Byeol merasa suntuk di rumah, Dia ingin jalan-jalan keluar. Dia meminta izin ibunya untuk jalan-jalan melihat dunia di luar pagar rumahnya. Ibunya mengizinkan dengan syarat Byeol tak boleh jauh-jauh dari Yideum. Byeol setuju dan mengajak Yideum berangkat dengan berjalan kaki. Rumah Tuan Choi agak jauh dari perkampungan penduduk hanya berjarak satu bukit sudah sampai di keramaian kota.
Byeol benar-benar menikmati pemandangan di depan matanya. Benar-benar nyata, Korea di masa lampau. Lalu lalang orang begitu menakjubkan baginya. Dia melihat orang-orang dengan baju dan gaya yang berbeda-beda. Byeol menyimpulkan dari baju saja sudah bisa menilai mereka termasuk kasta apa. Hanya kaum bangsawan saja yang memakai baju berbahan sutera, sedangkan kaum rendahan memakai baju dari katun biasa. Orang berjualan macam-macam barang. Mulai makanan sampai perhiasan aksesoris perempuan. Bangunan-bangunan dari kayu dan batu di sepanjang jalanan batu yang lebar. Jembatan-jembatan batu dan kayu menghubungkan dua sisi sungai yang membelah kota. Kuda-kuda berderap di tengah jalanan menarik kereta. Terdengar nyata di telinga Byeol riuh rendah suara orang-orang Korea di masa lampau.
Byeol bersemangat melihat-lihat barang-barang yang dijual di pinggir jalan. Yideum pamit membeli makanan. Sedangkan Byeol masih berjalan-jalan sambil melihat-lihat. Sampai akhirnya matanya tertarik pada sebuah tusuk konde yang indah. Tusuk konde berhiaskan batu emerald selaras dengan baju hijau muda yang dipakai oleh Byeol saat itu. Ketika tangannya menyentuh tusuk konde, bersamaan dengan tangan seorang laki-laki yang juga hendak mengambilnya. Byeol terkejut dan segera menarik tangannya yang ada di bawah tangan laki-laki itu. Dipandangnya wajah laki-laki itu. Mirip seseorang, Kang Seo Woo, kakak angkat kedua Oh Man Se. Mata Byeol terbelalak karena terkejut.
"Saya minta maaf," ujar laki-laki itu.
Byeol merasa malu, menunduk, lalu menganggukkan kepala.
"Saya juga minta maaf. Silakan saja Anda ambil tusuk konde itu," ujar Byeol mengalah.
Laki-laki yang mirip Seo Woo tersenyum ramah. Byeol menilai laki-laki di hadapannya pasti dari kalangan bangsawan. Bajunya bagus berwarna hijau zaitun, senyumnya manis, giginya terawat rapi, alisnya lurus, bibirnya tipis, hidungnya mancung. Nilai sembilan puluh untuk ketampanannya, pikir Byeol.
Laki-laki itu jadi membeli tusuk konde. Byeol pun berlalu pergi, tapi laki-laki tadi memanggilnya.
"Tunggu dulu. Rasanya aku mengenalmu. Kau anak gadis Tuan Choi bukan?" tanya laki-laki tadi.
Byeol berhenti melangkah lalu menoleh.
"Kau kenal ayahku?" tanya Byeol balik.
Laki-laki itu tersenyum, dan mereka saling pandang sesaat. Tak lama kemudian datang Yideum tergopoh-gopoh mencari Byeol sambil membawa makanan. Ketika mau berteriak memanggil nona mudanya, mulutnya tercekat tak jadi berteriak, karena melihat sosok yang ada di depan nonanya. Yideum lalu datang mendekat.
"Salam hormat saya yang mulia," ujar Yideum membungkukkan badannya sambil memukul-mukul punggung Byeol agar juga membungkuk memberi hormat, tapi Byeol tak paham dengan kode dari Yideum. Akhirnya Byeol ikut membungkukkan badan. Laki-laki tampan tertawa geli melihat tingkah dua orang di depannya.
Sambil membungkuk Byeol bertanya pada Yideum. "Siapa dia?"
"Dia Pangeran Wang Wook," jawab Yideum cepat sambil berbisik.
Mendengar jawaban Yideum, Byeol terkejut setengah mati. Pikirannya lalu berputar mengingat nama itu. Nama Wang Wook ada dua dalam sejarah Goryeo. Satu Daejong Wook pangeran kedelapan dan satu lagi Wang Wook yang kelak diberi gelar Ahnjoong Wook. Siapa laki-laki ini? Byeol berpikir. Dia pasti pangeran kedelapan Daejong Wook dari Hwangbo, bukan Ahnjoong Wook dari Gyeongju. Daebak, pikir Byeol. Dia sedang berdiri di depan tokoh besar dari Goryeo. Laki-laki tadi menggerak-gerakan telapak tangannya di depan muka Byeol yang melamun memikirkan sosok di depannya. Sampai akhirnya Byeol tersadar dan malu. Pangeran Wook pun tertawa.
"Senang sekali bertemu dengan Anda yang mulia. Mohon maafkan hamba yang tak tahu Anda pangeran negeri ini,"ujar Byeol meminta maaf.
Wang Wook tersenyum lebar. Byeol izin pamit dan berlalu dari tempat itu. Dia pikir tak ingin terlibat lebih jauh dengan orang asing. Byeol berpikir bagaimana bisa laki-laki tadi mirip Kang Seo Woo, kakak angkatnya. Apakah dia moyangnya Kang Seo Woo? Aah entahlah, Pikir Byeol lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Sedangkan Wang Wook hanya tersenyum sambil memandang kepergian Byeol. Gadis yang menarik, pikir Wang Wook.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Aurora Breliya
mirip drama apa ya scharlet heart kalo gak salah ya .🙏
2022-07-02
1