Father For My Son
AWAL PERTEMUAN
Karin Baru saja pulang bekerja tiba-tiba ada seseorang yang memanggil dirinya ketika dia hendak masuk ke dalam kost.
" Permisi apakah benar ini dengan Karin Widjaja? " Ucap seorang Wanita dari belakang Karin.
" Iya dengan saya sendiri anda siapa ya? " Jawab Karin dengan bingung karena ini baru pertama kali melihat wanita itu.
" Saya Pricilla, saya mantan kekasih Aditya saya ingin bertanya apakah kamu tau Aditiya di mana? " Pricilla berharap Karin tau keberadaan Aditya karena Pricilla ingin meminta pertanggung jawaban.
Deg
Karin merasa kaget karena seingat nya nama itu adalah Selingkuhan nya Aditya Waktu dirinya menjalin kasih dengan pria itu.
" Saya tidak tau, untuk apa kamu mencarinya padaku, bukan kah dia kekasih mu sekarang." Ucap Karin sambil menahan amarah.
" Tolong bantu aku menemukan Aditya, aku mohon Karin! " Pricilla berharap Karin bisa membantunya, sambil menitikkan air mata.
" Saya sudah tidak ada hubungan lagi dengan dia, jadi anda tolong pergi dari sini." Karin hendak masuk ke dalam kost namun tangan nya tertahan karena di pegang oleh Pricilla.
Melirik sekilas pada wanita yang memegang tangan nya. " Katakan apa yang kamu inginkan?" Tanya nya pada wanita itu.
" Aku hamil, aku ingin meminta pertanggung jawaban tapi aku gak tau Aditiya di mana, jadi aku mohon bantu aku, hanya kamu karin yang dapat membantu ku." Pricilla terus meminta mohon kepada Karin agar membantu dirinya.
Ada rasa kekecewaan di hati Karin ketika mendengar wanita yang datang padanya sedang mengandung anak dari mantan kekasih nya yang dulu pernah menjalin hubungan selama 4 Tahun lamanya.
Karena Karin merasa tidak enak dengan anak kost lain, dia meminta Pricilla untuk masuk ke dalam kamarnya. " Masuklah kita bicara di dalam."
Keduanya masuk lalu duduk di sofa, Karin terdiam sejenak dan berpikir apa yang harus dirinya lakukan.
" Berapa bulan Anak yang ada di dalam kandungan mu? " Karin bertanya karena ingin tau sudah berapa lama benih itu hadir.
" Baru 1 bulan, Karin ku mohon bantu aku, aku tidak mempunyai siapa-siapa lagi, orangtua ku mengusir ku karena mereka merasa malu aku hamil di luar nikah. "
" Tapi apa yang harus aku lakukan agar aku dapat membantu mu, aku pun tidak tau Aditya di mana." Karin menatap wajah Pricilla yang tampak pucat mungkin karena lelah.
Pricilla pun terdiam bingung juga apa yang harus dia lakukan sedang kan Aditya menghilang bak di telan bumi.
Tidak terasa waktu pun sudah larut dan menunjukkan pukul 7 malam.
" Pulang kemana kamu malam ini? " Tanya Karin pada wanita yang duduk di sofa.
" Aku,,, aku pun bingung harus pulang kemana karena orangtua ku sudah mengusir ku kemungkinan aku akan cari tempat tinggal.
Karin tampak berpikir dan merasa kasihan dan pada akhirnya Karin menawarkan wanita itu untuk tidur di kamarnya. " Tidur lah di sini malam ini, tidak baik lagi hamil muda Harus keluar malam-malam." ucap Karin dengan wajah dingin.
" Benarkah? Terimakasih Karin, tapi apakah kamu mau membantu ku? " tanya nya sekali lagi.
" Aku tidak tau, tapi aku akan berusaha namun tidak janji." Jawab Karin sambil berlalu ke dalam kamar mandi.
Pricilla merasa menyesal dengan perbuatan brengsek nya, dia merasa bingung dan frustasi, apakah dia akan sanggup menjadi seorang ibu di usia muda yang tampa siapa pun? jawaban nya tidak, tapi apakah dia harus menggugurkan anak ini untuk kebebasan nya? Pricilla benar-benar merasa gila dengan keadaan sekarang yang sudah terlambat untuk di perbaiki.
Di dalam kamar mandi, Karin merenung sejenak mimpi apa dia semalem 3 bulan lamanya dia melupakan cinta pertamanya dan sekarang harus bertemu dengan wanita yang pernah selingkuh dengan pria yang sangat dia cintai.
Karin tidak ingin terlarut dalam pikiran, dia lebih memilih mengguyur kepala nya yang terasa pusing karena memikirkan pekerjaan sekaligus sekarang harus memikirkan keberadaan Aditya.
setelah selesai mandi, Karin melihat Pricilla yang sudah tertidur di sofa, Karin mencoba membangunkan nya. " Pricilla, Pric? bangun lah pindah ke ranjang agar posisi tidur mu enak."
" Karin sudah selesai mandi, maaf aku ketiduran. " Pricilla kaget karena di bangunkan di saat tidur nya setengah terlelap.
" Iya, tidur lah di ranjang ku tidak baik ibu hamil tidur dengan posisi seperti itu." walaupun Karin memiliki sifat dingin tapi dia adalah seorang wanita yang perhatian.
Dan Pricilla pun memilih pindah sesuai apa yang di katakan Karin! Dia tidur kembali karena merasa lelah hari ini mencari Karin.
Karin pergi ke depan dia duduk di kursi teras kost an nya, membuka layar ponsel lalu mencari nomlr milik Aditya, dia menekan nomor itu mencoba menghubungi nya.
drt...drt...
Menunggu beberapa saat suara Aditya terdengar dari sebrang sana.
" Halo apakah kamu masih mencintaiku sehingga menelpon ku malam-malam." Ucap Aditya dengan pedenya.
" Cih, jangan terlalu pede, aku menelpon mu ingin menanyakan dia mana kamu sekarang? " Karin merasa jijik mendengar suara Aditya yang so lembut padanya.
" Kenapa sayang, kamu kan tau aku bekerja di Kalimantan sekarang." Jawab Aditya.
" Stop memanggil ku begitu, pulang lah ada wanita yang harus kau pertanggung jawabkan."
" Wanita? siapa? pertanggung jawaban apa? " Aditya masih belum paham.
" Dasar brengsek, pura-pura bodoh atau memang bodoh, Pricilla sedang mengandung benih mu, jadi kau harus bertanggung jawab." ucap Karin dengan suara dingin nya bak kutub Utara.
" Apa? Pricilla? mengandung benih ku? " Aditya masih belum paham dan berpikir sejenak. " kamu jangan bercanda Karin, aku hanya melakukan nya satu kali, dan mungkin itu bukan benih ku tapi benih orang lain, dan aku tidak mungkin bisa tanggung jawab karena orangtua ku pasti akan marah. "
" Itu urusan mu, jadi tolong lah pulang ke sini, Pricilla ada bersama Ku, orangtua nya mengusir dia." Ucap Karin dengan kesal.
" Aku tidak mau, aku tidak peduli suruh saja dia gugurkan bayi itu. " pinta Aditya pada Karin.
" Kau gila, Bayi itu tidak berdosa kalian yang salah. " Belum selesai berbicara sambungan telfon nya sudah mati.
Tuuttt...Tuuuuutttttt....
" Dasar brengsek, kau yang melakukan kesalahan kenapa aku yang harus pusing dan begini." Karin memijat kepalanya yang terasa pusing.
Waktu sudah malam Karin menarik ranjang bawah miliknya karena ingin istirahat setelah bekerja seharian penuh.
Ke esokan harinya.
" Pricilla aku harus berangkat kerja, kau diam di sini saja jika masih bingung mau kemana, aku bekerja sampai sore. " Setelah berbicara Karin langsung berangkat Tampa menunggu Pricilla menjawab.
Pricilla melihat kepergian Karin sampai tak terlihat punggung nya, dia melihat-lihat sekeliling kamar milik Karin, tidak ada pajangan Poto siapa pun di sana, kamar Karin tampak kosong dan hanya hiasan hiasan kecil yang terpajang di meja.
" Tertutup sekali kehidupan nya, pantas Aditya dulu sering bilang jika Karin wanita yang sulit di tebak dan di ketahui. " Gumam nya sambil memegang megang hiasan hiasan di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
LISA
Aq mampir Kak
2023-03-17
1