Bab 3

Dania kesal kepada papa dan mamanya yang masih berniat menjodohkannya. Dia sudah berkali-kali menolak perjodohan itu. Namun kedua orang tuanya tetap bersikukuh untuk menjodohkannya dengan klien bisnisnya.

Sedangkan Daniel lebih setuju dengan papanya. Karena pernah mendengar tentang pemilik waralaba terbesar itu. Akan tetapi dia tidak pernah bertemu dengan anak lelakinya.

Setau Daniel beliau adalah lelaki Sholeh. Maka dia yakin bahwa anaknya juga tidak jauh dari kata Soleh. Dia berharap agar calon Dania nanti bisa membimbingnya ke arah yang lebih baik.

Dania yang sekarang memang belum ada perubahan. Dia memang sudah menjadi mualaf mengikuti papa dan mamanya. Akan tetapi Dania masih saja memakai baju - baju yang tidak layak pakai. Belum lagi wanita itu sering clubbing malam bersama teman - temannya.

Malam ini Dania masih di kamar. Dia sangat malas untuk berdandan. Dia sengaja agar lelaki itu menolaknya.

Mamanya kaget saat melihat anaknya keluar kamar memakai baju kaos besar dan celana pendek.

"Kamu ini memakai baju apa sih? macam tidak di ajarkan berpakaian bagus, macam tidak di didik sama orang tua." komen mamanya melihat anaknya sudah duduk di ruang tengah.

"Biar aja ma, toh ini di rumah sendiri."

"Tapi tetap ada adabnya jika ada tamu, ganti sana baju kamu, pakai baju yang terbaik."

"Ah udahlah ma, baju ini aja."

"Dania, ganti baju kamu." perintah papanya yang sejak tadi hanya mendengar perdebatan antara anak dan ibunya.

Dania tidak berani menjawab ucapan papanya. Dania langsung berjalan kamarnya yang ada di lantai 2. Dia berjalan dengan ogah - ogahan. Dia tau jika papanya sudah marah bisa panjang urusannya.

Tidak lama kemudian Dania turun kembali menggunakan baju stelan set long Tunik. Akan tetapi dia tetap saja tidak menggunakan jilbab.

Dania sengaja berdiri di ruang tamu agar bisa melihat wajah lelaki yang akan di jodohkan dengannya. Dia juga tidak sabar untuk menolak lelaki yang akan di jodohkan dengannya.

Tiba-tiba sebuah mobil hitam masuk kedalam pekarangan rumahnya. Dania sengaja keluar menuju teras lansung melihat siapa yang akan keluar.

"Dania masuk." panggil mamanya yang geram dengan sikap anaknya wanitanya.

Dania berjalan masuk kedalam rumah padahal ia belum sempat melihat siapa lelaki yang akan di jodohkan dengannya.

"Semua di larang." ucapnya kesal.

"Assalamualaikum." terdengar salam dari rombongan yang datang.

"Waalaikumsalam, masuk." Dania mendengar suara papanya menjawab salam rombongan itu

Dania langsung berjalan menuju ruang tamu. Dia tidak sabar bertemu dengan lelaki itu.

"Zico." ucap Dania kaget melihat Zico berada di ruang tamu.

Lelaki itu juga tidak kalah kaget melihat Dania. Bahkan lelaki itu belum sempat duduk bersama orang tuanya.

"Dania."

"Kalian sudah kenal?" tanya papa Dania sambil tersenyum senang.

"Kenal, tapi aku tidak mau di jodohkan dengan dia pa." jawab Dania yang memang kesal dengan Zico karena tau bahwa lelaki itu menyukai Khalifah kakak iparnya.

"Dania." tegur papanya.

Sedangkan papa Zico hanya tersenyum melihat tingkah anak gadis sahabatnya. Berbeda dengan Zico hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah wanita itu.

"Dania hanya bicara apa adanya pa, yang dia sukai itu Khalifah pa."

"Khalifah?" tanya papanya semakin bingung.

"Duduk dulu aja, kita bicarakan baik-baik." ucap mama Dania kesal melihat sikap anaknya yang menurutnya kurang attitude.

"Apakah benar nak Zico ini suka sama Khalifah."tanya mamanya Dania tidak sabar untuk memastikan karena ia tidak ingin anaknya mempunyai suami yang mencintainya menantunya.

"Iya Tante." jawab Zico dengan jujur.

"Nah sekarang papa dan mama dengar kan." ucap Dania puas karena lelaki itu akhirnya mengaku.

"Tapi sebenarnya alasan Dania menolak aku bukan hanya itu Tante, om." ucap Zico berhenti sejenak lalu menatap Dania.

Dia merasa harus mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak ingin di sudutkan sendiri di sini.

"Dania juga sudah punya seorang kekasih."

"What? Kamu ngomong apa? jangan ngarang di depan papa dan mama aku." jawab Dania kaget mendengar jawaban Zico.

"Aku tidak ngarang, aku melihat lansung Dania sedang jalan sama pacarnya, pacarnya kalau tidak salah adalah bosnya sendiri."

"Bosnya sendiri?" tanya papa dan mamanya berbarengan.

"Iya Tante, aku tau orangnya tapi lupa namanya."

"Assalamualaikum." terdengar salam dari luar.

Zico lansung tersenyum ketika melihat Daniel masuk. Tapi senyumnya hilang ketika melihat Khalifah bergandengan tangan dengan lelaki itu.

"Dia lelakinya." ucap Zico menunjuk Daniel.

Semua yang ada di ruangan itu tertawa terbahak-bahak. Bagaimana mereka tidak tertawa jika Zico mengira Daniel pacar Dania.

Zico bingung ketika semua di ruangan itu tertawa. Dia merasa ada yang salah dengan ucapannya.

Sedangkan Daniel masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Dia memang sudah terbiasa jika di anggap pacarnya Dania.

"Zico kamu itu cocok jadi pelawak ya, dia memang mirip dengan aku, dan aku memang sejak dulu manja dengan dia, iya kan bang." ucap Dania berjalan memeluk Daniel.

"Mereka itu kembar ko, kenapa kamu bisa berpikir bahwa Daniel adalah pacarnya Dania." ucap papa Zico.

"Dan wanita ini adalah istri Daniel." ucap mama Dania membawa menantunya duduk karena masih belum paham keadaan di ruang tamu itu.

Zico kaget mendengar ucapan yang baru saja di dengarnya. Dia baru menyadari wajar Dania sampai marah kepadanya karena dia menyukai kakak iparnya.

"Jadi bagaimana? Semua sudah clear." ucap papa Zico.

"Saya tidak mau pak jika anak bapak mencintai menantu saya, ini bisa menyakiti hati anak saya." ucap mama Zico.

Daniel dan Khalifah kaget mendengar ucapan mamanya. Daniel tidak terima istrinya di sukai oleh lelaki lain.

"Khalifah adalah wanitaku, jadi saya minta tolong jangan pernah menyukai istriku atau kamu berhadapan dengan aku." ucap Daniel memberikan peringatan kepada lelaki itu.

"Sorry bro, aku juga tidak akan mencintai wanita yang sudah menikah,aku tidak tau dia menikah waktu itu, mungkin pertama kali bertemu, aku hanya kagum dengannya yang pandai menjaga dirinya dengan pakaian yang tertutup, itu saja."

"Jadi maksud kamu aku tidak pandai menjaga dirinya sendiri?" tanya Dania kesal mendengar penjelasan lelaki itu.

"Sudah Dania, Zico benar, wanita yang menutup auratnya memang cenderung bisa menjaga dirinya sendiri, dia tidak mengumbar kaki mulus kepada semua lelaki." ucap papanya.

"Pa mereka hanya bisa melihat tanpa bisa menyentuh, jadi kenapa jadi ribet begini."

Untuk masalah baju, Daniel hanya diam tanpa ikut campur. Karena dia sendiri sudah berkali-kali menasehati kembarannya itu. Namun tidak ada hasil sampai sekarang.

"Mohon maaf semua, karena tadi sampai lupa bawa air, mungkin kita lansung makan malam aja." ucap mama Dania menyadari kesalahannya.

"Oh iya,mungkin memang ada baiknya kita makan dulu." jawab papa Zico.

"Ayo Jeng." ajak mama Dania kepada mama Zico yang sedari tadi hanya diam.

Dania merasa kesal karena kedua keluarga belum memutuskan apa - apa.

Mereka makan sambil berbincang-bincang. Dania bahkan mencari waktu yang tepat untuk mencoba bertanya kembali. Dia belum menyerah sama sekali.

Daniel dan Khalifah makan hanya beberapa suap. Setelah itu mereka mohon pamit ke kamar Daniel karena Khalifah sedang tidak enak badan.

"Jadi gimana? Karena peristiwa tadi, sepertinya perjodohan ini dibatalkan?" hanya Dania berharap sangat.

"Sepertinya om masih berharap kamu sebagai menantu om, kamu sangat sempurna untuk menjadi menantu om, menurut pak Robert gimana?" tanya papa Zico.

"Saya setuju karena kesalahan tadi hanya salah paham." jawab papa Dania.

"Papa." ucap Dania kecewa.

Saat di ruang tamu, Dania mencoba mengirimkan pesan kepada Zico.

[ Kamu tolak perjodohan ini,aku tidak sudih menikah dengan kamu.]

Zico yang membaca pesan ini hanya geleng-geleng kepala.

"Harusnya aku yang nolak dia, geer aja dia." ucao Zico semakin geram.

Setelah perbincangan selesai,di antara mereka sepakat mengenai perjodohan kedua pasangan itu

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

lanjut Thor

2023-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!