"Oke kak. Aku ngerti. Kakak cepet pulang ya?! Aku enek banget harus ketemu cewe gatel itu setiap hari. Pokoknya sampe kapanpun, aku nggak bakal restuin hubungan mereka. Aku hanya akan menerima kak Lusi untuk jadi kakak iparku." Ucap Dinda
"Makasih ya sayang. Kamu jaga diri ya. Kak Lusi pasti segera kembali." Ucap Lusi
Sambungan telepon pun terputus.
"Heuhh. Flora. Lihat saja. Aku akan membuat hidupmu sangat menderita, bahkan lebih buruk dari kematian. Itu adalah akibat karena kau telah berani menyentuh Rayhan. Di dunia ini hanya akulah yang pantas bersanding dengan Rayhan." Ucap Lusi penuh kebencian.
...****************...
"Kak Lusi." Teriak Dinda sambil melambaikan salah satu tangannya pada Lusi.
Yang dipanggil ikut melambaikan tangannya dan tersenyum. Ya dia adalah Lusi. Wanita yang dekat dengan Dinda. Dan Lusi pun begitu mencintai kakak Dinda, Rayhan. Mereka lalu berpelukan dan saling bertukar kabar. Lalu menuju ke sebuah mobil mewah milik Lusi yang sudah stand by menunggu Lusi disana.
"Kak apa rencanamu? Mamah sama papah sepertinya sangat menyukai cewe gatel itu." Ucap Dinda.
"Jangan terburu-buru sayang. Kakak baru sampai. Tidakkah kau merindukan kakak? Bagaimana kalau hari ini kita pergi jalan-jalan sebentar." Ucap Lusi
...****************...
"Yank, pindah ke Semarang nya kita majuin dua minggu lagi ya? Kebetulan aku ada proyek disana. Jadi sekalian aja kita pindah, biar nanti nggak bolak balik buat ngecek proyeknya." Ucap Rayhan sambil menyuapi istrinya.
"Iya sayaaank. Gimana enaknya kamu aja." Sahut Flora
"Bener nih yank, gimana enaknya aku? Buat aku kan cuma kamu yang paling enak yank. Hehee." Ucap Rayhan dilengkapi senyuman nakal
"Isssh kamu ini, ngeres aja pikirannya." Sahut Flora sambil mencubit lengan sang suami.
"Hehehee. Nggakpapa dong yank, kan aku kayak gini cuma sama kamu." Ucap Rayhan yang mengusap-usap tangan istrinya.
Freya hanya tersenyum menanggapi ucapan suaminya.
...****************...
"Rayhan!?" teriak wanita itu
Rayhan dan Flora menoleh. Lalu wanita itu langsung saja berlari memeluk Rayhan. Rayhan yang merasa risih langsung melepas tangan wanita itu yang melingkar ditubuhnya.
"Lusi?! Kamu bukannya ada di Singapura? Ngapain balik?" ucap Rayhan ketus
"Kok gitu si Ray, aku baru aja sampe kok Ray. Adek kamu tadi nungguin aku dibandara. Terus kita jalan-jalan dulu deh. Rencananya abis dari sini, aku mau nemuin kamu. Ehh malah ketumu disini. Aku kangen banget Ray sama kamu." Ucap Lusi yang mencoba memeluk Rayhan tanpa memperdulikan seseorang yang ada disamping Rayhan.
Rayhan sangat malas mendengar perkataan wanita itu. Karena sejak dulu, ia memang selalu blak-blakan mengejar cinta Rayhan. Padahal sudah berkali-kali Rayhan menolaknya. Wanita itu seperti tak mempunyai urat malu. Rayhan pun reflek menjauhkan tangan Lusi dari tubuhnya saat tangan Lusi hendak memeluk tubuhnya lagi.
"Lus, toloong, jaga tangan kamu itu. Dari dulu kamu kok tetep nggak berubah ya. Aku kan udah sering bilang. Aku nggak suka kamu kayak gitu. Aku sampe bosen tau nggak ngomongnya. Apalagi sekarang aku udah punya istri. Jadi tolong, kamu nggak usah deketin aku lagi. Mending kamu cepet cari cowo lain deh. Atau kamu balik lagi aja ke Singapura! Inget ya, nggak usah ganggu hidup aku lagi!!" ucap Rayhan pada Lusi yang sudah muak dengan tingkah wanita itu.
"Ayo sayang kita cari mall lain saja. Di sini sudah tidak nyaman." Ajak Rayhan pada istrinya.
Ia lalu menarik tangan sang istri untuk menjauhi tempat itu. Ia bahkan sengaja tidak memperdulikan keberadaan adiknya disitu. Karena ia juga masih sangat kesal dengan kelakuan sang adik yang terang-terangan berperilaku buruk pada istrinya saat dirumah waktu itu. Dan Flora hanya terdiam menyaksikan kejadian itu. Ia tak berani bertanya, bila Rayhan tak bercerita lebih dulu padanya. Saat ini mereka sedang duduk disebuah kursi taman yang terletak dikawasan mall itu.
"Sayang, maaf ya buat kejadian tadi. Dia itu Lusi, temen sekolah aku. Kita sekolah selalu bareng, sejak TK sampe kuliah. Bahkan belakangan ini, dia nggak pernah nyerah buat masuk kerja di kantor aku. Tapi kamu tenang aja yang. Aku udah boikot dia biar nggak pernah bisa masuk ke kantorku. Dan aku juga pasti bakal selalu jaga jarak sama dia yang. Karena cuma kamu seorang wanita yang boleh dekat dan menyentuh aku." Ucap Rayhan tersenyum pada istrinya.
"Iya sayang nggakpapa. Aku percaya kok sama kamu." Balas Flora pada suaminya.
"Makasih ya sayang. Aku akan selalu menyayangi dan mencintai kamu yang. Aku akan menjadikanmu wanita yang paling bahagia didunia ini." Ucap Rayhan manis pada sang istri.
Flora tersenyum bahagia mendengarnya. Ia pun menghamburkan dirinya kedalam pelukan sang suami. Dan Rayhan pun mengecup mesra puncak kepala istrinya.
...****************...
"Sialan, semua ini pasti karena cewe gatel itu. Karena dia, Rayhan jadi kasar sama kakak Din. Padahal kakak bela-belain pergi ke Singapore, semua itu demi dia. Tapi dia malah nikah sama cewe itu. Dari dulu kakak setia sama kakak kamu Din. Tapi kakak kamu nggak pernah liat kakak sekalipun. Kakak nggak rela Din. Kakak harus pisahin mereka. Rayhan cuma boleh jadi milik kakak." Ucap Lusi yang penuh dengan kekecewaan.
"Kak Lusi sabar ya. Aku pasti selalu dukung kakak. Aku juga nggak rela cewe gatel itu jadi kakak ipar aku kak." Sahut Dinda
...****************...
"Halo. Assalamu'alaikum. Iya Pak Bram. Ada apa ya pak?" ucap Rayhan.
"Waalaikumsalam. Pak ada kabar buruk. Kantor cabang kita yang di Bali kebakaran Pak. Semua berkas habis terbakar .Sekarang polisi sedang menyelidiki penyebab kebakaran itu Pak." Ucap Pak Bram, Direktur di Kantor Cabang Bali milik Rayhan.
"Astaghfirullah. Ya allah. Terus ada korban nggak Pak?" Sahut Rayhan.
"Ada Pak. Banyak karyawan yang terkena luka bakar dan ada 2 orang korban yang meninggal ditempat Pak. Stella dan Firman." Ucap Pak Bram.
"Ya allah. Firman. Innalillahi wainnailaihi rojiun. Astagfirullahalazim. Firmaan. Hemmmm. Ya udah Pak, saya ke Bali sekarang ya Pak. Assalamu'alaikum." Ucap Rayhan.
"Iya pak waalaikumsalam. Hati-hati dijalan pak." Sahut Pak Bram.
"Oke." Sahut Rayhan
Sambungan telepon pun terputus.
Rayhan pun langsung menelpon sang istri, namun nomer itu tidak aktif. Ia lalu menelpon ke rumahnya. Dan ibunya yang mengangkat telepon itu.
"Halo. Assalamu'alaikum. Mah ini Rayhan. Flora kemana ya mah? Aku tadi telepon dia tapi nomernya nggak aktif." Ucap Rayhan
"Waalaikumsalam. Flora tadi keluar Ray sama Melati, mereka lagi ke supermarket. Baru aja keluar. Emang kenapa Ray?" tanya mamah Rayhan.
"Hemmm. Kantor Cabang di Bali kebakaran mah. Dan Firman. Dia.. Firman meninggal dalam kebakaran itu mah." Jawab Rayhan.
"Astagfirullahalazim. Innalillahi wainnailaihi rojiun. Firmaaaan. Ya allah. Mamah harus kesana Ray. Mamah kabarin papah ya Ray." Ucap mamah Rayhan.
"Iyah mah. Ray sekarang lagi jalan ke bandara mau ke Bali mah. Ray mau ngabarin Flora mah, gimana ya? soalnya nggak mungkin kalo pulang dulu kerumah. Nanti malah makan waktu lama. Ray lagi di Jogja soalnya." Ucap Rayhan.
"Ya udah Ray, kamu duluan aja ke Bali. Nanti biar mamah yang ngabarin Flora. Kamu hati-hati ya Ray. Assalamu'alaikum." Ucap mamah Ray.
"Oke mah. Mamah sama papah juga hati-hati ya. Waalaikumsalam." Balas Rayhan lalu menutup sambungan telepon itu.
Ny.Julian pun bergegas memasuki kamarnya. Tanpa ia sadari, ada dua orang gadis yang mendengarkan pembicaraannya via telepon dengan Rayhan tadi. Kedua gadis itu lalu saling memandang.
"Kak Ray dan mamah mau ke Bali. Ini kesempatan bagus buat kita kak. Kita gunakan kesempatan ini untuk menendang cewe gatel itu kak." Ucap Dinda
"Ya kamu benar Din. Kakak punya ide." Jawab Lusi tersenyum lalu membisikkan sesuatu ke telinga Dinda.
"Wah. Ide bagus kak. Aku nggak sabar buat ngeliat cewe gatel itu pergi dari rumah ini." Sahut Dinda
Lusi hanya tersenyum mendengar perkataan Dinda. Ia lalu pergi meninggalkan rumah itu. Dan Dinda, ia langsung memasuki rumah untuk melakukan tugasnya.
Ia memasuki kamar pribadi Rayhan dan Flora. Ia mencari sesuatu. Ketemu. Rupanya ia mencari ponsel Flora. Dinda pun mengambil ponsel itu dan memasukkannya kedalam tas yang ia pakai.
"Hari ini adalah hari terakhirmu cewe gatel. Hahaha." Ucap Dinda bahagia.
Ia lalu pergi meninggalkan kamar itu. Dan melaporkan hasil tugasnya pada seseorang.
"Kak, aku udah dapetin ponselnya." Ucap Dinda
"Bagus Din. Kamu simpan ponsel itu ditempat yang aman ya. Jangan sampe ada yang liat ponsel itu. Bila perlu, kamu bakar ponsel itu Din. Kakak sekarang lagi nunggu cewe gatel itu keluar. Kamu inget ya. Nanti kalo Melati pulang. Dia jangan sampe bertemu Om Julian." Ucap Lusi
"Oke kak aku ngerti." Sahut Dinda.
Flora pun keluar dari supermarket itu. Tiba-tiba seorang nenek jatuh tepat didepannya.
"Ya allah nek. Nenek kenapa? Apa nenek sakit?" tanya Flora
"Nenek nggakpapa cu. Nenek cuma lelah." Ucap nenek itu
"Nenek mau kemana? Biar saya anter ya nek? tanya Flora pada nenek itu.
"Nenek mau pulang. Tidak usah cu, nenek tidak mau merepotkan mu. Nenek pulang dulu ya. Terimakasih bantuannya ya cu." Ucap nenek itu yang bergegas bangun.
"Mba melati barang-barangnya tolong masukin ke mobil dulu ya. Aku mau bantuin nenek dulu. Sekalian kamu tatah ya mba. Pisahkan barang yang mudah pecah sama yang nggak." Ucap Flora pada asisten rumah tangganya.
"Baik Non." Jawab Melati
Melati pun memindahkan semua barang belanjaan majikannya kedalam bagasi mobil. Ia sibuk memilah barang-barang sesuai perintah majikannya. Dan Flora tetap memapah nenek itu. Walau si nenek sudah menolak bantuannya. Namun tiba-tiba nenek itu terjatuh lagi.
"Ya allah nenek. Nenek harus istirahat. Udah nggakpapa ya nek. Aku anter nenek ya? Aku nggak ngerasa direpotkan kok nek. Rumah nenek dimana?" tanya Flora lagi.
"Ya sudah cu. Nenek mau kalo memang itu tidak merepotkanmu. Makasih ya cu. Rumah nenek deket dari sini cu. Itu. Di ujung gang sebelah rumah itu cu." Ucap sang nenek sambil menunjukkan sebuah gang.
"Ya udah nek. Ayo nek, saya bantu naik ke mobil ya?" ajak Flora.
Namun tak disangka, dengan secepat kilat, nenek itu langsung membungkam hidung Flora dengan sapu tangan tipis yang sudah diberi obat bius. Seketika Flora pun pingsan.
Dan seorang lelaki yang turun dari sebuah mobil yang sudah terparkir sejak tadi disana, langsung berlari dan dengan sigap mengangkat tubuh Flora lalu membawanya masuk kedalam mobil. Dan nenek gadungan itu, ikut masuk kedalam mobil.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments