ISTRI KUH MENJADI KUPU KUPU MALAM BAB 2

KUPU-KUPU MALAM PRIBADI🦋

________

"Papaa...!!!"

Aku sedikit syok tak kala seorang anak kecil perempuan masuk kedalam dan memeluk kaki Dirga.

"Papa semalam kemana? Kok nggak pulang?" Raut gadis kecil itu tampak murung.

Dirga menyamakan tingginya dengan gadis kecil yang memanggilnya dengan sebutan 'Papa' itu.

"Papa semalam udah pulang kok. Waktu itu Dira udah tidur... tapi Papa semalam sempat lihat Dira..." Ujar Dirga lembut.

"Benarkah?" Wajah gadis kecil itu tampak berbinar.

Dirga mengangguk kemudian tersenyum manis, "Iya sayang."

"Emm sayang papa banyak-banyak..." Dira kembali memeluk Dirga dengan erat.

Aku yang ada dibelakang hanya terdiam ditempat, tak tau dengan situasi yang terjadi pagi ini. Aku masih bingung, sebenarnya ada apa dengan semua ini?

Jikalau Dirga sudah punya anak, itu berarti dia punya istri kan? Lantas kenapa dia membawaku kesini untuk memuaskan nafsunya? Apa dia tak takut istrinya mengetahui ini?

Aku mendadak merinding tiba-tiba. Takut kalau istri Dirga datang menjambak rambutku dan meneriaki ku sebagai pelakor... astagaaa.

"Itu siapa Pa?" Aku langsung menoleh ke arah gadis kecil itu tak kala bertanya tentang diriku.

Sama halnya dengan putri... nya? Dirga pun membalikan badannya untuk melihat kearahku.

"Eh? I-itu..." Entah kenapa dia mendadak kikuk.

"Apa itu Mamanya Dira Pa???" Ucapannya membuatku terkejut, apa maksud gadis kecil ini? Matanya tampak berbinar bertanya kepada Dirga.

Dirga sempat terdiam beberapa saat, kemudian dia menganggukkan kepalanya dan mengelus rambut Dira lembut.

"Iya... itu Mamanya Dira. Supriseee??" Aku membulatkan mataku saat mendengar penuturan Dirga tadi. Apa? Mama? Oh my god... ada apa sebenarnya ini?

"Uwahhh Dira sekarang sudah punya Mama dong? Asikkk!!" Gadis kecil itu tampak berloncat-loncat ria.

"Mamaaa...." Aku langsung syok saat Gadis kecil itu memeluk erat kakiku. Aku menatapnya yang sedang memelukku.

"Emmm Mama kemana saja Ma? Dira itu kangen sama Mama.. kata Papa, Mama itu sedang kerja cari uang buat Dira. Mangkanya nggak pulang-pulang... Sekarang uang Papa udah banyak Maa, Mama nggak perlu cari uang lagi." Celutuk polosnya.

Aku semakin tak mengerti, aku menatap Dirga untuk mencari jawaban dari mulutnya. Tapi yang ku dapatkan hanyalah sebuah anggukkan darinya.

Aku memasang wajah kebingungan. Aku tak mengerti maksud anggukan darinya.

Dirga menghela nafas, kemudian dia mendekat kearahku, "Tolong kau pura-pura jadi Mamanya." Bisiknya padaku.

"M-maksudnya?"

"Tolong bantu aku, kau harus berpura-pura jadi Mamanya Dira, aku dia senang."

Berpura-pura jadi Mamanya? Loh, memang selama ini Mama Dira kemana?

Dengan terpaksa aku pun mengangguk. Perlahan aku menyamakan tinggi dengan Dira.

"H-hai s-sayang..." Duhh, selama ini aku tuh nggak pernah berkomunikasi dengan anak kecil. Bagaimana jika Dira takut padaku nanti?

Dia tersenyum riang, "Hai Mama... aku kangen banget loh sama Mama."

"M-maaf ya sayang? Mama itu selama ini kerja dan nggak bisa pulang. Tapi sekarang sudah bisa pulang." Ujarku berusaha selembut mungkin agar Dira tak takut padaku.

"Iya Dira maafin kok, tapi janji ya Ma... Mama jangan pergi lagi."

Aku terkekeh pelan kemudian mengangguk, "Oke peri kecil, Mama janji."

Duhh kenapa aku langsung berjanji padanya? Padahal sebentar lagi aku harus pulang.

"Yaudah, sana Dira mandi dulu. Nanti telat pergi sekolahnya lo." Perintah Dirga pada Putrinya.

Dira menggeleng, "Nggak mau, mau mandi sama Mama paa.." rengeknya.

Mandi sama aku? Duhh kenapa minta mandi bareng? Kan aku sebentar lagi harus pulang.

"Dira, mandi sendiri dulu ya? Mama itu capek, kan Mama baru pulang sayang." Ujar Dirga untuk memberi pengertian pada Dira.

Dira memanyunkan bibirnya lucu, "Iya deh. Tapi nanti aku pas makan disuapi Mama lo ya!" Ancamnya.

"Iyaa nanti disuapin Mama, udah sana."

Akhirnya gadis kecil itu keluar dari kamar Dirga, aku menghela nafas lega. Aku langsung menatap Dirga dengan tajam.

"Apa maksud tuan tadi? Kenapa aku harus berpura-pura menjadi Mama nya Dira? Memangnya kemana istri tuan?" Aku berbicara panjang lebar padanya.

Dirga hanya menatapku dengan datar, "Istri? Cih." Dia tampak mendecih.

"Sana cepat mandi dan segera turun untuk makan." Perintahnya kepadaku.

"Hei tuan, aku sedang bertanya padamu. Kenapa tidak menjawab?" Aku teros melontarkan pertanyaan padanya.

"Baju gantinya ada dilemari berwarna putih. Pilih lah sesuka hatimu dan jangan banyak bicara. Aku akan mandi dibawah." Belum sempat aku ingin berbicara, dia menyelonong begitu saja.

Daripada aku sakit kepala memikirkan kejadian ini, aku pun segera membersihkan diriku dikamar mandi.

Sekitar 15 menit, aku pun sudah menyelesaikan ritualku dikamar mandi. Aku teringat ucapan Dirga tadi yang menyuruhku untuk memilih baju ganti dilemari berwarna putih itu.

Aku pun menghampirinya dan membukanya. Setelah berhasil membukanya, netraku seketika membulat melihat isinya.

"Wow banyak banget, baju siapa ini?" Tanganku mencoba untuk memegang baju-baju itu.

Tunggu, kenapa bisa ada banyak baju wanita di kamar Dirga? Apa mungkin... ini milik istrinya? Duhh ogah banget aku jika memakai baju bekas milik istrinya. Kalau ketahuan istrinya kan bisa bahaya aku.

Aku mencoba mengambil dres selutut dengan berwarna cream. Aku pun melihatnya terlebih dahulu. Aku sedikit terkejut setelah itu. Aku pun mencoba melihat yang lain, dan hasilnya sama.

Jika ini milik istri Dirga, kenapa semuanya tampak baru? Dan ini masih ada bandrol harganya.

"Tapi... bisa aja kan dia ngoleksi dilemari ini sebagai baju khusus? Harganya pun tak main-main." Gumamku.

Tiba-tiba aku teringat dengan gadis kecil tadi yang memanggilku Mama. Gadis kecil itu tampak sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya.

Itu artinya dia tidak pernah bertemu dengan ibunya kan?

Duhhh pusing lama-lama aku mikir ini. Lebih baik aku pakai baju ini dan segera makan terus pulang deh.

,,,

"Mamaa siniii...!" Panggil Dira padaku yang baru saja turun dari tangga. Aku pun tersenyum manis padanya yang sudah dibaluti oleh baju sekolah. Disampingnya tampak Dirga yang sedang memandang kearahku, entah pandangan apa itu.

Aku pun langsung menghampiri mereka dan duduk disamping Dira.

"Uwahh Mama cantik banget. Dira iri dehh." Celetuknya polos membuatku tertawa. Duhh kenapa hatiku tersentuh saat dia memujiku.

"Makasih sayang, Dira juga cantik banget kok. Bahkan lebih cantik dari Mama." Ujarku lembut.

"Beneran Maa??" Tanyanya padaku dengan wajah berbinar.

Aku mengelus rambut panjangnya, "Iya cantik banget, iya kan Pa?"

Aku menoleh pada Dirga dengan alis mengangkat. Ku lihat Dirga tersentak kecil, detik kemudian dia mengangguk sembari tersenyum tipis.

"Iyaa, Dira juga cantik kok."

Dira tersenyum riang, "Mama suapin aku ya? Aku udah nunggu Mama dari tadi lo."

"Ohh iya? Maafin Mama ya? Bentar Mama ambilin Dira makan dulu ya?" Tawarku padanya. Oke, demi tips uang dari Dirga. Aku akan mendalami ini.

Dira mengangguk, setelah itu kami pun sama-sama menyantap masakan dari pembantu Dirga. Dengan di iringi celotehan lucu dari Dira.

Duhh seperti keluarga kecil ini mah.

Beberapa menit kemudian kami pun menyelesaikan makan bersama. Dirga segera bersiap-siap untuk kekantor sedangkan aku menunggunya didepan bersama Dira untuk berpamitan pulang.

"Pa hari ini Mama ikut nganter aku ya Pa?" Ujarnya membuatku sedikit terkejut.

Duh kan aku mau pulang, kok malah disuruh ikut nganter ke sekolah.

"Iyaa Mama juga ikut." Ujar Dirga membuatku menatapnya sembari melotot.

"Tapi kan aku harus pulang...!" Bisikku dengan tekan padanya.

"Mama mau kan?" Dira memasang wajah memelas padaku. Duhh kalau begini aku jadi tak tega.

"Tapi..."

"Ayo berangkat nanti Dira telat." Ucapanku terpotong tak kala Dirga langsung menggandeng tangan Dira menuju ke mobil.

Okelah, sekali-kali numpang untuk pulang ke kos-kosan.

,,,,

Kami mengantar Dira sampai kegerbang pintu sekolah.

"Baik-baik disekolah ya? Jangan nakal." Ujar Dirga pada putrinya, Dira pun mengangguk mengerti.

"Hei anak yang nggak punya Mama!"

Kami pun langsung menoleh kesumber suara, dan terlihat anak-anak seusia Dira menghampiri Dira.

"Aku udah punya Mama ya!" Dira tampak ingin melawan.

"Mana? Kamu kan nggak punya Mama dari bayi hahahh.." mereka menertawai Dira. Aku merasa terenyuh melihat ini. Aku menghampiri mereka.

"Ohh jadi ini, yang mengejek anakku tadi?" Ujarku membuat anak SD itu berhenti tertawa.

"Lohh tante Mamanya Dira? Bukannya Dira nggak punya Mama ya?"

"Kata siapa? Saya adalah Mama Dira. Masih kecil tidak boleh berbicara seperti itu. Mulai hari ini, kalian nggak boleh lagi ngejeki Dira begitu." Ucapku tegas, dan anak-anak itu tampak langsung bubar.

"Dira nggak papa?" Tanyaku sembari menangkup wajahnya.

"Nggak papa Ma, terima kasih ya Maa. Pasti mereka nggak akan ejek aku lagi."

"Iya sayang sama-sama. Ayo masuk, belnya udah bunyi tuh." Perintahku padaku. Akhirnya Dira pun masuk kedalam. Aku dan Dirga pun akhirnya beranjak dari sini. Dan segera menaiki mobil milik Dirga.

Yang kulihat dari tadi Dirga hanya terdiam setelah kejadian tadi.

"Terima kasih..." ujarnya tiba-tiba. Aku mengerutkan keningku bingung.

"Terima kasih buat apa?" Tanyaku yang penasaran.

"Terima kasih udah bikin Dira bahagia. Aku bahkan tak tau jika dia selalu diejek seperti tadi." Dirga tampak sedih, meskipun raut mukanya datar. Tapi aku bisa lihat dari ucapannya yang sedang sedih.

"Iya sama-sama." Aku tersenyum tipis menanggapinya.

Dirga tiba-tiba menyodorkan hpnya padaku. "Tulis nomor rekeningmu, aku akan transfer uangnya sekarang."

Aku pun mengangguk dan mengambil Hp mahalnya itu, aku langsung mengetik nomer rekening. Setelah itu aku mengembalikan pada pemiliknya.

"Oke, Dua Ratus Juta sudah ku transfer." Ucapnya membuatku membulatkan mataku.

"Dua Ratus Juta?"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Jumriah Anto

Jumriah Anto

kok habis mana lanjutan.

2023-10-12

1

Sopiah

Sopiah

kok ganti judul y kak...
baru aja mampir kak

2023-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!