Hari ini adalah hari pertama Aku masuk kuliah S2. Sebelum berangkat, Tak lupa Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan. Kalimat Basmalah pun tak lupa juga Aku ucapkan. Aku pun pamit kepada kedua orang tuaku.
"Ayah, Namira berangkat dulu ya.." Pamit ku kepada ayah. Sembari mencium tangannya.
"Namira, ingat! Sesibuk apapun kamu di kampus.. jangan pernah tinggalkan solat. Kamu paham?" Pesan Ayah. Aku pun mengangguk paham dengan pesan itu.
"Iya yah.." Jawabku singkat. Setelah mencium tangan Ayah, Aku pun bergantian mencium tangan Ibu. Aku juga pamit kepadanya. Ibu pun mengangguk, dan mengulas sebuah senyuman kepadaku.
"Hati-hati ya Namira.." Pesan Ibu kepadaku. Aku pun juga mengangguk.
Aku pun mulai melangkahkan kakiku untuk berangkat ke kampus. Tak lupa kalimat Basmalah Aku ucapkan lagi. Aku pun menaiki angkutan umum untuk menuju kampus. Karena Aku tidak memiliki kendaraan sendiri.
Tidak mengapa Aku berangkat ke kampus dengan angkutan umum. Niatku untuk menimba Ilmu. Inilah awal perjuanganku menimba Ilmu di dunia luar.
...****************...
Angkutan umum yang Aku tumpangi sudah sampai di depan kampus. Aku pun turun dari angkutan tersebut. Tak lupa Aku membayar ongkos angkutan itu. Setelah membayar, angkutan itupun mulai melaju.
Aku mulai berjalan menuju gerbang kampus. Aku mulai melihat bangunan kampus yang begitu megah dari luar. Aku melihat sekeliling dari halaman depan kampus. Aku merasa takjub dengan bangunan itu. Aku berfikir, ternyata di sini tempatnya untuk Aku menimba Ilmu kedua.
Sebenarnya Aku mulai gugup kembali ketika melihat bangunan sebesar ini. Aku merasa ragu dan sedikit takut. Karena baru pertama kalinya Aku berada di dunia luar. Aku juga melihat orang berlalu lalang di kampus ini.
Lagi-lagi Aku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan. Aku mulai memasuki kampus. Rasa malu dan tidak percaya diriku mulai muncul karena semua orang melihatku. Aku seakan-akan menjadi pusat perhatian. Mungkin, karena penampilanku yang aneh menurut mereka.
Mungkin, karena Aku berhijab sedangkan mereka berpenampilan seksi. Aku mencoba untuk tidak peduli dengan mereka. Aku pun mempercepat langkahku. Dengan jalan sambil menunduk.
Buk!
Tidak sengaja, Aku menabrak seseorang. Aku pun mengangkat kepalaku. Ternyata yang Aku tabrak adalah seorang perempuan. Perempuan ini cukup cantik dan penampilannya terbilang seksi tapi elegan. Dengan rambut yang terurai.
"Aduh.. buku ku.. lecet jadinya.." Keluhnya.
Mendengar keluhnya Aku segera melihat ke bawah. Aku sadar, bahwa Aku telah menjatuhkan barang milik perempuan ini.
"Oh.. maaf mbak.. Aku gak sengaja." Ucapku sembari membantu mengambil barang milik orang itu.
"Kamu itu kalau jalan bisa lihat ga sih? Jalan kok sambil nunduk. Ini kawasan kampus.. tempatnya luas.. Jadi kalau jalan lihat ke depan.." Ujarnya kesal
"Sekali lagi Aku minta maaf mbak.. Aku tidak sengaja.." Permintaan maaf ku yang kedua.
"Enak banget kamu minta maaf.. setelah kamu menjatuhkan buku Aku.. untung saja buku Aku ga lecet.. coba kalau sampai lecet, Aku bisa minta ganti sama kamu." Sungutnya.
"Aku kan sudah minta maaf bak.. Lagian kan itu cuma buku.." Jawabku.
"Heh.. ini buku bukan sembarangan.. paham kamu?" Katanya sedikit Mendorong pundak ku.
Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang berjalan mendekati kami.
"Ada apa ini?" Tanyanya.
Perempuan itu pun mendekati laki-laki tersebut dan menggandeng lengannya
"Honey... perempuan ini menabrak Aku.. lihat tuh.. barang-barang Aku jatuh semua gara-gara dia." Adanya dengan manja sembari menunjuk ke arahku.
Seketika, laki-laki itu melihat ke arahku. Dengan segera Aku pun menundukkan pandanganku.
"Sekali lagi Aku minta maaf.. Aku benar-benar tidak sengaja.." Ucapku dengan posisi menundukkan kepala.
"Halah.. ga usah bohong kamu.. kamu pasti sengaja kan.." Sungutnya.
"Terserah mbak saja percaya atau tidak.. yang penting saya sudah menjelaskan dan saya pun sudah minta maaf. Saya permisi." Ucapku dan segera berlalu meninggalkan mereka.
Aku pun langsung pergi menuju ruangan kelas. jam mata kuliah pun telah di mulai. Sambil menunggu dosen datang, Aku mengisi waktu dengan zikir.
Tak lama, muncullah seorang dosen yang masih muda. Seketika Aku dibuat melongo oleh dosen tersebut. Mataku tertuju kepadanya.
Dosen itu terlihat muda dan tampan. Tubuhnya kekar dan tegap. Dadanya terlihat bidang. Punggungnya lebar. Kulitnya putih, hidungnya sedikit lebih mancung, bibirnya tipis, alisnya agak tebal. Iya berjalan melewati depanku.
Aku Seketika menundukkan kepala. Aku sadar apa yang Aku lihat ini adalah sebuah godaan. Aku pun segera mengucapkan kalimat istighfar berkali-kali. Jam kuliah pun segera dimulai. Aku berfikir Aku harus fokus ke pelajaran hari ini. Tanpa melihat wajah dosen, Aku tetap mendengarkan dengan seksama.
...****************...
Akhirnya jam kuliah pun telah selesai. Aku pun segera bersiap-siap untuk segera keluar dari ruang kelas. Setelah semuanya siap, Aku segera beranjak dari tempat duduk dan ingin keluar. Aku pun mulai melangkahkan kakiku.
"Tunggu!" Langkahku seketika terhenti karena dosen memanggilku. Aku pun membalikkan tubuhku lagi. Dan Dosen itu pun mulai melangkahkan kakinya ke arahku. Aku menundukkan kepalaku. Aku tidak berani menatap ke wajahnya.
"Apakah ini punya kamu?" Tanyanya. Aku pun melihat benda yang di pegang oleh dosen itu. Benda itu adalah sebuah bros yang mirip dengan punyaku. Aku pun meneliti kerudung ku. Ternyata benar, bros itu adalah milikku.
"Iya Pak, itu punya saya.." Jawabku sedikit mengangguk. Aku segera ingin meraih bros itu di tangan dosen. Tapi, Dosen itu malah menjauhkan bros itu dari tanganku.
"Eits tunggu dulu.. Namamu siapa?" Tanya Pak dosen.
Aduh.. baru tanya nama saja, kenapa Aku jadi merasa gugup gini ya? Ah, mungkin ini cuma perasaan Aku aja yang canggung. Wajarlah sebelumnya Aku belum pernah melihat dunia luar. Jadi begini jadinya, ga bisa liat barang bagus dikit.
"Namamu siapa?" Tanyanya lagi membuat Aku sedikit tersentak.
"Nama saya Namira Pak.." Jawabku.
"Nama lengkapnya?" Tanyanya lagi.
"Namira Azahra." Jawabku singkat.
"Nama yang indah.. sesuai dengan orangnya juga cantik.." Ucapnya seperti memuji. Mendengar Pak dosen memuji ku Aku sedikit merasa besar kepala. Aku sedikit malu ketika Pak dosen bilang Aku cantik.
"Kenalin Aku Steven." Ucapnya sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku.
Aku menolak uluran tangan itu. Aku tahu agamaku melarang Aku untuk bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Aku membalasnya dengan mengatupkan kedua tanganku. Aku juga mengulum senyum kepadanya.
Pria itu tertegun ketika Aku menolak uluran tangannya. Iya pun mengembalikan tangannya ke posisi semula. Pria itu kemudian mengembalikan bros milikku. Aku segera mengambil bros itu.
"Saya permisi dulu Pak.. sekali lagi, terimakasih.." Ucapku. Aku langsung membalikkan tubuhku, dan langsung beranjak pergi.
Sementara Steven masih tertegun menatap Namira yang sudah tidak terlihat.
...****************...
Aku menunggu angkutan di depan kampus dengan sabar.
*****......
Suara klakson motor mengagetkan ku. Aku melihat ke arah bunyi klakson. Ternyata itu dosen yang tadi.
"Namira, kamu nunggu siapa?" Tanyanya.
"Saya nunggu angkutan pak.." Jawabku.
"Jam segini mana angkutan? Mending kamu bareng Aku aja.." Tawarnya.
"Tidak, terimakasih pak.. lebih baik saya tunggu Angkutan saja.." Tolak ku.
Pak Steven masih memaksaku untuk pulang bareng dengannya. Namun Aku menolak.
"Tidak pak.. sekali lagi terimakasih atas tawarannya. Saya takut pacar bapak cemburu melihat ini.. Saya permisi." Ucapku. Aku pun langsung menjauh dari Pak dosen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments