"Menyebalkan dia seenaknya saja memerintah" gerutu Karina dalam taksi membuat sang sopir tersenyum geli melihat wajah Karina yang berubah-ubah.
"Pak putar balik kita pergi menuju rumah sakit Medistra, cepat ya Pak" pinta Karina pada sang sopir, Karina menggagalkan rencananya untuk ke klinik dan lebih memilih pergi ke rumah sakit jangan sampai Karina dipecat dia masih membutuhkan pekerjaan untuk mencukupi kehidupan orang-orang tersayangnya.
"Baik Neng," jawab yang sopir.
Pak sopir menancap gas agar cepat sampai di tempat tujuan kebetulan petang ini jalanan sepi.
Karina sampai di rumah sakit Medistra dia menghabiskan dua puluh menit di jalan dari seharusnya tiga puluh menit.
Di pintu masuk sudah ada Renal yang sedang menunggu kedatangan Karina, dia melambai ke arah Karina, Karina menengok kiri dan kanan untuk melihat siapa Renal sapa, saat kiri dan kanan Karina tidak ada orang Karina menunjuk dirinya sendiri sambil bergumam tanpa suara.
"Saya?" tanyanya.
Renal mengangguk sambil berjalan ke arah Karina.
"Yuk masuk" Renal mempersilahkan Karina berjalan di depannya.
"Bapak yang menghubungi saya?" tanya Karina bingung, Renal merupakan atasan Karina di kantor dia cukup populer di antara para pekerja wanita, bahkan gosip yang berkembang di lingkungan kerjanya Renal adalah CEO di perusahaan tempat Karina bekerja.
"Nanti saya jelaskan sekarang kamu ikut saya" jawab Renal sambil masuk ke dalam lift yang akan membawanya menuju ruang VVIP.
Lift yang mereka naiki sampai di lantai teratas Rumah Sakit, ruangan tersebut begitu mewah dengan segala fasilitas yang eksklusif.
Karina berjalan di depan Renal saat Renal menyebutkan kalau mereka akan pergi menuju ruang VVIP II tempat tujuan mereka.
Bagaimana karyawan biasa bisa tahu tentang ruangan yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang rela menghabiskan dua puluh lima juta semalam hanya untuk sewa kamarnya saja dan itu belum termasuk biaya perawatan.
Namun, keingintahuan Renal dia pendam karena saat ini ada yang lebih penting dari itu semua, Renal bisa kehilangan segalanya jika telat semenit saja.
Karina sudah berdiri di depan pintu ruang VVIP II, dia ragu untuk masuk ke dalam Karina berbalik, posisi Renal saat ini kurang lebih enam meter di belakang Karina, Renal menyuruh Karina masuk terlebih dahulu dengan menggerakkan tangannya ke depan seperti gerakan mengusir.
Karina membalikkan kembali tubuhnya untuk mengetuk pintu namun sayang yang Karina ketuk bukan pintu melainkan dada bidang seorang pria.
Karina meringis, dia arahkan pandangannya ke atas, matanya bertemu kembali dengan mata hijau pria yang menolongnya tadi sore namun matanya yang sekarang terlihat jauh lebih dingin dan misterius, refleks Karina memundurkan tubuhnya beberapa langkah.
"Kamu?" pekik Karina sambil menunjuk wajah si pria. Si pria tersebut hanya mengerutkan kening nya tanpa menjawab keterkejutan Karina.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya Renal, Karina menggeleng pelan.
"Dia Fin Grahatama, CEO di perusahaan tempat kita bekerja" bisik Renal pada Karina.
"Jadi bukan Anda CEO nya?" tanya Karina polos yang sukses membuat Renal tertawa.
Mata Fin menatap tajam Renal, Karina sendiri menggigit bibirnya sambil memainkan jari jemarinya gugup, dia sudah berbuat lancang dengan menunjuk langsung wajah CEO nya.
Fin yang dia temui sore tadi sungguh berbeda dengan Fin yang ada di hadapan yang saat ini, jiwa kepemimpinan nya sungguh mendominasi saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments