...🏵️🏵️🏵️...
"Jadi begini nih, Jaya... saya mewakili istri saya... ingin menanyakan bagai mana dengan janji kita dulu! Soal perjodohan anak anak kita ini!" ucap Rama.
"Apa? Perjodohan, pah?" cicit Aulia.
"Maksudnya tante Sita apa ya, tan?" tanya Aulia yang tampak syok.
"Biar mama jelasin dulu ya sayang." ucap mama Nami sambil menenangkan Aulia.
"Mama sama papa kan sudah pernah melarang kamu untuk dekat dengan laki laki, nah ini salah satu alasannya. Karena mama dan papa ingin menjodohkan kamu berdua dengan Radit. Kamu mau kan sayang, menerima perjodohan ini?" ujar mama Nami, mencoba memberi penjelasan sedikit pada Aulia.
"Tapi mah, aku ---"
Jaya memotong ucapan Aulia, yang tidak memberikan ke sempatan untuk Aulia menolak perjodohannya.
"Gak ada tapi tapian, sayang!" bantah Jaya dengan tegas.
"Radit juga sudah setuju dengan perjodohan ini, sayang." ucap tante Sita.
Aulia mengerutkan keningnya, menatap Radit dengan bingung, "Kamu sejutu?"
"Iya." jawab Radit singkat.
"Tapi mama sama papa gak pernah bahas ini sebelumnya sama aku." ujar Aulia yang menatap orang tuanya bergantian.
"Karena mama yakin, kamu juga pasti akan setuju sayang." ucap mama Nami.
Jaya memberaikan penekanan pada Aulia, "Pokonya papa gak mau dengar apa pun dari kamu, Aulia. Ini jalan yang terbaik buat kamu."
"Kamu sayang sama mama dan papa kan sayang!" tanya mama Nami.
Aulia menatap ke dua orang tuanya dengan tatapan sendu, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa ini jalan yang terbaik untuk ku?
"Kamu mau ya di jodohkan dengan Radit? Radit anak yang baik sayang, Radit bisa jagain kamu. Radit juga sayang sama kamu." terang mama Nami, meyakinkan Aulia untuk menerima Radit.
Aulia pun beralih memandang Radit, kayanya setelah ini, gwe harus bicara sama ini anak. Apa maksudnya coba.
"Iya udah... aku setuju." dengan terpaksa Aulia menerima perjodohan yang di rencanakan orang tuanya.
Mama Nami dan Sita beranjak dari duduknya, mereka saling menghampiri dan berpelukan.
"Akhirnya kita akan jadi besar jeng!" ucap mama Nami.
"Ah ke betulan jeng." Sita mengurai pelukan mama Nami, Dan meraih tasnya, lalu mengambil kotak merah.
Mama Nami mengerutkan keningnya, "Kenapa jeng?"
Sita memperlihatkan kotak merah kecil di hadapan mama Nami, dengan senyum yang merekah.
"Tunangan jeng, biar Radit dan Aulia bertunangan aja dulu." ucap Rama dengan bersemangat.
Aulia membola sekaligus tercengang, belum cukup hatinya di ke jutkan dengan perjodohan, dan sekarang orang tua Radit menginginkan ke duanya langsung bertunangan.
"Apa?" tanya Aulia.
"Biasa aja, gak usah sampe segitunya!" ucap Radit dengan datar.
Aulia menatap tajam Radit.
Mama Nami melambaikan tangan kanannya, meminta Aulia untuk menghampirinya, "Sini sayang."
Mau tidak mau, Aulia beranjak dari duduknya. Ia melangkah dengan lesu, menghampiri orang tuanya.
Rama yang melihat Radit masih betah dengan duduknya, kini melambaikan tangannya juga, meminta putranya untuk mengikuti Aulia.
"Kamu juga ke sana, sayang."
Radit pun langsung berdiri dan berjalan mengikuti arahan papa Rama.
Kini Aulia dan Radit sudah berdiri berhadap hadapan.
"Pakaikan ini sayang pada Aulia." titah tante Sita pada Radit sambil tangannya menyodorkan kotak merah berisi sepasang cincin.
Radit pun mendengarkan mamanya, mama Sita.
Radit mengambil cincin milik Aulia, dan memasangnya di jari manis Aulia.
"Gantian sekarang kamu sayang yang pakaikan ini pada Radit." titah mama Nami.
Aulia pun sama dengan Radit, mengikuti apa kata mama Nami.
Kini jari manis Aulia dan Radit, sama sama melingkar cincin berwarna putih dengan bermatakan berlian.
Tidak lupa papa Rama dan papa Jaya sibuk mengabadikan moment anak mereka bertunangan.
Sita memeluk Aulia, tangannya mengelusss punggung Aulia dengan penuh kasih sayang, "Selamat ya sayang, mantu tante."
"Iya tante makasih." jawab Aulia.
Sita melerai pelukannya, menatap penuh tanya pada Aulia, ia melayangkan protes karena Aulia masih memanggilnya dengan sebutan tante.
"Jangan panggil tante dong, panggil mama."
"Iya mah." Jawab Aulia.
Siang ini di Cafe Solera benar benar menjadi hari yang bersejarah untuk Aulia dan Radit. Aulia tidak pernah menyangka dan membayangkan bahwa Radit, anak pindahan di sekolahnya kini menjadi tunangannya.
...🌷🌷🌷...
Ke esokan harinya, di rumah Aulia.
"Selamat pagi mah, pah." sapa Aulia ketika sampai di meja makan, serta mencium pipi mama Nami dan papa Jaya.
"Pagi sayang. Gimana tidurnya semalem? Nyenyak kan!" cecar mama Nami.
Jaya menjawab pertanyaan yang di berikan pada Aulia, dengan terkekeh, "Yang pasti nyenyak dong, mah."
"Eh ko gitu, kenapa pah?" tanya Aulia dengan polosnya.
"Kan sekarang status kamu sama Radit udah jelas hahaha." ledek papa Jaya di akhiri tawanya.
Aulia mengerutkan keningnya, menatap heran pada papanya.
"Ko papa ketawa? Ada yang lucu, pah?" Aulia mulai memakan roti tawar miliknya dengan selai strawberry.
"Gak sayang, papa lagi bayangin kamu nikah sama Radit, terus papa di kasih cucu sama kalian." jawab papa Jaya panjang lebar.
"Uhuk uhuk uhuk." Aulia tersendak roti tawar yang sedang di makannya.
Mama Nami menyodorkan segelas air putih pada Aulia, "Ini sayang minum dulu, makanya kalo lagi makan itu ya pelan pelan dong!"
"Iiiih mama, salain papa tuh. Nikah juga belum, udah bahas cucu. Lagi pula Aulia kan baru kelas 2 SMA pah, Aulia masih pengen sekolah." jawab Aulia sambil mengerucutkan bibirnya.
"Gak ada larangan untuk orang yang sudah menikah gak boleh bersekolahkan, sayang?" ucap papa Jaya sekenanya.
"Gimana kalo akhir bulan ini kamu sama Radit nikah ya, sayang?" usul mama Nami.
"Ide bagus tuh, ma." yang di setujui oleh papa Jaya.
"Uhuk uhuk uhuk." Aulia tersendak lagi roti tawar yang lagi di makannya. Kali ini karena usulan mama Nami.
***
Sementara pagi hari di kediaman orang tua Radit.
Saat tengah sarapan bersama.
"Uhuk uhuk uhuk." Radit tersendak Daging rendang yang tengah di makannya.
Sita menyodorkan segelas air putih pada Radit, "Minum ini, sayang."
"Makasih, mah!" ucap Radit, setelah ia selesai meminum air putihnya, kayanya ada yang lagi ngomongin gwe nih.
"Hari ini kamu jemput Aulia ya, sayang!" ucap mama Sita.
Radit mengerutkan keningnya, "Apa, mah?"
"Iya kamu yang hari ini antar Aulia ke sekolah, lagi pula kalian kan satu sekolah dan satu kelas, gak ada salahnya kalo kamu berangkat bareng, Aulia." ujar mama Sita panjang lebar.
Radit beranjak dari duduknya, "Aku berangkat, mah, pah!" Radit mencium punggung tangan ke dua orang tuanya secara bergantian.
"Jangan ngebut ya, nak." pesan mama Sita.
Radit pun berjalan ke arah garasi, kali ini Radit mengendarai mobil biru miliknya, dan menuju rumah Aulia untuk menjemputnya.
Sementara di rumah Aulia sendiri, semua orang masih tampak menikmati sarapan mereka.
"Oh iya, hari ini kamu berangkat bareng Radit ya, sayang." ujar mama Nami.
"Loh kenapa, mah? Mang Udin kemana emangnya mah?" tanya Aulia heran.
"Mang Udin lagi mama suruh servis mobil kamu. Bentar lagi Radit dateng buat jemput kamu sayang." ucap mama Nami dengan santainya.
Papa Jaya menoleh ke arah Sita, "Yang benar, mah?"
"Benar dong pah, masa mama bohong si!" celetuk mama Nami.
Seorang asisten rumah tangga datang menghampiri Aulia, "Permisi Nona, itu di depan sudah ada den Radit." ucap bi Ida yang sudah berdiri di samping Aulia.
"Tuh kan benar apa kata mama." jawab mama Nami dengan mata yang berbinar.
"Ayo sayang." mama Nami mengajak Aulia, untuk segera ke luar untuk menghampiri Radit.
"Apa sih mah, aku lagi makan ini." jawab Aulia dengan malas.
"Udah kamu makannya lanjut di kantin sekolah aja. Kasian Radit nanti nunggu kamunya lama." bujuk mama Nami.
"Siapa suruh jemput, aku." jawab Aulia dengan ketus.
"Udah jangan cemberut terus, anak mama ini." mama Nami mencubit gemas pipi Aulia.
Mau tidak mau, Aulia harus menuruti mama Nami. Jika tidak, mama Nami akan terus mengoceh padanya.
Aulia beranjak dari duduknya, "Aku berangkat mah, pah" Aulia saat berpamitan pada mama dan papanya.
Aulia berjalan menghampiri Radit yang sudah menunggunya di luar.
"Apa aku tidak salah lihat!" gumam Aulia.
bersambung.....
...🏵️🏵️🏵️...
Yuk tinggalin jejak 😊😊
Kalo gak suka, abaikan ke haluan author 😅😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
anggita
perjodohan radit.. aulia.
2023-04-07
1
Ara Aulia
what,,, akhir bulan???
2023-03-14
1
Ara Aulia
orang kaya mah bebas y
2023-03-14
1