CLBK adalah sebuah singkatan dari Cinta Lama Bersemi Kembali. Bagi beberapa orang yang tak bisa move on dari hubungan masa lalunya. Yang konon katanya manis dan masih bisa di revisi kembali. Hal inilah yang masih bergelayut dalam hati Abian dan Kaniya.
“Niya … jangan pergi. Tetaplah di sini.” Ulang Abian saat keduanya masih bergelung dalam selimut yang sama dengan tubuh yang masih tak berlapis apapun.
“Kenapa Om minta Niya tetap di sini?” tanya Kaniya ingin mendengar alasannya.
“Om masih sangat mencintaimu. Semua bibit om sudah tertumpah dalam rahimmu. Bagaimana jika salah satu dari ribuan benih tadi ada yang ingin hidup di dalam rahimmu?” Abian balik bertanya.
“Om … Niya bukan anak SMP yang kemarin om pasangkan pembalut saat menstruasi pertama. Sekarang Niya adalah mahasiswa semester 5. Niya sudah paham bagaimana cara menghitung masa subur. Dan sekarang, bukan masa subur Niya. Mau om isi sambil jungkir balik juga, Niya ga bakalan hamil.” Tegasnya membuat Abian ternga-nga. Benar, Kaniya sudah bukan bocah seperti dulu. Kaniya sudah jadi wanita, bahkan telah tidak perawan.
“Masih sakit?” tanya Abian mengalihkan pembicaraan.
“Kenapa … mau lagi?” ini sebuah tantangan atau apa.
“Maaf jika tadi om kasar melakukannya.” Ujar Abian pelan.
“Bukankah semua yang pertama itu terasa sakit? Walau di lakukan dengan pelan-pelan?” tanya Kaniya melirik ke wajah kekasih pujaannya.
“Tadi sampai berdarah lhoo.” Celetuk Abian yang kini bisa membedakan nikmatnya menerobos gawang perawan. Hal ini membuatnya memiliki perbandingan, jika pengalaman pertamanya dengan Alice itu basi. Walau Alice menjelaskan tidak selalu pecah perawan itu di tandai dengan darah. Tapi, setelah ia menggagahi Kaniya, Abian tau. Alice pernah melakukan itu sebelum dengannya. Entah dengan siapa.
“Berdarah itu karena luka. Tapi luka ini sama sekali tidak menyiksa. Niya bangga, berhenti menjadi perawan oleh Om. Om … kebayang ga kalo semua yang di tubuh Niya ini. Semua Om yang pertama. Mulai dari bibir, buah-buahnnya sampai akhirnya bagian ini.” Kaniya mengantar tangan kekar itu berada di permukaan saluran kemihnya.
“Terima kasih sayang. Karena itu, om sudah tidak mau berpisah denganmu. Batalkan saja studimu ke London. Kamu akan menjadi simpanan om saja.” Tegas Abian sedikit gila. Belum 24 jam ia memecahkan perawan Kaniya, ia bahkan sudah mengklaim. Jika tubuh itu akan menjadi candunya.
“Kenapa jadi simpanan? Ceraikan saja tante Alice. Dan menikah saja dengan Niya.” Kenapa kalimat itu terdengar tanpa beban. Apa Kaniya tak punya otak. Semudah itukah baginya menajdi istri seorang Abian, yang notabene adalah pamannya. Bahkan, Omnya itu baru 6 bulan menikah. Masih pengantin baru. Masa ia bercerai karena ke pincut keponakan.
“Tidak semudah yang kamu inginkan Niya. Hubungan kita tabu. Satu .. Abrar itu kakak Om. Dua, om ini sudah beristri. Tapi … om tidak menampik. Jika kamu tetap yang tercinta dan terindah dalam hati Om. Jadi, jika om boleh egois, Om tetap ingin kamu dan tidak bisa menceraikan Alice. Biarkan dia sebagai tameng Om. Agar kita berdua tetap bisa melanjutkan cinta yang hanya kita berdua yang mengerti.” Mungkin verbal ini sudah masuk dalam mode rayuan. Namun, Kaniya itu sudah bucin. Jangankan jadi istri. Di lamar jadi pelakor pun tetap ia setujui. Cinta memang membuat semuanya menjadi br3ngsek.
Kriiiiing
Ponsel Abian berbunyi, bahkan bergetar di lantai. Rupanya mereka sejak tadi melupakan benda yang dapat meringkaskan komunikasi itu dengan orang yang berjarak jauh dari mereka.
“Iya Lic .” Tanpa sapaan hallo. Abian segera menyapa istrinya. Iya, itu adalah Alice yang menghubunginya.
“Mas lembur …? Ini jam 11 lho. Kok belum pulang.” Ya … tadi dia dan Kaniya berjumpa sejak jam 6 sore. Bahkan Abian sempat bilang jika ia hanya punya waktu 30 menit untuk Kaniya. Mana dia tau jika ternyata 5 jam bersama Kaniya mampu membuatnya lupa pulang.
“Astaga … iya. Aku lupa memberimu kabar. Tiba-tiba, aku meeting. Dan ternyata salah satu rekanan baru ini adalah teman SMA ku. Maaf ya… dan sampai sekarang pun kami belum ada agenda untuk pulang. Kami sedang ke puncak. Gimana donk?” itu pertanyaan atau permintaan ijin versi Abian pada Alice yang biasanya selalu pengertian pada suaminya.
“Huh … bilang saja kalau mas masih betah reunian sama teman SMA. Hati-hati CLBK mas …” tidak ada nada marah, kesal atau kecewa dari nada suaranya.
“CLBK gimana, kami semua laki-laki sayang …” Kaniya mendelik benci ke arah Abian yang terdengar manis, sedang bernegosiasi dengan istrinya itu.
“Ya sudah … malam ini pulang tau tidur di mana?” tanyanya. Tuh kan, dia istri yang sangat pengertian.
“Nginap boleh yank?” tanyanya agak tengil pada istrinya.
“Boleh. Kan yang penting memberi kabar. Jadi sia-sia aku pakai lingeri baru, ternyata suamiku tidak pulang malam ini.” Kali ini baru nada suaranya di buat seolah kesal.
“Maaf. Besok aku cuti deh.” Rayunya. Yang di sambut cubitan di pinggangnya oleh Kaniya yang gemes melihat epiknya Abian merayu istrinya.
“Cuti buat ngapain?” tanya Alice bingung.
“Cuti buat kamu cepat hamil.” Kaniya memutar cubitannya. Kaniya cemburu. Cemburu dengan npasangan suami istri halal. Heey … sadar diri donk, kamu hanya calon pelakor kecil, Kaniya. Seketika wajah Abian memerah, menahan cubitan yang di rasanya makin sakit itu. Dengan lembut ia melepas jari yang mencubitnya tadi, lalu mengantarnya ke permukaan bibirnya. Dan mengecupnnya pelan juga lembut. Ah … Abian selalu semanis madu bagi Kaniya.
“Amiiin. See u tommorow mas. Selamat berreuni.” Alice istri pengertian itu pun menutup obrolan dengan tenang. Tak ada sedikitpun kecurigaan bercokol di otaknya. Ia berpacaran bahkan sejak semester dua saat mereka sama sama mengambil program pasca sarjana. Selama itu pula, ia tak melihat ada tanda-tanda jika Abian adalah lelaki yang suka selingkuh. Alice bahkan malu sendiri akan pergaulan bebasnya. Yang memang setahun belakangan ini berhenti tidur dari tubuh lelaki satu dan lelaki lainnya. Walau saat itu ia masih sebagai kekasih Abian.
“Abiii … jangan semesra itu pada tante Alice di depanku. Aku bisa saja mencampurkan sianida pada kopinya. Agar dia lekas mati saja.” Hey … setelah berhasil menjadi pelakor. Kini tujuan hidup Kaniya sudah setingkat lebih maju ternyata, yaitu ingin jadi pembunuh. Apa cinta memang sebencana itu. Mampu merusak sel-sel otak seseorang yang terlihat sehat secara lahir namun cacat secara hati. Kasihan Kaniya.
“Abiii …?” Ulang Abian yang merasa keponakannya itu sudah tidak menaruh panggilan hormat padanya.
“Ya Abi. Kenapa?” tantangnya duduk di atas perut pamannya tersebut.
“Alice saja memanggilku Mas. Apa kabar kamu, keponakan badungku berani memanggilku dengan nama tanpa embel-embel, Hah?”
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Di sini yg beruntung nya Abian,Bisa bercocok tanam sana sini..cewek2 nya yg Bego..
2024-09-28
0
Elok Oren 🤎
yang sopan Kania manggil oomnya 🤣
2024-02-25
1
Dewi Zahra
kasian istri nya Aby
2023-09-27
1