BINTANG MERAH DI LANGIT GORYEO (The Scent Of Life 2)
SEUNTAI PEMBUKA
Salam,
Novel ini hanya fiktif belaka. Novel Bintang Merah di Langit Goryeo merupakan kelanjutan dari novel pertama yang berjudul The Scent of Life. Dalam novel pertama diceritakan tentang kehidupan gadis yang bernama Oh Man Se yang yatim piatu, dan jatuh cinta pada kakak angkatnya sendiri yaitu Kang Min Hyuk. Kemunculan tokoh Hong Sun Hwa yang ingin Oh Man Se menghilang dari sisi Kang Min Hyuk mengirimkan sihir hitam yang menyebabkan Oh Man Se melakukan bunuh diri dan koma selama puluhan tahun.
Novel ini menceritakan jiwa manusia yang tertawan oleh mantra sihir dan tertidur puluhan tahun. Mantra sihir yang dihembuskan oleh orang-orang yang iri hati pada kebahagiaan manusia yang lain. Mantra sihir yang menjadikan manusia mengalami ilusi. Keinginan yang tak tercapai di dunia nyata seakan menjadi kenyataan di alam mimpi. Novel ini sekeping cerita dari manusia yang putus asa, berjiwa rapuh, yang rentan menjadi mangsa dari setan.
Peristiwa time slip pada kenyataannya tak pernah ada, waktu tak bisa berjalan mundur. Dia akan terus mengalir sampai dasar keabadian yang nisbi. Pergantian jiwa itu tak ada, yang terjadi hanya ilusi. Hanya hati dan pikiran manusia yang rapuh saja yang bisa dimanipulasi oleh kengerian sihir, seperti yang dialami tokoh utama dalam novel ini. Catat, hanya sebuah ilusi.
Novel ini berisi tentang perjalanan jiwa Oh Man Se selama dalam kondisi koma. Setting cerita mengambil latar belakang dan tokoh-tokoh Korea zaman Goryeo. Untuk semua reader saya memohon maaf apabila ada yang tak sesuai dengan sejarah Korea. Jadilah jiwa yang kuat, yang penuh kesabaran, Be positive thinking!
-Maria Ispri-
------‐----------------
Seorang perempuan tua dengan memakai baju hanbok khas shaman berwarna hitam putih dan bersanggul sedang duduk di dalam ruang praktiknya. Ruangan yang berdesain hanok itu terlihat suram, dan hanya diterangi lilin yang berjumlah ratusan. Tak ada barang-barang selain sebuah meja di depannya, dan sebuah perapian menyala di sampingnya. Shaman itu duduk di lantai yang berwarna putih. Ada sebuah tali rami panjang yang diletakkan di lantai mengelilinginya. Di atas meja, di depannya terdapat sebuah bungkusan kain putih. Dia diam menutup mata dalam posisi bermeditasi.
Seorang perempuan yang memakai baju hanbok putih membuka pintu ruang dan mempersilakan seorang perempuan muda yang memakai blazer kuning gading memasuki ruangan. Gadis itu masih muda sekitar dua puluh tahunan, dengan rambut panjang ikal terikat ke belakang. Gadis itu masuk ruangan dengan wajah khawatir dan ketakutan.
Si blazer kuning duduk dalam lingkaran tali rami, di hadapan sang shaman. Merasa tamu yang ditunggunya sudah datang, Shaman itu membuka matanya. Tiba-tiba kepala si Shaman tersentak ke belakang. Perempuan muda di hadapannya mulai ketakutan. Dia tahu si Shaman sedang trance memanggil arwah nenek moyangnya.
"Sesuai dengan perjanjian kita. Byeol yang akan memenuhi keinginanmu ... Nona Hong," ucap Shaman itu dalam suara perempuan yang terdengar seperti susah bernafas seakan tercekik. Matanya mendelik dan bola matanya terputar ke atas seakan tinggal warna putihnya saja.
Perempuan muda itu mengangguk-anggukkan kepala dengan cepat karena ketakutan. Tas tangan dipegangnya erat di dalam dekapannya. Tubuhnya gemetaran. Lalu si Shaman terbatuk-batuk dan mulai sadarkan diri. Shaman memberikan bungkusan putih pada si Gadis yang dipanggil Nona Hong. Gadis itu menerima bungkusan putih dengan tangan yang gemetaran.
"Tanam ini di sekitar rumah Kang Min Hyuk. Persembahkan seekor kelinci," ucap Shaman itu.
Nona Hong menganggukkan kepala lalu berdiri memberi hormat. Segera setelah itu dia langsung keluar ruangan cepat-cepat. Shaman itu pun tersenyum penuh arti. Satu klien yang berani membayar mahal demi cinta seorang laki-laki, kasihan! Itu yang ada dalam pikiran si Shaman.
***
Di balik tiang sebuah gedung, seorang perempuan menggunakan blouse putih dan celana jeans mengintip dengan takut-takut ke arah keramaian orang. Gadis cantik itu bernama Oh Man Se.
Di gedung itu sedang diadakan sebuah acara pernikahan antara anak sulung keluarga Kang dengan anak tunggal keluarga Hong. Hari itu hari pernikahan Kang Min Hyuk dan Hong Sun Hwa. Oh Man Se melihat tuan rumah acara sedang menyambut tamu. Mereka adalah orang tua angkat Oh Man Se, yaitu Tuan dan Nyonya Kang.
Mata Oh Man Se sembab karena air mata. Mata gadis cantik berambut panjang itu melihat ke sana kemari berharap bertemu dengan sosok yang dicari. Tak lama kemudian seorang laki-laki dengan menggunakan baju pengantin bertuxedo keluar ruangan dan berdiri di sisi ayah ibunya untuk menyambut tamu yang datang.
Oh Man Se menyembunyikan diri di balik tiang, takut ketahuan. Dia menangis, tapi ditahan suara isaknya, agar tak ada orang yang tahu keberadaannya. Hati Oh Man Se terasa sakit, dadanya sesak dengan kemarahan, ketidakberdayaan dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Kepalanya terasa berat lalu ia pun berlari pergi keluar dari gedung. Dia sudah tak tahan dengan fakta yang terjadi di depan matanya. Laki-laki yang dicintainya akhirnya menikah dengan orang lain. Oh Man Se berjalan cepat menuruni tangga dan berjalan membaur dalam keramaian orang yang lalu lalang di kota Seoul.
***
Oh Man Se masuk ke dalam sebuah kedai minuman. Ia berharap dengan mabuk bisa melupakan semua yang terjadi. Seteguk dua teguk beberapa kali teguk tiga botol soju sanggup dihabiskannya. Dia keluar dari kedai minuman dengan sebotol soju di tangan. Tak terasa malam sudah menjelang. Oh Man Se berjalan sempoyongan menuju sebuah gedung. Matanya buram dengan air mata. Dia hanya ingin melupakan kesedihannya. Oh Man Se pun menaiki dinding pembatas gedung di bagian paling atas. Angin keras menerpa. Oh Man Se menangis sejadi-jadinya.
Oh Man Se mencoba berdiri dan limbung. Di bawah gedung terlihat lampu jalanan terang benderang. Orang-orang lalu lalang. Kehidupan kosmopolitan Seoul mengabaikan keberadaan Oh Man Se. Semua orang berjalan tanpa melihat ke atas. Semua fokus dengan pikiran dan langkah masing-masing. Berdesakan, lalu lalang dan sesekali terdengar suara klakson mobil dan kilatan lampu. Bergumam suara kota Seoul dengan segala riuh rendah nadanya tak bisa dipahami lagi oleh Oh Man Se yang sedang sedih di atas gedung. Oh Man Se lantas bernyanyi-nyanyi kecil sambil tertawa. Tak lama kemudian dia menangis meraung.
"Kang Min Hyuk, kau mengecewakanku. Pergilah kau bedebah, pergi jauh dari pikiranku!" teriak Oh Man Se.
Air matanya deras mengalir. Hatinya luka. Dia menangis sedih dan mencoba berdiri. Ditatapnya pemandangan di bawah gedung. Matanya buram oleh air mata.
"Selamat tinggal, Kak!" teriaknya.
Suara teriakan Oh Man Se akhirnya sanggup menarik perhatian orang-orang di jalanan. Semua orang yang lalu lalang berhenti dan mendongak ke atas. Semua mata melihat sosok Man Se yang sudah mulai berdiri di dinding pembatas gedung. Ada yang berbisik-bisik, ada yang berteriak menyuruh jangan bodoh, jangan melompat, ada yang panik, dan berbagai macam komentar. Dan, melayang jatuh lah Man Se.
Braaagh!
Menghantam atap sebuah mobil yang diparkir di depan gedung. Orang-orang berteriak dan bunyi alarm mobil langsung meraung ketika tubuh Man Se mendarat keras, meremukkan atap mobil dan meretakkan kacanya. Semua mata hanya menatap, ngeri, sedih, melihat darah muncrat di atap mobil.
***
Seorang perempuan cantik berambut panjang berhiaskan rangkaian mutiara di atas kepalanya tampak sedang duduk di dalam kamarnya. Alisnya tebal dan melengkung, matanya bak telaga yang jernih dengan bibir tipis yang menawan. Perempuan itu memakai baju zaman Goryeo berwarna putih bersulam benang perak yang indah.
Dia sedang menulis sesuatu di atas kertas dengan kuas bertinta, ditemani puluhan lilin yang menerangi kamarnya. Digambarnya seorang perempuan berambut panjang dan baju yang aneh. Lalu di gambarnya sebuah lingkaran-lingkaran. Dilipatnya kertas itu lalu dimasukkan dalam sebuah buku. Diambilnya sebuah kotak kayu berukir. Kertas itu disimpan di dalamnya. Perempuan itu pun pergi tidur dengan wajah tenang.
***
Matahari belum muncul kala itu. Perempuan berbaju putih pergi dengan mengendarai kuda hitam ke arah bukit. Jubahnya yang berwarna putih berkibar tertiup angin. Tak ada yang mengetahui kepergiannya. Sampai di sebuah jurang, dia turun dari kuda. Wajahnya menegang sambil terus berjalan ke arah jurang. Sesampainya di pinggir tebing dia mendongakkan wajahnya ke langit lalu menutup matanya. Tiba–tiba perempuan itu menjatuhkan dirinya ke jurang.
"Oh Man Se kita bertukar tempat," ucap perempuan itu lirih.
Di masa depan, di tempat yang sama dengan kondisi yang berbeda seorang perempuan jatuh dari lantai atas sebuah gedung. Badannya jatuh di atas sebuah mobil yang terparkir di depan gedung. Pandangannya memburam dan hanya cahaya samar yang bisa diindera. Dia sudah mulai sesak nafas, lalu tiba-tiba ada sosok perempuan berbaju ala Goryeo seakan terbang berada di atas tubuhnya dan menarik tangannya ke atas. Perempuan itu ingin mengajaknya terbang. Terlihat olehnya banyak sekali kupu-kupu putih terbang mengelilingi mereka. Oh Man Se terkejut, tapi dia tak bisa menolak tarikan tangan perempuan itu. Tiba-tiba semua menjadi gelap dan Oh Man Se tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Sri Murni
nemu lagi cerita baru...
2021-05-01
0
🍹Lulu Hilwa🦃
Aku mampir langsung like ka semangat Up.
Salam dari
"KEKUATAN ASISTEN DIREKTUR"
Jangan lupa Feedback dan bantu
LIKE, VOTE, RATE dan KOMEN.
Terima kasih🤗
2021-01-19
1
kayumanis
hii aku nyambung kesini lohhhhh, semangat
2021-01-03
2