"Bayar" ucap Alkan memberikan dompetnya kepada El.
Dengan biasa saja El mengambil dompet Alkan dan menuju ke kasir.
"Mbak nya cantik banget, cocok sama mas e ganteng" ucap Pemilik kedai.
"Makasih buk, masakan ibuk juga enak" ucap El dengan senyum manisnya.
El melihat Arkan berjalan keluar menuju mobilnya, ia segera menyusul ke mobil.
"Tuan ngga takut kalo uangnya saya curi" ucap El memberikan dompet milik Alkan.
"Emang Lo mau nyuri?" ucap Alkan.
"Yah engga sih, ngapain juga nyuri aku ngga terlalu butuh uang juga" ucap El dengan santai nya menggunakan seal belt.
"Unik" batin Alkan.
Pasalnya ini pertama kalinya Alkan dengan mudahnya memberikan dompet kepada cewek yang notabene nya orang lain.
Dan juga biasanya asisten nya dulu banyak sekali yang berusaha mencari perhatian Alkan bahkan ada yang terang terangan menggoda langsung Arkan.
.
.
.
.
Di kediaman Hendra.
"Mamah jadi kan jodohin aku sama anak temen mamah Arkan" ucap Iren kepada Mamah Rosa.
"Harus dong, anak mamah cocoknya hanya sama Arkan. Hartanya 7 keturunan ga akan pernah habis" ucap Rosa tersenyum puas.
"Yeyyy makasih mahhhh" ucap Iren.
"Nanti mamah sama papah bakalan kesana buat ngasih tau ke mereka biar perjodohan kalian disegerakan" ucap Rosa.
"Thanks mahhh" ucap Iren penuh kemenangan.
"Apa sih yang enggak buat anak satu satunya mamah ini" ucap Rosa.
Dimalam Hari.
Rosa menelfon temannya nya Dena. Rosa terus menghasut Dena agar segera menikah kan kedua anaknya yang sudah dewasa. Namun Dena selalu bilang jika Arkan masih keras kepala dan menyuruh Rosa untuk bersabar sedikit lagi.
Arkan yang baru saja sampai Mension, segera menuju ke kamar nya untuk mandi. Selesai itu segera turun ke meja makan.
"Arkan sayang kamu udah pulang" ucap Mamah Dena.
"Hmmm" ucap Alkan tau jika nantinya mamah akan membahas pernikahan lagi dan lagi.
"Nak gimana? kamu udah punya calon?" ucap Mamah Dena.
"Mahhh udah jangan ngerusak makan malam kita" ucap Ayah Ivan yang tau akan akhirnya jika istri nya terus saja membicarakan soal pernikahan pasti Arkan akan pergi.
Ke Esokan Harinya.
El membaca pesan yang baru saja dikirim oleh Kak Bimo, ia mengatakan kepada El jika harus berhati hati karena orang bayaran dari Hendra masih berkeliaran mencari keberadaan El.
"Kenapa kalian ingin menghabisi ku" ucap El mengingat dulunya keluar om Hendra sangat baik, bahkan kedua orang tuanya sering memberi mereka makanan bahkan uang.
"El kamu belom berangkat kan?" panggil Riska.
"Belom Ris, masuk aja" ucap El yang masih berdandan.
"El gimana kerjaan mu?" ucap Riska.
"Cukup menyenangkan, mungkin karena dulu sering bantuin bokap jadi gampang deh" ucap El.
"Syukurlah, semoga kamu cocok sama bos. Biar kita sering ketemu" ucap Riska.
"Makasih ya ris udah bantuin nyari kerjaan buat aku" ucap El kepala Riska.
"Sama sama El" ucap Riska.
"Dah selesai, ayo berangkat" ucap El.
"Eh ya Ris, ini uang buat bensin selama aku nebeng sama kamu" ucap El memberikan beberapa lembar uang kepada Riska.
"Apaan si El, ga gamau aku" ucap Riska menolak pemberian El.
"Riska kalo kamu ga mau Nerima uang ini, aku mending naik taxi aja" ucap El mengancam Riska.
"Ihhhh El kamu kok gitu sih, yaudah sini" ucap Riska terpaksa menerima uang pemberian El.
Mereka sampai di perusahaan tepat waktu, Riska dan El masuk ke dalam ruangan nya masing masing.
Di Ruangan Arkan
"Jack panggil El kesini" Perintah Arkan.
"Baik tuan." ucap Jack segera keruangan El.
El datang bersama dengan Jack.
"El hari ini ada meeting mendadak dengan beberapa kolega yang cukup besar, kamu siap?" ucap Arkan masih berkutat dengan berkas yang ia baca.
"Siap tuan" ucap El.
"Mereka sudah sampai, 15 menit lagi akan dimulai" ucap Arkan.
"Jack ambilkan berkas dari ruang sebelah, El bantu aku" ucap Arkan fokus dengan apa yang akan nanti tampilkan di meeting yang cukup penting.
El berjalan mendekat ke samping tuan Arkan untuk melihat rancangan yang ada di layar leptop. Namun tiba tiba saja Heels yang dipakai El patah yang membuat El hilang keseimbangan.
Dengan sigap tangan Arkan langsung menarik tubuh El yang akan terjatuh, membuat El tanpa sengaja jatuh dipangkuan Arkan dengan posisi tangan merangkul leher Arkan.
Kedua bola mata indah mereka saling pandang satu sama lain dengan jarak yang sangat dekat. Cukup lama di posisi itu tiba tiba pintu terbuka dan muncul lah Jack yang langsung memutar tubuhnya.
"Maaf tuan, saya lancang masuk" ucap Jack, membuat mereka berdua sadar akan posisi mereka.
"Maaf tuan" ucap El berdiri disamping Arkan.
"Jack bawa kan Heels untuk El secepatnya" perintah Arkan melihat jika Heels yang El pakai patah.
"Baik tuan" ucap Jack keluar dari ruangan.
"Ada yang sakit?" tanya Arkan.
"Ga ada tuan, makasih udah nolongin" ucap El yang tiba tiba saja merasa gugup.
.
.
.
.
.
.
.
#Selamat Membaca
Semoga kalian suka yaa🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Rita
pandangan pertama lgsg terpukau😁
2023-10-14
0