Setelah kejadian itu, keluarga sean pun mendapat telepon mengenai Sean lalu bergegas menuju rumah sakit bersama mempelai wanitanya.
Sesampainya dirumah sakit, Sean masih diberikan di dalam ruangan semua orang pun menunggu diluar.
10 menit kemudian, dokter pun keluar dari ruangan Sean.
"Dokter saya ibunya, bagaimana keadaan anak saya"ucap Nyonya Selina Aditama ibunda Sean.
"Maaf nyonya, kecelakaan yang dialami putra anda sangatlah parah, tubuh putra anda terhimpit reruntuhan kecelakaan itu hingga mengakibatkan saraf-sarafnya rusak dan mengakibatkan kelumpuhan"jawab dokter itu.
Nyonya Selina pun terkejut lalu jatuh di lantai.
"Apa putraku bisa disembuhkan dokter"ucap tuan Andree.
"Maaf tuan, tulang belakang dan saraf kepala sampai kaki putra anda rusak total, putra anda hanya memiliki kemungkinan sembuh sekitar 10% saja dan jika ingin menjalankan operasi itu akan membahayakan keselamatan putra anda"jawab dokter itu.
Nyonya Selina pun menangis dengan sangat kencang dan tuan Andree pun berusaha menenangkannya.
Di tengah kesedihan itu
"Mah pah kita batalkan saja pernikahan itu, aku gak mau menikah dengan pria lumpuh"ucap Luna calon istri Sean.
"Iya Luna, kita batalkan saja lagian dia pasti hanya akan menyusahkan saja nantinya"jawab tuan Arga ayah Luna.
"Maksud anda apa tuan, anda ingin membatalkan pernikahan ini secepatnya itu"ucap tuan Andree
"Tentu saja, lagian putramu itu sudah cacat dan jika putriku menikah dengan putraku maka kehidupan putriku pasti akan menderita, mulai sekarang pernikahan itu saya batalkan"ucap tuan arga yang kemudian pergi meninggalkan keluarga Sean yang tengah menangis itu.
"Pah bagaimana, Sean sedang lumpuh dan Luna pergi begitu saja, kita pasti akan malu pah bagaimana dengan pesta pernikahan ini"tanya nyonya Selina dengan menangis.
"Tenanglah mah, papah akan mencari solusinya"jawab tuan Andree menenangkan istrinya.
1 jam berlalu, di kediaman Winda. Winda tertidur di sofa dengan mata lebam.
"Astaga aku ketiduran"ucap Winda yang kemudian bangun.
"Aku harus mengecek rumah sakit papah sekarang, lebih baik aku mandi sekarang."ucap Winda yang kemudian pergi ke kamar mandi.
Winda pun pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap, setelah siap ia pun pergi menggunakan mobil menuju rumah sakit milik ayahnya.
Setelah sampai, Winda pun masuk kedalam lalu disapa oleh beberapa suster disana. Winda pun berhenti di bagian resepsionis.
"Suster bagaimana keadaan rumah sakit apakah aman"tanya Winda.
"Semua aman nona tetapi 1 jam lalu ada Pasien kecelakaan yang mengalami kelumpuhan total nona"jawab suster itu.
"Lumpuh total siapa nama pasien itu"tanya Winda.
"Namanya Sean Putra Aditama nona"
Deg
Seketika jantung Winda pun berhenti berdetak, Winda kaget bukan main.
"Di Ruangan mana sekarang"tanya Winda dengan panik.
"Di ruang ICU nona"
Winda pun langsung berlari menuju ruang ICU, sampai di ruang ICU Winda pun langsung masuk begitu saja lalu melihat Sean yang tengah terbaring lemah dengan di penuhi alat-alat medis.
Mendengar suara pintu, nyonya Selina yang berada di dekat Sean pun melihat kearahnya.
"Siapa kamu"Tanya nyonya Selina. Winda pun hanya diam dan mulai menangis.
Ceklek
Pintu ICU pun terbuka dan masuklah Tuan Andree lalu menatap kearah Winda.
"Kamu Winda"Tanya tuan Andree.
"Iya tuan"jawab Winda dengan suara lirik.
PLAKK
Tuan Andree pun menampar Winda dengan sangat keras hingga membuat Winda terjatuh ke lantai.
"Berani-beraninya kamu datang kemari, kau sudah berani membuat Sean seperti ini dan sekarang kau menemuinya"ucap tuan Andree dengan keras.
"Maksud tuan apa, saya tidak melakukan apa-apa terhadap Sean"jawab Winda dengan menangis.
"Kau bilang kau tidak melakukan apa-apa, SEAN MENGALAMI KECELAKAAN KARNA DIA MENEMUIMU"
Winda pun terkejut bukan main, mendengar perkataan Tuan Andree nyonya Selina pun langsung bangun dari posisi duduk lalu berjalan kearah Winda.
"Jadi kamu penyebab Sean kecelakaan, KENAPA KAMU LAKUKAN ITU KEPADA SEAN KAU MENGHANCURKAN MASA DEPANNYA SEKARANG"teriak Nyonya Selina.
"Tuan nyonya saya minta maaf, saya tidak tau jika Sean kecelakaan setelah menemui saya saya minta maaf tuan nyonya"ucap Winda dengan berlutut di kaki kedua orang tua Sean.
"Dengan begitu mudah kau meminta maaf ha, Sean lumpuh total karna mu dan dia gagal menikah juga karena mu sekarang kami harus menanggung rasa malu karna ulahmu itu"Ucap nyonya Selina.
"Kau harus bertanggungjawab sekarang, kau harus menjadi suster Sean dan merawatnya sampai dia sembuh jika tidak kau akan kumasukkan kedalam penjara"ucap nyonya Selina.
"Tapi nyonya tidak bisa memasukan ku kedalam penjara karna kalian tidak memiliki bukti"bela Winda.
"Ya kami memang tidak memiliki bukti tetapi kami bisa saja memasukan mu begitu mudah"jawab tuan Andree.
Winda pun terdiam sejenak lalu menatap kearah Sean yang terbaring lemah itu. Sean aku minta maaf karnaku kamu jadi seperti itu, tapi aku janji aku akan merawatmu sampai sembuh"batin Winda.
"Jangan diam saja, tanda tanganni berkas itu"ucap tuan Andree yang melempar sebuah berkas ke wajah Winda. Winda pun membuka surat itu lalu membacanya.
"Tanda tanganni segera dan kau harus menjaga Sean sampai sembuh"ucap tuan Andree.
Winda pun bangun lalu menatap kearah mereka.
"Tuan nyonya, saya bersedia menjaga Sean hingga sembuh dan saya juga bersedia menikah dengan Sean"ucap Winda.
"Untuk apa kau menikah dengan Sean ha, tugasmu hanya untuk menjaga Sean bukan menjadi istrinya"jawab nyonya Selina.
"Tetapi saya tidak bisa menjaga Sean begitu saja, dalam agama juga tidak diperbolehkan laki-laki dan perempuan tanpa hubungan bersama di satu tempat"jelas Winda.
"Tidak kam. . . "ucap nyonya Selina yang terpotong oleh tuan Andree.
"Biarkan saja mereka menikah, kita sudah membuat pesta itu dengan meriah dan menghabiskan banyak uang tetapi Sean tidak jadi menikah, biarkan dia menikah dengan Sean mereka akan menikah saat Sean sudah sadar tetapi pestanya akan diadakan sekarang."ucap tuan andree yang memotong berkata Nyonya Selina. Nyonya Selina pun hanya diam.
"Ayo kita pergi, kau kau jaga Sean baik-baik"ucap tuan Andree kepada Winda. Winda pun mengangguk dan mereka pun pergi meninggalkan Winda.
Setelah mereka pergi, Winda pun melihat kearah Sean dan langsung menghampiri Sean.
"Sean aku minta maaf, gara-gara aku kamu menjadi seperti ini Sean aku janji aku akan merawat mu hingga sembuh"ucap Winda
sambil memegangi tangan Sean dan menangis, sementara Sean dia tak menjawab sama sekali dan hanya diam tetapi di hatinya di mendengar setiap perkataan Winda bahkan kejadian saat Winda di tampar oleh ayahnya.
Malam harinya, Winda masih berada di sebelah Sean untuk menjaganya. saat ini Winda sedang membasuh wajah Sean dengan tisu basah dan saat itu juga kedua orang tua Sean masuk kedalam ruangan itu.
"Apa yang kau lakukan pada Sean"ucap nyonya Selina yang langsung menempis tangan Winda dari wajah Sean.
"Aku hanya membersihkan wajah Sean nyonya."Jawab Winda.
Nyonya Selina pun hanya diam, "Pesta pernikahan kalian sudah berakhir, kau akan menikah dengan Sean setelah Sean sadar dan selama Sean belum sadar kau harus selalu menjaganya, ambil semua barang-barangmu dan jaga Sean dengan baik jika kau berani melakukan sesuatu kepada Sean kau akan mendapatkan hukuman yang paling berat"ucap tuan Andree.
"Baik tuan saya akan menjaga Sean"jawab Winda.
Kedua orang Sean pun duduk di samping Sean, Winda pun meminta izin kepada mereka untuk pulang sejenak mengambil barang-barangnya setelah itu ia kembali ke rumah sakit untuk merawat Sean.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments