Febri Dan Laura
Matahari yang bersemangat menyinari dunia ini tak mengalahkan semangat gadis yang sedang berjalan menuju cafe yang biasa dia datangi.
Laura Cynthia , gadis cantik yang memiliki mata coklat dan rambut panjang sepunggung tak pernah absen untuk mendatangi kafe ini dua bulan terakhir . Dia kemari bukan hanya untuk membeli minum atau makanan , tapi untuk melihat pria yang dikaguminya .
Febri Diego, dia tampan yang mempunyai kulit berwarna putih pucat dan senior di kampusnya yang tidak bisa bersikap ramah kecuali jika berada di tempat kerjanya telah berhasil merebut hati Laura .
"Selamat siang ,Anda mau memesan ...." Febri menghentikan kalimatnya ketika menatap Laura yang sedang tersenyum.
"Milk shake coklat dengan tambahan karamel di atasnya" lanjut Febri . Ya Febri telah hafal dengan pesanan gadis Yang setiap hari datang ke cafe ini .
Laura hanya mengangguk sambil tersenyum. ia mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya lalu menyerahkannya pada Febri .
" Tunggulah sebentar , pesan dan mu akan aku siapkan ."
Laura duduk di kursi yang terletak di pinggir jendela . dari sini dia bisa dengan leluasa melihat Febri yang sedang bekerja . Tak lama kemudian Laura mendengar namanya dipanggil . dia mendekat ke meja barista untuk mengambil pesanannya .
" Apa kau tidak lelah datang ke sini setiap hari ?"
" Aku tidak akan lelah melihat pria yang aku sukai" Laura tertawa kecil melihat Febri hanya mendengus mendengar jawaban Laura . Laura telah mengatakan bahwa dia menyukai Febri beberapa minggu lalu saat Febri bertanya kenapa dia selalu datang ke cafe tempat Febri bekerja .
" Aku sudah membawakanmu makan siang ayo duduklah bersamaku "Lanjutnya .
" Kenapa kau selalu mengusik kehidupanku ? Apa kau tidak punya pekerjaan lain untuk dikerjakan ?" tanya Febri
" Tidak ada" jawab Laura cepat
" Bagaimana dengan tugas kuliahmu ?" Febri menatap Laura menelisik.
" Akan ku kerjakan nanti." Laura mengerling,
" Ayo cepat, nanti jam istirahat mu makan habis ."
Febri duduk di depan Laura yang terlihat sedang membuka penutup makanannya ." Makanlah " lagi-lagi Laura tersenyum .
" Dengar, besok jangan lagi membawakan Ku makan siang , dan jangan datang lagi ke sini " ucap Febri tegas . Kalimat Febri mengandung arti Awas jika kau datang lagi !
Laura mengangkat bahunya lalu meminum minumannya . dia melihat kan minumannya , di sana tertulis ' Jangan Datang Lagi !!'
" Kenapa kau selalu menyuruhku untuk tidak datang lagi kecil?" tanya Laura sebel .
"Karena aku bosan melihatmu setiap hari , aku harus bekerja lagi. jadi pulanglah !" Febri meninggalkan Laura sendiri .
___
Di kampus
" Apa Bapak memanggil saya ?" mendengar namanya dipanggil pria baru baya itu mengalihkan pandangan nya dan menatap laki-laki yang berada di depannya .
" Ah Febri , ya, aku sangat memerlukan bantuanmu."
" Saya bisa membantu apa Pak ?"
" Aku memiliki mahasiswi yang prestasinya semakin merosot , ini sudah semester kelimanya, aku takut dia tidak akan lulus tepat waktu nantinya ."
" Jadi ?" tanya Febri tidak sabaran .
" Aku ingin kamu menjadi mentornya , bantulah dia agar nilainya membaik "
" Siapa pak ?"
"Laura Cynthia ."
Febri langsung mengingat sosok Laura yang Menurutnya menyebalkan itu . Oh tentu saja dia tidak akan mau menjadi mentor gadis itu. Bagaimana dia akan tahan Jika dia harus berdekatan dengan Laura dalam waktu yang lama, ia pasti bisa gila .
" tapi Pak ... " Febri belum menyelesaikan kalimatnya, dosen Mahmud langsung memotong perkataan Febri .
" aku sudah terlambat untuk rapat .aku sangat mengandalkanmu Febri ." dosen Mahmud memberi penekanan saat mengatakan nama Febri .
Febri berdiri dengan mulut setengah terbuka , ia memikirkan argumen yang harus ia katakan untuk menolak permintaan dosennya itu .tapi sepertinya kuotanya tidak bisa diajak bekerja sama sekarang.
" buat nilai Laura naik Di semester ini, aku mengandalkanmu " dosen Mahmud pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Febri.
___
Febri telah duduk di perpustakaan ini hampir setengah jam , dia juga telah menyelesaikan buku yang tadi diambil untuk menemaninya menunggu mahasiswi yang akan di mentoringnya kali ini . dia melihat jam tangan di pergelangan tangannya dan mendesah setelahnya. tugas daridosen Mahmud benar-benar membuang waktu berharganya.
" maaf atas keterlambatanku ... " mata Laura melebar setelah melihat Febri yang duduk di hadapannya dengan muka kesalnya ." Febri ?"
"kau telah membuang waktuku Laura Cynthia ! cepat duduk dan keluarkan bukumu" kata Febri dengan nada yang tak terbantahkan .
" apa yang tidak kau mengerti?"
" semuanya ..." jawab Laura polos.
semua pelajaran Di semester ini , Entah kenapa semakin ke sini semakin susah , aku jadi lelah kuliah"
" Ya udah keluar saja kalau begitu ." jawab Febri enteng
" tidak bisa begitu juga , saya pasti akan membunuhku jika aku tidak bisa meraih gelar sarjana ."
Febri mulai membuka buku dan menjelaskan perlahan kepada Laura . Laura sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mencerna pelajaran , namun karena dia terus saja memperhatikan wajah Febri bukan penjelasan materi dari Febri maka dia terlihat begitu bodoh di mata Febri . dan Hal itu membuat Febri beberapa kali mengumpat kesal .
" Bagaimana bisa gadis bodoh sepertimu bisa diterima di Universitas ini ?."desah Febri.
"Hmm... keberuntungan ."
" hari ini cukup sampai di sini, Aku harus pergi bekerja."
" Aku akan datang ke cafe mu "
" Jangan Datang !kerjakan latihan yang telah aku buat. Besok Temui aku di cafe pukul 6 sore"
" oke bos, aku pasti akan datang tepat waktu."
Setiap sore Laura selalu ke cafe, bukan hanya untuk melihat Febri . Melainkan bimbingan belajar dari Febri. Semenjak Febri menjadi mentor Laura, dia Mengambil mengurangi jam kerja part time nya. dia hanya bekerja 4 jam setiap harinya. di mulai pukul 12 sampai pukul 4. Setlah itu dia akkan mengajar Laura sampai pukul 5. Karena Laura mengatakan dia tidak bisa pulang malam setiap harinya Febri hanya mengajar selama 1 jam. Semakin hari Laura menunjukkan perkembangan yang bagus, meskipun menurut febri dia masih lamban dalam berfikir. tapi Laura sudah berjanji untuk berusaha sebaik mungkin dan berjanji kepada Febri bahwa semester ini dia akan mendapatkan IP cumlaude .
"Hai gadis bodoh, bagaimana kau bisa mendapatkan IP cumlaude kalau seperti ini saja kau tidak bisa ?" Febri memukul kepala Laura menggunakan pensil yang dia pegang .
"Aku sedang berusaha menemukan jawaban yang tepat, jadi sabarlah ."
" ini sudah melebihi batas waktu yang aku berikan. Kerjakan semua soal ini baru kau boleh pulang."
"APA?" Laura berteriak
" Hai kecilkan suaramu!, semua orang melihat kita"
" tapi aku harus pulang sebelum hari gelap seperti biasanya." Ucap Laura memelas, berharap Febri akan luluh dan mengizinkannya pulang.
" tidak akan, Ayo cepat kerjakan, semakin cepat kau mengerjakannya maka semakin cepat pula kau akan pulang." Kembali memainkan game di ponselnya.
Tak terasa hari sudah gelap, cuaca juga mendung, Mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Laura telah selesai dengan soal-soal yang diberikan Febri.
" Aku sudah mengerjakan semuanya, silakan dikoreksi." Laura memberikan bukunya kepada Febri. Dia mulai terlihat gelisah saat melihat suasana di luar yang sudah gelap.
" semuanya benar, jadi kau boleh pulang sekarang."
" seniorku yang ganteng.... bisa kak Bisakah kau mengantarkanku pulang?" Kata Laura takut, sedangkan Febri hanya menatapnya dengan ekspresi datar.
" aku takut kalau harus pulang sendiri." Laura menatap Febri yang masih melihat nya dengan ekspresi datar.
" apa kontainer membiarkan seorang gadis berjalan pulang sendiri?" Lanjut Laura.
" baiklah, bersiaplah aku akan mengantarkanmu pulang."
~Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
auliasiamatir
ceritanya bagus thor,
2023-02-18
1
auliasiamatir
di sini mungkin maksudnya , ayah pasti akan membunuhku, yah thor
2023-02-18
1
lina
tar jd suka lo
2023-02-18
1