Episode 3. The beginning ( Flashback )

Malam itu, Zac terbangun dari tidurnya. Entah apa yang ia mimpikan, ia sangat khawatir akan segalanya.

Zachyre, kau adalah cahaya kekaisaran, kau adalah pemimpin, sekaligus penjaga Goncalves. Maka dari itu ibu akan memberimu sebuah kekuatan, kekuatan yang mungkin tidak pernah engkau tahu. Kekuatan ini hanya akan bekerja saat Kekaisaran mendapat sebuah masalah besar. Ibu harap, kau bisa menjaga kepercayaan ini.

******

"Yang Mulia, gawat!" Edwrad berucap lantang dan menghampiri Zac yang masih termenung di ruangannya.

"Apa ada masalah lagi dengan masyarakat? Katakan pada mereka kalau aku akan mengirimkan bantuan atas kerugian yang diterima, dan beritahu untuk jangan membuat keributan di depan istana." Zac memijit pelipisnya sendiri, pikirannya sangat kacau sehingga tidak bisa berpikir jernih.

"Kini pihak bangsawan berbondong-bondong datang karena mendapat kerugian besar atas investasi mereka, dan mereka mengajukan pengunduran diri atas kerja sama dengan kekaisaran, dan sekarang-"

"Aku akan mengurusnya, bawa semua bangsawan berkumpul di ruanganku." Zac berdiri dan memakai jubahnya, ia juga memasang mahkota emas yang ia letakkan diatas kepalanya.

Sepertinya aku harus benar-benar turun tangan sekarang.

Kaisar tetaplah Kaisar, aku adalah Kaisar Goncalves, dan aku tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja.

Ruang Pertemuan

"Salam kepada Matahari Kekaisaran Goncalves, Kaisar Zachyre.." semua bangsawan membungkuk dengan perasaan kikuk, di satu sisi mereka ingin beralih peran dan melawan kedudukan Zac, namun disisi lain Zac adalah seorang 'Kaisar', tingkat tertinggi, bahkan lebih tinggi daripada seorang raja.

"Aku tidak akan mengatakan omong kosong, jadi katakan apa masalah kalian sehingga ingin membatalkan investasi dengan pihak kekaisaran?" ucap Zachyre menekan.

"Yang Mulia, perlu Yang Mulia ketahui bahwa investasi antar bangsawan dan kekaisaran tentunya memberi untung untuk kedua belah pihak. Namun, tetap saja pihak kekaisaran yang akan mendapat untung lebih tinggi akibat kekuasaan. Tapi sekarang? Kami bahkan mengalami kerugian besar, bahkan banyak tanah milik kami harus tandus akibat pemerintahan Yang Mulia." ucap Marquess Ahen menjelaskan.

"Dibanding itu semua, perkembangan kerajaan lain lebih cepat dibanding kekaisaran Goncalves. Para raja bahkan tidak segan-segan mengulur bantuan untuk kerja sama pada bangsawan di negara ini," lanjutnya.

"Maka dari itu kami sepakat untuk menghentikan kerja sama ini. Kami tahu, Yang Mulia adalah investor terbesar untuk usaha kami di kekaisaran ini. Namun, lebih dari itu, keuntungan kami harus lebih diperhatikan dan tidak bisa dipermainkan begitu saja." sahut bangsawan lain ikut berdiskusi.

Zac mengerutkan keningnya, biar bagaimanapun ia memang jarang memerhatikan keadaan lingkungan di sekitar Kekaisaran, dan kecerobohannya telah menimbulkan banyak kerugian dari pihak masyarakat biasa, maupun bangsawan.

"Aku akan mempertimbangkan untuk menambah modal bagi usaha yang kalian jalani dengan pihak kekaisaran, namun kalian juga harus mempertimbangkan nya lagi untuk menghentikan atau tidak mengenai kerja sama ini." jelas Zac dengan sorot mata dinginnya.

Para bangsawan saling tatap menatap, mereka lalu mengangguk dan kembali menatap Zac. "Kami akan tunggu respon Yang Mulia ke depannya."

"Baiklah"

*****

"Yang Mulia, apa anda lelah? Akhir-akhir ini terjadi hal yang tidak memungkinkan, saya turut prihatin pada anda" ucap kepala pelayan sambil menyerahkan segelas teh hijau pada Zac.

"Dimana Edward? Tolong panggilan dia, aku membutuhkannya sekarang!" titah Zac sambil menyeruput tehnya.

...

"Apa Baginda memanggilku?" tak lama setelahnya Edward datang dan memberi salam hormat pada Zac.

"Edward, aku ingin meminta bantuanmu."

"Apa?" Edward membuka matanya lebar. "Kalau untuk itu, tentu saja saya bisa melakukannya." Edward mengangguk paham dan bertanya kembali. "Apa yang anda butuhkan, Baginda?"

"Informasi mengenai Kerajaan lain,"

"A-apa?" Edward kembali dibuat terkejut, ia lalu menelan saliva nya kasar. "Apa Yang Mulia butuh informasi penting? Na-namun, jika itu mengenai kerajaan lain.."

"Tentu saja aku tidak akan meminta hal yang sulit dikerjakan pengawal seperti mu. Aku hanya akan meminta keadaan kerajaan lain akhir-akhir ini." jelas Zac menekankan.

"Baik Baginda, saya akan segera kembali dan menyerahkan informasi nya." Edward membungkuk dan berbalik badan, ia juga langsung mencari informasi yang dimaksud saat itu juga.

"Hah...." Zac menghela nafas kasar. Ia teringat akan perkataan salah seorang bangsawan saat rapat pertemuan tadi.

"Dibanding itu semua, perkembangan kerajaan lain lebih cepat dibanding kekaisaran Goncalves. Para raja bahkan tidak segan-segan mengulur bantuan untuk kerja sama pada bangsawan di negara ini,"

"Sudah selama apa aku tidak memerhatikan kekaisraanku, sehingga ada orang lain yang ingin merebut orang ku?" Zac mengigit bibit bawahnya kesal.

'Kekaisaran Goncalves', Kekaisaran yang berdiri bertahun tahun, bahkan beratus-ratus tahun lamanya, nyatanya tidak menggiring opini pemimpin negara lain untuk mengulur tangan pada Kekaisaran ini. Tentunya karena alasan yang sama setiap pergantian Kaisar, yaitu pendukung kekuatan terbesar di negara ini hanya dengan kekuatan militer, bukan sihir maupun kemampuan manipulasi lain seperti yang dimiliki di kerajaan lain.

"Aku harus berbuat lebih untuk hal ini." Zac menghela nafas panjang, ia melangkahkan kakinya mendekati sebuah lemari yang sudah tua, lebih tepatnya sudah lama berdiam diri sejak kaisar sebelumnya, lebih tepatnya sejak pemerintahan ayah dari kakek Zac.

"Aku yakin ibu dan ayah menaruhnya disini,"

Krakk..

"Baginda.. Baginda! Saya mohon keluarlah!"

"Masalah apa lagi kali ini?" Zac mengerutkan kening dan memakai kalung yang tersimpan di lacinya. Ia lalu berlari keluar dan pergi keluar gerbang istana.

"Kenapa banyak kereta kunjungan bangsawan dari negara lain?" tanya Zac membuka matanya lebar.

"Yang Mulia, entah mengapa sejak tadi banyak bangsawan dari negara lain yang datang. Terlebih, bangsawan yang datang bukanlah bangsawan biasa, melainkan tangan kanan dari para raja di negaranya." jelas Edward gugup.

"Apa? Bagaimana bisa mereka datang tanpa undangan dari--"

"Lama tidak bertemu, Kaisar Goncalves."

*****

Deg.. Deg.. Deg..

"Saya menghormati kalian yang datang bersamaan ke istanaku. Tapi, bisakah aku bertanya apa alasan kalian datang dan membawa banyak bangsawan sampai memenuhi istana ku?" Zac tersenyum sinis dengan raut wajah tak bisa diartikan.

"Kami ingin mengajukan peperangan."

"Apa?" kedua bola mata Zac terbuka lebar, begitu mendengar sebuah kata, 'peperangan'.

"Lelucon apa lagi yang kalian lakukan dengan seorang Kaisar? Apa kalian ingin mempermainkan ku?" Zac menggigit bibir bawahnya kesal.

"Hahaha, mana mungkin, kan? Kami mau mempermainkan kaisar bodoh sepertimu? Untuk apa kami permainkan? Tanpa dipermainkan pun, kau pasti sudah--"

BRAK!

"Bisakah kalian berbicara sopan? Lihat dan buka mata kalian, siapa yang sedang kalian bicarakan!" tegas Zac, wajahnya memerah karena memendam emosi sedari tadi.

"Maafkan kami Baginda, tapi keinginan kami untuk mengajukan perang tidak bisa diganggu lagi," ucap salah seorang bangsawan dengan pelan.

"Siapa.. yang kalian ingin lawan?" Zac mengerutkan keningnya.

"Apa kita yang kurang menekankan, atau anda yang terlalu naif, Yang Mulia?" salah satu dari 10 Raja tersenyum sinis memandang Zac.

"Orang yang ingin kami lawan, tentu saja adalah anda, Baginda Zachyre Alvenys De Golcanves."

Terpopuler

Comments

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

mantap

2023-02-21

0

Syakila Bella

Syakila Bella

Serasa tau masa depan gara-gara di flashback 😂

2023-02-20

2

Elevy

Elevy

Yahh udh diujung :( semangat ya kak, jangan lama lama update nyaa

2023-02-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!