BAB 5_Kisah Tragis

Lalu Flora bergelantungan menuruni balkon itu. Berharap Indra tidak melihat aksi kaburnya. Namun naas, saat beberapa meter lagi hampir sampai ke dasar, Indra melihat aksi Flora.

Dan sontak membuat Flora panik. Sehingga ia sedikit tak konsen memegang tali itu dan... .

"Aaaaaarrrrrggghh" tubuh Flora pun terjatuh kebawah sana.

...****************...

( Rumah Keluarga Sakha )

"Hah.. hah..." Kejadian buruk itu selalu datang berulang disaat tidurnya.

Kejadian yang merupakan awal dari kisah pilu hidupnya yang lain. Setelah kepergian suami tercintanya dengan cara yang tragis. Dan lolos dari cengkraman Indra. Kini ia justru telah masuk dalam jurang penderitaan lainnya.

Setelah Flora menikah dengan Sakha. Sakha justru jadi jarang pulang kerumah. Ia pulang menemui Flora, bila ia sedang ingin melampiaskan hasrat lelakinya saja. Selain itu ia selalu berdalih harus bekerja keluar kota dalam waktu beberapa bulan.

Ia hidup berempat dirumah orangtua Sakha. Dengan mertuanya dan kedua adik iparnya, Frans dan Friska.

...****************...

"Floraaa. tolong ambilkan tas mamah dikamar. Cepeett mamah udah telat." Teriak ibu mertuanya.

"Iya maaah." Dengan langkah gontai Flora menaiki tangga menuju kamar ibu mertuanya.

"Ya ampuun Floraaaaaa. Daritadi kamu ngapain aja sih? Ngambil tas aja lama banget. Ini mamah udah telat tahu nggak?" teriak mamah Sakha yang kasar mengambil tas dari tangan Flora dan berlalu meninggalkan rumah itu.

Flora menghela nafasnya kasar. "Kamu bantu mamah ya sayang. Yang kuat ya nak. Mamah akan bertahan buat kamu."

Hanya calon buah hatinya lah yang selama ini menjadi obat semangatnya dalam menjalani kehidupan barunya di rumah keluarga Sakha.

"Kak Floraaaa. Gaun Pink aku mana? Udah kakak cuci belum sih? Aku mau ke acara pesta ulang tahun temen aku kak." Teriak Friska, adik iparnya dari dalam kamar.

"Sebentar Dek. Kakak kesitu!" Sahut Flora dengan tenang.

Frans prihatin melihat keluarganya yang selalu buruk memperlakukan kakak iparnya itu. "Loh kak Flora ngapain dengerin dia? udah biarin aja kak. Dia bisa cari sendiri gaunnya. Kakak jangan sampe kecapean, kasian bayi dalam perut kakak itu."

"Nggak apa-apa kok Frans, kakak masih bisa." Ucap Flora yang berlalu menuju kamar Friska.

...****************...

( Dapur )

Mamah Sakha langsung berlari menghampiri dapur saat ia mencium bau gosong yang menyengat dari sana.

"Ya ampuuuun Floraaaaa. Kamu tuh bisa masak nggak si? Lihat tuh, telurnya gosong. Siapa yang mau makan itu hah? Kamu tau nggak beli telur itu harus pake uang. Buang-buang makanan aja. Beresin semua ini. Dan cepat masak telur yang baru buat mamah." Sentak mamah Sakha geram.

Flora hanya bisa menghela nafasnya saat sang mertua memarahinya. Teriakan dan amarah mertuanya itu selalu menjadi makanan favorit baginya.

Sepertinya hidup mertuanya itu tidak akan tenang bila tidak memarahi Flora. Sejak awal mertuanya memang tidak suka dengan Flora. Ia lebih suka bila Sakha menikahi anak sahabatnya, Riska.

Apalagi setelah ia tahu bahwa Flora sedang mengandung anak lelaki lain dan Flora merupakan janda yang ditinggal mati. Hal itu semakinlah menambah kebencian baru di hati mertuanya.

...****************...

( Ruang Setrika Baju )

"Kak lagi nyetrika ya? aku nitip hoodie ya kak. Mau aku pake jogging besok pagi." Tanpa menunggu jawaban dari Flora, Friska langsung menyimpan hoodienya dalam keranjang baju.

"Hemmmmhft." Lagi-lagi Flora hanya bisa menghela nafasnya saat diperlakukan seperti itu.

Flora sangat anti dengan pertikaian dan perdebatan. Apalagi saat ini ia sedang hamil. Tidak baik baginya untuk bertengkar atau sekedar melawan mertua dan adik iparnya itu. Itu justru akan membahayakan kandungannya.

......................

Lamunannya kembali memutar sebuah memori bahagianya dengan Rayhan. Yang terkadang ia bandingkan dengan keadaannya saat ini. Ia sungguh masih mencintai suami pertamanya itu. Tak mudah baginya untuk menghapus cintanya untuk orang tersebut. Padahal setahunya sang suami sudah meninggalkan dunia ini. Yang dalam nyatanya sang suami pertamanya itu masih terus mencari keberadaan Flora sampai saat ini.

Flora terkejut melihat setrikaan yang ia pegang mengeluarkan sedikit asap. "Astagfirullah. Ya ampun gimana nih? Mau dipake lagi bajunya. Aduuuh mamah pasti bakal marah-marah lagi."

"Flooo bajunya udah siap belum?" tanya mertuanya dari atas tangga.

Flora gelisah mendengar perkataan sang mertua. Ia tegang dan mencoba untuk tetap tenang menghadapi mertuanya. "Emmmm. anu mah bajunya.. Emmm baju mamah bolong."

"Apa? Apa katamu? Bajuku bolong? Bagaimana bisa seperti itu Flora. Kamu tahu kan mamah mau make baju ini sekarang. Ya ampuun Floraaaa. Kenapa si semua kerjaan yang kamu kerjakan selalu saja nggak becus." Ucap kasar mertua Flora.

...****************...

( Kamar Flora )

"Ya ampun Flora. Kenapa kamu nggak melawan mereka. Mereka bakal terus menindas kamu kalo kamu tetap diam saja Flo." Ucap Bella kesal dari seberang sana.

"Aku cuma khawatir sama bayi aku Bell. Aku nggak perduli mereka memperlakukan aku dengan buruk. Asalkan mereka nggak ngusik bayi aku, itu udah cukup." Balas Flora tenang.

"Ya ampun Flora. Susah banget si ngomong sama kamu. Lagian kamu kenapa nggak tinggal di apartemen aja si?" ucap Bella kesal.

"Apartemen udah aku jual Bell, buat modal bisnis Sakha di Bandung." Jawab Flora polos.

"Hah? kamu jual? Ya ampun Sa. Emang suami kamu bisnis apaan di Bandung sampe harus jual apartemen kamu. Terus, bukannya kamu punya banyak tabungan ya Flo. Kenapa ambil modalnya nggak dari uang tabungan aja. Sayang lah Flo kalo sampe harus jual apartemen." Ucap Bella yang semakin gemas dengan Flora.

Flora menghela nafasnya dalam saat mendengar ucapan sahabatnya itu. "Uang tabungan aku juga udah menipis Bell, makanya aku sampe jual apartemen itu. Semenjak kehamilan aku yang makin besar. Aku nggak nerima job dulu Bell. Mungkin nanti setelah anak aku lahir, aku bakal aktif lagi di dunia hiburan. Makanya tabungan aku makin menipis aja."

"Ya ampun Flo kasian banget si kamu. Dulu waktu masih sama alm.Rayhan, hidup kamu nggak gini amat Flo. Kamu sabar ya." Ucap Bella memberi semangat sahabatnya.

...****************...

( Kamar Riska )

"Sayang ayolah, bukankah kita akan segera menikah? Sebentar aja kok yang, nggak lama. Aku janji. Ayoo." Rengek Sakha pada kekasihnya.

"Nggak yang. Ini nggak bener. Aku tahu kita akan segera menikah, tapi kita nggak perlu harus seperti itu yang. Semua kan ada waktunya. Bukannya dari dulu kamu selalu inget hal itu yang." Sahut Riska tenang.

Setelah menikah dengan Flora. Rupanya Sakha semakin sulit untuk menahan hasrat lelakinya saat sedang berdua bersama Riska. Mungkin karena ia sudah pernah merasakannya bersama Flora. Jadi setiap ia melihat Riska otak dan juniornya selalu travelling kemana-mana.

...****************...

Malam ini Sakha berniat untuk pulang ke rumah orang tuanya. Untuk memenuhi keinginan sang junior yang sangat butuh dekapan tentunya. Padahal biasanya ia tidur di rumah barunya. Yang ia beli dari hasil penjualan apartemen Flora.

Sakha langsung menyerang Flora saat ia tiba di kamarnya. Mungkin karena hasratnya yang lama tak tersalurkan, malam itu ia sangat rakus menikmati istrinya. Sampai terkadang ia lupa bahwa saat ini istrinya sedang hamil. Namun hal itu tidak menurunkan minat Sakha pada sang istri. Karena walaupun tubuh mungil Flora semakin gembul, ia tetap memiliki tubuh yang sangat menggoda.

...****************...

( Rumah Indra )

Indra terkejut dan marah mendengar laporan dari anak buahnya itu. "Apa katamu? Flora diperlakukan seperti babu oleh mereka? Lalu apa yang dilakukan oleh si keparat itu?"

"Iya Tuan. Saat ini mata-mata kita sedang menyelidiki suami Nona. Terakhir aku mendapat laporan bahwa Sakha pergi dengan seorang gadis keluar kota." Lanjut laporan bawahan Indra.

"Beraninya keparat itu!"

ucap Indra geram dengan mengepalkan tangannya.

"

Bersambung........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!