...🏵️🏵️🏵️...
Akhirnya jam yang di nanti pun tiba, setelah mendengar bel tanda pelajaran telah usai.
Semua murid pun berkemas untuk mengakhiri kegiatan kelas hari ini, setelah pagi hari bergelut dengan soal ulangan dari bu Rita.
Setelah guru mata pelajaran terakhir keluar kelas. Dengan centilnya Lusi menghampiri meja Radit.
"Radit, aku pulang bareng kamu ya! Boleh kan!" dengan senyum yang merekah tidak lupa di perlihatkan pada Radit dengan suara yang di buat manja.
Radit berkata dengan dingin, "Sorry gak bisa." Radit beranjak dari duduknya dan langsung meninggalkan kelas.
"Radit, tunggu..." Lusi yang terus mengejar Radit, tapi sayangnya tidak di hiraukan.
Balik lagi ke Lia, Aulia dan Seli yang lagi asik bercanda sampe menuju gerbang sekolah.
"Kalian pulang bareng aku aja ya! Tapi temenin aku dulu ke Gramedia, mau kan!" cicit Aulia sambil menggandeng ke dua sahabatnya itu.
"Maaf ya Aulia, kamu biar di temenin sama Lia aja ya!" dengan sedikit, kecewa Seli menolak ajakan Aulia.
"Biar aku deh yang bilang sama ka Aryo. Buat izin kamu gak masuk kerja dulu!" dengan senyumnya yang cerah, Aulia masih berusaha membujuk Seli.
"Iya Sel, mau ya ikut!" kali ini Lia ikut membujuk Seli. Sambil ke dua tangannya menangkup ke depan dadanya.
"Maaf ya gays, kalian kecewa. Hehehe. Beneran aku ga bisa, resto jam segini rame looh." tolak Seli dengan memperlihatkan jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Oke deh kalo gitu. Berangkat bareng ya!" ucap Aulia pasrah.
"Oke, hemat ongkos juga hehehe." Seli setuju, dengan membentuk jempolnya dan jari telunjuk kanannya membentuk huruf o.
Obrolan mereka terhenti, ketika melihat mang Udin sudah menepikan mobilnya di tepian jalan, tidak jauh dari gerbang sekolah. Mang Udin membukakan pintu mobil untuk Aulia.
Mereka pun masuk ke dalam mobil. Dengan Seli dan Lia yang duduk di kursi belakang. Aulia duduk di depan, mang Udin yang mengemudikannya.
Tanpa terasa, perjalan jauh sudah mereka tempuh untuk sampai di salah satu mall yang ada di kota itu. Mang Udin sudah memarkir mobilnya di parkiran. Membiarkan ke tiganya ke luar, sementara ia mencari ke sibukan, menunggu Nona mudanya kembali lagi ke mobil.
"Aku langsung masuk ya Aulia, Lia" setelah tiba di depan resto, Seli pun langsung memeluk ke dua sahabatnya.
"Hati hati ya kerjanya. Perlu aku suruh mang Udin untuk jemput ga, Sel?" tanya Aulia dengan menatap sahabatnya itu.
"Ga usah Aulia... seperti biasa aja, kan ada mobil karyawan yang suka anter tiap pulang kerja." tolak Seli.
Aryo sudah memfasilitasi karyawannya untuk pulang dengan menggunakann mobil jemputan. Hal itu di lakukan Aryo, hanya semata mata demi ke amanan karyawannya, apa lagi di jam malam rawan terjadi tindak kriminal.
"Oh iya, aku lupa." Aulia berkata sambil menepuk jidatnya sendiri.
Seli dan Lia tertawa melihat tingkah Aulia yang satu itu. Setelah itu mereka pergi ke tujuan awal.
Seli masuk ke dalam resto, dan menghabiskan waktu di resto sampai jam 9 malam, dengan kata lain sampai tutup toko.
Sedangkan Aulia dan Lia, mereka menuju lantai 2, tempat Gramedia berada.
Setelah puas memilih, dan mendapatkan apa yang di cari. Aulia menghampiri Lia yang sedang asik berdiri sambil membaca buku komik.
"Hah, itu gak salah kamu... Aulia beli buku sebanyak itu?" dengan nada terkejut Lia bicara setelah memperhatikan bawaan Aulia yang menenteng 2 kantong tas buku.
"Gak ada yang salah dong, aku bayar dulu ya!" Aulia berlalu meninggalkan Lia yang masih terkejut.
Ke duanya jalan jalan sejenak, ke luar masuk toko. Sambil cuci mata, melihat barang apa yang akan Aulia taksir, jika beruntung. Maka barang itu akan Aulia beli dan di bawa pulang.
"Kita pulang yuk! Aku udah cape nih!" keluh Lia dengan memijat kakinya saat mereka duduk di salah satu kursi panjang yang di sediakan mall.
"Boleh deh, aku juga udah laper nih! Resto tempat Seli kan?" tanya Aulia sambil beranjak dari duduknya.
"Iya lah."
Sampai di resto ke duanya langsung masuk ke dalam dan memilih kursi.
"Kalian belum pulang?" tanya Seli saat menghampiri ke duanya, dengan memakai apron berwarna hitam yang membalut kaos putih yang ia kenakan, seragam resto.
"Kalo belum mampir ke sini, belum afdol Sel... kita mau pesen makan dong, Sel." ucap Lia.
"Oke, seperti biasa kan?" cicit Seli yang langsung mengerti ucapan Lia.
Tidak berapa lama, Seli kembali dengan membawa sebuah nampan. Ia menghidangkan semangkuk bakso pada Aulia dengan es jeruk sebagai temannya.
Seli juga menghidangkan semangkuk mie ayam dan es lemon tea di hadapan Lia.
"Selamat menikmati hidangannya!" ucap Seli pada ke dua sahabatnya.
"Kamu gak sekalian ikut makan bareng kita, Sel?" tanya Aulia yang melihat Seli hendak meninggalakan meja Aulia.
"Aku udah makan tadi. Aku lanjut kerja lagi ya!" cicit Seli.
"Tar dulu Sel... ini buat kamu!" Aulia menyerahkan 3 buku novel remaja pada Seli.
Aulia dan Seli sama sama gemar membaca novel kala waktu senggang.
"Makasih cantik." yang langsung di terima oleh Seli.
"Aku juga dapet kan Aulia?" ucap Lia, karena miliknya belum juga di berikan padanya.
"Pasti dong." Aulia pun menyerahkan 3 buku komik ke sukaan Lia.
Berbeda dengan Aulia dan Seli. Kalau Lia lebih menyukai komik, karena gak terfokus pada tulisan, kalo komik kan ada gambarnya.
Setelah selesai menghabiskan makanannya, Aulia dan Lia memutuskan untuk pulang.
Aulia mengantarkan Lia pulang terlebih dulu.
"Kamu serius gak mau terima Farel?" pertanyaan itu ke luar juga dari bibir Lia.
"Iya." hanya satu kata yang meluncur dari bibir Aulia.
"Kenapa, kasian loh tuh anak kayanya serius banget sama kamu! Beneran suka sama kamu!" ujar Lia, menilai Farel dari sudut pandangnya.
"Lebih baik berteman, Lia." Aulia menjawab dengan malas.
"Kenapa gak di coba buat jalanin aja dulu... kalo gak nyambung ya udah tinggal putus kan!" ucap Lia dengan santainya.
"Perasaan ko pake di coba. Kamu ini Lia... kalo ngomong asal jeplak aja!" ledek Aulia.
"Padahal aku nantiin kalian jadian lo! Aku duluan ya beb, hati hati, salam buat mama Nami ya!" ucap Lia saat mobil kini berhenti di depan pagar rumahnya.
Mama Nami itu mamanya Aulia.
"Oke.... makasih ya udah mau nemenin aku." ucap Aulia lagi.
Mobil kembali melaju.
...💔💔💔...
Ke esokannya, di pagi hari yang cerah. Matahari menyinari setiap insan seakan mengajak untuk beraktivitas kembali.
Di meja makan, seperti biasa keluarga kecil ini menghabiskan sarapannya bersama.
"Kamu nanti langsung pulang ya sayang." ucap mama Nami pada putri tunggalnya itu.
"Belum tau mah." ucap Aulia sambil menyuapkan makanannya.
"Harus pulang ke rumah, kamu hari ini harus temenin mama ketemu temen mama." ucap mama Nami dengan sedikit memaksa, tidak ingin perkataannya di bantah Aulia.
Aulia hanya bergumam, "Heam."
Aulia yang sudah selesai dengan sarapannya, memutuskan untuk berangkat sekolah, ia beranjak dari duduknya.
"Aulia berangkat ya mah, pah." ucap Aulia, sambil mencium punggung tangan kanan ke dua orang tuanya secara bergantian.
"Hati hati sayang." ucap papa.
"Jangan lupa pesen mama, langsung pulang ya sayang!" ucap mama Nami dengan volume naik 2 oktaf.
bersambung .......
Gimana kelanjutannya, dukung author buat like dan komen 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Embun Kesiangan
semangat Thor Lina 💪🥰
2023-03-15
1
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
semangat dit
2023-03-14
1
Ara Aulia
kaga mau maaa, mau jalan jalan dulu ama temen ke mol
2023-03-14
1