PRIA DINGIN Vs GADIS BAR-BAR

PRIA DINGIN Vs GADIS BAR-BAR

PD vs GB 1

Sebuah mobil sport melaju dengan kencang di jalan yang tampak ramai. Di dalam mobil itu ada seorang pria yang sedang mengemudi dengan sangat serius. Dia adalah Excel Alvenlino Martin, seorang dosen dari sebuah kampus ternama di kota New York.

Sejak kejadian pilu yang terjadi beberapa tahun silam membuat Excel menjadi sosok yang dingin dan pendiam. Dia tumbuh dewasa dengan menyamarkan namanya, hingga dirinya menjadi sosok orang lain.

"Sayang, kamu dimana? Kepalaku sangat pusing sekali," racau seorang wanita yang ada di samping Excel.

Excel menoleh wanita itu dengan tatapan matanya yang tajam. "Bersabarlah, sebentar lagi kita akan sampai di hotel. Aku akan memuaskanmu malam ini, Baby!" ucap Excel dengan suara penuh gairah.

Wanita itu adalah kekasih Excel. Dia memacarinya karena status wanita itu adalah anak dari seseorang yang sangat dibencinya. Excel sengaja menyembunyikan identitasnya hanya untuk membalaskan dendam sang ibu yang meninggal 18 tahun silam. Excel ingin menghancurkan seseorang yang telah merebut kebahagiaannya.

Beberapa menit kemudian, Excel sampai juga di sebuah hotel. Dia segera turun dan membawa sang kekasih masuk ke dalam. Sebelumnya Excel telah memesan sebuah kamar, jadi dia tidak perlu reservasi lagi.

Excel menggendong tubuh kekasihnya itu hingga masuk ke dalam kamar. Sesampainya di sana, Excel langsung membaringkan sang kekasih di atas ranjang. Wanita itu semakin menggila karena mabuk dan juga efek dari obat perangsang.

"Eldric, kamu dimana? Kemarilah, tubuhku panas sekali," ucap wanita itu.

Wanita itu memanggil Excel dengan nama Eldric. Excel mengubah namanya sendiri untuk menyamarkan identitasnya.

Excel membiarkan kekasihnya itu meracau. Setelah itu dia langsung menghubungi seseorang untuk datang ke kamarnya. Beberapa saat kemudian, masuklah dua orang pria bertubuh kekar. Mereka adalah orang sewaan Excel.

"Lakukan tugas kalian buat dia merasakan sensasi yang luar biasa. Kalau dia mulai sadar, buatlah kembali mabuk. Agar dia lebih menggila lagi dengan kalian," ucap Excel pada kedua pria itu.

"Baik, Bos. Akan kami lakukan dengan baik," jawab kedua pria itu.

"Bagus, aku tinggal dulu. Ingat jangan sampai dia tahu siapa kalian!" Excel mengingatkan lagi. Setelah itu dia pergi dari kamar hotel tersebut.

Excel memanfaatkan kekasihnya itu untuk membalas dendam masa kecilnya. Jadi dia ingin membuat hancur orang itu sehancur-hancurnya. Sesampainya di luar, Excel segera pulang ke apartemennya karena besok ada kelas pagi.

Di dalam kamar hotel, wanita yang bernama Renata itu dihajar habis-habisan oleh pria yang tak dikenalnya. Kedua pria itu sangat puas menggagahi Renata yang tidak tahu apa-apa.

Renata sangat mencintai Excel, sehingga dia mempercayakan seluruh hidupnya kepada pria pujaan hatinya itu.

Setengah jam berlalu, Excel sampai juga di apartemennya. Dia langsung naik ke atas untuk menuju ke rumahnya. Sejak ditinggal pergi oleh ibunya, Excel tidak pernah kembali ke Italia. Jadi bertahun-tahun dia berpisah dengan sang adik dan juga ayahnya.

Excel belum bisa memaafkan apa yang terjadi pada dirinya, karena memang kematian sang ibu terasa mengganjal dibenaknya. Sesampainya di dalam, Excel segera membersihkan badan dan bersiap untuk tidur.

Keesokan harinya.

Handphone Excel berbunyi, namun dia sedang ada di kamar mandi. Tak lama kemudian, Excel keluar dan melihat handphonenya menyala. Excel segera mengangkat panggilan itu.

"Morning Baby? Kamu sudah bangun, maaf aku meninggalkan kamar sebelum kamu bangun. Aku tidak tega membangunkannya," ucap Excel berbohong.

[ Seharusnya kamu bangunkan aku, Sayang. Aku ingin melihat wajahmu di saat aku membuka mata. ] ucap Renata di seberang sana.

"Iya Maaf, lain kali kalau tidak ada kebutuhan mendesak aku akan membangunkanmu sebelum pergi. Sekarang aku sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Kamu segera lah bersih-bersih, segarkan badanmu." Excel terus berbicara secara lembut dan penuh perhatian, karena hal inilah Renata tidak mengetahui kalau dirinya sedang ditipu.

[Baiklah, aku sangat puas sekali dengan permainanmu semalam, Sayang. Kamu tidak terkalahkan.]

"Iya, aku akan selalu memberikan yang terbaik untukmu. Sudah ya, nanti aku bisa telat. I love you, Baby!"

[Love you too.]

Excel menutup panggilan itu dengan penuh kebencian. Dia sangat ingin membuat keluarga Renata terpuruk.

Selesai menelepon, Excel langsung pergi ke kampus. Pagi ini dia ada kelas dan harus segera berangkat. Dia pun keluar menuju ke basemant untuk mengambil mobilnya.

Sesampainya di bawah, Excel langsung masuk ke dalam mobil dan melajukannya dengan kecepatan sedang. Pandangan mata Excel fokus ke depan. Dalam mode seperti ini, Excel masih harus berpikir untuk bisa melangkah lagi lebih jauh ke dalam keluarga Renata.

Ketika asik melamun, tak sengaja mobil Excel menabrak seseorang. Tentu saja hal itu membuatnya panik. Dia segera keluar dari mobil dan melihat keadaan seseorang yang ditabraknya.

Seorang gadis terduduk di tengah jalan dengan memegangi kakinya yang lecet karena jatuh. Excel berjongkok untuk menolong gadis tersebut.

"Apa kamu tidak apa-apa? Maaf jika kamu terluka, aku akan membawamu ke rumah sakit," ucap Excel pada gadis tersebut.

"Ck, tidak usah. Aku sudah terburu-buru. Gara-gara kamu aku bisa telat," ucap gadis itu. Ia menolak bantuan Excel, kemudian gadis itu segera berdiri dan meninggalkan Excel yang masih berjongkok keheranan.

"Gadis aneh," gumam Excel. Setelah itu di masuk kembali ke dalam mobilnya. Excel kembali melajukan mobilnya, jarak kampus semakin dekat.

Beberapa menit kemudian, Excel sampai juga di kampus. Dia keluar dan berjalan menuju ke ruangan di dosen untuk mengambil beberapa materi pembelajaran. Setelah itu dia keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ke kelas.

Excel berjalan dengan santai sembari membuka pesan yang ada di ponselnya. Tiba-tiba saja dari ada seseorang yang menabur dari belakang.

BRUUKK!

Buku serta handphone Excel jatuh berserakan di lantai. Orang itu pun berhenti dan membalikkan badan untuk menolong Excel mengambil barang-barangnya yang berantai.

"Sorry, sorry, aku tidak sengaja karena terburu-buru. Ini buku dan handphonemu," ucap orang itu tanpa memerhatikan siapa lawan bicaranya.

Excel melihat saksama orang yang baru saja menabraknya itu. "Kamu, bukannya orang yang aku tabrak tadi," seru Excel dengan jari yang menunjuk ke arah gadis itu

Gadis itu langsung mendongakkan kepalanya. Dia melihat seseorang berawajah tampan sedang ada di depannya.

"Jadi kamu yang naik mobil secara arogan tadi? Benar-benar sial aku pagi ini bertemu denganmu lagi," keluh gadis itu. Setelah memberikan barang, gadis itu segera masuk ke dalam kelas, dengan kaki sedikit pincang.

Excel menghela nafas. "Apakah seperti itu mencerminkan sikap seorang gadis? Mengingatkan ku pada seseorang saja. Entah kenapa tiba-tiba aku merindukannya si adik jelek itu," gumam Excel dalam hati. Setelah itu dia masuk ke dalam kelas untuk mengajar.

Terpopuler

Comments

SENJA ROMANCE

SENJA ROMANCE

Excelll eeeeeddddaaannnn😑😑😑

2023-03-06

0

SENJA ROMANCE

SENJA ROMANCE

wah temannya Aisha nih😎😎😎

2023-03-06

0

SENJA ROMANCE

SENJA ROMANCE

Woy Thor, aku hadir kembali 😎😎😎, terlanjur tampan 😎😎😎

2023-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!