2. Mengenal Diri

Sudah tiga hari semenjak aku bangun di dunia ini dan sungguh semua ini bukanlah mimpi. Jika ini mimpi aku pasti akan bangun setidaknya setelah tidur tiga hari, tapi bukan, ini bukan mimpi.

"Ah ... capek ...." Aku membenamkan wajahku ke dalam bantal keras yang tak nyaman dipakai.

Daripada bantal ini lebih seperti sekam bekas padi atau gandum yang dibungkus dengan karung. Aku tidak bisa menyebut bantal ini sebagai bantal.

Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku hari ini dan matahari juga sudah terbenam, jadi aku kembali ke gudang yang kusebut sebagai kamar.

Yep, ini adalah kamarku, kamar resmi seorang anak haram.

Sial, Gisele dan pelayan lain saja bisa tinggal di kamar normal yang tersedia di kediaman, kenapa malah aku yang anaknya justru diusir ke gudang seperti ini?! Bukankah itu tidak adil?!

Yah, bukannya aku ingin Gisele tidur di tempat lusuh ini sementara aku tinggal di kamar bagus, tapi bahkan kamar tukang kebun kediaman ini saja lebih baik daripada kamarku.

Ini menyedihkan.

Kesampingkan keluhanku, sudah tiga hari semenjak aku bangun di dunia ini dan terdapat beberapa informasi yang berhasil kudapat sejauh ini.

Pertama, mengenai identitas penuhku. Aku adalah Alfain Ardenheim, anak haram dari Gustav von Ardenheim dan seorang pelayan yang telah meninggal 4 tahun lalu, ibuku.

Aku tidak tahu cerita lengkapnya tapi Gisele mengatakan ibuku meninggal karena cacar dan secara mengejutkan seminggu sebelum aku mati dan bereinkarnasi, Fain yang asli didiagnosa cacar oleh dokter sehingga aku dibiarkan untuk mati oleh ayahku di ruangan ini.

Aku tahu ini terdengar kejam namun mengingat ini adalah dunia fantasi klasik yang berlatar abad pertengahan, kemajuan teknologi dan pengetahuan dalam berbagai bidang tidak semaju dunia modern sehingga obat untuk cacar belum ditemukan di dunia ini.

Tingkat kematian oleh cacar di dunia ini mencapai 90% sehingga membiarkanku terisolasi di ruangan ini merupakan pilihan tepat mengingat cacar adalah penyakit yang mudah menular.

Dan mengingat sifat saudaraku yang belakangan kutahu bernama Leonard von Ardenheim, sifat ayahku ternyata tidak jauh berbeda.

Barbar dan tak peduli terhadapku yang merupakan 'kesalahan'nya sehingga tak ingin membuang banyak uang untuk membelikanku obat dan menelantarkanku di tempat ini untuk mati.

Gisele dan pelayan lainnya juga tidak boleh mengurus secara langsung, jadi mereka hanya boleh membawakan makanan sampai di pintu, namun menurut pengakuan orangnya sendiri, Gisele sempat menyelipkan obat yang dia beli di makananku.

Walaupun dia mengatakan obat itu sebenarnya hanyalah ramuan penambah stamina murah yang bisa dibeli di kota tak jauh dari sini.

Sungguh, Gisele itu amat sangat teramat baik, ya. Aku bisa jatuh cinta kepadanya jika terus begini.

Kedua, keluarga Ardenheim yang secara biologis juga keluargaku merupakan bangsawan bergelar Viscount.

Kudengar dari Gisele gelar Viscount adalah gelar kebangsawanan peringkat 2 dari bawah. Paling rendah ada Baronet dan Baron, kemudian disusul oleh Viscount. Keluarga Ardenheim berada satu tingkat di atas Baron.

Ada pula tingkatan di antara gelar-gelar ini seperti Viscount V atau Viscount II.

Kalau tak salah nomor lima paling rendah dan tertinggi adalah nomor satu. Nomor ini merujuk pada tingkatan pangkat serta kewenangan yang dimiliki seorang bangsawan.

Dalam kasus Ardenheim, atau tepatnya ayahku, Gustav von Ardenheim merupakan bangsawan Viscount II yang berarti dia adalah Viscount paling berpengaruh nomor dua di antara bangsawan bergelar Viscount lainnya secara pangkat dan kewenangan.

Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menaikkan peringkat ini karena Gisele sendiri hanyalah rakyat jelata yang tak tahu banyak tentang kebangsawanan, jadi mau tak mau aku harus angkat tangan dari topik ini.

Lalu, nomor tiga ....

"Ehm .... Kak Gisele, bisa tolong jelaskan mengapa kau berada di kamarku?" Aku bertanya kepada sosok gadis pelayan yang tengah duduk di kursi bobrok sambil merajut sesuatu.

"Hmm? Aku tidak boleh menghabiskan waktuku di sini?"

"Bukannya tidak boleh tapi ...." Aku menunjuk ke dinding, atap, serta lantai yang berlubang di mana-mana. "Apa kamu tak terganggu dengan keadaan gudang reyot ini? Memangnya kamu nyaman duduk di kursi tua yang hampir tak layak pakai itu?"

Gisele tertawa kecil mendengar balasanku. "Kalau hanya itu tidak masalah. Lagipula, aku sudah sering bermain ke sini jauh sebelum kamu jatuh sakit, tahu. Aku sama sekali tak terganggu."

Huh? Kau nyaman-nyaman saja dengan semua ini? Gadis yang aneh.

Ketiga, Gisele merupakan gadis aneh yang entah mengapa hampir selalu mengikutiku ke mana pun aku pergi dan mengurusku seperti seorang kakak—tidak, mungkin lebih tepatnya seperti ibu.

Dia berkata dia berjanji kepada mendiang ibuku untuk membantu dan merawatku jika terjadi apa-apa terhadap ibuku, tapi ini sedikit kelewatan. Dia terlalu menempel padaku.

Gisele bahkan sempat hendak menemaniku tidur beberapa kali tapi aku selalu menolaknya.

Kenapa aku menolaknya, katamu? Tentu saja karena berbahaya!

Tidak mungkin aku bisa tidur dengan tenang jika berada di satu ranjang atau satu ruangan bersama gadis cantik seperti Gisele! Justru yang ada malah sesuatu di dalam diriku akan bangun!

.... Omong-omong tentang Gisele yang cantik, aku penasaran apakah dia sebagai pelayan juga bertugas untuk ... kau tahu, 'itu', loh.

Ditekan oleh rasa penasaran kuat aku pun menanyakan hal itu kepada Gisele dengan malu-malu namun dia malah tertawa menanggapiku.

"Maaf, Fain, aku tak menyangka kau menanyakan itu." Gisele berkata setelah selesai tertawa, "Memang benar ada tugas seperti itu dalam pekerjaan ini—"

"Jadi, maksudmu kau juga melayani ayah seperti ibu?!" Aku spontan memotong Gisele.

Gisele menggeleng pelan membalasku. "Tidak, aku tak mengambil tugas tersebut."

"Terdapat hukum tertentu yang melarang bangsawan menyentuh pelayan mereka secara bebas. Hal ini membutuhkan izin dari kedua belah pihak dan jika salah satu pihak tidak setuju sementara pihak lain bersikeras, maka dia akan terkena sanksi."

"Terutama bagi bangsawan, dia akan terkena sanksi hukum seperti penurunan pangkat dan hukum sosial yang dapat membuat bangsawan lain menjauhinya." Gisele menjelaskan tanpa menghentikan kegiatan merajutnya. "Sampai di sini paham?"

"Begitukah? Bukankah sang tuan bisa mengancam akan memecatnya jika dia tidak setuju?"

Gisele terlihat berpikir sejenak sebelum mengangkat suara sekali lagi. "Memang terdapat beberapa kasus serupa namun jika ketahuan maka bangsawan tersebut akan langsung diturunkan satu gelar lebih rendah."

Ah, jadi misalkan Gustav, ayahku memaksa Gisele untuk melayaninya di malam hari, jika ketahuan maka gelarnya akan turun menjadi Baron, ya? Itu melegakan.

.... Tidak, ini bukan seperti aku menyukai Gisele dalam artian romantis. Ini lebih seperti kepedulian terhadap seseorang yang telah mengurus dan membantuku selama ini.

Tiga hari belakangan ini entah berapa kali aku dibantu oleh Gisele karena hilangnya ingatanku—atau setidaknya itulah yang kuberitahukan kepadanya.

Yah, bohong jika aku berkata tidak keberatan jikapun dia secara sukarela melayani Gustav seperti ibuku yang berakhir melahirkanku—atau Fain yang asli lebih tepatnya—tapi, aku juga tidak berhak mengomentari pilihannya jika itu yang dia inginkan.

"Omong-omong, Fain, bagaimana dengan skill Cleaning-mu? Ada kemajuan?"

...

....

.....

Skill? Cleaning?

Terpopuler

Comments

King

King

👍🏻👍🏻

2023-04-22

0

『Authoriy : Error』

『Authoriy : Error』

bukannya turun jadi baron ya?

2023-04-21

0

Nurul

Nurul

'Itu' apa hayoh?

2023-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. Reinkarnasi? Seriusan?
2 2. Mengenal Diri
3 3. Skill
4 4. Authority of Author
5 5. Undangan Makan Malam
6 6. Negosiasi
7 7. Menulis Ulang
8 8. Kebenaran Dunia
9 9. Aku Berjanji
10 10. Keberangkatan
11 11. Kegaduhan Serikat
12 12. Aku Sungguh Jenius!
13 13. Kemampuan Authority of Author
14 14. Huh? Seriusan?
15 15. Naik Level
16 16. Tunggu Aku!
17 17. Penyangkalan
18 18. Seorang Alfain
19 19. Alasan Selama Ini
20 20. Dasar Bangsawan Licik!
21 21. Tempat untuk Kembali
22 22. Bermalam di Alam Liar
23 23. Kota Rosel
24 24. Panti Asuhan
25 25. Wajah Menakutkan
26 26. Gemuruh Taring Es dan Petir
27 27. Aku akan Serius
28 28. Aku Heran
29 29. Pendusta Ulung
30 30. Ketua Serikat Cabang Rosel
31 31. Babi Ngepet Muncul
32 32. Sungguh Sangat Disayangkan
33 33. Pernyataan Perang
34 34. Koin Emas
35 35. Orang Baik
36 36. Kunjungan Bangsawan
37 37. Bola
38 38. Kedatangan Ksatria
39 39. Tawaran Emas
40 40. Benih Emas
41 41. Berubah Haluan
42 42. Tiga Anugerah
43 43. Bendera yang Berkibar
44 44. Sampai Jumpa, Rosel
45 45. Menuju Matildam
46 46. Pertemuan Dengan Pedagang
47 47. Kabin Kayu Ajaib
48 48. Kota Matildam
49 49. Dia Juga?
50 50. Pertemuan Dua Reinkarnator
51 51. Elias von Ruliand
52 52. Kebenaran di balik Senyum Bodoh
53 53. Mengganti Kelas
54 54. Serangan Malam
55 55. Jeritan Dalam Kesunyian
56 56. Masalah Lain Matildam
57 57. Melahap Angin
58 58. Aku Jadi Kaya Mendadak!
59 59. Rumah Kematian
60 60. Tak Ada Lawan
61 61. Red Glutton Devil
62 62. Sentinel Peringkat Merah
63 63. Apa Aku Semenakutkan itu?
64 64. Lelang Kecil
65 65. Kampung Halaman
66 66. Masalah Ponsel
67 67. Aku Harus Kabur .... Tapi, ke Mana?
68 68. Vampir
69 69. Kondisi Lilia
70 70. Harta Paling Berharga
71 71. Kuatkanlah Hatimu dan Berpenganganlah Kuat
72 72. Latihan Sparta
73 73. Manusia Berdosa
74 74. Cokelat
75 75. Menyusun Rencana
76 76. Kebun Cokelat
77 77. Pabrik Cokelat dan Kericuhan Makan Malam
78 78. Negosiasi Cokelat
79 79. Situasi Panti
80 80. Serangan Penguasa Baru
81 81. Mengejar Dendam
82 82. Kecupan Pembawa Ketenangan
83 83. Dunia Dengan dan Tanpa Waktu
84 84. Rencana Pemberontakan
85 85. Kehancuran Total Rudania
86 86. Keputusan Anak-Anak Panti
87 87. Menuju Ibukota
88 88. Ordo Ksatria
89 89. Aku Tidak Bisa Menghitung Semua Ini Seorang Diri!
90 90. Raja Sableng
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Reinkarnasi? Seriusan?
2
2. Mengenal Diri
3
3. Skill
4
4. Authority of Author
5
5. Undangan Makan Malam
6
6. Negosiasi
7
7. Menulis Ulang
8
8. Kebenaran Dunia
9
9. Aku Berjanji
10
10. Keberangkatan
11
11. Kegaduhan Serikat
12
12. Aku Sungguh Jenius!
13
13. Kemampuan Authority of Author
14
14. Huh? Seriusan?
15
15. Naik Level
16
16. Tunggu Aku!
17
17. Penyangkalan
18
18. Seorang Alfain
19
19. Alasan Selama Ini
20
20. Dasar Bangsawan Licik!
21
21. Tempat untuk Kembali
22
22. Bermalam di Alam Liar
23
23. Kota Rosel
24
24. Panti Asuhan
25
25. Wajah Menakutkan
26
26. Gemuruh Taring Es dan Petir
27
27. Aku akan Serius
28
28. Aku Heran
29
29. Pendusta Ulung
30
30. Ketua Serikat Cabang Rosel
31
31. Babi Ngepet Muncul
32
32. Sungguh Sangat Disayangkan
33
33. Pernyataan Perang
34
34. Koin Emas
35
35. Orang Baik
36
36. Kunjungan Bangsawan
37
37. Bola
38
38. Kedatangan Ksatria
39
39. Tawaran Emas
40
40. Benih Emas
41
41. Berubah Haluan
42
42. Tiga Anugerah
43
43. Bendera yang Berkibar
44
44. Sampai Jumpa, Rosel
45
45. Menuju Matildam
46
46. Pertemuan Dengan Pedagang
47
47. Kabin Kayu Ajaib
48
48. Kota Matildam
49
49. Dia Juga?
50
50. Pertemuan Dua Reinkarnator
51
51. Elias von Ruliand
52
52. Kebenaran di balik Senyum Bodoh
53
53. Mengganti Kelas
54
54. Serangan Malam
55
55. Jeritan Dalam Kesunyian
56
56. Masalah Lain Matildam
57
57. Melahap Angin
58
58. Aku Jadi Kaya Mendadak!
59
59. Rumah Kematian
60
60. Tak Ada Lawan
61
61. Red Glutton Devil
62
62. Sentinel Peringkat Merah
63
63. Apa Aku Semenakutkan itu?
64
64. Lelang Kecil
65
65. Kampung Halaman
66
66. Masalah Ponsel
67
67. Aku Harus Kabur .... Tapi, ke Mana?
68
68. Vampir
69
69. Kondisi Lilia
70
70. Harta Paling Berharga
71
71. Kuatkanlah Hatimu dan Berpenganganlah Kuat
72
72. Latihan Sparta
73
73. Manusia Berdosa
74
74. Cokelat
75
75. Menyusun Rencana
76
76. Kebun Cokelat
77
77. Pabrik Cokelat dan Kericuhan Makan Malam
78
78. Negosiasi Cokelat
79
79. Situasi Panti
80
80. Serangan Penguasa Baru
81
81. Mengejar Dendam
82
82. Kecupan Pembawa Ketenangan
83
83. Dunia Dengan dan Tanpa Waktu
84
84. Rencana Pemberontakan
85
85. Kehancuran Total Rudania
86
86. Keputusan Anak-Anak Panti
87
87. Menuju Ibukota
88
88. Ordo Ksatria
89
89. Aku Tidak Bisa Menghitung Semua Ini Seorang Diri!
90
90. Raja Sableng

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!