Pesta

Haya tertidur di sofa ruang tengah keluarga. Awal nya Haya hanya merenung memikirkan langkah apa yang akan di ambil nya. Nyatanya Haya malah ketiduran di sofa, hingga pagi menjelang.

"Bu.... Ibu... " Bik Pina memanggil nama Haya. Namun Haya tak menjawab, bik Pina melihat hembusan nafas Haya yang masih teratur, terlihat Haya tertidur begitu pulas.

"Syukur lah Bu Haya sedang tidur" gumam bik Pina. Awal nya bik Pina pikir nyonya nya itu pingsan atau apa lah. Soalnya sebelum nya bik Pina belum pernah melihat Haya tertidur di sofa pada malam hari.

"Apa Bu Haya ada masalah sama Ayah nya Attar?" gumam bik Pina, sambil menyelimuti tubuh Haya yang meringkuk kedinginan. Ada rasa kasihan di hati bik Pina.

"Cantik sekali," bik Pina memandang sekilas wajah majikan nya tersebut, wajah Haya yang tengah terlelap dalam tidur nya.

Jam di dinding masih menunjukan jam lima pagi. Domana terdengar Ayam berkokok bersahutan, itu jika di kampung. Kalau di perkotaan ya enggak ada hehe..

Bik Pina mulai merendam pakaian Attar. Yah begitulah, pakaian Attar tidak bisa di campur dengan pakaian orang tua nya. harus di bedakqn dan harus di pisah.

Baju Attar harus di cuci menggunakan tangan dan harus memakai sabun khusus untuk baby. Bukan sabun detergent yang orang dewasa gunakan. Takut kulit Attar yang sensitive meradang dan alergi.

Soal makanan juga semua bahan harus di dapatkan dari bahan berkualitas high quality. Bukan bahan makanan yang abal-abal atau kw.

Niko memang menerapkan semua aturan itu untuk Attar, karena dulunya Niko juga hidup sehat dan dengan pola yang sangat terjaga dan bersih.

Orang tua Niko tepat nya yaitu Ayah Niko, adalah seorang pengusaha Makanan ringan terbesar di Indonesia. Jadi soal hidup Niko sudah terbiasa hidup enak dan mewah sejak kecil. Makanan dan kebersihan selalu Niko terapkan.

Untuk Haya sendiri hanya terlahir dari keluarga sederhana di kota yang sama. Ayah dan Ibu Haya adalah seorang pengajar atau lebih tepat nya seorang Guru. Pahlawan tanpa tanda jasa.

Niko mempunyai seorang Kakak perempuan

Bernama Angel. Angel sudah menikah dan sudah di karunia seorang anak, Angel pun seorang wanita karir yang super duper sibuk.

Sedang Haya adalah anak tunggal, orang tua Haya pernah mengadopsi seorang anak laki-laki, tapi tepat di usia sang adik berusia tujuh tahun sang Adik harus kembali ke pangkuan sang maha kuasa akibat tertabrak sebuah mobil.

Haya menggeliat dan menarik tubuh, meregangkan otot yang kaku akibat terlalu lama meringkuk membuat beberapa saraf di bahu nya terasa sakit.

"Sudah pagi kah?" Haya membuka mata lebar dan melihat jam di dinding.

"Jam setengah enam pagi," Haya membuka selimut dan terduduk di sofa. Diam sejenak memandang selimut.

"Siapa yang menyelimuti ku?" Lirih Haya, membawa selimut menuju kamar tidurnya.

"Eh ibu sudah bangun?" Seru bik Pina yang membawa cucian baju Attar.

Haya mengangguk, beberapa saat berjalan lalu Haya berbalik lagi.

"Ini selimut nya bik, tolong di simpan ya? Aakah bibik yang menyelimuti ku?"

"Iya Bu. Bibik kasihan lihat ibu meringkuk kedinginan."

"Terimakasih bik," Haya buru-buru masuk. Takut Niko terbangun dan mencari nya, baru saja Haya membuka pintu dengan pelan

Niko sudah terbangun dari tidurnya.

Huam.....

Niko menguap begitu kencang sampai terdengar sampai ke telinga Haya.

"Kamu sudah bangun ya, aku malah masih ngantuk banget," Niko memeluk Haya yang duduk di tepi ranjang.

"Bangun lah mas, hari ini masuk kantor kan?"

"Iya tapi malas banget. Rasanya masih pengen berduaan sama kamu terus," lirih Niko dan mengambil tengkuk Haya namun Haya menolak.

"Kenapa menolak ku!" Niko tak suka.

"Maaf mas, ini sudah pagi. Pergilah mandi, nanti telat lagi ke kantor nya."

"Cuma mau di kiss saja banyak alasan," Niko masuk ke dalam kamar mandi. Dengan wajah memberengut sebal, Niko menutup pintu.

dorrr

Haya mengkerutkan dahi, tersenyum miring dan gegas membuka lemari Baju. Menyiapkan baju kerja Niko dan mengendong Attar yang sudah bangun.

"Hello good morning, my son," Haya mengendong dan menciumi pipi Attar sampai Attar tertawa malas, kan baru bangun tidur. Jelas rasa malas di wajah Attar.

"Bau acem ih anak ibu, kita mandi dulu ya?" Haya memberikan sebotol susu untuk Attar sebelum Haya melepas baju Attar untuk pergi mandi.

Selepas Niko selesai mandi, Haya langsung memandikan Attar. Setelah di rasa Attar sudah mandi, sudah rapi dan wangi baru akan di berikan pada bik Pina dan Haya gantian untuk pergi mandi pagi.

"Ya nanti malam ada undangan pesta pernikahan salah satu teman kantor, jadi kamu harus siap saat aku jemput kamu nanti. Nanti aku pulang jam tujuh malam kita langsung berangka," titah Niko senang.

"Tapi mas!"

"Kok tapi sih? Jangan pakai tapi harus iya." Seru Niko. Haya tak menjawab ucapan Niko yang bernada perintah tersebut.

Jam tujuh pagi Niko sudah pergi ke kantor. Haya mengambil Attar dan mengajak nya bermain sebentar sambil sarapan.

Begitulah trik Haya agar Attar mau makan, main sambil makan di taman depan rumah.

"Ibu enggak pergi kerja ke kantor?" tanya bik Pina sambil mengawasi Attar.

Haya melihat jam tangan di pergelangan tangan nya.

"iya sudah jam delapan saja, cepat banget sih!"

"Ibu kerja dulu ya sayang. Jangan nakal, pinyer-pinter ya?" Haya mencium Attar dan gegas berangkat ke kantor.

Hari ini jadwal kerja Haya tidak begitu padat dan hanya butuh waktu sampai sore Haya sudah bisa kembali pulang ke rumah.

Hari ini Haya merasa jauh lebih baik dari hari kemarin yang begitu membuat hati Haya sesak dan penuh.

********

Selepas pulang dari kantor Haya mampir ke sebuah salon langganan nya. Setidak nya Haya meminta perias untuk merias wajah nya.

Haya bukan tidak bisa dandan, tapi menurut Haya dandan di salon jauh lebih bagus hasil nya, dan tidak memerlukan waktu Haya. maksud nya meringankan pekerjaan Haya.

Rambut Haya di buat Curly, wajah Haya yang sudah cantik dari sana nya pun di poles hingga menambah aura kecantikan nya.

perona merah, dengan lipstik berwarna merah juga memghiasi wajah ayu Haya.

Sebuah dress yang Haya beli tadi, sewaktu sebelum masuk ke dalam salon pun Haya pakai. Dress dan make up Haya nyambung banget, Haya jauh terlihat lebih cantik dan menarik.

Setelah membayar Haya pulang kerumah, karena Haya akan menunggu Niko di rumah untuk menjemput nya.

"Attar...." Panggil Haya saat melihat putra nya berlari memeluk menyambut kedatangan Haya.

"Attar mau ini enggak, tadi ibu beli mainan untuk Attar, bagus loh mainan nya?" Haya memberikan mainan sebuah motor sport pada Attar.

"Telimaacih Bu?" Attar mengenggam mainan dan langsung duduk di lantai dan memainkan motor sport pemberian sang Ibu, dengan hati yang riang.

"masyaAllah. ibu cantik sekali," puji bik Pina.

"Terimakasih, bik."

"Mau ada acara kemana memang nya, Bu?"

"Ke pesta pernikahan teman mas Niko bik, nanti aku titip Attar ya bik?"

"Iya Bu. Tenang saja, Attar aman sama bibik mah."

"Terimakasih banyak ya, bik?"

Mobil Niko terdengar mengklakson dan dengan cepat Haya keluar dan menemui Niko yang sudah siap dengan mobil nya.

"Kamu cantik banget ya?" Niko langsung mengecup kening Haya sekilas dan menatap Haya dalam. rasa kagum dan bangga memenuhi pikiran Niko.

"Terima kasih, mas" jawab Haya bahagia. Sungguh pernikahan yang indah, jika dipandang namun semuanya palsu dan penuh kebohongan.

Episodes
1 talak tiga yang terucap
2 Kegamangan hati Haya
3 Hubungan terlarang
4 sebuah mimpi
5 Pesta
6 Kemarahan ayah Niko
7 Tinggal di rumah pak Firman
8 Muhallil
9 Haruskah mengambil langkah suami Muhallil
10 Keputusan Haya
11 Keponakan bik Pina
12 Ahmad Faiz Haydar
13 Sholat lah sebelum di sholat kan
14 Tawaran brand ambassador
15 Guardian Angel cosmetics
16 Rinai hujan bersama mu
17 Lunturlah sakit bersama hujan
18 Menikahlah dengan ku mas
19 Di grebek
20 Resmi menikah
21 rumah sederhana
22 berkunjung kerumah mantan mertua
23 Kenyataan dari bik Pina
24 mau dibawa kemana hubungan ini
25 Keluargamu menawarkan cinta
26 tidak bisa masak
27 Jangan samakan antara akhlak dan pakaian
28 Cinta kasih ibu mertua
29 Ketenangan dari keikhlasan
30 Jangan menatap ku
31 pertanyaan tidak pernah mandi pagi
32 Kembali ke kota
33 Niko Mendatangi rumah Haya
34 Jalan mana yang ingin kau tempuh
35 Istikharah cinta
36 Tenggelam dalam lautan mimpi
37 Kebahagiaan tidak melulu soal uang
38 Aku bukan penipu
39 Laporan Niko
40 Kedatangan Nahla
41 Nahla menolak perjodohan
42 singgahlah di istana kami
43 Bubur ayam buatan Nahla
44 Buah salak dan buah persik
45 Ketika asa menemui jalan nya
46 Ingin bekerja di toko bunga
47 Satu imam dua makmum
48 Bahagia karena adanya rasa syukur
49 Pemecatan Ahmad Faiz
50 Harta juga penunjang Ibadah
51 Cinta itu amanah
52 Munajat Cinta
53 Kekecewaan yang teramat dalam
54 daging ayam untuk anak sabar
55 Menyewa pengacara
56 Rumah baru bagi Nahla
57 teman baru Nahla
58 Perkumpulan ibu-ibu tak melulu ghibah
59 Halal lagi baik
60 Jalan hidup Bella
61 penanaman iman sejak dini
62 Kedatangan kedua orang tua Ahmad Faiz
63 Mukena cinta
64 Kenyataan pahit
65 Kenapa tak berkata jujur
66 Berbaik sangka
67 Kejutan paling menyakitkan
68 Jangan tinggalkan aku
69 Adil kah ini untuk ku
70 Ada bahagia terbungkus duka
71 tetap bertahan
72 Hizam
73 Uang raja dunia Fana
74 Malaikat perantara
75 Meca menyukai Hizam
76 Doa yang ku langitkan
77 Hidup terasa nikmat jika selalu bersyukur
78 Dimana letak syurga
79 Kenapa tak mengenali ku
Episodes

Updated 79 Episodes

1
talak tiga yang terucap
2
Kegamangan hati Haya
3
Hubungan terlarang
4
sebuah mimpi
5
Pesta
6
Kemarahan ayah Niko
7
Tinggal di rumah pak Firman
8
Muhallil
9
Haruskah mengambil langkah suami Muhallil
10
Keputusan Haya
11
Keponakan bik Pina
12
Ahmad Faiz Haydar
13
Sholat lah sebelum di sholat kan
14
Tawaran brand ambassador
15
Guardian Angel cosmetics
16
Rinai hujan bersama mu
17
Lunturlah sakit bersama hujan
18
Menikahlah dengan ku mas
19
Di grebek
20
Resmi menikah
21
rumah sederhana
22
berkunjung kerumah mantan mertua
23
Kenyataan dari bik Pina
24
mau dibawa kemana hubungan ini
25
Keluargamu menawarkan cinta
26
tidak bisa masak
27
Jangan samakan antara akhlak dan pakaian
28
Cinta kasih ibu mertua
29
Ketenangan dari keikhlasan
30
Jangan menatap ku
31
pertanyaan tidak pernah mandi pagi
32
Kembali ke kota
33
Niko Mendatangi rumah Haya
34
Jalan mana yang ingin kau tempuh
35
Istikharah cinta
36
Tenggelam dalam lautan mimpi
37
Kebahagiaan tidak melulu soal uang
38
Aku bukan penipu
39
Laporan Niko
40
Kedatangan Nahla
41
Nahla menolak perjodohan
42
singgahlah di istana kami
43
Bubur ayam buatan Nahla
44
Buah salak dan buah persik
45
Ketika asa menemui jalan nya
46
Ingin bekerja di toko bunga
47
Satu imam dua makmum
48
Bahagia karena adanya rasa syukur
49
Pemecatan Ahmad Faiz
50
Harta juga penunjang Ibadah
51
Cinta itu amanah
52
Munajat Cinta
53
Kekecewaan yang teramat dalam
54
daging ayam untuk anak sabar
55
Menyewa pengacara
56
Rumah baru bagi Nahla
57
teman baru Nahla
58
Perkumpulan ibu-ibu tak melulu ghibah
59
Halal lagi baik
60
Jalan hidup Bella
61
penanaman iman sejak dini
62
Kedatangan kedua orang tua Ahmad Faiz
63
Mukena cinta
64
Kenyataan pahit
65
Kenapa tak berkata jujur
66
Berbaik sangka
67
Kejutan paling menyakitkan
68
Jangan tinggalkan aku
69
Adil kah ini untuk ku
70
Ada bahagia terbungkus duka
71
tetap bertahan
72
Hizam
73
Uang raja dunia Fana
74
Malaikat perantara
75
Meca menyukai Hizam
76
Doa yang ku langitkan
77
Hidup terasa nikmat jika selalu bersyukur
78
Dimana letak syurga
79
Kenapa tak mengenali ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!