Dayton Vs Vallen

Vallen membuka mata kini sudah pagi, biasanya dia saat membuka mata harus siap bekerja untuk menghidupi dirinya. Namun kini ia membuka mata melihat 5 pelayan yang menunggu dia bangun.

"Selamat pagi nona, bagaimana tidur Anda malam ini? Apa Anda tidur dengan nyenyak?" Tanya pelayan sudah berumur bernama Cassie.

Cassie sendiri sekaligus pengasuh Vallen sejak kecil. Bahkan sudah bersama keluarga Eloise sejak lama.

"Sangat lelah sekali Cassie, bagaimana kabarmu. Sudah lama kita tidak bertemu."

"Saya baik nona, seperti yang Anda lihat sendiri. Bahkan sangat merindukan nona. Sekarang Nona harus bersiap saya akan membantunya."

Memang di mansion Vallen di layani bak seorang putri kerajaan bahkan dia tidak diizinkan sekalipun untuk kelelahan sama sekali. Apalagi kini Gabriel sudah memperingati seluruh pasukan untuk mengawasi putri kecilnya yang nakal ini.

"Nona terlihat semakin cantik sekali. Bahkan wajah nona tidak terlihat seperti dewasa bahkan seperti anak kecil baru bersekolah menengah atas." puji Cassie saat melihat wajah Kiara masih sangat baby face.

"Kau pandai membuat orang bahagia Cassie. Dimana Ayahku?" tanya Vallen.

"Tuan besar ada di ruangannya Nona, mari saya antarkan." jawab Cassie mengantar Vallen menemui ayahnya.

"Tidak perlu Cassie kau lanjutkan perkerjaanmu saja aku bisa pergi sendiri." jawab Vallen seperti Vallen mengerti Cassie mengkhawatirkan dirinya akan kabur lagi.

"Buang jauh pikiran negatifmu itu, aku tidak akan pergi lagi. Kau tenang saja." jawab Vallen meninggalkan Cassie.

Vallen melihat mansion ini banyak berubah, kini membuat pikiran menjadi tenang karena desain dan warna yang dibuatnya.

Bahkan sekarang terlihat sangat ketat lagi, apalagi putri tunggal dari keluarga Eloise telah kembali.

Vallen berjalan menuju ringan ayahnya yang dibuatnya khusus, tidak semua orang bisa masuk dengan mudah. Bahkan beberapa pengawal menatap Vallen memberi hormat.

Tidak lupa Kiara mengetuk pintu terlebih dulu karena tidak ingin mengganggu ayahnya sedang bekerja.

"Ayah... ini princess. Boleh aku masuk ayah?"

"Dimana ayah?" tanya Kiara kenapa Cristian karena ia membuka pintu.

"Tuan besar ada di dalam nona, mari. masuk." jawab Cristian.

Vallen masuk ke dalam dan melihat ruangan ayahnya juga banyak berubah. Tapi tidak masalah bagi Vallen karena ia juga menyukai desain yang di buat oleh ayahnya sendiri. Semua yang dilakukan ayahnya mempunyai makna tersendiri.

"Ayah... apa princess mengganggu ayah hingga ayah tidak melihat kedatangan princess sendiri." jawab Vallen dengan wajah cemberut.

"Hehe... tidak putriku, duduk di depan ayah. Ada apa sayang kau mencari ayah?" tanya Gabriel kepada putrinya.

Memang yang dikatakan semua mansion hampir benar, bahwa Vallenrie Veronica banyak berubah sejak dia menghilang.

"Kenapa ayah menatapku seperti itu?" tanya Vallen heran dengan ayahnya.

"Tidak princess, kau sangat cantik. Bahkan wajahmu mirip sekali dengan ibumu, Yasmine." Gabriel menujukan dirinya dengan wanita perutnya yang sudah membesar yaitu saat foto mengandung Vallen.

"Ayah andai Ibu selamat waktu itu, mungkin sekarang tidak hanya foto berdua tapi bertiga denganku juga."

"Maafkan ayah princess membuat kau bersedih, ayah sangat bahagia kau telah kembali. Bahkan ayah akan merasa bersalah karna ayah tidak memenuhi janji ibumu untuk menjagamu."

"Dan sekarang ayah sudah mengabulkannya." jawab Vallen tersenyum.

Vallen melihat ayahnya seperti ada yang perlu diketahui.

"Ayah ingin bertanya apa?" tanya Vallen sontak membuat Gabriel terkejut karena putrinya mempunyai insting yang kuat.

"Apa yang mengajarkanmu pergi dari mansion ini princess, kau banyak berubah." tanya Gabriel.

"Tidak ada ayah, aku hanya sedikit belajar tentang sopan dan baik saja. Tidak lebih dari itupun." jawab Vallen tersenyum namun bukan senyuman yang manis tapi yang aneh.

"Senyumanmu memiliki banyak arti putriku, jaga dirimu baik-baik. Ayah juga tidak akan membiarkanmu kabur dari mansion ini lagi."

Gabriel menatap tajam putrinya agar tetap patuh dan mau tinggal di mansion ini.

"Baik ayah, ayah bolehlah aku meminta uang?" tanya Vallen dengan hati - hati.

"Untuk apa princess?" tanya balik Gabriel dengan putrinya.

"Hmm hanya ingin memberi sedikit makanan untuk anak-anak ayah. Kasihan mereka pasti jam segini mereka belum makan." jawab Vallen mengingat pikiran terus di jalan yang di tinggali.

Jalan gang tikus yang banyak sekali orang terlantar bahkan miskin juga. Vallen juga mengalaminya andai ada musuh yang mengetahui dirinya pernah miskin mungkin akan di tertawa sekali.

"Ini princess black card, pinnya tanggal lahirmu. Apa kau mengingatnya?" tanya Gabriel memastikan putrinya baik - baik saja.

"Tentu ayah, dimana hari kebahagiaan ku datang dan hari kesedihan ibu pergi juga." jawab Vallen mengambil kartu itu lalu memeluk ayahnya.

"Terimakasih ayah, aku akan menggunakannya untuk membeli makanan dan juga beberapa pakaian untuk mereka." jawab Vallen melepaskan pelukan ayahnya.

"Pakai sesukamu princess, ingat harta Eloise tidak akan pernah habis maka kau gunakan dengan banyak sekalipun tidak masalah."

Akhirnya Vallen menyiapkan dirinya, dia memakai pakaian yang ada di mansion dan Cassie mengubah penampilan seperti beda orang dari sebelumnya.

"Cassie kalau aku berpenampilan seperti ini mereka tidak akan mengenaliku sama sekali." kesal Vallen karena ia bukan seperti Vallen yang malang justru seperti Ratu Vallen dari Kerajaan.

"Sudah tidak masalah, nona terlihat sangat cantik. Segera pergi Nona, jangan pulang terlalu malam. Pesanan yang nona pesan sudah tiba juga."

"Oh. Baiklah aku akan menemui ayah terlebih dulu."

Vallen masuk ke dalam kamar Gabriel yang masih seperti dulu tidak berubah.

"Princess kau cantik sekali. Mau pergi sekarang?" tanya Gabriel merapikan rambut putrinya.

"Iya ayah, princess pergi ya." jawah Vallen memeluk ayahnya sebagai izin sudah diperbolehkan.

"Jangan pulang terlalu malam sayang, dan ingat pengawal akan memantau kau dari jauh sesuai perintah princess."

"Terimakasih ayah, selamat beristirahat ayah."

Vallen segera mamasuki mobil, kini segera menuju tempat dimana ia akan ke sana.

***

"Mike kita ke tempat itu lagi, siapa tau ada hal menarik lagi." jawab Albert yang sedang berada di dalam mobil.

"Baik Tuan Muda dalam 20 menit lagi kita akan tiba disana." Mike melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

'Aku ternyata tertarik dengan perempuan jalanan itu. Bahkan aku mengingatnya dia membuat kekacauan yang sangat besar dengankudenganku bahkan tidak ada rasa takut sedikit pun.'

Kiara sudah tiba dan memberikan mereka makanan yang sudah dibawanya.

"Hei kalian kemari." Teriak Vallen karena mereka seperti tidak mengenali Vallen.

'Apa yang mereka pikirkan, ap aku terlihat aneh?' Vallen menatap bawah dan bajunya ternyata bagus juga.

"Iya nyonya ada yang bisa kami bantu?" tanya anak muda karena dia memang baik dan sedikit penakut jadi Vallen hanya manatap malas.

"Berikan ini semua pada temanmu, dan panggil semua temanmu di dalam sana." dengan cepat anak muda itu memanggil semuanya.

"Siapa dia?" tanya dari salah satu.

"Seperti dia kaya, bahkan dia rela memberi makan kita dan bungkusan seperti ini."

"Kau benar, bahkan sebelumnya dia tidak pernah kesini mengapa di atas kesini."

"Hei kalian bicara apa ini, mau kau ku lembar bajingan, berani sekali kau menatap diriku seperti itu." sengit Vallen saat melihat anak muda melihat dirinya dengan seksual.

"Vallenrie? Benarkah itu kau?" salah satu dari mereka berkata dan semuanya terkejut karena beberapa hari dia tak. melihat Vallen.

"Sekarang kau menjadi kaya? Kau menggoda pria belang pastinya kan makanya kau bisa kaya dan membuang uang seperti ini haha... " jawab sengat Vallen karena dia sudah membencinya karena semenjak ada Vallen semuanya tunduk padanya.

"Pergilah kalian, dan makanlah silakan istrahat." jawab Vallen dengan anak kecil lalu mereka pergi.

Vallen menatap tajam pria itu namanya Dayton. Pria ini termasuk penguasa kuat di wilayah ini. Namun sejak Vallen datang, dia menjadi tersingkirkan bahkan kekuatannya jauh lebih kuat dari Vallen.

Dayton sangat marah dan murka saat semua orang takut dengan wanita ini. Bahkan sempat berapa kali Dayton menghajar Vallen namun malah dirinya yang babak belur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!