Episode 3

" Kau bilang makanan sampai ini sebagai sarapan ? Bagaimana kau bisa memakan semua makanan instan ini untuk sarapan ?"Febri menatap Laura dengan tatapan tidak percaya .

" Apa kau makan ini setiap hari?" Tanya Febri

" Pantas saja kau begitu bodoh.." lanjut pria itu

"Aishh... Kalau tidak mau makan ya sudah jangan makan . Kau tidak perlu mengatakan hal-hal buruk seperti itu di depan makanan , jadi diamlah aku ingin menikmati makananku ini." Laura kembali memasukkan mienya ke dalam mulutnya .

Febri melihat itu hanya berdecak , ia ikut duduk di depan Laura dan akhirnya ikut memakan Mie buatan Laura tersebut .

" Kau mau memakannya ? Tadi kau bilang ini makannya sampah .."

"Mau bagaimana lagi, di sini tidak ada makanan lain selain ini ." Balas Febri .

___

Setelah selesai sarapan ,Laura bersiap-siap untuk pergi ke kampusnya . Hari ini ada Kuis dari dosen Mahmud dan dia harus mendapatkan nilai A.

" Semoga kau berhasil, dan aku akan pulang sekarang"

Blusshh rona merah mewarnai pipi Laura ,dia tidak percaya dengan apa yang ia dengar . Febri menyemangatinya ? Tentu saja ia akan semakin berusaha untuk mendapatkan nilai A . " Terima kasih, aku akan berusaha untuk mendapatkan hadiah darimu ."

" Kau akan mendapatkannya Jika nilaimu A " Febri tersenyum pada Laura.

" Kalau begitu aku pulang dulu."Febri berlalu begitu saja meninggalkan Laura yang masih kesulitan bernafas akibat senyuman pria itu .

"Arrggghh... Aku bisa gila karena dia ."gumam Gadis itu sambil memegang pipinya .

___

Taman Bermain

Di sinilah Febri dan Laura sekarang . Laura benar-benar berusaha dan mendapatkan nilai A , maka dari itu Febri pun menepati janjinya untuk memberikan hadiah pada Laura . Febri mengajak Gadis itu ke taman bermain setelah melihat foto Laura bersama orang tuanya di taman bermain .

"Aaaahh... Ini sangat menyenangkan aku sudah lama se kali tidak datang ke sini " Laura sangat terlihat bahagia, Febri bagai terhipnotis dengan senyuman Laura dan ia pun menjadi ikut tersenyum.

" Kapan terakhir kali kau kemari?'

"Emmmm... Aku tidak bisa mengingatnya, yang jelas itu sudah sangat lemah sekali."

" Ayo cepat habiskan makananmu, lalu kita akan coba wahana yang lainnya."

Laura tampak serius dengan makanannya, kali ini Febri memastikan kalau Laura tidak makan makanan instan lagi . Dia membawa Laura ke restoran yang ada di taman bermain ini dan memesankan makanan yang lebih pantas untuk dikonsumsi manusia dari pada mie instan .

Selesai makan siang mereka berjalan menuju ke tempat penjual aksesoris , sepanjang perjalanan Febri menggandeng tangan Laura . Orang-orang pasti akan berpikir kalau mereka adalah sepasang kekasih .

" Febri,Kepalamu akan putus kalau terus seperti itu ."

"Kau tahu ?" Febri tersenyum jahil

" Tentu saja aku tahu , aku tahu semua yang kau lakukan karena aku menyukaimu kan ." Laura meninggikan suaranya. mood-nya sedang tidak baik sekarang . Bagaimana tidak , dari tadi Febri terus memperhatikan wanita-wanita cantik dan seksi yang lewat di depannya , bahkan sampai menoleh demi melihat mereka .

" Bisakah kau hanya melihatku ? Bisakah kau menyukaiku ? Bisakah kau tidak memperhatikan wanita-wanita itu?" Laura menata Febri lekat-lekat.

Pria itu melihat Naura dari bawah sampai atas." tidak! tidak ada yang bisa dilihat dari dirimu . Badanmu rata , tidak menarik sama sekali dan kau itu bodoh. Aku tidak mau mengencani gadis yang bodoh seperti dirimu."

Febri tak menyadari bahwa ada hati yang sedang tersakiti karena perkataan tajamnya. Raut wajah Laura menunjukkan kalau dia sangat kecewa dengan pria itu.

" Baiklah kalau begitu , aku tidak akan mengganggumu lagi, bersenang-senanglah dengan wanita-wanita itu." Laura berjalan menjauh dari Febri , namun langkahnya terhenti ketika tangannya ditarik oleh Febri .

" Tunggu , aku akan mengantarkanmu pulang ."

" Tidak perlu , aku bisa pulang sendiri , terima kasih ."

"JANGAN MEMBANTAHKU LAURA CYNTHIA!! Nyawamu sedang dalam bahaya!!!" Febri melirik sekeliling . Sosok bertudung itu ada lagi . Febri mendesis. Ia menarik Laura untuk pergi dari tempat itu.

Laura hanya mengikuti Febri yang terus menariknya. rasa kesal terus menyeruak di hatinya . Ia berjanji setelah ini ia akan melupakan Febri . ' sangat membencimu Febri .'

" Lepaskan aku !!! Ini sangat menyakitkan " Laura memberontak agar pria itu melepaskan tangannya . tapi bukannya melepaskan Febri malah menatap Laura dengan tatapan tajam . Matanya sorot akan kemarahan karena Laura tidak mau diam.

Febri melakukan ini karena ia tidak ingin terjadi hal buruk pada Laura . Febri melihat sosok bertudung itu terus saja mengintai mereka. Pasti dia menginginkan sesuatu dari Febri atau Laura.

" Untuk sekarang dengarkan aku jangan menengok kemanapun. Di belakangmu arah jam 5. dan jam 8 ada orang bertudung yang terus saja mengikuti kita sedari tadi aku . Aku pernah beruntung ada dirimu aku tidak tahu mereka mengintaiku atau dirimu . Tapi aku melihat mereka sejak aku mengantarmu pulang waktu itu. Jika tidak ingin hal buruk terjadi padamu , maka turuti perintahku . Jangan membantah!" Febri menjelaskan pada Laura, sedangkan Gadis itu masih saja menata Febri dengan rasa bencinya .

" Aku tidak peduli, lagi pula apa yang mereka inginkan dari gadis sepertiku? Menyingkirlah dariku Febri . Sekarang aku sudah sangat membencimu ." Laura menghempaskan tangannya dari genggaman tangan Febri .

" Terserah aku tidak peduli padamu, pergilah !"

Laura berjalan meninggalkan Febri, Ia terus memikirkan perkataan Febri. "Apa Febri mengarang cerita ? Aku tidak melihat ada orang yang mengikutiku . lagi pula apa yang diinginkan mereka dariku ? Aku hanya gadis miskin , tidak punya apa-apa. lalu Kenapa mereka membuang-buang waktu untuk mengikutiku. " guman Laura.

Tiba-tiba tubuh Laura ditarik oleh seseorang dan dimasukka n ke dalam mobil. Orang-orang bertudung itu menculik Laura. Gadis itu dibawa ke sebuah gudang tak jauh dari taman bermain tersebut. Dua orang pria memegangi Laura yang terus berontak ingin melepaskan diri seorang wanita berdiri di tengah gudang .

" Bos, aku sudah membawanya ."Kata pria tinggi di sebelah kanan Laura. Pria itu mendorong Laura hingga Gadis itu tersungkur di hadapan wanita misterius tersebut.

Sementara di tempat lain , Febri terlihat sangat gelisah . Ia menyesal karena sudah membiarkan Laura pergi begitu saja padahal dia sudah tahu kalau ada orang yang mengikutinya sedari tadi . Febri mengambil penghasilnya yang berada di saku mantelnya ketika merasakan benda persegi itu bergetar .

^^^" Halo ..."^^^

" Gadis itu ada bersama denganku , jika kau ingin Gadis itu selamat. maka Kembalilah Padaku Febri ." suara wanita di seberang telepon itu membuat tubuh Febri menegang.

^^^" Di mana kau sekarang ?" tanya Febri tak sabaran .^^^

" Tenanglah Bi , nasib gadis ini tergantung pada keputusanmu. jika kau mau kembali padaku dan aku akan melepaskan dari sini dan tentunya dia akan selamat tanpa ada yang kurang sedikit .

^^^" Bermimpilah Kau Luna!!"^^^

Tak ada suara lagi dari wanita di ujung telepon , hanya terdengar suara teriakan kesakitan seorang gadisnya. Dan Febri sangat mengenal suara itu.

" Laura..." suara Febri melemah ,mendadak otaknya tidak bisa berpikir dengan jernih .

~Bersambung

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

yah... luna wanita psikopat kah

2023-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!