Bab 05. Siluman Laba-laba.
Jarak antara Shiena dengan pria asing semakin terkikis hingga kurang dari satu meter. Dalam jarak ini, Shiena bisa merasakan kekuatan tak biasa dari pria di hadapannya. Namun, dia belum bisa memastikan apakah dia manusia atau bukan.
"Kamu sudah memasuki wilayahku, itu artinya kamu adalah tawananku. Sudah sangat lama aku tidak meminum darah manusia. Bersiaplah untuk mati, Nona!" Pria asing menyeringai dengan gigi-gigi tajamnya.
Telapak tangannya mengeluarkan kait-kait kecil dengan ujung yang runcing. Wajahnya yang semula tampan berubah menjadi menyeramkan.
Saat tangannya hendak mencekik leher Shiena, gelombang energi dari dalam tubuh Shiena membuatnya terdorong ke belakang. Tubuh pria asing terpental hingga beberapa meter jauhnya.
"Kamu salah memilih lawan, Kawan. Aku bukanlah gadis lemah seperti yang kamu pikir." Tubuh Shiena mengeluarkan hawa panas yang mampu melelehkan jaring-jaring dan ikatan yang melilit tubuhnya.
Pria asing dengan kekuatan mirip laba-laba terkejut dengan apa yang terjadi pada Shiena. Jaring-jaring miliknya tidak akan hancur oleh kekuatan biasa. Dia merasa heran saat melihat Shiena menghancurkannya dengan begitu mudah.
Lebih mengherankan lagi, wujud Shiena tidak berubah sedikitpun. Dia tetap terlihat seperti manusia biasa, tidak seperti pria asing yang bertransformasi menjadi setengah laba-laba.
"Huh ... huhh ... arrr .... Siapa kamu sebenarnya?" Nafas pria asing memburu karena telah kehilangan sebagian energinya.
"Aku hanya manusia biasa. Kenapa? Apa kamu tidak jadi meminum darahku?" tanya Shiena dengan senyum mengejek.
Tidak ingin menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia. Shiena segera melancarkan serangannya. Sebuah tinju yang disertai dengan tenaga dalam meluncur ke arah pria asing.
Ternyata pria asing cukup sulit untuk dihadapi. Tubuhnya memudar menjadi sebuah bayangan hitam yang tidak bisa disentuh. Bayangan hitam berpindah sangat cepat dan hampir tak terlihat.
Shiena tersenyum kecut. Jiwa petarungnya merasa tertantang saat menghadapi lawan yang cukup tangguh. Namun, dia tidak bisa sembarangan menunjukkan kekuatannya kepada orang asing.
"Jangan senang dulu, Nona! Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu. Kekuatanku pasti akan meningkat jika aku berhasil menaklukkanmu. Hahaha!" Pria asing kembali berputar-putar untuk mengecoh Shiena.
Serangan-serangan yang diluncurkan oleh Shiena hanya mengenai tempat kosong. Ledakan energi terus terdengar dari serangannya yang meleset. Setelah beberapa kali gagal dengan serangannya, Shiena mulai berpikir untuk menyusun strategi.
"Kamu pikir cuma kamu saja yang memiliki kemampuan untuk mengecoh lawan!" Shiena mulai berkonsentrasi.
Aura energi berwarna merah menyelimuti tubuhnya. Shiena menggerakkan tangannya membentuk pola tertentu. Energi berwarna merah membungkus seluruh tubuhnya hingga terlihat seperti sebuah bola api.
Keadaan ini tidak berlangsung lama. Saat cahaya yang menyelimuti tubuhnya mulai memudar, tubuhnya telah terbagi menjadi lima. Hanya satu tubuh yang asli dan empat lainnya hanyalah bayangan yang terbentuk dari energinya.
Meskipun hanya bayangan, tubuh tiruan Shiena juga bisa menyerang dan memiliki energi yang sama dengan tubuh aslinya. Lawannya akan sulit untuk membedakan antara tubuh aslinya dan bukan.
Pertarungan menjadi seimbang karena kelima tubuh Shiena berhasil membatasi gerak pria asing dan membuatnya terkepung. Tubuhnya terkena serangan Shiena secara bertubi-tubi. Dalam sekejap dia berhasil di lumpuhkan.
Tubuh pria asing tersungkur di tanah. Kelima tubuh Shiena berdiri mengelilinginya. Akan sulit baginya untuk lari karena dia telah terkepung.
"Menyerahlah! Mungkin aku akan sedikit berbelas kasihan padamu." Shiena mengeluarkan sebuah pedang energi di tangannya.
"Aku tidak akan kalah. Jangan berpikir kamu sudah menang!" Pria asing mengeluarkan sebuah segel mantra dan melemparkannya ke udara.
Segel mantra itu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Perlahan tubuh pria asing terhisap ke dalam segel.
"Tunggu pembalasanku! Aku pasti akan membunuhmu!" seru pria asing sesaat sebelum tubuhnya menghilang sepenuhnya.
Setelah pria asing menghilang. Suasana di sekeliling Shiena berubah. Rupanya dia terperangkap di alam ilusi yang diciptakan oleh pria asing.
Masih menjadi misteri tentang siapa pria itu sebenarnya. Namun, Shiena tidak ingin ambil pusing. Dia memilih untuk melanjutkan misinya dan menyelesaikannya dengan cepat.
"Huhh! Ada-ada saja." Shiena menarik kembali energinya yang terbagi dan tubuh bayangannya menghilang.
Tangannya mengambil sapu tangan dari kantong celananya dan mengelap keringat yang menetes di wajahnya. Dia lalu berjalan menghampiri mobilnya yang terparkir di sebuah lahan kosong. Tidak ada hutan dan jalanan kecil hanya sebuah semak yang tumbuh liar di sekeliling mobilnya.
Suara deru kendaraan terdengar di kejauhan. Mobil Shiena terparkir dalam jarak sekitar dua ratus meter dari jalan raya. Sulit dipercaya, kehilangan fokus sebentar saja sudah membuatnya terperangkap dalam jebakan ilusi.
Tidak ingin bersusah payah mengeluarkan mobilnya, Shiena menggunakan kekuatan untuk mengeluarkannya dari sana dan membawanya ke jalan raya. Semua kembali berjalan normal.
"Hari sudah hampir malam. Sebaiknya aku mencari penginapan untuk menginap. Sebentar lagi jam pulang kantor akan segera tiba. Tidak mungkin aku melakukan penyelidikan hari ini. Target operasi pasti telah kembali pulang." Shiena mengendarai mobilnya dengan santai.
Dia mengaktifkan saluran GPS dan mengikuti arah yang tersiar dari alat petunjuk suara. Pengalaman yang baru saja dialaminya membuatnya semakin berhati-hati. Meskipun keadaan sudah terkendali tetapi dia tidak ingin kehilangan konsentrasinya lagi.
Mobil yang membawanya telah sampai di halaman hotel. Meskipun tidak terlalu mewah tetapi terlihat bersih dan rapi. Shiena memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan lalu berjalan menuju ke lobi.
Di pintu utama dia disambut dengan ramah oleh dua orang penerima tamu. Mereka lalu mengantarkannya menuju ke meja resepsionis.
"Selamat sore! Apakah Anda ingin menginap di sini?" tanya salah seorang resepsionis yang melayani Shiena.
"Selamat sore. Iya, saya ingin menginap. Tolong berikan saya kamar kelas eksekutif!" Shiena tidak peduli berapapun harganya meskipun itu tidak sesuai dengan penghasilannya sebagai seorang agen rahasia.
"Anda ingin menginap berapa malam, Nona?" tanya resepsionis itu.
"Tiga malam. Saya akan membayar tagihannya di awal." Shiena menyodorkan kartu kreditnya.
Resepsionis itu mengangguk lalu menggesek kartu itu lalu menekan sejumlah angka. Nominalnya cukup fantastis, mungkin setara dengan honornya dalam dua kali menyelesaikan misi.
Dengan kekayaannya dia bahkan mampu membeli hotel yang dia singgahi saat ini. Pekerjaan yang dijalaninya hanyalah kamuflase untuk menyamarkan identitasnya yang sebenarnya. Sebelum dia bertemu dengan pria yang ditakdirkan untuknya, maka dia akan tetap hidup selamanya.
Setelah menerima lock card, Shiena berjalan menuju lift yang akan mengantarnya ke kamar yang di pesan. Dalam sekejap dia telah sampai.
"Lumayan," ucap Shiena setelah berada di dalam kamar yang dipesannya.
Sebelum membersihkan diri, dia menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia teringat jika memiliki janji untuk datang menemui Kimmy dan perwakilan perusahaan asing malam ini.
"Astaga, aku ada janji dengan Kimmy malam ini. Sepertinya aku tidak bisa beristirahat dengan nyaman. Sayang, kamar ini tidak aku tiduri malam ini." Shiena mengusap lembut tempat tidur di kedua sisinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Thaalibul Ilmi
Thor cerita si Excel kapan dilanjut
2023-02-17
1