Volume Cinta Dania

Volume Cinta Dania

Draft

"Papa ada punya kenalan, dia anak teman papa, anaknya ini kerjaan koki terkenal, jika kamu mau sepertinya bagus, selain koki dia juga pemilik restoran terenak di kota ini." ucap papanya Daniel dan Dania bercerita dengan semangat ingin menjodohkan anaknya Dania.

"Bagus itu pa, menurut mama gimana?" tanya Daniel kepada mamanya.

"Mama terserah kepada Dania." jawab mamanya bijak membuat sang anak tersenyum.

"Tapi jika dalam bulan ini dia tidak ada tanda-tanda, maka wajib kita jodohkan dia dengan anak teman papa itu." ucap mamanya membuat Dania tidak jadi senang.

"Ma." rengek Dania.

"Apalagi yang kamu tunggu, tunggu tua baru menikah?" tanya mamanya.

Tanpa mereka sadari sadari bahwa Khalifah sudah menghidangkan beberapa masakan yang ia masak di atas meja makan.

Mereka makan dengan lahap. Mereka juga memuji masakan Khalifah yang tidak pernah gagal dalam rasanya.

Setelah sarapan mereka berbincang - bincang satu sama lainnya.

Semenjak pembicaraan perjodohan itu membuat Dania merasa tidak nyaman. Dia berusaha menemukan jodohnya agar keinginan papanya tidak terlaksana.

Dania memang pernah berpacaran satu kali. Dia putus dengan pacar pertama karena di khianati. Untuk itu dia tidak terlalu percaya dengan yang namanya lelaki.Banyak lelaki yang mendekatinya namun berkali-kali ia tolak.

...****************...

Dania baru saja turun dari tempat kerjanya. Dia ingin mencari makan siang karena lapar sekali.

Biasa ia akan pergi bersama Daniel, namun semenjak menikah lelaki itu lebih sering di antarkan bekal oleh istrinya.

Dania makan di restoran yang tidak jauh dari kantornya.Dania memesan makanan kesukaannya ketika baru saja sampai di mejanya. Tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat juga, akhirnya makanan itu datang.

"Mbak kayaknya salah menu deh." ucap Dania mengoreksi makanan yang di bawakan oleh pelayan.

"Baik Bu, kami cek kembali."

Tidak lama kemudian, sang pelayan kembali datang. Dia meminta maaf karena kesalahan mereka yang salah dalam memberikan pelayanan.

"Maaf Bu, akan kami ganti."

"Ohw tidak masalah, biar saya makan aja jika memang tidak di sengaja, tadi saya takutnya itu pesanan orang lain." ucap Dania mengambil makanan itu kembali.

Sang pelayan tersenyum dengan kebaikan wanita cantik itu. Tidak lama setelah pelayan pergi meninggalkan meja Dania, tiba-tiba seseorang lelaki datang ke meja itu.

Dania yang sedang menyuap makanan, lansung menatap lelaki yang mengguncang keimanannya. Lelaki yang berdiri di hadapannya begitu sangat tampan.

"Maaf menganggu makannya nona, saya sebagai koki restoran ini mewakili restoran untuk meminta maaf atas kesalahan kami, dan sebagai permohonan maaf dari restoran saya, saya menyajikan desert ini khusus untuk nona." ucap Lelaki itu sambil tersenyum.

"Terima kasih, sepertinya enak." ucap Dania.

"Jika tidak terganggu saya akan menemani nona makan siang."

"Baik, saya senang dengan pelayanan di sini, silahkan duduk." ucap Dania yang tentu saja senang. Dia jarang tertarik dengan lelaki namun kali ini jantungnya langsung berdebar kencang.

"Zico."

"Dania."

Dania merasa suka pada Zico pada pandangan pertama. Baginya Zico adalah lelaki yang tampan dan asyik.

"Maaf Dania, kamu udah lama menunggu?" Khalifah baru saja sampai di restoran tersebut.

Zico memperhatikan wanita yang baru saja datang. Wanita yang menggunakan baju muslimah di an sangat bertolak belakang dengan Dania.

"Lumayan sih, ni makananku saja sudah habis." ucap Dania sambil tersenyum.

"Yah udah nggak apa-apa."

Khalifah tidak memperhatikan lelaki yang duduk di hadapan Dania. Ketika dia sampai, dia sudah memanggil pelayan untuk memesan makanan.

Zico memperhatikan Khalifah sejak datang tadi. Wanita sederhana dengan pakaian yang syar'i. Wanita itu tidak secantik wanita yang bernama Dania. Akan tetapi bagi Zico, dia lebih nyaman untuk di pandang.

"Ini siapa?" tanya Khalifah ketika pelayan sudah pergi dari meja mereka.

"Ohw saya Zico, koki di restoran ini

" jawab Zico sambil mengulurkan tangannya.

Khalifah tidak menyambut uluran tangannya Zico. Dia hanya mengatupkan kedua telapak tangannya sebagai salam dari jauh.

Zico semakin suka melihat Khalifah yang menjaga dirinya sendiri. Sebagai lelaki dia sangat tertarik dengan wanita itu.

"Sederhana,agamis, ini wanita yang aku cari." ucap Zico dalam hati.

"Ini namanya Khalifah." ucap Dania mengenalkan Khalifah kepada Zico.

"Ya sudah, kapan - kapan kita bisa jumpa lagi, aku mau ke dapur dulu." ucap Zico berpamitan kepada mereka sambil meninggalkan kartu namanya.

"Siapa itu? apa kalian ada hubungan?" tanya Khalifah setelah Zico pergi meninggalkan meja mereka.

"Baru juga kenal, tapi gagah kan?"

"Gagah sih, tapi tetap aja gagah Daniel kemana - mana." jawab Khalifah tersenyum.

"Yah Daniel mah pasti gagah, keturunannya bibit unggul." jawab Dania membuat Khalifah tertawa karena secara tidak langsung Dania mengakui bahwa keluarganya bibit unggul.

"Nggak usah terlalu cepat jatuh hati, lagian kamu juga udah mau di jodohkan tau."

"Ah mana mau aku di jodohkan, Apalagi lelakinya nggak jelas."

"Kan kamu belum tau siapa laki - lakinya, bisa jadi dia bagus agamanya, kaya dan tampan." ucap Khalifah.

"Udahlah fa, ragu aku dengan selera papa."

"Selera papa aja ragu, kalau selera papa kamu jelek, maka nggak mungkin papa memilih mama tau."

"Intinya aku sudah bertemu dengan jodohku, aku yakin bahwa Zico adalah jodoh yang di kirim tuhan untuk aku."

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!