Chapter 2 - Ditinggal Teman Baru

"Ara sayang benaran ga mau mommy bantu beresin pakaiannya nak ?"

"bener mommy, hari ini pokoknya hari mulainya Ara mandiri,ok."

"Mantu idaman banget sih sayang, tante jadi gemmesh banget beneran"

"Karin,jangan mulai deh ah, yaudah yuk kita keluar barang kali suamiku udah nunggu"

sampai didepan Asrama benar saja Bramantyo sudah berdiri namun tak sendiri karena ada suami Karin yang menemaninya

"Daddy sudah dari tadi ?"tanya sang istri

"baru aja kok mom, gimana udah selesai masalah asramanya?"

"udah juga kok"

baru saja Karin ingin berbicara tiba-tiba datang seorang wanita bersama suami dan anaknya yang bertanya"permisi, kepala Asramanya yang mana ya ?"

"ini kepala asrama cewek maupun cowoknya ini mbak"jawab Emberly menunjukkan dengan sopan kepada Karin dan suaminya

"ah ini saya dan suami mau mendaftarkan anak saya ini jadi kita harus kemana ya maaf ?"

"bahas dirumah aja yuk, Emberly ayok sekalian mampir kerumahku"

"pembicaraan orang tua, mending kita berdua aja yuk" oceh seorang remaja yang tak lain adalah Kevin yang langsung menarik Ara dan lari bersamanya

"eh ya ampun pa anakmu bawa kabur anak gadis orang itu loh bikin malu deh ah" rengek sang istri kepada suaminya

"udah biarin aja, ga bakalan hilang ada security kok digerbang sana" ucap Karin menenangkan suasana siapa tau jadi gaduh

"duh maafin, itu tadi anak gadisnya siapa ya, maafin anak saya ya"ucap ayah Kevin menolong istrinya yang merasa tak enak hati

"itu anak saya, gpp kok biar Ara punya temannya semakin banyak dan siapa tau berkat anakmu Ara juga betah"

lega

1 kata yang ada dihati orang tua Kevin, untung saja orang tua didepannya ini orang baik-baik

"ya udah yuk masuk kerumah jalan kaki aja gpp yuk" ajak Karin lagi yang memang banyak bicara daripada suaminya

...----------------...

"hei nama gue Kevin, lo sendiri namanya siapa ?" tanya Kevin setelah sampai di taman depan Asrama cowok"

Ara menerima uluran Kevin dan tersenyum "Namaku Asmara Delpita Putri panggil aja Ara"

"nama lo cantik kayak orangnya"

"terimakasih"

"Ara lo baru ya disini ?"

"iya, baru aja datangnya tadi, kamu juga ya ?"

"iya gue juga sama jangan-jangan kita jodoh Ra hehehe"

Ara tergelak mendengar ucapan Kevin "kamu lucu ya"

"lo ambil jurusan apa Ra ?"

"aku ambil jurusan IPA"

"pasti lo mau jadi dokter kan ?" dan Ara hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon iya

"wah hebat pastinya otak lo ya Ra, nyokap bokap lo dokter juga ?"

"Mommy maupun Daddy ku bukan dokter tapi Grandpa ku yang dokter"

"ya ilah lo blasteran ya Ra ?

"he'em"

"pantesan manggil mama papa sampai kakeknya juga beda" gumam Kevin

"kamu ngomong apa Vin ?"

"eh nggak kok, Ra ada sepeda tuh kita jalan-jalan yuk" tanpa menunggu jawaban Ara Kevin langsung menarik tangan Ara begitu saja

"bang misi bang, sepedanya di sewa atau gimana yah bang ?" tanya Kevin pada seorang laki-laki yang sedikit lebih tua darinya

"enggak kok, nih sepeda bebas dipakai "

"biasanya pakai sepeda kemana yah bang, kalo keluar gerbang itu boleh ?"tanyanya lagi menunjuk gerbang utama

"oh gak boleh, pakai sepeda itu buat kebelakang gedung Bumi disana ada lapangan luas ada danau kecil pokoknya kesana aja deh liat sendiri, kalian baru ya ?"

"hehe iya bang, kalo gitu mau pakai dua ya bang sepedanya "

"yuk Ra"

"kak makasih ya"ucap Ara berterimakasih pada laki-laki yang tadi diajak bicara oleh Kevin

"your welcome girl "

"Kevin, kamu tau jalannya ?" tanya Ara yang mengayuh sepedanya disamping Kevin

"itu tuh Ra kayaknya" tunjuk Kevin dan menambah kecepatan mengayuhnya

setelah melewati jembatan pendek nampaklah pemandangan yang begitu menakjubkan dimata Ara ada lapangan yang begitu luas bahkan ada danau kecil yang disekelilingnya banyak murid yang duduk diatas rumput tanpa alas tikar atau semacamnya

Ara tersadar detik mendengar suara lonceng sepeda dibelakangnya

"kamu jangan ngalangin jalan dong jalan disini cuma muat 2 sepeda aja" tegur salah seorang yang merasa jalannya terhambat

"ma-maaf" Ara berucap gugup dan menepikan sepedanya ke area parkir yang tak jauh dari tempatnya berdiri

Ara melihat ke sekelilingnya mencari seseorang siapa lagi kalau bukan Kevin yang hilang ntah kemana meninggalkan Ara begitu saja

"sepertinya jalan kaki saja lebih seru sambil melihat pemandangan serba hijau mumpung masih pagi kan sehat" ucapnya berbicara sendiri lantas berjalan dengan beraninya tanpa seorang teman yang menemani

"aduh" Ara mengaduh kaget karena merasa badannya ditubruk sampai terjatuh

"eh eh maaf maaf biar gue bantu" seorang gadis yang menubruk badan Ara sampai terjatuh cepat-cepat mengucap maaf dan menolong Ara

"lo luka gak ? maaf banget "

"gak apa-apa kok"

"hehe iya gue salah lari-lari sambil liat hp"

"lo anak baru ya ? soalnya gue baru lihat lo deh disini" ucap lanjutnya bertanya

"iya aku baru"

"sebagai permintaan maaf gue, gue temanin deh lo jalan-jalan disini gimana mau gak ?"

"boleh banget"

"yaudah yuk" ajaknya lantas berjalan berdampingan "oh iya nama gue Desty"lanjutnya memulai omongan

"nama aku Ara"

"gue kelas XI IPA, lo mau ambil jurusan apa Ra"

"sama kak aku mau ambil jurusan IPA juga, boleh dong kalo aku butuh bantuan sama kakak"

"kek nya lo anak cerdas deh, kalo otak gue mah pas-pasan doang Ra"

"tapi kan kakak udah pernah di kelas X berarti pelajaran yang aku belum tau itu udah kakak lewatin semua"

"tuh kan beda bicara ma anak cerdas mah serah lo deh Ra, lo kamar nomor berapa di asrama ?"

"nomor 23 lantai 3"

"lah itu mah kamar gue juga Ra"

"wah pas banget dong, yes Ara punya kakak hehe"

"kesana yuk beli eskrim"

"wah aku baru tau ada yang jual makanan juga ternyata "

"ada dong, kalo malam tuh disini kayak pasar malam Ra lebih seru"

"malam juga boleh keluar kak ?"

"boleh batesnya jam 21.00"

"kalo telat diapain ?"

"di geprek"

"hah ?"

"wkwkwwk polos amet dah lo Ra" kalo telat dikasi hukuman Ra, hukumannya macem-macem ntah bersihin toilet nyapu nyuci piring buang sampah banyak deh tergantung apa yang ada"

"kakak pernah dihukum ?"

"hehe pernah"

"telat kenapa ? pacaran ya ?"

"wah nih anak mulai ngeselin, tapi bener sih kata lo tadi"

kini giliran Ara yang tergelak mendengar pengakuan kakak senior nya itu

"dah sampe, lo mau rasa apa Ra ?"

"rasa Vanilla aja kak"

"udah lo duduk disitu gih" perintah Desty menunjuk pada bangku yang tak jauh dari danau

Episodes
1 Chapter 1 - Tiga Bumi
2 Chapter 2 - Ditinggal Teman Baru
3 Chapter 3 - Ngobrol Sampai Ngompol
4 Chapter 4 - Malu-malu Meong
5 Chapter 5 - Sarapan Sandwich ?
6 Chapter 6 - Say Halo Untuk Musuh Baru
7 Chapter 7 - Kok Bisa ?
8 Chapter 8 - Traveling Karena Marshmallow
9 Chapter 9 - CaMantu Dan CaMer
10 Chapter 10 - Kehebohan Didapur
11 Chapter 11 - Seblak Ala-ala Madam Syantik
12 Chapter 12 - Guru Baru
13 Chapter 13 - Membuat Saya Ketagihan
14 Chapter 14 - Guru Gadungan
15 Chapter 15 - Karena Maya Sudah Sembuh
16 Chapter 16 - Alhamdulillah Selesai
17 Chapter 17 - Calki
18 Chapter 18 - Apa Jangan-jangan ?
19 Chapter 19 - Surat Dari Maya
20 Chapter 20 - Ga Mungkin
21 Chapter 21 - Posesif Berdampak Negatif
22 Chapter 22 - Seputar Keluarga Sawi-sawian
23 Chapter 23 - Amit-amit Bukan Amin-amin
24 Chapter 24 - Segelas Susu Hangat
25 Chapter 25 - Kelicikan Rangga
26 Chapter 26 - Baper
27 Chapter 27 - She Is A Girl
28 Chapter 28 - Flashback 3 Tahun Yang Lalu
29 Chapter 29 - Jerit-jerit Manja
30 Chapter 30 - Thanks
31 Chapter 31 - Jin Bencong
32 Chapter 32 - Dukungan Aron Dan Kevin
33 Chapter 33 - Keusilan Abel
34 Chapter 34 - Bahaya Tak Terduga
35 Chapter 35 - Mengalah
36 Chapter 36 - Pembalasan Ara
37 Chapter 37 - Keputusan Madam Karin
38 Chapter 38 - Gue Masih Bocil Bang
39 Chapter 39 - Kesibukan Menjelang Ujian
40 Chapter 40 - Asmara di Asrama
41 Chapter 41 - Jangan Takut Selama Ada Kakak
42 Chapter 42 - Masa Lalu Tania
43 Chapter 43 - Masalah
44 Chapter 44 - Penyelesaian Dari Davin
45 Chapter 45 - Kebahagiaan Yang Datang Tepat Waktu
46 Chapter 46 - Warung Pecel Lele
47 Chapter 47 - Packing
48 Chapter 48 - Ilmu Dari Sang Nenek
49 Chapter 49 - Gratis
50 Chapter 50 - Hari Bahagia Dania
51 Chapter 51 - Obrolan Diatas Pohon Mangga
52 Chapter 52 - Tidak Terlalu Kaget
53 Chapter 53 - Suatu Saat Nanti
54 Chapter 54 - Mengikuti Kata Hati
55 Chapter 55 - Kabar Buruk Di Malam Hari
56 Chapter 56 - Sebuah Fakta Dari Masa Lalu
57 Chapter 57 - Duka Di Malam Hari
58 Chapter 58 - Misi Penembakan Berhasil
59 Chapter 59 - Sama-sama kaget
60 Chapter 60 - Kehangatan Dari Kebersamaan
61 Chapter 61 - Rencana Serius
62 Chapter 62 - Hari Bahagia Dan Sedih
63 Chapter 63 - Kabar Buruk
64 Chapter 64 - Perpisahan Kembali
65 Chapter 65 - Amin Banget
66 Chapter 66 - Anak Lama Mah Beda
67 Chapter 67 - Perkara Pentol
68 Chapter 68 - Time To Play
69 Chapter 69 - Tantangan Absurd
70 Chapter 70 - Hidung Datang Bulan
71 Chapter 71 - Harus Menjadi Miliknya
72 Chapter 72 - Kebohongan Chelsea
73 Chapter 73 - Kondangan Lagi
74 Chapter 74 - Perkara Warna Pink
75 Chapter 75 - Menunggu Yang Menyenangkan
76 Chapter 76 - Perubahan Ara
77 Chapter 77 - Happy Graduation
78 Chapter 78 - Dion
79 Chapter 79 - Laki-laki Berandalan
80 Chapter 80 - Bayangan Penyelamat
81 Chapter 81 - Trio Bumil
82 Chapter 82 - Harus Ikhlas
83 Chapter 83 - Nasi Goreng Iga Bakar
84 Chapter 84 - Waktunya Buat Lo Aja
85 Chapter 85 - Respon Yang Tidak Terduga
86 Chapter 86 - Makanan Favorit Arga
87 Chapter 87 - Harus Terselesaikan
88 Chapter 88 - Jodoh Gak Akan Kemana
89 Chapter 89 - Kunci Mobil
90 Chapter 90 - Anak Siapa ?
91 Chapter 91 - Panik Dan Penasaran
92 Chapter 92 - Hanya Kesalahpahaman
93 Chapter 93 - Penjelasan Chelsea
94 Chapter 94 - Welcome Baby Girl
95 Chapter 95 - Belum Puas
96 Chapter 96 - Terbakar Api Cemburu,Sayang...
97 Chapter 97 - Sangat Khusyuk
98 Chapter 98 - Fikiran Negatif Ara
99 Chapter 99 - Darimana Bagas Tau ?
100 Chapter 100 - Dua Buah Fakta
101 Chapter 101 - Awal Mula Kejadian
102 Chapter 102 - Nasib.. Nasib..
103 Chapter 103 - Batin Desty Berteriak
104 Chapter 104 - Tanggung Jawab Galang
105 Chapter 105 - Dimanjakan Dan Memanjakan
106 Chapter 106 - Surga Dunia Level Istimewa
107 Chapter 107 - Mata Yang Jeli
108 Chapter 108 - Terungkap
109 Chapter 109 - Bangkit Dari Kematian
110 Chapter 110 - Masih Tidak Menyangka
111 Chapter 111 - Harus Percaya Diri
112 Chapter 112 - Ularnya Jinak Kok
113 Chapter 113 - Akal-akalan Galang
114 Chapter 114 - Kenang-kenangan
115 Chapter 115 - ADA Nikah Muda (END)
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Chapter 1 - Tiga Bumi
2
Chapter 2 - Ditinggal Teman Baru
3
Chapter 3 - Ngobrol Sampai Ngompol
4
Chapter 4 - Malu-malu Meong
5
Chapter 5 - Sarapan Sandwich ?
6
Chapter 6 - Say Halo Untuk Musuh Baru
7
Chapter 7 - Kok Bisa ?
8
Chapter 8 - Traveling Karena Marshmallow
9
Chapter 9 - CaMantu Dan CaMer
10
Chapter 10 - Kehebohan Didapur
11
Chapter 11 - Seblak Ala-ala Madam Syantik
12
Chapter 12 - Guru Baru
13
Chapter 13 - Membuat Saya Ketagihan
14
Chapter 14 - Guru Gadungan
15
Chapter 15 - Karena Maya Sudah Sembuh
16
Chapter 16 - Alhamdulillah Selesai
17
Chapter 17 - Calki
18
Chapter 18 - Apa Jangan-jangan ?
19
Chapter 19 - Surat Dari Maya
20
Chapter 20 - Ga Mungkin
21
Chapter 21 - Posesif Berdampak Negatif
22
Chapter 22 - Seputar Keluarga Sawi-sawian
23
Chapter 23 - Amit-amit Bukan Amin-amin
24
Chapter 24 - Segelas Susu Hangat
25
Chapter 25 - Kelicikan Rangga
26
Chapter 26 - Baper
27
Chapter 27 - She Is A Girl
28
Chapter 28 - Flashback 3 Tahun Yang Lalu
29
Chapter 29 - Jerit-jerit Manja
30
Chapter 30 - Thanks
31
Chapter 31 - Jin Bencong
32
Chapter 32 - Dukungan Aron Dan Kevin
33
Chapter 33 - Keusilan Abel
34
Chapter 34 - Bahaya Tak Terduga
35
Chapter 35 - Mengalah
36
Chapter 36 - Pembalasan Ara
37
Chapter 37 - Keputusan Madam Karin
38
Chapter 38 - Gue Masih Bocil Bang
39
Chapter 39 - Kesibukan Menjelang Ujian
40
Chapter 40 - Asmara di Asrama
41
Chapter 41 - Jangan Takut Selama Ada Kakak
42
Chapter 42 - Masa Lalu Tania
43
Chapter 43 - Masalah
44
Chapter 44 - Penyelesaian Dari Davin
45
Chapter 45 - Kebahagiaan Yang Datang Tepat Waktu
46
Chapter 46 - Warung Pecel Lele
47
Chapter 47 - Packing
48
Chapter 48 - Ilmu Dari Sang Nenek
49
Chapter 49 - Gratis
50
Chapter 50 - Hari Bahagia Dania
51
Chapter 51 - Obrolan Diatas Pohon Mangga
52
Chapter 52 - Tidak Terlalu Kaget
53
Chapter 53 - Suatu Saat Nanti
54
Chapter 54 - Mengikuti Kata Hati
55
Chapter 55 - Kabar Buruk Di Malam Hari
56
Chapter 56 - Sebuah Fakta Dari Masa Lalu
57
Chapter 57 - Duka Di Malam Hari
58
Chapter 58 - Misi Penembakan Berhasil
59
Chapter 59 - Sama-sama kaget
60
Chapter 60 - Kehangatan Dari Kebersamaan
61
Chapter 61 - Rencana Serius
62
Chapter 62 - Hari Bahagia Dan Sedih
63
Chapter 63 - Kabar Buruk
64
Chapter 64 - Perpisahan Kembali
65
Chapter 65 - Amin Banget
66
Chapter 66 - Anak Lama Mah Beda
67
Chapter 67 - Perkara Pentol
68
Chapter 68 - Time To Play
69
Chapter 69 - Tantangan Absurd
70
Chapter 70 - Hidung Datang Bulan
71
Chapter 71 - Harus Menjadi Miliknya
72
Chapter 72 - Kebohongan Chelsea
73
Chapter 73 - Kondangan Lagi
74
Chapter 74 - Perkara Warna Pink
75
Chapter 75 - Menunggu Yang Menyenangkan
76
Chapter 76 - Perubahan Ara
77
Chapter 77 - Happy Graduation
78
Chapter 78 - Dion
79
Chapter 79 - Laki-laki Berandalan
80
Chapter 80 - Bayangan Penyelamat
81
Chapter 81 - Trio Bumil
82
Chapter 82 - Harus Ikhlas
83
Chapter 83 - Nasi Goreng Iga Bakar
84
Chapter 84 - Waktunya Buat Lo Aja
85
Chapter 85 - Respon Yang Tidak Terduga
86
Chapter 86 - Makanan Favorit Arga
87
Chapter 87 - Harus Terselesaikan
88
Chapter 88 - Jodoh Gak Akan Kemana
89
Chapter 89 - Kunci Mobil
90
Chapter 90 - Anak Siapa ?
91
Chapter 91 - Panik Dan Penasaran
92
Chapter 92 - Hanya Kesalahpahaman
93
Chapter 93 - Penjelasan Chelsea
94
Chapter 94 - Welcome Baby Girl
95
Chapter 95 - Belum Puas
96
Chapter 96 - Terbakar Api Cemburu,Sayang...
97
Chapter 97 - Sangat Khusyuk
98
Chapter 98 - Fikiran Negatif Ara
99
Chapter 99 - Darimana Bagas Tau ?
100
Chapter 100 - Dua Buah Fakta
101
Chapter 101 - Awal Mula Kejadian
102
Chapter 102 - Nasib.. Nasib..
103
Chapter 103 - Batin Desty Berteriak
104
Chapter 104 - Tanggung Jawab Galang
105
Chapter 105 - Dimanjakan Dan Memanjakan
106
Chapter 106 - Surga Dunia Level Istimewa
107
Chapter 107 - Mata Yang Jeli
108
Chapter 108 - Terungkap
109
Chapter 109 - Bangkit Dari Kematian
110
Chapter 110 - Masih Tidak Menyangka
111
Chapter 111 - Harus Percaya Diri
112
Chapter 112 - Ularnya Jinak Kok
113
Chapter 113 - Akal-akalan Galang
114
Chapter 114 - Kenang-kenangan
115
Chapter 115 - ADA Nikah Muda (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!