Bab 02. Menuju Ke Masa Depan.

Bab 02. Menuju Ke Masa Depan.

Kaisar Lintas Barat memberikan hukuman yang berbeda kepada keluarga Gu Jia dengan membakar mereka hidup-hidup. Seluruh keluarga Jenderal Gu mati secara mengenaskan di hari itu juga.

"Yang Mulia, bagaimana dengan mayat Gu Jia?" tanya salah seorang pengawal.

Kaisar Lintas Barat terlihat berpikir sejenak.

"Menguburkan mayat Gu Jia, sama halnya dengan memberi ampun... Kematiannya harus menjadi peringatan bagi semua orang yang ingin berkhianat!" batinnya.

"Letakkan mayat Gu Jia di atas bukit Pembebas Jiwa. Pada masa lalu, bukit itu menjadi tempat penghakiman Para Dewa. Penduduk Kekaisaran Lintas Barat akan menjadikan ini sebagai peringatan untuk mereka!" Kaisar Lintas Barat berbicara dengan lantang di hadapan semua orang.

Penasehat Yu Qing Fei tersenyum penuh kemenangan, Jenderal Gu merupakan ancaman baginya, sebab rencana pemberontakan yang dilakukannya selalu saja berhasil digagalkan.

Sejak lama Yu Qing Fei mengambil keuntungan pribadi dengan melakukan korupsi. Beberapa negara bagian rutin memberinya upeti kepadanya di luar pajak yang ditetapkan oleh pemerintah.

Tubuh Gu Jia digotong oleh beberapa orang pengawal. Mereka membawanya ke atas Bukit Pembebas Jiwa dan meninggalkannya begitu saja.

Saat matahari terbenam seseorang datang ke atas Bukit Pembebas Jiwa dengan membawa peralatan untuk sembahyang. Dia adalah Yushi, pelayan setia Gu Jia.

"Nona, aku sangat sedih melihatmu seperti ini!"

Dengan berlinang air mata Yushi mencabut anak panah yang menancap di tubuh Gu Jia satu persatu. Baju berwarna merah menyala yang digunakannya tidak bisa menyembunyikan darah yang mengalir dari bekas lukanya.

Anak panah hampir selesai dicabut, tinggal satu buah saja yang menancap tepat di jantung hingga menembus ke belakang punggung Gu Jia.

Masih dengan kesedihannya, Yushi berusaha menguatkan hatinya untuk mencabut anak panah. Namun, tiba-tiba saja langit malam bercahaya terang dan bergerak turun ke tubuh Gu Jia.

Yushi melompat ke belakang dengan ketakutan. Tubuhnya gemetar saat cahaya terang itu membuat tubuh Gu Jia terangkat ke udara. Semula cahaya berwarna putih lalu perlahan berubah menjadi merah darah.

Hawa panas menyelimuti sekeliling Bukit Pembebas Jiwa. Cahaya merah di tubuh Gu Jia merupakan inti api murni yang membuat jiwanya bangkit kembali. Dewa turun memberikan berkatnya dan menjadikan Gu Jia hidup kembali dengan seluruh ingatannya.

"Gu Jia! Atas kebaikan yang telah kamu lakukan aku memberimu kehidupan kedua. Kami ingin membawamu ke alam Dewa tetapi kamu masih memiliki takdir yang belum terselesaikan. Bisa dikatakan kamu akan abadi hingga kamu bertemu dengan cinta sejatimu yang akan mencabut anak panah di jantungmu. Setelah itu, kamu terbebas dan bisa tinggal di alam Dewa."

Suara Dewa hanya bisa didengar oleh Gu Jia. Pelayan yang sedari tadi bersamanya sama sekali tidak mendengarnya.

Setelah Dewa menyampaikan pesannya, Gu Jia berdiri di udara dengan tubuh yang berbeda. Dia berubah menjadi Phoenix Api yang terbang melayang di atas Bukit Pembebas Jiwa. Suaranya melengking memecah keheningan malam.

Saat melihat pelayan setianya duduk berlutut, dia datang menghampirinya dengan tubuh yang kembali seperti semula, tapi masih tetap terselimuti api dengan punggung memiliki sayap. Gu Jia ingin memberinya penghargaan.

"Terima kasih telah setia kepadaku, Yushi!" ucap Gu Jia.

"Aku akan menjadi pelayanmu seumur hidup dan akan mengikutimu kemanapun engkau pergi, Nona." Yushi menyatukan kedua tangannya untuk memberikan penghormatan, dia tidak berani sedikitpun melihat wajah Gu Jia yang terselimuti api

Gu Jia mengangguk.

"Aku akan membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah memfitnahku!" Gu Jia mengepalkan kedua tangannya, seketika api menyelimuti tubuhnya makin panas.

Yushi mundur beberapa langkah untuk mengurangi hawa panas yang keluar dari tubuh Gu Jia. Dia tahu saat ini majikannya bukanlah manusia.

"Aku merasakan hawa siluman yang kuat dari tubuh Nona Gu Jia!" batin Yushi menatap Gu Jia dengan perasaan takjub.

Telapak tangan kanan Gu Jia membuka ke atas. Di sana muncul sebuah benda bulat kecil seukuran kelereng. Benda berbahan kristal yang memiliki permukaan yang halus.

"Simpan ini! Aku akan menemukanmu di manapun kamu berada." Gu Jia mengulurkan tangannya untuk memberikan benda itu.

"Baik, Nona." Yushi tidak tahu tentang kegunaan benda yang mirip kelereng di tangannya. Dia mengamatinya sebentar sebelum menyimpannya.

Gu Jia kembali mengangguk dan tubuhnya tiba-tiba lenyap dari hadapan Yushi. Pemandangan ini membuat gadis yang sebaya dengan Gu Jia itu merasa takut, tangannya terus memegangi dada yang berdetak kencang.

"Nona Gu memang bukan manusia lagi sekarang, tetapi aku sangat yakin jika dia tidak akan menyakitiku!" gumam Yushi, lalu berjalan menepi dan membuat perapian di tepi sebuah tebing yang curam.

Malam begitu gelap membuatnya tidak memiliki tujuan untuk pergi. Suasana yang gelap bisa saja menyesatkan langkahnya. Setelah membuat perapian, Yushi melihat ke arah ibukota.

Berbeda dengan Yushi yang masih terjebak di atas Bukit Pembebas Jiwa, Gu Jia telah berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang berbeda untuk menemukan musuhnya.

Semua musuhnya mati dengan cara yang mengenaskan, Gu Jia membunuh mereka dengan cepat sebelum orang-orang di sekeliling menyadari kemunculannya.

Terakhir, Gu Jia membunuh Yu Qing Fei lalu menggantung mayatnya di sebuah tiang di depan istananya.

"Seluruh dendamku telah terbalaskan, aku bisa pergi dengan tenang dari sini!" ucap Gu Jia setelah menggantung Yu Qing Fei, lalu dia bergegas menyelinap pergi dengan senyum kemenangan di wajahnya.

Sesampainya di atas Bukit Pembebas Jiwa, dia mendapati Yushi tengah duduk dengan tangan kiri memeluk lutut dan tangan kanan bergerak-gerak membuat api di hadapannya tetap menyala.

Kedatangan Gu Jia yang tiba-tiba membuatnya terkejut tetapi dia berusaha untuk membiasakan dirinya.

"Maaf jika kemunculanku yang tiba-tiba mengejutkanmu!" Gu Jia mengambil tempat duduk tepat di hadapan Yushi.

"Tidak masalah, Nona. Lama-lama aku pasti akan terbiasa!" jawab Yushi yang menyembunyikan rasa gugupnya dan mencoba bersikap biasa.

"Hmm.! Aku akan membuat makam palsu di sini agar tidak ada yang curiga jika mengetahui mayatku menghilang!" pikir Gu Jia yang tidak ingin menyusahkan beberapa orang yang masih setia kepadanya.

Saat ini Gu Jia memiliki kemampuan yang membuatnya mampu melakukan apapun tanpa harus bersusah payah.

"Kamu di sini sebentar ...!" pinta Gu Jia kepada pelayannya agar tidak mengikutinya.

Kemudian, dia berjalan menuju tempat dia terbaring sesaat lalu. Kemudian, tangan kanannya mulai bergerak-gerak untuk membuat gundukan tanah baru yang terlihat asli...

Setelah semuanya beres, Gu Jia menancapkan sebuah pancang kayu di makam itu, dia tersenyum saat membaca namanya di papan kayu yang memanjang itu, dia melihat Yushi yang ternyata mengikutinya.

"Bagaimana menurutmu, Yushi?" tanya Gu Jia meminta pendapat Yushi.

"Ba-bagus, Nona!" jawab Yushi dengan tangan kanan menggaruk-garuk tengkuknya saat merasa bingung.

"Sudahlah! Kita pergi sekarang!" Gu Jia memegang tangan Yushi dan membawanya melintasi jarak dan waktu.

Kedua mata Yushi menjadi buram saat melewati lorong dimensi yang tidak tahu arah tujuannya, tapi dia yakin jika Gu Jia tidak akan melukainya...

Mereka pergi ke belahan dunia yang lain untuk memulai kehidupan barunya. Tempat baru yang memiliki peradaban yang berbeda dengan tempat tinggal mereka sebelumnya.

Sebagai seorang penjelajah waktu, Gu Jia harus menyesuaikan identitasnya dan mengganti namanya setiap kali melintasi jaman. Dalam kurun waktu tiga ratus tahun keadaan terus mengalami perubahan.

Yushi terlihat tua meskipun masih bertahan hidup hingga saat ini. Setahun sekali Gu Jia memberikan darahnya untuk membuat Yushi agar terus memiliki umur yang panjang.

Hari ini tahun 2020 Masehi. Gu Jia tinggal di Jakarta dengan identitas baru bernama Shiena, seorang wanita yang bekerja sebagai agen rahasia. Usia yang tertera di dalam kartu identitas adalah 23 tahun dengan pendidikan sarjana.

Terpopuler

Comments

EsTehPanas SENJA

EsTehPanas SENJA

wakakaka coba Gu Jia hancurkan semua mobil yang bikin macet itu 😶😐

2023-09-20

0

ShinRo

ShinRo

weh... di jkt...😅

2023-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!