Karin selalu menjalani hari-harinya nya yang begitu sangat aneh menurut nya, bagaimana tidak aneh Karin sudah bak seperti seorang suami mengantar Pricilla kontrol kandungan, menanyakan Pricilla makan atau belum, hingga memenuhi kebutuhan Pricilla karena Karin melarang Pricilla untuk bekerja cukup jaga bayi yang ada di dalam kandungan nya.
Karin duduk di sebuah taman sendirian memikirkan nama apa yang bagus untuk calon bayi itu, mengingat 3 bulan lagi Pricilla akan melahirkan, Ya kandungan Pricilla kini sudah genap 6 bulan dan itu artinya Karin harus mempersiapkan semua nya.
" Karen Widjaja." Gumam nya sambil tersenyum. " Ya aku harus memberi nya nama Karen Widjaja agar kelak nama kita sama dan sulit untuk di pisahkan." Karin menghitung juga tabungan nya yang sekarang baru terkumpul 20 jt, untuk biaya persalinan serta kebutuhan lainnya.
Karena waktu sudah hampir sore Karin memilih untuk pergi ke cafe tempat langganan nya, ya selama ini Karin selalu menghindar dari Pricilla dia akan pulang malam dari cafe dan akan pergi pagi buta dari kost an agar dirinya tidak terlalu banyak berbicara dengan Pricilla, itu yang akan Karin lakukan selama Pricilla tinggal bersama dirinya pulang setelah Pricilla tidur dan pergi sebelum Pricilla bangun, lucu bukan Karin sudah seperti suami yang menghindar dari istrinya.
Hari ini Karin akan pergi ke psikolog untuk kontrol rutin bagaimana dengan dirinya yang semakin ke sini semakin merasa banyak beban yang harus di pikul, sehingga membuat nya terkadang nyerah dan melukai diri sendiri.
3 Bulan kemudian
Hari ini Karin berniat ingin mengajak Pricilla main ke taman hiburan membeli jajanan di sana namun tiba tiba Pricilla merasa perut nya begitu sakit.
" Awww.. perut ku, perut ku sakit sekali Karin." pekik wanita itu sambil memegang perut nya yang terasa sakit.
" Pric apa kamu mau melahirkan tunggu aku akan mencari taksi terlebih dahulu." Dan Karin pun dengan cepat lari keluar mencari taksi, tak sampai lama Karin menemukan taksi dan dia langsung membawa nya ke rumah sakit terdekat.
" Tahan lah sebentar lagi kita sampai, Pak tolong percepat ya jalan nya." Ucap Karin dengan panik.
" Baik Nona." Ucap supir taksi sambil melihat dari arah kaca, karena sang taksi sempat berpikir kenapa anak kost sampe hamil apa mereka dulu melakukan hal terlarang.
Setelah sampai suster langsung membawa Pricilla ke ruang bersalin! terdengar suara teriakan dari dalam sana yang membuat Karin khawatir, setelah menunggu lumayan lama akhirnya terdengar suara bayi dari dalam sana.
Karin beranjak dari duduk nya pas salah satu suster keluar dari ruang bersalin. " Keluarga pasien? selamat ya bu bayinya perempuan dia masih di tangani dokter." Ucap suster dan langsung masuk lagi ke dalam.
" Bayi? Bayi itu sudah lahir? aku akan menjadi ibu pengganti? " Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengkabuti pikiran Karin, setelah di ijinkan untuk masuk Karin segera bergegas menghampiri Pricilla.
" Karin bayi ini sudah lahir jadi aku tak memiliki tanggungan dan beban lagi sekarang." Ucap Pricilla tampa melirik ke arah Karin.
" Kau yakin? bayi ini begitu cantik, apa kau tidak berubah pikiran untuk membesarkan nya? " Karin mencoba menanyakan lagi.
" Tidak, karena dia hadir di rahim ku bukan keinginan ku." Pricilla seolah membenci bayi itu.
" Dia memang hadir bukan keinginan mu, tapi kesalahan mu, ingat itu." Karin yang sangat kesal menekan perkataan nya.
Karena tidak ingin suasana hatinya semakin panas Karin pergi ke luar dari ruangan itu, dia duduk di kursi yang ada di koridor rumah sakit! " Sambil meneteskan air mata Karin merasa bingung bagaimana bisa dia Harus merawat bayi sedangkan dia harus bekerja dan tidak memiliki siapa pun." Karin menangis karena kecewa dengan perkataan nya dulu tampa berpikir kedepan nya gimana.
15 menit Karin menangis ada seorang wanita yang berumur 35 Tahun menghampiri nya. " Halo, boleh saya duduk di sini? " tanya nya untuk meminta ijin.
Karin melirik ke arah suara " Iya boleh." Menganggukkan kepalanya lalu mengusap air matanya.
" Boleh saya bertanya? " Ucap nya lagi!
" Boleh"
" Saya lihat dari tadi kamu tampak bingung sekali? kemana keluarga mu yang lain? "
" Keluarga? Aku tinggal sendiri di sini."
" Lalu sedang apa kamu di sini? "
" Aku... Aku baru selesai menemani seseorang melahirkan."
" Oh, lalu kenapa kamu menangis begitu sedih? " Tanya nya lagi.
" Aku menangis karena aku kecewa dengan diriku atas janjiku, ibu dari bayi itu tidak ingin merawat bayinya, dan aku bingung jika aku yang menjaga nya mau dengan siapa dia, Jika aku merawat nya itu berarti aku tidak bekerja dan mau membiayai nya dari mana." Karin entah kenapa dia yang biasanya diam kini tiba-tiba menceritakan kebingungan nya pada orang lain yang baru dia kenal.
" Apa kamu membutuhkan bantuan? " Wanita itu menawarkan bantuan karena merasa kasihan setelah mendengar penjelasan dari Karin. " Maksud saya, Saya akan membantu merawat bayi itu."
Perkataan wanita itu sontak membuat Karin kaget karena apakah dia harus percaya, jawaban nya tidak karena Karin tidak mengenal wanita itu.
" Percayalah saya akan merawat nya dengan baik, saya ke sini sedang mengantar suami berobat, ini kartu nama saya kamu bisa hubungi saya jika butuh bantuan atau besok saya akan datang lagi ke sini." Wanita itu pamit untuk pergi karena melihat suami nya sudah keluar dari ruang dokter. " Saya permisi dulu."
Dan hanya di jawab anggukan oleh Karin! " Apakah benar aku harus menitipkan nya pada Wanita itu." Karin melihat kartu nama yang di beri oleh wanita itu, memikirkan dan menimbang-nimbang serta Karin membutuhkan bukti apa semuanya benar-benar bisa di percaya atau nggak.
Karin mengingat Aditya, dia mencoba menghubungi Aditya berniat ingin memberi tahu jika Pricilla sudah melahirkan anaknya! tapi sayang sampai saat ini nomor ponsel Aditya belum juga aktif, entah pria itu ganti nomor ponsel atau sengaja memblokir nomornya.
Masuk ke dalam ruang bayi Karin melihat bayi mungil yang sedang tidur tiba tiba seorang suster menghampiri nya. " Maaf nona apakah nona sudah mempersiapkan nama untuk bayi ini." Tanya suster yang sedang mencatat.
" Nama? Nama nya euhh. " Karin tampak berpikir sejenak nama apa yang bagus untuk di berikan dan dia teringat nama yang pernah dia tulis 3 bulan lalu. " Namanya Karen Widjaja." Ucap nya pada suster.
" Nama yang sangat cantik." Puji suster itu dan langsung mencatat nya.
Setelah selesai melihat bayi itu, Karin langsung memilih untuk pulang Tampa pamit pada Pricilla karena dia ingin beristirahat sejenak, sesampainya di kost an karin mendengar banyak orang yang sedang berbicara di area lingkungan kost nya, bertanya-tanya tentang wanita yang sedang mengandung dan hari ini melahirkan, wanita yang tinggal bersama Karin dan entah siapa suami nya, sehingga membuat Karin kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments