BAB 4 PERTEMUAN DENGAN WANG JUNG

Byeol mengendap-endap di kandang kuda. Dia ingin jalan-jalan sambil berkuda, tapi ibunya tidak mengizinkannya. Gara-gara berkuda, Byeol jatuh dan kepalanya terluka. Byeol belum mahir berkuda itulah yang membuat ibunya khawatir kalau terjadi sesuatu lagi ada anak gadisnya. Namun, yang ada di dalam tubuh Byeol adalah Oh Man Se, yang sudah jatuh cinta dengan dunia berkuda sejak kecil bersama Kang bersaudara.

Byeol melihat si Penjaga Istal sedang membersihkan kotoran kuda di kandang yang satunya. Kuda hitam milik Byeol ada di kandang satunya lagi yang agak jauh. Byeol mengendap-endap memasang pelana dan menuntun kuda hitam itu keluar kandang.

Tanpa sepengetahuan Penjaga Istal, Byeol naik kuda dan memacunya. Suara derap kaki kuda membuat Penjaga Istal terkejut dan berteriak pada Byeol agar kembali, tapi Byeol hanya menoleh dan tersenyum lebar. Penjaga Istal itu lari tergopoh-gopoh ke rumah dan memberitahu Yideum bahwa Byeol pergi berkuda lagi. Hal itu disampaikan Yideum kepada Tuan Choi yang baru saja datang. Tuan Choi terkejut dan merasa khawatir terjadi sesuatu pada Byeol, lalu dia pergi menyusul anaknya.

***

Byeol memacu kudanya dengan kencang melewati hutan, dan perbukitan. Sampai akhirnya dia berpapasan dengan seorang laki-laki berjubah biru tua yang dengan santai menunggang kuda. Byeol hanya melihat sekilas kepada laki-laki itu, karena kudanya berderap dengan kencang. Melihat seorang gadis yang memacu kudanya dengan kencang, timbul rasa penasaran dalam diri laki-laki itu, lalu diputar balik arah kudanya menyusul Byeol.

Mereka memacu kuda dengan kencang, saling susul menyusul. Melihat ada yang menantang berkuda, Byeol tak mau kalah sampai akhirnya dia menghadapi rintangan batu besar dan jalan yang sempit, yang hanya bisa dilewati satu kuda. Mereka berpacu, berlomba siapa yang bisa melewati jalan sempit itu, sampai akhirnya laki-laki itulah yang bisa melewatinya terlebih dahulu. Mereka memacu kuda sampai ke sebuah bukit yang indah, tempat dimana orang bisa melihat kota dan istana raja dari kejauhan. Laki-laki itu terlebih dahulu sampai batas jurang. Byeol kalah, tapi hatinya puas. Dia tersenyum.

Laki-laki itu pun tersenyum lebar sambil memandang kepada Byeol, tatapan penuh kemenangan. Laki-laki itu masih muda sekitar tujuh belas tahun seumur dengan Byeol. Baju putih dan jubah birunya terbuat dari sutera yang menandakan dia seorang bangsawan. Rambutnya panjang lurus terurai dan diikat ke belakang. Wajahnya manis beralis tebal.

"Tak kusangka ada gadis sehebat dirimu dalam berkuda," ujar laki-laki itu.

"Tetap saja aku kalah olehmu," jawab Byeol masih duduk di atas kudanya.

Tak lama kemudian dari kejauhan terlihat Tuan Choi mengendarai kudanya mendekat ke arah mereka. Mereka melihat Tuan Choi datang.

"Siapa namamu?" tanya laki laki itu.

"Namaku Byeol, Choi Han Byeol," jawab Byeol.

Laki-laki itu tersenyum lalu menggumamkan nama Byeol.

Melihat ayahnya datang, Byeol pamit pergi karena tak ingin dimarahi.

"Senang bertemu denganmu,"pamit Byeol.

Gadis itu memutar balik kudanya lalu pergi meninggalkan laki-laki asing itu.

Tuan Choi datang mendekat. Melihat laki-laki yang ada di depannya, Tuan Choi turun dari kudanya lalu membungkuk memberi hormat.

"Maafkan kelakuan anak hamba yang mulia Wang Jung," ujar Tuan Choi.

"Anda memiliki seorang putri yang hebat Tuan Choi," ujar laki-laki yang ternyata juga pangeran dari Goryeo, Pangeran Wang Jung.

"Byeol masih anak-anak yang mulia. Dia hanya gadis yang bodoh dan belum punya banyak pengalaman," ujar Tuan Choi merendah.

"Sebenarnya aku diutus Ibu Suri untuk menyampaikan tentang persiapan ulang tahun Putra Mahkota Wang Mu," terang Wang Jung.

Tuan Choi lalu mempersilakan Pangeran Wang Jung untuk membicarakannya di rumah. Byeol pulang setelah Wang Jung pamit. Laki-laki itu sempat melihat dari kejauhan sosok Byeol yang menuntun kudanya masuk ke gerbang rumah. Wang Jung tersenyum, dia terpesona oleh Byeol.

***

Byeol melihat ayah dan ibunya sedang sibuk menyuruh para pelayan mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke istana untuk persiapan ulang tahun putra mahkota. Byeol melihat berkeliling memperhatikan kotak-kotak dan bundelan-bundelan yang diangkut di atas gerobak

"Untuk apa ini Ayah?" tanya Byeol

"Itu hadiah dan barang-barang yang akan dibawa masuk ke istana. Sebentar lagi akan diadakan festival ulang tahun putra mahkota," jelas Tuan Choi.

"Festival ulang tahun? Bolehkah aku ikut ke istana?" tanya Byeol.

Tuan Choi langsung mengernyitkan dahinya seakan tidak setuju. Tapi Nyonya Choi menyenggol Tuan Choi dengan sikutnya agar tak melarang Byeol ikut.

"Baiklah-baiklah, tapi ingat jangan sembarangan pergi kemana-mana. Istana bukan tempat main-main, kalau tidak nyawamu taruhannya. Ayah mungkin akan di istana selama beberapa hari untuk melatih para pangeran," terang Tuan Choi.

Byeol bertepuk tangan dan tersenyum lebar kegirangan. Dia akan masuk melihat-lihat istana. Bahkan saking senangnya dia tak bisa memejamkan mata pada malam harinya.

Terpopuler

Comments

L🌿

L🌿

Mampir bawa Boom like 👍, komen dan Fav 💛
Suka😍
Semangat Thor👀 Saling dukung...

Ditunggu feedbacknya 😊
"Istri Pilihan Papa"
"Cinta Dan Musuh"

2021-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!