Karina mengerutkan keningnya bingung sambil mencoba melepaskan tangan si pria tersebut.
"Oh sorry" ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya ke udara.
Pria tersebut mengambil sapu tangan dari dalam saku celananya kemudian dia berjongkok dililitkan sapu tangan tersebut pada pergelangan kaki Karina yang terluka.
"Sebaiknya Nona memeriksakan luka Nona ke rumah sakit" lanjutnya.
Setelah berucap demikian, dia langsung pergi menaiki mobil mewah berharga fantastis yang sedang menunggunya di depan lobi sebelum Karina sempat mengucapkan terima kasih pada pria tersebut.
Karina hanya mematung sambil melihat ke arah pria yang sudah menjauh tersebut.
"Terima kasih setidaknya masih ada orang asing yang mau peduli dengan wanita ini" lirih nya pelan.
#########
Saat ini Karina tengah berada di dalam sebuah taksi yang akan membawanya menuju rumah sakit, dia menyandarkan kepalanya pada jok mobil dengan mata yang terpejam, jangan tanya bagaimana keadaan hatinya saat ini.
Karina meraih hand bag yang dia letakkan di sebelahnya saat suara nyaring telepon genggam berbunyi dari dalam sana.
"Iya Dokter, apa terjadi sesuatu dengan Bibi saya?" tanya Karina saat nama Dokter Adi terpampang di telepon genggam miliknya.
"Sebelumnya saya ingin memberitahu Nona kalau batas waktu untuk operasi pemasangan ring pada jantung Bibi anda adalah minggu ini, Dokter yang akan melakukan operasi pada minggu depan akan kembali ke Jerman untuk lebih lanjutnya lagi saya tunggu Nona di ruangan saya besok pagi" jelas Dokter Adi yang merupakan Dokter jantung yang menangani Vina Bibi dari Karina.
"Baik Dokter, sebelum pergi bekerja saya usahakan untuk menemui Dokter terlebih dahulu" ucap Karina.
Karina menarik nafasnya dalam, saat ini dia harus memutar otaknya untuk mendapatkan biaya operasi Bibinya yang tidak sedikit tersebut, sang kekasih yang menjadi harapan Karina satu-satunya malah berkhianat, Karina meringis saat kakinya terasa perih, terlalu banyak yang Karina pikirkan sehingga dia melupakan luka yang ada di pergelangan kakinya, Karina melihat sapu tangan biru dongker yang membalut lukanya diusapnya sapu tangan tersebut dengan lembut ujung dari sapu tangan itu terdapat bordiran bertuliskan F, D, K.
Karina menepuk bahu sang sopir pelan.
"Pak tolong berhenti di klinik terdekat" pinta nya lembut pada pria paruh baya yang tengah mengemudikan taksi tersebut.
"Baik Neng kebetulan tidak jauh dari sini ada klinik yang buka 24 jam" ucap sang sopir taksi.
Taksi yang Karina tumpangi berjalan membelah jalanan ibukota yang sepi petang ini, belum sampai setengah jalan telepon genggam milik Karina kembali berdering, kali ini nomor yang tidak dikenal yang memanggilnya Karina mengerutkan keningnya bingung dia merasa tidak pernah menghubungi nomor tersebut.
"Siapa?" tanyanya sambil melihat kembali nomor yang berjajar di layar.
"Apa mungkin, Bik Rita?" tanyanya pada diri sendiri.
"Devin..." gumamnya pelan menyebutkan nama seseorang, saat ingatannya tertuju pada Bik Rita tetangganya.
Karina segera mengangkat panggilan tersebut dengan tergesa.
"Halo" jawabnya.
"Karina Grizelle Putri?" tanya seorang pria bersuara serak dan berat menyebutkan nama lengkap Karina.
Karina mengerutkan keningnya semakin bingung dengan si penelepon. Siapa dia sampai hafal nama lengkap Karina, pikirnya.
"Iya" jawabnya singkat.
"Anda ditunggu di rumah sakit Medistra sekarang, jangan sampai telat jika anda masih ingin bekerja di perusahaan Grahatama" ancamnya.
"Ta... tapi" jawab Karina terbata, namun panggilan tersebut sudah terputus, Karina menghembuskan nafasnya kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Wiek Soen
siapa tuh orang yg nolong Karina
2023-03-16
0
Dravia Hastuti
lanjut thor
2023-02-18
0