Episode 3

Namun berbeda dengan Arkan, ia terus menatap ke arah cewek yang barusan menabraknya.

"Untuk pertama kali ada cewek yang biasa aja ketemu gue" batin Arkan menarik sudut bibirnya melihat punggung cewek itu yang mulai menjauh.

"Woii Lo gapapa?" ucap Vero sahabat Arkan.

"Gapapa santai" ucap Arkan.

"Tuh si Anita udah nungguin di tempat biasanya" ucap Vero.

"Yaudah kita kesana" ucap Arkan.

Sedangkan diatas, El duduk dengan menatap ke arah pemandangan yang sangat indah menurut El. Mungkin jika kedua orang tuanya masih ada El pasti bakal ngerasain kebahagiaan yang utuh seperti dulu.

"Mah pah El kangen" ucap Lirih El.

Tiba tiba hpnya berdering.

"Halo kak Bim" ucap El.

"Kakak ada info dari Hendra, kamu bukak berkasnya" ucap Bimo.

"Oke kak makasih" ucap El, mematikan telfonnya.

El membuka berkas yang selama ini ia butuhkan, Informasi tentang keluarga om Hendra dan perusahaan papahnya.

"Bersenang senang lah dulu kalian" ucap El menatap foto keluarga Hendra.

Hari semakin larut, El segera kembali kerumah. El senang karena barusan dari perusahaan Atmajaya menelfonnya untuk besok bersiap interview dengan pakaian rapi.

"El kamu baru pulang" ucap Riska menghampiri El yang baru saja kembali menggunakan taxi.

"Hehehehe iya Riska, tadi macet dijalan" ucap El.

"Dipanggil orang tuaku, dirumah ga ada makanan kan pasti" ucap Riska tau jika El hidup sendiri dan dari pagi El keluar.

"Hahahaha iyasih, tapi nanti ngrepotin ibumu" ucap El sungkan terhadap tetangga nya yang terlalu baik kepada El.

"Ayoo ikut ngga boleh nolak" ucap Riska langsung menggandeng tangan El menuju rumahnya.

Dirumah Riska.

"Nak sini gabung sama kita" ucap Ibu Riska.

"Makasih Tante, maaf ngerepotin Tante" ucap El duduk disamping Riska.

"Kamu jangan sungkan sungkan sama kita, rumah kita sebrangan aja. Anggep aja kita keluarga barumu" ucap ayah Riska.

"Iya kak, biar rumah makin rame" ucap Adik Riska yang berusia 13 taun.

El merasa terharu, baru aja 2 hari pindah ia bertemu dengan keluarga Riska yang welcome dengan kehadiran El. Tak terasa air mata El menetes melihat keluar Riska yang utuh penuh keharmonisan.

"Udah jangan nangis, kamu bisa anggep om sama Tante seperti orang tua kamu" ucap Ibu Riska memeluk El dengan lembut.

"Makasih Tante om udah baik banget sama El" ucap Elvira dengan senyum manisnya.

"Udah sekarang kalian semua makan okey" ucap Ibu Riska.

"Eh ya El katanya kamu besok dipanggil interview ya" ucap Riska mengetahui informasi dari pak Han.

"Iya tadi dari perusahaan telfon, makasih ya Riska" ucap El kepada Riska.

"Yaudah habisin, terus nanti kamu siap siap buat besok" ucap Riska.

.

.

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya

El sudah siap dengan penampilan nya saat ini, El memakai rok span hitam di atas lutut dengan perpaduan atasan kemeja berwarna putih yang membuat lekuk tubuhnya cukup terlihat.

El nyaman dengan tampilan dirinya sekarang, ia merasa menemukan jati dirinya.

"Ayo El kamu pasti bisa, Buang jauh jauh Elvira yang dulu cupu lemah. Sekarang hanya ada El yang kuat" ucap El menatap dirinya dipantulan kaca.

Dengan pakaian El saat ini, tidak mungkin jika ia memakai montor miliknya. El memesan taxi untuk menuju perusahaan Atmajaya. El sampai tepat waktu sesuai dengan perintah HRD.

Kedatangan El mampu mencuri perhatian para karyawan, mereka menatap kagum kearah El yang memang terlihat sangat cantik saat ini.

"Mbak ada yang bisa saya bantu?" ucap Resepsionis dengan sopan.

"Saya mau interview, kemarin udah ada janjian sama pak Han" ucap El dengan senyum manisnya.

Resepsionis langsung menelfon ke HRD.

"Atas nama kak Elvira ya?" tanya Resepsionis.

"Iya kak" ucap El.

"Baik silahkan langsung ke atas lantai 5 keruangan Presdir." ucap Resepsionis.

"Terimakasih kak" ucap El berjalan ke arah lift.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di Perusahaan lain.

"Ayah aku mau mobil keluaran baru, temenku baru beli yah" ucap Iren.

"Beli aja gapapa, ayah kerja juga buat anak ayah" ucap Hendra kepada putri satu satunya.

"Yeyy makasih yah" ucap Iren langsung mengambil kartu pemberian ayahnya.

Iren langsung berjalan keluar kantor menemui teman temannya yang menunggu nya di mobil.

"Gimana ren?" ucap Selly.

"Taraaaaaa" ucap Iren menunjukkan kartu yang dikasih ayahnya.

"Bokap Lo tajir bener ren, hebat sih" ucap Sofi.

"Ya harus dong, buat anaknya satu satunya apasih yang enggak" ucap Iren dengan sangat angkuh.

Mereka menjalankan mobilnya menuju sebuah cafe tempat biasa mereka nongkrong.

"Ehh btw kata nyokap gue, Arkan pengusaha sukses itu lagi single loh" ucap Selly.

"Lo tau dari mana?" ucap Sofi.

"Nyokap gue kan orang nya Ter update, hahahaha " ucap Selly.

"Iren Lo kenapa senyum senyum?" tanya Sofi.

"Lo bicarain apasi, Arkan itu calon suami gue" ucap Iren penuh dengan kesombongan.

"Ngimpi Lo Ren" ucap Selly.

"Lo ngga tau, bokap sama nyokap gue sahabatan Deket banget sama keluarga Arkan. Katanya mau dijodohin sama gue" ucap Iren penuh keangkuhan.

"Masuk akal juga sih, pokoknya Lo harus dapetin Arkan sih. Anak semata wayang girllls, hartanya ngga akan pernah habis" ucap Sofi.

"Harus dong" ucap Iren.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

#Terimakasih yang sudah mampir ke Novel Elvira.

Maaf jika ada salah kata ataupun bahasa

Selamat membaca

semoga kalian suka dengan karya Outhor

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

awas jgn kepedean

2023-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!