Chapter 5 - Sarapan Sandwich ?

"Nih eskrim nya, maaf ya lama soalnya ngantri"

"it's okay my boyfriend" sahut Sasa merasa malu sendiri mengucapkan kata boyfriend untuk pertama kalinya

"wah pacar gue udah bisa bikin gue salting" Sasa merasakan pipinya memanas sungguh ia merasa malu tapi juga senang

"sini aku suapin ya eskrimnya" Kevin duduk mendekati Sasa dan itu membuat Sasa menggeser duduknya dengan senyum-senyum, Kevin kembali bergeser mendekati Sasa lagi dan Sasa pun juga bergeser sampai akhirnya Sasa jatuh dari bangku yang didudukinya karena terus bergeser membuat Sasa tak sadar ia sudah di ujung bangku

"ahahahahahaha wkwkwkwk" suara gelak tawa terdengar dari ketiga teman Sasa yang niatnya mau menyusul Sasa untuk diajak pulang tau-tau malah mendapat pemandangan yang mengundang gelak tawa

"woi Sa ngapain lo ngereog wkwkwkwk" tegur Abel yang reflek menampar bahu Ara

"iihh Kevin lo mah tega" rengek Sasa menyabuti rumput saking kesal dan malunya

Kevin membantu Sasa bangun "Sa maafin gue kan gue niatnya baik mau nyuapin lo eskrim eh lo nya geser-geser mulu" ucap Kevin membela dirinya

Sasa masih saja cemberut tapi ia malah tidak tega melihat raut wajah pacarnya yang merasa bersalah

"udah yuk pulang udah mau jam 9 nih" ajak Desty

"kalo udah sampe kamar chatting ya Sa" bisik Kevin dan Sasa mengangguk saja lantas menyusul teman-temannya

sampai didepan asrama mereka berempat langsung menyetor sidik jari itu adalah syarat keluar dan masuk asrama pada malam hari agar ketahuan siapa saja yang telat atau tidak keluar yang nantinya akan di data

setelah selesai mereka langsung naik kelantai 3 dan masuk kedalam kamar dengan nomor 23

"gue duluan ya ke toiletnya kebelet pipis nih sekalian bebersih" tanpa menunggu jawaban dari temannya Abel langsung berjalan ke toilet

"iya bunny udah dimaafin kok, iya baru aja masuk kamar nih" Sasa memang langsung chatting pada pacarnya dan ternyata Kevin langsung menelponnya

dan juga masalah panggilan itu mereka membuatnya saat chattingan di perjalanan pulang dari lapangan

Abel yang baru saja mau menutup pintu toilet itu urung ia lakukan dan menoleh pada Sasa "yaakk si bumbu Sasa ternyata udah jadian ama si Kevin segala udah punya panggilan lagi kacau kacau"

"cepet banget, kan kalian baru kenal" Ara juga ikut heran

yang dibicarakan malah cengengesan dan Kevin pun ikut mendengar ucapan Abel dan juga Ara

"boleh nih besok dikantin sarapan gratis itung-itung pajak jadian yagesyaaaa"Desty ikut menimpali sekaligus mengompori

"nah wajib tuh wajib" Abel tentu saja setuju kemudian masuk ke toilet karena sudah diujung kan gak lucu sudah didepan toilet malah harus ngompol

"aku juga setuju deh kalo gitu hehe"

"yaakkk... lo mah anak sultan Ra demen juga lo gratisan ?" tanya Sasa sedikit menggebu

"hehe aku belum pernah nyobain gratisan jadi pengen nyoba dong" sahut Ara lalu menyengir yang menunjukkan 2 jari peace nya

"nyobain gak tuh ?" Desty menepuk jidatnya baru kali ini ia mendengar orang mau mencoba gratisan

"Bunny udah dulu ya gue eh maksudnya aku mau bebersih dulu ke toilet" pamit Sasa pada kekasihnya detik Abel sudah keluar dari toilet dan Abel yang masih bisa mendengar penuturan Sasa hanya membuat gerakan mulutnya seperti mau muntah

"ebuset.. Sa bukannya kita punya PR ya"

"eh iya bener Bel ada, bebersih dulu deh abis itu ngerjainnya bareng ya"

"aku juga ngerjain dong ya Bel ?"

"elah Ra gausah lo mah murid baru mending lo tidur"

"iya Ra mending lo tidur siapa tau lo susah tidurnya kan ini pertama kalinya lo tidur dikasur kecil" timpal Desty yang menyetujui ucapan Abel

Ara selalu senang dengan teman sekamarnya yang memberikan perhatian kepadanya

"makasih ya udah baik dan selalu baik sama aku" Ara berucap yang terdengar sangat manis dan tulus

"gausah sok gemmesh udah sana tuh bebersih dulu" Abel berucap dan menunjuk toilet yang sudah dibuka eh Sasa dengan dagunya

"hehe kan emang gemesin"

...----------------...

jam menunjukkan pukul 4 dini hari

Desty yang sudah terbiasa bangun tanpa alarm membangunkan adik-adiknya setelah ia selesai dari toilet

"Ra bangun yuk sholat dulu" Desty membangunkan Ara terlebih dahulu takutnya Ara ini tipe yang susah dibangunkan

ternyata Desty salah mengira karena hanya sekali dua kali Ara pun sudah bangun

"makasih kak" Ara berterimakasih sambil mengucek matanya lalu ia langsung mengambil handuk dan masuk ke toilet

Desty beralih ke ranjang Abel dengan membawa segelas air untuk memercikkan air itu pada Abel, Abel itu tidurnya kayak orang mati malas sekali jika Desty harus terus memanggil dan menggoncang tubuhnya tidak akan berasa apa-apa untuk Abel maka dari itu Desty selalu menggunakan air

"emm.. ok ok udah bangun nih kak"

"duduk didepan toilet aja gih atau nggak mandi ditoilet umum aja nanti lo malah molor lagi" Abel mengacungkan jempolnya dan menuruti Desty bangun dan berjalan dengan mata yang sedikit terbuka

Desty membentang tikar dan juga sajadah menunggu kedua adiknya

Sasa ? Desty tidak membangunkannya karena Sasa sedang tidak boleh sholat biar dibangunkan selesai sholat saja toh tinggal mandi

selesai sholat kegiatan Desty Abel dan Sasa biasanya adalah belajar ntah mengulang pelajaran atau mengoreksi PR atau lainnya karena di jam segitu itu pelajarannya mudah dicerna oleh otak biasanya juga mereka akan jogging dihari tertentu

"Bel,Sa nanti Ara nya diantar kekantor dulu ya dibawa ke wali kelas kalian, pasti udah tau kok dari Madam Karin jadi kalian tinggal ngantar aja"

"siap buk bos"

"udah jam 6 nih yuk ke kantin sarapan" ajak Sasa yang sudah selesai berdandan

"sarapan gratis kan ?" tanya Ara cekikikan

"nah bener tuh, untung lo ngingetin Ra" jawab Abel cepat kemudian menguncir rambutnya yang pendek

"Abel emang boleh pakai celana ?" Ara memang sedari tadi memerhatikan penampilan Abel

"yoi boleh kok Ra makanya gue tuh seneng banget ama nih sekolahan"

"yaudah yuk berangkat" ajak Desty dan mereka pun pergi meninggalkan bau parfumnya masing-masing dikamar kesayangan mereka

"good morning hanny..." sapa Kevin yang sudah janjian menjemput kekasihnya didepan gerbang asrama Bumi Pertiwi

"hadeeuuhhh pagi-pagi udah dihadepin kebucinan" komentar Abel yang pertama kali terdengar Desty juga mau berkomentar tapi Ara sudah dulu berbicara "julid-julidannya lanjut dikantin aja ya aku udah laper banget nih hehe"

"lets go"

Sasa menepati janjinya untuk mentraktir teman-temannya yang tentu saja dibantu oleh Kevin

"aku mau sandwich aja" semuanya menoleh pada Ara dan Desty yang lebih dulu menyahut "besok-besok deh Ra gue usulin dikantin ada sarapan kek itu"

"nah iya bener tuh kak usulin, berat berat sungguh berat menu sarapan sultan mah" Abel membenarkan ucapan Desty

"sekarang gue kasih saran lo makan bubur ayam aja gue jamin lo suka deh" Desty kembali memberi saran

"hehe maafin, bukannya aku mau berlagak atau gimana tapi kirain tuh kek dikantin sekolahku dulu di Kanada, jadi gausah diusulin kak aku makan kok apa aja beneran deh" Ara menjelaskan dengan tak enak hati

"santai Ra gausah gak enakan gitu kek sama siapa aja lo kita maklum kok" Sasa merangkul Ara takutnya Ara malah menangis karena dari matanya itu Ara beberapa kali mengerjapkan matanya bisa jadikan menahan air matanya

"duduk yang anteng deh biar gue aja yang mesenin sarapannya" Kevin berucap tulus dan kemudian pergi menuju ke dapur kantin ditemani Sasa kan Kevin nya anak baru.

Episodes
1 Chapter 1 - Tiga Bumi
2 Chapter 2 - Ditinggal Teman Baru
3 Chapter 3 - Ngobrol Sampai Ngompol
4 Chapter 4 - Malu-malu Meong
5 Chapter 5 - Sarapan Sandwich ?
6 Chapter 6 - Say Halo Untuk Musuh Baru
7 Chapter 7 - Kok Bisa ?
8 Chapter 8 - Traveling Karena Marshmallow
9 Chapter 9 - CaMantu Dan CaMer
10 Chapter 10 - Kehebohan Didapur
11 Chapter 11 - Seblak Ala-ala Madam Syantik
12 Chapter 12 - Guru Baru
13 Chapter 13 - Membuat Saya Ketagihan
14 Chapter 14 - Guru Gadungan
15 Chapter 15 - Karena Maya Sudah Sembuh
16 Chapter 16 - Alhamdulillah Selesai
17 Chapter 17 - Calki
18 Chapter 18 - Apa Jangan-jangan ?
19 Chapter 19 - Surat Dari Maya
20 Chapter 20 - Ga Mungkin
21 Chapter 21 - Posesif Berdampak Negatif
22 Chapter 22 - Seputar Keluarga Sawi-sawian
23 Chapter 23 - Amit-amit Bukan Amin-amin
24 Chapter 24 - Segelas Susu Hangat
25 Chapter 25 - Kelicikan Rangga
26 Chapter 26 - Baper
27 Chapter 27 - She Is A Girl
28 Chapter 28 - Flashback 3 Tahun Yang Lalu
29 Chapter 29 - Jerit-jerit Manja
30 Chapter 30 - Thanks
31 Chapter 31 - Jin Bencong
32 Chapter 32 - Dukungan Aron Dan Kevin
33 Chapter 33 - Keusilan Abel
34 Chapter 34 - Bahaya Tak Terduga
35 Chapter 35 - Mengalah
36 Chapter 36 - Pembalasan Ara
37 Chapter 37 - Keputusan Madam Karin
38 Chapter 38 - Gue Masih Bocil Bang
39 Chapter 39 - Kesibukan Menjelang Ujian
40 Chapter 40 - Asmara di Asrama
41 Chapter 41 - Jangan Takut Selama Ada Kakak
42 Chapter 42 - Masa Lalu Tania
43 Chapter 43 - Masalah
44 Chapter 44 - Penyelesaian Dari Davin
45 Chapter 45 - Kebahagiaan Yang Datang Tepat Waktu
46 Chapter 46 - Warung Pecel Lele
47 Chapter 47 - Packing
48 Chapter 48 - Ilmu Dari Sang Nenek
49 Chapter 49 - Gratis
50 Chapter 50 - Hari Bahagia Dania
51 Chapter 51 - Obrolan Diatas Pohon Mangga
52 Chapter 52 - Tidak Terlalu Kaget
53 Chapter 53 - Suatu Saat Nanti
54 Chapter 54 - Mengikuti Kata Hati
55 Chapter 55 - Kabar Buruk Di Malam Hari
56 Chapter 56 - Sebuah Fakta Dari Masa Lalu
57 Chapter 57 - Duka Di Malam Hari
58 Chapter 58 - Misi Penembakan Berhasil
59 Chapter 59 - Sama-sama kaget
60 Chapter 60 - Kehangatan Dari Kebersamaan
61 Chapter 61 - Rencana Serius
62 Chapter 62 - Hari Bahagia Dan Sedih
63 Chapter 63 - Kabar Buruk
64 Chapter 64 - Perpisahan Kembali
65 Chapter 65 - Amin Banget
66 Chapter 66 - Anak Lama Mah Beda
67 Chapter 67 - Perkara Pentol
68 Chapter 68 - Time To Play
69 Chapter 69 - Tantangan Absurd
70 Chapter 70 - Hidung Datang Bulan
71 Chapter 71 - Harus Menjadi Miliknya
72 Chapter 72 - Kebohongan Chelsea
73 Chapter 73 - Kondangan Lagi
74 Chapter 74 - Perkara Warna Pink
75 Chapter 75 - Menunggu Yang Menyenangkan
76 Chapter 76 - Perubahan Ara
77 Chapter 77 - Happy Graduation
78 Chapter 78 - Dion
79 Chapter 79 - Laki-laki Berandalan
80 Chapter 80 - Bayangan Penyelamat
81 Chapter 81 - Trio Bumil
82 Chapter 82 - Harus Ikhlas
83 Chapter 83 - Nasi Goreng Iga Bakar
84 Chapter 84 - Waktunya Buat Lo Aja
85 Chapter 85 - Respon Yang Tidak Terduga
86 Chapter 86 - Makanan Favorit Arga
87 Chapter 87 - Harus Terselesaikan
88 Chapter 88 - Jodoh Gak Akan Kemana
89 Chapter 89 - Kunci Mobil
90 Chapter 90 - Anak Siapa ?
91 Chapter 91 - Panik Dan Penasaran
92 Chapter 92 - Hanya Kesalahpahaman
93 Chapter 93 - Penjelasan Chelsea
94 Chapter 94 - Welcome Baby Girl
95 Chapter 95 - Belum Puas
96 Chapter 96 - Terbakar Api Cemburu,Sayang...
97 Chapter 97 - Sangat Khusyuk
98 Chapter 98 - Fikiran Negatif Ara
99 Chapter 99 - Darimana Bagas Tau ?
100 Chapter 100 - Dua Buah Fakta
101 Chapter 101 - Awal Mula Kejadian
102 Chapter 102 - Nasib.. Nasib..
103 Chapter 103 - Batin Desty Berteriak
104 Chapter 104 - Tanggung Jawab Galang
105 Chapter 105 - Dimanjakan Dan Memanjakan
106 Chapter 106 - Surga Dunia Level Istimewa
107 Chapter 107 - Mata Yang Jeli
108 Chapter 108 - Terungkap
109 Chapter 109 - Bangkit Dari Kematian
110 Chapter 110 - Masih Tidak Menyangka
111 Chapter 111 - Harus Percaya Diri
112 Chapter 112 - Ularnya Jinak Kok
113 Chapter 113 - Akal-akalan Galang
114 Chapter 114 - Kenang-kenangan
115 Chapter 115 - ADA Nikah Muda (END)
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Chapter 1 - Tiga Bumi
2
Chapter 2 - Ditinggal Teman Baru
3
Chapter 3 - Ngobrol Sampai Ngompol
4
Chapter 4 - Malu-malu Meong
5
Chapter 5 - Sarapan Sandwich ?
6
Chapter 6 - Say Halo Untuk Musuh Baru
7
Chapter 7 - Kok Bisa ?
8
Chapter 8 - Traveling Karena Marshmallow
9
Chapter 9 - CaMantu Dan CaMer
10
Chapter 10 - Kehebohan Didapur
11
Chapter 11 - Seblak Ala-ala Madam Syantik
12
Chapter 12 - Guru Baru
13
Chapter 13 - Membuat Saya Ketagihan
14
Chapter 14 - Guru Gadungan
15
Chapter 15 - Karena Maya Sudah Sembuh
16
Chapter 16 - Alhamdulillah Selesai
17
Chapter 17 - Calki
18
Chapter 18 - Apa Jangan-jangan ?
19
Chapter 19 - Surat Dari Maya
20
Chapter 20 - Ga Mungkin
21
Chapter 21 - Posesif Berdampak Negatif
22
Chapter 22 - Seputar Keluarga Sawi-sawian
23
Chapter 23 - Amit-amit Bukan Amin-amin
24
Chapter 24 - Segelas Susu Hangat
25
Chapter 25 - Kelicikan Rangga
26
Chapter 26 - Baper
27
Chapter 27 - She Is A Girl
28
Chapter 28 - Flashback 3 Tahun Yang Lalu
29
Chapter 29 - Jerit-jerit Manja
30
Chapter 30 - Thanks
31
Chapter 31 - Jin Bencong
32
Chapter 32 - Dukungan Aron Dan Kevin
33
Chapter 33 - Keusilan Abel
34
Chapter 34 - Bahaya Tak Terduga
35
Chapter 35 - Mengalah
36
Chapter 36 - Pembalasan Ara
37
Chapter 37 - Keputusan Madam Karin
38
Chapter 38 - Gue Masih Bocil Bang
39
Chapter 39 - Kesibukan Menjelang Ujian
40
Chapter 40 - Asmara di Asrama
41
Chapter 41 - Jangan Takut Selama Ada Kakak
42
Chapter 42 - Masa Lalu Tania
43
Chapter 43 - Masalah
44
Chapter 44 - Penyelesaian Dari Davin
45
Chapter 45 - Kebahagiaan Yang Datang Tepat Waktu
46
Chapter 46 - Warung Pecel Lele
47
Chapter 47 - Packing
48
Chapter 48 - Ilmu Dari Sang Nenek
49
Chapter 49 - Gratis
50
Chapter 50 - Hari Bahagia Dania
51
Chapter 51 - Obrolan Diatas Pohon Mangga
52
Chapter 52 - Tidak Terlalu Kaget
53
Chapter 53 - Suatu Saat Nanti
54
Chapter 54 - Mengikuti Kata Hati
55
Chapter 55 - Kabar Buruk Di Malam Hari
56
Chapter 56 - Sebuah Fakta Dari Masa Lalu
57
Chapter 57 - Duka Di Malam Hari
58
Chapter 58 - Misi Penembakan Berhasil
59
Chapter 59 - Sama-sama kaget
60
Chapter 60 - Kehangatan Dari Kebersamaan
61
Chapter 61 - Rencana Serius
62
Chapter 62 - Hari Bahagia Dan Sedih
63
Chapter 63 - Kabar Buruk
64
Chapter 64 - Perpisahan Kembali
65
Chapter 65 - Amin Banget
66
Chapter 66 - Anak Lama Mah Beda
67
Chapter 67 - Perkara Pentol
68
Chapter 68 - Time To Play
69
Chapter 69 - Tantangan Absurd
70
Chapter 70 - Hidung Datang Bulan
71
Chapter 71 - Harus Menjadi Miliknya
72
Chapter 72 - Kebohongan Chelsea
73
Chapter 73 - Kondangan Lagi
74
Chapter 74 - Perkara Warna Pink
75
Chapter 75 - Menunggu Yang Menyenangkan
76
Chapter 76 - Perubahan Ara
77
Chapter 77 - Happy Graduation
78
Chapter 78 - Dion
79
Chapter 79 - Laki-laki Berandalan
80
Chapter 80 - Bayangan Penyelamat
81
Chapter 81 - Trio Bumil
82
Chapter 82 - Harus Ikhlas
83
Chapter 83 - Nasi Goreng Iga Bakar
84
Chapter 84 - Waktunya Buat Lo Aja
85
Chapter 85 - Respon Yang Tidak Terduga
86
Chapter 86 - Makanan Favorit Arga
87
Chapter 87 - Harus Terselesaikan
88
Chapter 88 - Jodoh Gak Akan Kemana
89
Chapter 89 - Kunci Mobil
90
Chapter 90 - Anak Siapa ?
91
Chapter 91 - Panik Dan Penasaran
92
Chapter 92 - Hanya Kesalahpahaman
93
Chapter 93 - Penjelasan Chelsea
94
Chapter 94 - Welcome Baby Girl
95
Chapter 95 - Belum Puas
96
Chapter 96 - Terbakar Api Cemburu,Sayang...
97
Chapter 97 - Sangat Khusyuk
98
Chapter 98 - Fikiran Negatif Ara
99
Chapter 99 - Darimana Bagas Tau ?
100
Chapter 100 - Dua Buah Fakta
101
Chapter 101 - Awal Mula Kejadian
102
Chapter 102 - Nasib.. Nasib..
103
Chapter 103 - Batin Desty Berteriak
104
Chapter 104 - Tanggung Jawab Galang
105
Chapter 105 - Dimanjakan Dan Memanjakan
106
Chapter 106 - Surga Dunia Level Istimewa
107
Chapter 107 - Mata Yang Jeli
108
Chapter 108 - Terungkap
109
Chapter 109 - Bangkit Dari Kematian
110
Chapter 110 - Masih Tidak Menyangka
111
Chapter 111 - Harus Percaya Diri
112
Chapter 112 - Ularnya Jinak Kok
113
Chapter 113 - Akal-akalan Galang
114
Chapter 114 - Kenang-kenangan
115
Chapter 115 - ADA Nikah Muda (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!