geram Vallencia karena Albert mengunci pintu mobil tersebut dengan sengaja.

"Mau coba kabur lagi?" Jawab sengit Albert yang terlihat tidak suka sekali dengan Vallen.

Segera Vallen mengambil tongkat besi dimobil tersebut lalu ia memecahkan kaca mobil tersebut. Bahkan Mike dan Albert juga terkejut dengan aksi yang dilakukan wanita ini.

"Kalau kabur kenapa? Mau mengejarnya? Tidak semudah itu wekk." Jawab Vallen selepas bisa membuka mobil walaupun tangannya berdarah tapi tidak masalah dia segera menghina pria disampingnya.

"Sialan wanita itu, bahkan tidak punya takut sekali." Jawa Albert emosi segera ia keluar dari mobil mengejar wanita yang sudah lari cukup jauh membuat Albert tersenyum licik.

Mike juga menelpon untuk menjebak Vallen yang sudah berani kabur dari tangkapannya dan juga mencoba memecahkan kaca mobil milik Albert sekalipun.

Vallen seperti dikepung dihadapannya, sudah pasti ini suruhan pria tadi. Segera dia menyerang dan mendang perut lawan tersebut. Dirasa lawannya terjatuh dia terus berlari.

Dia kembali ke tempat kerjanya karena telat sudah pasti dia tidak akan mendapatkan pekerjaan lagi.

Vallen duduk di kursi depan bangunan kosong, dia sangat lelah sekali lari sejauh itu kepalanya sangat pusing sekali.

"Aduh kepalaku pusing sekali, pasti ini efek dari biusan tadi." Ucap Vallen dalam hatinya.

Tiba-tiba ada segerombolan orang lagi menghampirinya. Ia melihat wajah laki-laki tua itu seperti mengingat sesuatu tapi apa. Bayangan hitam selalu berkelebatan selama ini.

Nafas Vallen ngos-ngosan lalu ia pingsan segera Gabriel langsung menggendong putrinya terlihat tidak terawat lagi membuat dia tersentuh hatinya.

Sedangkan Albert kehilangan jejak dengan wanita tadi ia ikut lari tapi tidak bisa cepat seperti wanita tadi.

"Mike dimana dia berada sekarang, dia sangat cepat sekali larinya. Bahkan aku tidak bisa mengejarnya." Jawab Albert terlihat sangat emosi sekali.

"Gadis gadis lari ke arah keramaian Tuan Muda, tapi ada seseorang membawanya disaat gadis itu pingsan." Jawab Mike yang menerima laporan tadi.

"Sialan, benar - benar ingin bermain-main denganku rupanya. Kita kembali ke kantor, karena banyak membuang waktu mengurus hal tidak penting." Jawab Albert masuk ke dalam mobil baru yang mobil tadi sudah Mike urus juga.

***

Vallen sadar kini membuka mata, dia tidur diatas kasur yang sangat empuk dan lembut membuatnya nyaman. Bahkan selama ini ia tidak pernah tidur seempuk ini.

Dia melihat sekeliling ruangan ini, sangat familiar sekali membuat kepalanya sakit sekali. Dan tidak sengaja menjatuhkan lampu tidur disampingnya.

Cetarrrrrr.

Vallen memegangi kepalanya yang sakit, hingga akhirnya pelayan masuk segera memberitahu kepada Tuan besarnya yaitu Gabriel.

"Mohon maaf tuan besar, Nona Vallen sudah sadar tapi dia seperti kesakitan sekali." Jawab salah satu pelayan ketakutan.

Gabriel dan Cristian segera menuju kamar Vallen dan kamarnya sudah telihat beling berserakan sekali. Tiba-tiba tubuh Vallen melemas dia mengingat kembali bahwa didepannya kini adalah Ayahnya.

"Ayah... " Jawab Vallen sudah menahan tangisannya karena akhirnya dia sudah kembali mengingat semuanya.

Segera Gabriel langsung memeluk Vallen kini akhirnya dia kembali ke mansion. Putri Gabriel satu - satunya yang di sangat sayangi sekali.

"Princess Ayah akhirnya kembali ke mansion, ayah mencarimu princess selama ini." Gabriel tidak bisa membendung air matanya akhirnya ikut nangis karena Vallen juga terisak.

"Maafkan Princess Ayah, Princess tidak ingat sedikitpun. Hiks... Tapi sekarang princess janji akan menurut dengan ayah dan tidak nakal lagi."

Vallen akhirnya mengakui kesalahannya karena dulu dia merasa terkurung karena bagaimana juga ini demi keselamatannya tapi dia tidak mendengarkannya.

Tapi dia banyak belajar hidup di jalanan selama ini dia banyak bersyukur mulai dari itu dan kini dia akan bersama ayahnya terus.

"Iya Princess sayang, sekarang kamu sudah baik-baik saja dengan ayah. Bagaimana keadaanmu sayang? Badan kamu sekarang kurus sekali bahkan ayah sampai tidak mengenali mu nak."

Gabriel mencoba menggoda Vallen karena memang Vallen banyak berubah kali ini. Bagaimana tidak berubah makan saja dia jarang sekali.

Kalaupun Vallen ingin makan, pasti ada aja gangguannya. Tapi bagaimana juga yang penting sekarang dia sudah kembali.

"Iya Ayah princess kurusan, soalnya jarang makan juga. Kalau makan pun pasti princess liat anak kecil kelaparan jadi princess kasih deh."

Jawab Vallen karena di mansion ini dia sering di panggil Princess bagaimana juga Gabriel selalu memanjakannya sekali.

"Baiklah sayang, sekarang kamu makan ya. Sebentar lagi maid akan membawanya." Jawab Gabriel sambil menatap putrinya.

"Baik ayah, kenapa tangan princess diperban ayah? Princess baik baik saja kok."

Vallen tau kalau ayahnya khawatir dengan luka ditangannya mengingat dirinya memukul kaca mobil milik pria menyebalkan tadi.

"Baik - baik saja gimana sayang, bahkan lukanya sudah kering kalau iritasi gimana hum? Masih mau ngelak lagi?" Jawab Gabriel tegas karena dia tau Vallen anak yang kuat.

"Hmm baiklah ayah, sekarang Vallen ingin makan dan beristirahat. Badan Vallen rasanya pegal sekali."

"Nanti Ayah panggilkan maid biar memijatnya agar kamu tidak pegal."

"Boleh ayah, selepas makan ya ayah."

"Iya princess sekarang makan terlebih dulu."

Gabriel tak henti-henti mengucap syukur karena putri cantiknya sudah kembali ke mansion ini. Akhirnya setelah makan kini Vallen memanjakan dirinya dengan di pijat.

***

"Tuan Muda mereka kehilangan jejak, sepertinya gadis itu memang sengaja di tangkap Tuan." Lapor Mike karena tiba-tiba mereka kehilangan jejak.

"Biarkan terlebih dulu Mike, kita akan cepat menangkap dirinya karena sudah bermain-main denganku." Jawab tegas Albert sambil menahan emosi karena merasa dipermainkan oleh seorang gadis yang baru saja dia temui.

"Apa wanita itu membuat Anda tertarik tuan? Bahkan dia sama sekali tidak takut dengan Anda sendiripun." jawab Mike di sela - sela kediamannya.

"Benar, dia wanita pertama yang tidak takut bahkan matanya juga meremehkan seseorang secara jelas." jawab Albert membenarkan perkataan Mike barusan.

"Lebih baik Anda beristirahat tuan muda." jawab Mike mulai meninggal Albert sendirian.

Terpopuler

Comments

Dea Saputri

Dea Saputri

Jangan lupa like dan komen ya teman - teman... 😄

2023-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!