"Ara sayang benaran ga mau mommy bantu beresin pakaiannya nak ?"
"bener mommy, hari ini pokoknya hari mulainya Ara mandiri,ok."
"Mantu idaman banget sih sayang, tante jadi gemmesh banget beneran"
"Karin,jangan mulai deh ah, yaudah yuk kita keluar barang kali suamiku udah nunggu"
sampai didepan Asrama benar saja Bramantyo sudah berdiri namun tak sendiri karena ada suami Karin yang menemaninya
"Daddy sudah dari tadi ?"tanya sang istri
"baru aja kok mom, gimana udah selesai masalah asramanya?"
"udah juga kok"
baru saja Karin ingin berbicara tiba-tiba datang seorang wanita bersama suami dan anaknya yang bertanya"permisi, kepala Asramanya yang mana ya ?"
"ini kepala asrama cewek maupun cowoknya ini mbak"jawab Emberly menunjukkan dengan sopan kepada Karin dan suaminya
"ah ini saya dan suami mau mendaftarkan anak saya ini jadi kita harus kemana ya maaf ?"
"bahas dirumah aja yuk, Emberly ayok sekalian mampir kerumahku"
"pembicaraan orang tua, mending kita berdua aja yuk" oceh seorang remaja yang tak lain adalah Kevin yang langsung menarik Ara dan lari bersamanya
"eh ya ampun pa anakmu bawa kabur anak gadis orang itu loh bikin malu deh ah" rengek sang istri kepada suaminya
"udah biarin aja, ga bakalan hilang ada security kok digerbang sana" ucap Karin menenangkan suasana siapa tau jadi gaduh
"duh maafin, itu tadi anak gadisnya siapa ya, maafin anak saya ya"ucap ayah Kevin menolong istrinya yang merasa tak enak hati
"itu anak saya, gpp kok biar Ara punya temannya semakin banyak dan siapa tau berkat anakmu Ara juga betah"
lega
1 kata yang ada dihati orang tua Kevin, untung saja orang tua didepannya ini orang baik-baik
"ya udah yuk masuk kerumah jalan kaki aja gpp yuk" ajak Karin lagi yang memang banyak bicara daripada suaminya
...----------------...
"hei nama gue Kevin, lo sendiri namanya siapa ?" tanya Kevin setelah sampai di taman depan Asrama cowok"
Ara menerima uluran Kevin dan tersenyum "Namaku Asmara Delpita Putri panggil aja Ara"
"nama lo cantik kayak orangnya"
"terimakasih"
"Ara lo baru ya disini ?"
"iya, baru aja datangnya tadi, kamu juga ya ?"
"iya gue juga sama jangan-jangan kita jodoh Ra hehehe"
Ara tergelak mendengar ucapan Kevin "kamu lucu ya"
"lo ambil jurusan apa Ra ?"
"aku ambil jurusan IPA"
"pasti lo mau jadi dokter kan ?" dan Ara hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon iya
"wah hebat pastinya otak lo ya Ra, nyokap bokap lo dokter juga ?"
"Mommy maupun Daddy ku bukan dokter tapi Grandpa ku yang dokter"
"ya ilah lo blasteran ya Ra ?
"he'em"
"pantesan manggil mama papa sampai kakeknya juga beda" gumam Kevin
"kamu ngomong apa Vin ?"
"eh nggak kok, Ra ada sepeda tuh kita jalan-jalan yuk" tanpa menunggu jawaban Ara Kevin langsung menarik tangan Ara begitu saja
"bang misi bang, sepedanya di sewa atau gimana yah bang ?" tanya Kevin pada seorang laki-laki yang sedikit lebih tua darinya
"enggak kok, nih sepeda bebas dipakai "
"biasanya pakai sepeda kemana yah bang, kalo keluar gerbang itu boleh ?"tanyanya lagi menunjuk gerbang utama
"oh gak boleh, pakai sepeda itu buat kebelakang gedung Bumi disana ada lapangan luas ada danau kecil pokoknya kesana aja deh liat sendiri, kalian baru ya ?"
"hehe iya bang, kalo gitu mau pakai dua ya bang sepedanya "
"yuk Ra"
"kak makasih ya"ucap Ara berterimakasih pada laki-laki yang tadi diajak bicara oleh Kevin
"your welcome girl "
"Kevin, kamu tau jalannya ?" tanya Ara yang mengayuh sepedanya disamping Kevin
"itu tuh Ra kayaknya" tunjuk Kevin dan menambah kecepatan mengayuhnya
setelah melewati jembatan pendek nampaklah pemandangan yang begitu menakjubkan dimata Ara ada lapangan yang begitu luas bahkan ada danau kecil yang disekelilingnya banyak murid yang duduk diatas rumput tanpa alas tikar atau semacamnya
Ara tersadar detik mendengar suara lonceng sepeda dibelakangnya
"kamu jangan ngalangin jalan dong jalan disini cuma muat 2 sepeda aja" tegur salah seorang yang merasa jalannya terhambat
"ma-maaf" Ara berucap gugup dan menepikan sepedanya ke area parkir yang tak jauh dari tempatnya berdiri
Ara melihat ke sekelilingnya mencari seseorang siapa lagi kalau bukan Kevin yang hilang ntah kemana meninggalkan Ara begitu saja
"sepertinya jalan kaki saja lebih seru sambil melihat pemandangan serba hijau mumpung masih pagi kan sehat" ucapnya berbicara sendiri lantas berjalan dengan beraninya tanpa seorang teman yang menemani
"aduh" Ara mengaduh kaget karena merasa badannya ditubruk sampai terjatuh
"eh eh maaf maaf biar gue bantu" seorang gadis yang menubruk badan Ara sampai terjatuh cepat-cepat mengucap maaf dan menolong Ara
"lo luka gak ? maaf banget "
"gak apa-apa kok"
"hehe iya gue salah lari-lari sambil liat hp"
"lo anak baru ya ? soalnya gue baru lihat lo deh disini" ucap lanjutnya bertanya
"iya aku baru"
"sebagai permintaan maaf gue, gue temanin deh lo jalan-jalan disini gimana mau gak ?"
"boleh banget"
"yaudah yuk" ajaknya lantas berjalan berdampingan "oh iya nama gue Desty"lanjutnya memulai omongan
"nama aku Ara"
"gue kelas XI IPA, lo mau ambil jurusan apa Ra"
"sama kak aku mau ambil jurusan IPA juga, boleh dong kalo aku butuh bantuan sama kakak"
"kek nya lo anak cerdas deh, kalo otak gue mah pas-pasan doang Ra"
"tapi kan kakak udah pernah di kelas X berarti pelajaran yang aku belum tau itu udah kakak lewatin semua"
"tuh kan beda bicara ma anak cerdas mah serah lo deh Ra, lo kamar nomor berapa di asrama ?"
"nomor 23 lantai 3"
"lah itu mah kamar gue juga Ra"
"wah pas banget dong, yes Ara punya kakak hehe"
"kesana yuk beli eskrim"
"wah aku baru tau ada yang jual makanan juga ternyata "
"ada dong, kalo malam tuh disini kayak pasar malam Ra lebih seru"
"malam juga boleh keluar kak ?"
"boleh batesnya jam 21.00"
"kalo telat diapain ?"
"di geprek"
"hah ?"
"wkwkwwk polos amet dah lo Ra" kalo telat dikasi hukuman Ra, hukumannya macem-macem ntah bersihin toilet nyapu nyuci piring buang sampah banyak deh tergantung apa yang ada"
"kakak pernah dihukum ?"
"hehe pernah"
"telat kenapa ? pacaran ya ?"
"wah nih anak mulai ngeselin, tapi bener sih kata lo tadi"
kini giliran Ara yang tergelak mendengar pengakuan kakak senior nya itu
"dah sampe, lo mau rasa apa Ra ?"
"rasa Vanilla aja kak"
"udah lo duduk disitu gih" perintah Desty menunjuk pada bangku yang tak jauh dari danau
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments