Dua Tahun lalu.
“Pa, kita mau ke mana?” tanya Chloe Jovanika Light saat diajak ayahnya pergi.
Chloe saat itu merasa keheranan karena sang ayah memintanya berpakaian bagus dan rapi, kemudian mengajaknya pergi sedangkan perusahaan ayahnya mengalami kebangkrutan. Chloe hanya berpikir jika tidak mungkin kalau sang ayah akan mengajaknya bersenang-senang merayakan ulang tahunnya. Dia sadar diri jika tidak ingin menuntut lebih karena tahu kesusahan ayahnya itu.
“Chloe, kamu sayang Papa, ‘kan?” tanya Charles menoleh sekilas ke putrinya yang duduk di sampingnya.
“Tentu aku sayang Papa,” jawab Chloe, baginya sang ayah adalah segalanya.
“Jadi, apa pun yang akan Papa lakukan, kamu akan menurutinya, ‘kan?” tanya Charles lagi memastikan masih dengan terus memacu mobilnya.
Chloe mulai bingung mendengar pertanyaan ayahnya, kenapa sang ayah berkata demikian. Namun, Chloe tidak pernah berpikiran negatif tentang sang papa, hingga membuatnya mengangguk-anggukkan kepala.
Mobil yang dikemudikan Charles berhenti di sebuah klub malam. Chloe semakin mengerutkan dahi karena sang ayah mengajaknya ke sana.
“Pa, untuk apa ke sini?” tanya Chloe dengan perasaan cemas.
“Menemui kenalan Papa,” jawab Charles, “ayo turun!” ajak Charles kemudian.
Tanpa rasa curiga Chloe pun ikut turun dan mengikuti langkah ayahnya. Dalam hati menerka apakah ayahnya membuat kejutan di hari ulang tahunnya. Namun, mana mungkin ayahnya membuat kejutan di klub malam, sedangkan dulu sang ayah terus mengingatkan agar Chloe tidak mengadakan pesta di tempat seperti itu.
Charles mengajak Chloe masuk ke sebuah ruangan khusus di klub itu, hingga di sana Chloe melihat seorang wanita paruh baya berpakaian cukup minim sedang duduk sambil memegang rokok yang ada di tangannya.
“Madame.”
Chloe mendengar sang ayah yang memanggil dengan cara sopan.
“Ini putriku yang aku ceritakan kemarin, bagaimana?” tanya Charles sambil menunjuk ke Chloe yang berdiri di sampingnya.
Chloe terkejut mendengar ucapan Charles, penasaran apa yang diceritakan ayahnya ke wanita itu.
Wanita yang dipanggil Madame oleh Charles itu berdiri, lantas memutari Chloe sambil mengamati tubuh gadis itu dari ujung kaki hingga kepala, menilai tubuh Chloe yang bisa dibilang sempurna dengan kulit mulus dan wajah polos yang sangat manis.
“Cantik dan menarik, aku yakin dia akan laku mahal. Apalagi malam ini tempatku akan kedatangan tamu spesial,” ucap Madame setelah mengamati tubuh Chloe.
Chloe terkejut mendengar ucapan Madame, apa maksudnya dengan laku mahal. Dia lantas menoleh sang ayah, memberikan tatapan dengan sebuah pertanyaan akan arti ucapan wanita paruh baya itu.
“Pa, apa maksudnya itu?” Chloe panik dan takut.
Madame langsung menatap Chloe saat mendengar pertanyaan gadis itu, hingga menduga jika Charles pasti belum menceritakan yang sebenarnya.
“Jelaskan dulu kepadanya, aku tidak ingin ada masalah di belakang!” perintah Madame ke Charles.
Chloe kebingungan, hingga menatap Madame dan sang ayah secara bergantian.
Charles mendekat dan memegang kedua lengan Chloe, ditatapnya sang putri yang kebingungan juga ketakutan.
“Pa.” Chloe menatap sang ayah dengan bola mata berkaca-kaca. Dia sepertinya tahu maksud Madame, tapi mencoba mengelak sebelum mendengar langsung penjelasan ayahnya.
“Chloe, kamu sayang Papa, ‘kan? Kamu tidak ingin Papa terpuruk, ‘kan?” tanya Charles sambil menatap sendu ke putrinya.
Chloe mengangguk-anggukkan kepala menjawab pertanyaan Charles.
“Tolong Chloe, tolong kali ini saja. Maaf jika Papa harus begini, tapi Papa butuh uang untuk membayar sisa hutang Papa,” ucap Charles menjelaskan.
Chloe tercengang mendengar ucapan sang papa, jadi benar jika dirinya dijual.
“Papa menjualku?” Saat mengucapkan kata itu, hati Chloe bagai ditusuk belati tak kasat mata.
Charles memejamkan mata sambil menunduk, kedua tangan mencengkram erat lengan Chloe.
“Pa, jawab! Papa menjualku?” Emosi Chloe memuncak, tidak menyangka jika sang papa akan mengorbankan dirinya.
“Maaf, Chloe. Papa tidak punya pilihan.”
Kedua kaki Chloe terasa lemas, begitu teganya sang papa sampai menjual darah dagingnya sendiri. Dia menatap penuh kekecewaan, apakah benar jika sang papa sudah tidak menginginkannya, hingga mampu menjualnya.
“Jika aku mau, apa itu akan membuat Papa terbebas dari hutang?” tanya Chloe setelah merasakan hatinya begitu beku karena perbuatan ayahnya.
Charles terdiam, menatap Chloe yang penuh kekecewaan.
“Chloe.” Tiba-tiba rasa bersalah merayap di hati Charles saat melihat sorot mata putrinya.
“Jika itu bisa membuat Papa senang, maka aku akan bersedia dijual. Namun, setelah itu terjadi, Papa tidak akan lagi berhak atas diriku.”
Ucapan itu menyakiti hati ayahnya begitu juga hatinya sendiri. Chloe kecewa, sedih, juga patah hati karena pria yang sangat dicintainya tega menjualnya begitu saja.
“Selamat tinggal, Pa.”
**
Tidak terasa buliran kristal bening luruh dari kelopak mata saat Jova mengingat malam di mana dirinya dijual oleh sang ayah. Sakit dan kecewa itu masih bersarang di hatinya sampai saat ini.
Jova menghapus jejak air mata yang mengaliri pipi, mencoba menghilangkan kenangan pahit itu, tapi semua itu sia-sia karena kenyataannya Jova masih menyimpan rasa sakit itu jauh di lubuk hatinya.
“Aku membenci hari lahirku, andai bisa aku ingin tidak pernah dilahirkan dan hidup di dunia ini.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Raisha
bpk laknat itu tega jual anak sendiri😠biasa'y ayah yg melindungi dan menjaga anak perempuan'y lha ini mlh di jual demi bebas dr hutang'y😔😔
2023-02-26
0
❤️Rizka Aulia ❤️
ayah kandung berasa ayah tiri jahat dan tega banget menjual anaknya untuk membayar utang .Gak mikir apa perasaan anaknya di jual kayak gitu .
2023-02-25
0
[AIANA]
uh, ini mewek bgt udahan. itu titik tersakit yg pasti nyesek bgt. penghianatan yg kejam dr seorang ayah
2023-02-19
0