Reyhan diajak oleh keluarganya untuk makan malam di rumah sahabat kedua orang tuanya yang tak lain adalah orang tua dari Luna.
"Bukannya ini rumah Luna? " Batin Reyhan saat ia dan keluarganya turun dari mobil.
"Ma, ini kan rumah temannya Reyhan," Reyhan berkata kepada ibunya yang sedang merapikan rambutnya.
"Benarkah?" Mata Rika membulat karena terkejut sekaligus bahagia. Ternyata Reyhan sudah mengenal sosok yang akan dijodohkan dengannya.
"Iya, Luna teman SMAku Ma," jawab Reyhan.
"Kebetulan sekali ya, Ma?" Sela Winie, adik Reyhan saat mendengar percakapan kakak dan ibunya.
"Kebetulan apa?" Reyhan berkata dengan bingung.
"Sebaiknya kita masuk dulu," ucap Handi, ayah dari Reyhan yang mengakhiri percakapan mereka di halaman rumah Luna.
Mereka pun berjalan dan mendekat ke arah pintu. Handi memencet bell kediaman rumah Luna.
"Kalian sudah datang?" Seru seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu dari Luna. Wanita itu bernama Anita.
"Iya, maaf sedikit terlambat. Tadi macet. Biasalah akhir pekan," Rika menjawab.
"Ayo masuk kalau begitu!" Anita membuka lebar-lebar pintu rumahnya.
Mereka pun duduk bersama dan mulai mengobrol dengan hangat. Tak berapa lama, Luna terlihat turun dari tangga dengan tampilannya yang begitu anggun.
"Luna, sudah lama ya tante ga ketemu kamu!" Rika berdiri dan memeluk Luna.
Luna hanya tersenyum kikuk karena ia merasa kurang mengenal ibu dari Reyhan.
"Lun, dulu tante Rika ini sering main ke rumah mama," Anita mengerti akan sifat kaku putrinya.
"Oh begitu," Luna tersenyum simpul, kemudian ia mendudukan dirinya tepat di samping Reyhan, karena hanya itu kursi yang kosong.
Luna sudah diberitahu mengenai dirinya yang akan dijodohkan oleh Reyhan. Luna menolak kepada kedua orang tuanya, tetapi kedua orang tuanya sama kerasnya dengan orang tua Reyhan. Mereka memaksa Luna dan membujuknya untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan Reyhan.
"Pak Farhan ke mana, Nit?" Tanya Rika kepada Anita saat ia tidak melihat Farhan atau ayah dari Luna.
"Sedang memantau restoran," timpal Anita. Mereka pun mulai memakan hidangannya masing-masing.
"Kapan selesainya ini?" Batin Reyhan yang sedari tadi hanya diam. Reyhan merasa tidak nyaman berada di rumah Luna.
"Rey, sekarang kamu sudah semester akhir ya?" Anita menatap Reyhan sembari tersenyum.
"Iya, tante."
"Sama dong kaya Luna, ya?" Anita melirik anak perempuannya yang sedang melahap makanannya.
"Iya," Reyhan menjawab dengan singkat.
"Kamu bakal nerusin bisnis papamu kan?"
"Masih belum tahu, tante."
"Rik, pokoknya setelah mereka wisuda, jangan lama-lama ya?" Kata Anita kepada Rika.
"Iya, Ma. Jangan lama-lama!" Winie memberikan dukungannya.
"Biarkan mereka bekerja dulu," timpal Handi, ayah dari Reyhan.
"Pak Handi gimana sih? Lebih cepat lebih bagus. Tidak baik kelamaan, nanti malah timbul hal yang engga engga."
"Jangan lama-lama apa ya?" Reyhan merasa heran dengan topik yang sama sekali ia tidak mengerti.
"Rik, kamu belum ngasih tahu Reyhan?" Anita melirik kepada Rika.
"Belum, Nit. Rencananya aku kasih tahu di sini," sahut Rika dengan begitu kalemnya.
"Kasih tahu apa, Ma?" Reyhan bertanya dengan tergesa. Hati kecilnya sudah mulai tidak nyaman dengan pembicaraan sekarang ini.
"Jadi gini Rey. Setelah kuliah, mama ingin kamu segera membina rumah tangga. Mama dan tante Anita sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Luna," Rika memberikan penjelasan.
"Aku dan Luna? Dijodohkan? Mama lagi bercanda kan?" Reyhan menyimpan sendok yang tengah ia genggam. Raut wajahnya berubah menjadi sangat serius.
"Iya, kamu senang kan? Secara anak tante cantik, anggun, berprestasi," Anita bertanya dengan bersemangat. Ia menyangka Reyhan akan senang dijodohkan dengan Luna.
"Tante, sebelumnya maaf tapi Rey udah punya kekasih. Luna pun tahu itu. Iya kan Lun?" Reyhan menoleh ke arah Luna yang duduk dengan tenang di kursinya. Pemuda itu seakan meminta dukungan dari Luna untuk menolak perjodohan ini.
"Reyhan benar Ma. Dia kekasih Nayla," Luna membenarkan.
"Nayla? Sahabat kamu itu? Rik? Kamu yakin anakmu berhubungan sama Nayla?" Anita bertanya seolah tak percaya.
"Iya, Ma. Nayla sahabat aku tuh kekasihnya Rey. Mama, bayangin gimana perasaan Nayla kalau tahu ini!" Luna memelas kepada ibunya.
"Jangan dengarkan mereka, Nit! Hubungan Reyhan dan Nayla sudah berakhir. Hubungan mereka hanya sekedar iseng alias cinta monyet," sanggah Rika.
"Ma, hubungan Rey belum berakhir sama dia!" Reyhan menajamkan matanya.
"Rik, kasian banget kalau Reyhan masih menjalin hubungan sama Nayla. Aku tahu persis kok kehidupannya. Almarhum bapaknya Nayla sempat jadi tukang kebun di sini, ibunya juga pernah jadi asisten rumah tangga di rumahku saat dulu. Kebayang ya kamu harus besanan sama mereka," Anita tersenyum seakan merendahkan.
"Ma, kok mama ngomongnya gitu. Nayla sahabat aku, Ma," Luna seakan tidak suka mendengar perkataan ibunya.
"Ya ampun, Nit! Kamu terlalu serius deh. Mana mungkin Rey berjodoh dengan gadis seperti itu. Rey cocok dengan Luna," Rika berkata dengan gusar. Ia seolah sangat malu mendengar ucapan Anita. Harga dirinya seolah tercabik.
"Tapi kayanya Rey gak mau sama Luna lho, Rik!" Anita mengangkat kedua alisnya.
"Iya, tan. Aku enggak mau sama Lun-"
Ucapan Reyhan terhenti karena ibunya dengan cepat menginjak kakinya.
"Gini aja deh Nit. Kami pulang dulu, kami ingin berbicara dulu dengan Rey. Setelah itu mari kita bicarakan persoalan anak-anak kita lebih lanjut," sela Handi, ayah dari Reyhan yang sedari tadi hanya menjadi penonton.
"Tapi, Pa-"
"Kami sudah selesai makannya, tante. Terima kasih untuk jamuannya malam ini," Winie berkata dengan sopan.
"Winie benar. Kami pulang dulu ya Nit? Nanti kita berdiskusi lebih lanjut," Rika ikut berpamitan.
Keluarga Reyhan pun pergi dari kediaman Luna.
"Ma? Luna mohon batalkan saja ya? Luna masih muda, Luna juga punya Reza, Ma!" Luna mengiba kepada ibunya.
"Laki-laki itu lagi. Apa yang bisa kamu harapkan dari si Reza laki-laki gak jelas itu, Lun?" Anita menatap geram pada putrinya.
"Luna cinta sama dia, Ma," bisik Luna tapi masih terdengar oleh Anita.
"Tahu apa kamu tentang cinta? Reza cuma karyawan biasa, Lun. Kamu gak akan bahagia sama dia. Mama lebih berpengalaman dari kamu."
"Kenapa sih mama hanya mentingin uang, uang dan uang?" Cairan bening mulai menggenangi mata Luna.
"Karena memang dengan uang hidup akan lebih mudah. Mama hanya berpikir realistis saja. Pokoknya mama gak mau tahu. Kamu harus jadi sama Rey," Anita meninggalkan meja makan dan pergi ke kamarnya.
"Mengapa mama selalu saja memutuskan segalanya sendirian?" Luna mulai terisak.
Sementara itu di kediaman Reyhan....
"Ma, mama apa-apaan mau jodohin Rey sama Luna? Ma, Luna itu sahabatnya Nay," Reyhan setengah berteriak kepada ibunya.
"Rey, jangan tinggikan suaramu sama mama!" Handi memberikan peringatan.
"Maaf, Pa tapi mama keterlaluan kali ini. Rey masih muda, memang di zaman modern kaya gini masih ada ya perjodohan?" Rey berkata dengan nada yang kesal.
"Memang kenapa kaka gak mau sama kak Luna? Dia cantik, baik dan sangat sopan, yang terpenting dia kaya kita. Berasal dari keluarga berada," Winie memberikan tanggapannya.
"Di kepala kalian cuma uang, uang dan uang. Rey gak cinta sama Luna. Rey cuma cinta sama Nayla."
"Tapi Nayla kamu itu gak sebanding sama kita. Kehidupannya jauh dari kita. Kebayang kalau kamu jadi sama Nayla, tadi aja tante Anita ngejek mama. Kamu gak mikirin gimana kalau kamu benar-benar jadi sama Nayla? Mama bakal jadi bulan-bulanan relasi kita," Rika mendengus kesal.
"Rey ga peduli, Ma. Uang bisa Rey cari. Ma, Rey mohon restui hubungan Rey dengan Nayla!" Mata Reyhan berkaca-kaca.
"Kamu mau nangis atau sujud sujud di kaki mama sekalipun, gak akan ngerubah keputusan mama. Pokoknya kamu harus nikah sama Luna bukan sama Nayla si gadis miskin itu," Rika berlalu dari hadapan Rey dan yang lainnya.
"Pa, tolong bantu Rey!" Reyhan mengalihkan tatapannya kepada ayahnya.
"Papa ga bisa bantu Rey," Handi ikut-ikutan pergi dari hadapan Reyhan.
"Kakak terima aja sih, entar kalau udah nikah pasti lupa sama kak Nayla," kata Winie lalu ia ikut berlalu dari hadapan Reyhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Nayla Varisha
karna beda kelas sampe segitu nya nay di kucilkan 😔
2023-05-28
0
Kisti
ortu maunya yg trbaik,tapi anak juga punya pilihan.
2023-04-09
0
Andariya 💖
keluarga Rayhan dan Luna yg sombong banget 🤪😂
2023-02-26
0