4 . Ingin Lepas Namun Terikat

"Kita akan pergi ke suatu tempat, tempat di mana dahulu pertama kali kita mengukir janji!" ucap Bagaskara dengan menarik pelan tangan Alina agar melingkar di pinggangnya.

Tubuh Alina terasa bergetar hebat, jantungnya pun terasa berdegup kencang. Sebab, selama satu tahun mereka berpacaran tidak pernah Bagaskara bersikap seagresif ini.

"Mas Bagas, jangan seperti ini! malu di lihat orang!" sarkas Alina dengan menarik kembali tangannya. Namun Bagaskara tidak terima penolakan.

"Kau itu milik ku Alina, dirimu telah menyatu dengan diriku!" pungkas Bagaskara dengan tetap melingkarkan tangan Alina di pinggangnya dengan posisi tangan kirinya mengusap lembut jemari tangan Alina, ia pun kembali melafalkan mantra-mantranya untuk menundukkan Alina.

Alina kembali dibuat melayang oleh Bagaskara, hingga energi negativ pun merasuki jiwanya. Ia pun kembali terikat dengan sosok Bagaskara Ardhana Putra.

Bagaskara tersenyum devil dengan sentuhan lembut Alina yang memeluk erat tubuhnya. Ia pun semakin merasa tertantang untuk menguji coba ilmu magicnya tersebut pada wanita lain.

"Kau akan ku jadikan ratu pertama di hatiku Alina, sedangkan Maharani, Dela, Putri dan Desi juga Yani akan aku jadikan pelampiasan dan bahan uji coba ku!" bathin Bagaskara dengan nafsu syetannya.

"Kita sudah sampai sayang!" ucap Bagas dengan mengelus tangan Alina yang terlihat ling-lung dan penuh dengan tatapan kosong.

"Alina, apa kau mendengar ku!" tanya Bagas dengan menolehkan wajahnya ke arah Alina.

"I-iya, Mas." Alina masih saja terlihat seperti orang bodoh, namun anehnya semua hal yang di minta oleh Bagas ia turuti.

Alina pun turun dari atas kendaraan Bagas, ia pun menyambut hangat genggaman jemari tangan Bagaskara terhadapnya.

"Kita ke bebatuan sana, yank!" ucap Bagas dengan menarik tangan Alina menuju bebatuan yang dulu pernah menjadi saksi awal kisah di antara mereka bermula.

Alina merasa merinding ketika mendengar Bagaskara memanggilnya dengan panggilan sayang.

"Ya Allah, apa sebenarnya yang terjadi pada ku! kenapa perasaan ini terkesan berlebihan dan tak wajar!" bathin Alina yang berusaha menguasai biduk keimanannya. Ia menyadari apa yang sudah di lakukan olehnya sudah sangat keliru.

"Mas Bagas, aku ingin pulang. Aku tidak betah di sini, aku merasakan suatu keanehan yang mengganjal bathin ku!" ucap Alina yang masih memiliki setetes cahaya keimanan.

Meskipun secara perlahan buhul-buhul yang telah dihembuskan oleh Bagaskara perlahan telah merasukinya, Alina masih memiliki cahaya keimanan di dadanya. Ia begitu ingat dengan untaian-untaian nasehat dari guru Rohisnya sewaktu SMA dahulu mengenai hubungan antara lawan jenis itu punya batasan.

Alina baru menutup auratnya ketika ia duduk di kelas dua SMA, ketika ia sudah menggunakan jilbab disaat itulah awal mula Bagaskara jatuh hati pada pesona Alina yang terlihat anggun dan cantik jelita.

Alina yang masih polos dan masih awam dengan ilmu yang berkenaan dengan syari'at Islam, sangat disayangkan harus terjerat cinta buta bersama Bagaskara Ardhana Putra saudara sepupunya. Ia sama sekali belum memahami jika pacaran itu tidak diperbolehkan. Sehingga meskipun ia sudah menutup auratnya ilmunya belum sampai di situ. Ia pun masih mengenakan kerudung gaul, namun justru itu semakin menjadi daya tarik tersendiri untuk Bagaskara Ardhana Putra.

Sebenarnya, Bagaskara Ardhana Putra dahulunya termasuk pemuda yang Sholih. Ia pun menempuh pendidikan yang sangat kental dengan ajaran agama Islam. Ia pun kerap kali mengikuti kegiatan Da'i bersama teman-teman seperjuangannya.

Sampai sekarang pun Bagaskara masih aktif mengajar anak-anak dan remaja belajar mengaji di kediamannya. Ia rajin menjalankan ibadah shalat 5 waktu, namun sayangnya ia justru menyalahgunakan ilmu agama yang di milikinya. Ia menjalankan ibadah shalat sebagaimana umat muslim lainnya. Namun, ia masih menggunakan ilmu sihir dan praktek perdukunan, sehingga ia terjatuh ke dalam syirik Akbar yang menyesatkan dan mengikis biduk keimanannya.

Ibadah yang di jalankan oleh Bagaskara tidak mampu mencegah dirinya dari kemungkaran. Padahal sejatinya, dalam pandangan Islam sesungguhnya shalat itu dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar.

Namun, lain halnya dengan Bagaskara nafsu bejatnya justru lebih mendominasi dari pada akal sehat dan amal baiknya. Semua itu bermula semenjak ia mengamalkan mantra-mantra yang ia temukan dibuku catatan hitam mendiang ayahnya. Dan kini pun ia semakin menjadi-jadi antara hak dan yang bathil menjadi tersamarkan, Naudzubillahimin dzalik!

"Sebentar saja Alina, Mas ingin menghabiskan waktu bersama mu! berjanjilah untuk tidak pernah lagi kau ucapkan kata-kata pisah di antara kita, kau hanya milik ku seorang Alina!" ucap Bagas dengan tatapan yang di bubuhi cinta buta terhadap Alina.

Alina pun sejujurnya entah kenapa ketika tidak sengaja menatap manik mata Bagaskara rasa cinta dihatinya pun sungguh sangat diluar nalar, namun ia berusaha untuk menguasai dirinya meski di bawah pengaruh Bagaskara.

Melihat Bagaskara sudah cukup membuat hatinya tenang, setelah tiba-tiba di dera rasa cinta dan rindu setengah mati.

Alina sama sekali tidak tahu jika Bagaskara telah melakukan hal mistis padanya, yang ia rasakan saat ini entah kenapa hatinya kembali terikat pada Bagaskara.

"Baiklah Mas, hubungan ini akan terus berlanjut dengan syarat jangan sampai keluarga dan orang-orang sekitar mengetahui jika kita memiliki hubungan!" ucap Alina dengan mengambil keputusan yang kini ia pikirkan dan rasakan.

"Ya Allah, maafkanlah hamba-Mu yang hina ini. Sungguh, hamba tidak tahu kenapa rasa ini semakin kuat merasuki ku. Kenapa pesonanya terus membayangi ku!" Bathin Alina.

"Terima kasih, Alina Cahya Kirani." Bagaskara tiba-tiba mengangkat tubuh Alina sehingga Alina merasakan tubuhnya terangkat dan melayang di atas udara.

"Lepas Mas! malu dilihat orang!" sarkas Alina.

"Baiklah wanita ku!" ucap Bagas dengan senyuman mautnya.

Alina nampak memikirkan sesuatu walaupun tidak tahu kenapa ia bisa seperti ini.

Lamuan Alina pun buyar ketika ada sekelompok wanita yang tiba-tiba datang datang menghampiri mereka. "Hai, Mas Bagaskara apa kabar mu!" tanya salah satu dari wanita tersebut.

"Maa syaa Allah, Desi. Kalian? sejak kapan disini?" tanya Bagas dengan menutupi kedoknya yang terlihat sok alim, padahal perasaannya mulai tidak karuan. Ia ingin menguji kembali ilmu menundukkan wanita agar terpikat padanya.

Bagaskara pun terus melanjutkan ceritanya dengan Desi. "Hemmm, aku jadi teringat masa-masa waktu zaman kita masih sekolah dulu. Kau tetap terlihat pintar dan menarik!" Bagaskara mulai menggoda Desi, terang-terangan dihadapan Alina. Sehingga membuat hati Alina terasa perih melihat kedekatan Bagas dan Desi juga teman-teman yang lainnya.

Alina merasa tidak dipedulikan oleh Bagaskara, yang nampak asyik bercengkrama dengan teman-temannya. Ia pun perlahan menjauh dari keramaian tersebut. Ia menatap langit biru yang mulai terlihat teduh menyambut hadirnya senja hari.

"Mas Bagas, apa maksud dirimu terhadap ku? kenapa kau tega mengacuhkan aku setelah sejuta kata cinta yang kau ucapkan pada ku? kenapa pandangan mu terhadap wanita itu seperti menyiratkan rasa suka! sungguh, detik ini juga aku ingin lepas dari mu, namun terikat. Kenapa kau seolah mengikat ku begitu kuat? kenapa kau berikan diriku harapan dan janji-janji hampa, namun akhirnya kau tusuk diriku dengan sembilu bisa!" rintih Alina di dalam hatinya.

Entah kenapa, ia tiba-tiba merasakan baper dan kekecewaan yang teramat sangat, ketika ilmu sihir yang dihembuskan oleh Bagaskara semakin merasuk jiwanya.

Sementara Bagaskara semakin asyik bercengkrama terutama dengan Desi, keduanya pun saling bertukar nomor telepon. Alina tiba-tiba meneteskan air matanya ketika melihat hal itu terjadi di depan matanya.

"Ya Allah, mengapa aku jadi mudah murung dan sedih? sesungguhnya apa yang terjadi pada ku? seyogyanya aku harus senang jika Mas Bagas memiliki teman istimewa yang ia sukai, toh aku dan dia pun tidak mungkin bersatu. Namun, kenapa hati ku mendadak sakit ketika ia bersama teman-temannya, apalagi bersama seseorang yang bernama Desi itu!" bathin Alina hendak mengambil sapu tangan di tas kulitnya, guna menyeka air matanya.

Namun, Alina tidak sengaja menyentuh sebuah kartu nama di tas miliknya. "Bukankah ini kartu nama pemuda yang ada di mobil angkutan umum tadi?" bathin Alina yang mulai teringat kembali pertemuannya dengan pemuda tersebut.

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

seyogyanya itu apa ya kak??

2023-11-22

2

Dehan

Dehan

hallo kak author sudah aku favoritin nih karyanya

2023-04-25

3

teti kurniawati

teti kurniawati

wah mirip ada nih disini juga

2023-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 . Akhiri Hubungan Kita
2 Bab 2 . Buhul - Buhul Cinta
3 Bab 3 . Merasakan Hal Yang Tak Lazim ( Keanehan )
4 4 . Ingin Lepas Namun Terikat
5 Bab 5. Kecemburuan Alina
6 Bab 6. Merasakan Energi Negatif
7 Bab 7. Berkedok Ustadz
8 Bab 8 . Kemusyrikan dan Kebejatan Bagaskara Ardhana Putra
9 Bab 9 . Penuh Dengan Misteri
10 Bab 10. Dendam Kesumat
11 Bab 11. Saling Menyerang ( Satu Sama )
12 Bab 12. Kau Hanya Milikku Alina.
13 Bab 13. Tragedi Di Malam Jum'at Kliwon
14 Bab 14. Dalam Pengaruh Makhluk Gaib
15 Bab 15. Gagal Lagi
16 Bab 16. Niat Buruk ( Kena Batunya )
17 Bab 17. Kegilaan Bagaskara Ardhana Putra
18 Bab 18. Tersentuh Rasa
19 Bab 19. Luluh
20 Bab 20. Siasat
21 Bab 21. Hampir Terhanyut
22 Bab 22 . Penyemangat Hidup ku
23 Bab 23 . Bisikan Hati ( Tertangkap Basah )
24 Bab 24. Cinta Membara
25 Bab 25. Noda Merah Berdarah
26 Bab 26. Bertahan Atau Lepaskan!
27 Bab 27. Keanehan Alina
28 Bab 28. Jangan Melirik Nanti Tertarik!
29 Bab 29. Antara Benci dan Rindu
30 Bab 30. Terjebak
31 Bab 31. Dilema
32 Bab 32. Pacar 5 langkah
33 Bab 33. Spot Jantung ( Di Serang Para Wanita )
34 Bab 34. Interogasi
35 Bab 35. Pertengkaran
36 Bab 36. Mengumpulkan Bukti ( Salah Masuk )
37 Bab 37. Keributan di Garden Cleopatra
38 Bab 38. Cukup Sampai Di sini!
39 Bab 39. Seperti Psikopat Gila
40 Bab 40. Selalu Mampu Menyejukkan Hati
41 Bab 41. Niat Jahat (Semakin Terobsesi)
42 Bab 42. Cemburu Buta
43 Bab 43. Semakin Memanas
44 Bab 44. Sihir dan Guna-guna yang lebih Dahsyat
45 Bab 45. Tiba-tiba Merasa Sakit ( Menaruh Rasa Benci )
46 Bab 46. Mulai Curiga ( Gangguan )
47 Bab 47. Sudah Seperti Orang Gila
48 Bab 48. Rencana di Empat Bulan Terakhir
49 Bab 49. Sungguh Tragis!
50 Bab 50. Menyesal
51 Bab 51. Berobat Ke Orang Pintar
52 Bab 52. Terjerat Lingkaran Syaitan dan Perdukunan
53 Bab 53. Penuh Aura Mistis
54 Bab 54. Histeris
55 Bab 55. Cemas
56 Bab 56. Bogem Mentah
57 Bab 57. Di Usir
58 Bab 58. Mengadu ( Kejujuran Hati )
59 Bab 59. Butir-butir Cinta
60 Bab 60. Jika Allah Ridho, Why Not?
61 Bab 61. Mencoba Menentang Badai
62 Bab 62. Cinta Berselimut Dendam
63 Bab 63. Terpaksa Menerima Perjodohan
64 bab 64. Terkejut ( Menabuh Genderang Perang )
65 Bab 65. Mendadak Menikah
66 Bab 66. Sah Berujung Mistis
67 Bab 67. Rintihan Sukma
68 Bab 68. Antara Ada Dan Tiada
69 Bab 69. Curhat dan Motivasi
70 Bab 70. Janji Bertemu
71 Bab 71.Tiba-tiba Mengamuk ( Kesurupan )
72 Bab 72. Untaian Mutiara Hikmah
73 Bab 73. Semakin Ku Kejar Semakin Kau Jauh
74 Bab 74. Tragedi Di Resepsi Pernikahan
75 Bab 75. Taubatan Nasuha
76 Bab 76. Rintihan Di Malam Pengantin
77 Bab 77. Haerdang Berujung Tamparan Pedas
78 Bab 78. Terkalahkan Oleh Ayat-ayat Allah
79 Bab 79. Bertahan Hidup
80 Bab 80. Terasa Semakin Jauh
81 Bab 81. Telah Di Jodohkan
82 Bab 82. Derita Di atas Cinta
83 Bab 83. Bercak Merah
84 Bab 84. Ruqyah Part 1 With Ustadz Habib
85 Bab 85. Nasehat Ustadz Habib
86 Bab 86. Semakin Menggila
87 Bab 87. Pertengkaran Sengit
88 Bab 88. Pertama kalinya Mengikuti Kajian
89 Bab 89. Menepati Janji ( Menghadiri Wisuda )
90 Bab 90. Di antara Kita Ada Dia
91 Bab 91. Ada Luka Yang Tak Berdarah
92 Bab 92. Pengumuman
93 Bab 93. Tidak Ada Akar Rotan Pun Jadi
94 Bab 94. Menjaganya
95 Bab 95. Mengulik Kenangan Masa Lalu
96 Bab 96. Biarkan Saja
97 Bab 97. Di Antara Dua Pilihan
98 Bab 98. Meratapi Nasib
99 Bab 99. Berbicara Dari Hati Ke Hati
100 Bab 100. Semua Pun Pergi
101 Bab 101. Ingin Bercerai
102 Bab 102. Berobat Kampung vs Berobat Kota
103 Bab 103. Terapi Ruqyah di Klinik Ustadz Sabri
104 Bab 104. Tersingkapnya Tabir Misteri
105 Bab 105. Cinta Yang Terluka Karena Gangguan Jin & Sihir
106 Pengumuman
107 Bab 107. Terus Ikhtiar Demi Kesembuhan
108 Bab 108. Antara Adzab dan Perceraian
109 Bab 109. Hampir Meregang Nyawa
110 Bab 110. Masih Bertahan Hidup
111 Bab 111. Tunggu Masa Iddah
112 Bab 112. Terjerat Pesona Alina
113 Bab 113. Hari Pertama Mengasuh
114 Bab 114. Gadis Berkerudung Merah
115 Bab 115. Preman Taubat
116 Bab 116. Pesona Sang Fajar
117 Bab 117. Batal Manggung
118 Bab 118. Merindu Kembali ( Berontak )
119 Bab 119. Lukamu Deritaku
120 Bab 120. Menikahlah Denganku!
121 Bab 121. Penolakan Alina
122 Bab 122. Menjagamu
123 Bab 123. Hanya Sekedar Mengagumi, Bukan Menyukai
124 Bab 124. Mimpi Yang Meresahkan
125 Bab 125. Berlomba-lomba Dalam Kebaikan
126 Bab 126. Di Tikung Dalam Do'a
127 Bab 127. Teriris Sembilu
128 Bab 128. Kenangan dan Luka
129 Bab 129. Wahai Hati Tenanglah!
130 Bab 130. Melupakannya Lahir dan Batin
131 Bab 131. Getaran Aneh
132 Bab 132. Mulai Merasa Nyaman
133 Bab 133. Satu Rasa Menggapai Bahagia
134 Bab 134. Syok Berat ( Ambruk )
135 Bab 135. Ya Allah, Aku Tidak Boleh Baper!
136 Bab 136. Tidak Ingin Terjebak Dalam Masa lalu
137 Bab 137. Persiapan Mondok Di Pesantren
138 Bab 138. Perpisahan Termanis
139 Bab 139. Mengukir Janji
140 Bab 140. Deraian Air Mata Alina
141 Bab 141. Di Usik Kenangan Masa lalu
142 Bab 141. Jangan Ganggu Aku Lagi! ( Histeris )
143 Bab 143. Tak Termiliki ( Sama-sama Terluka)
144 Bab 144. Kembali Ke Desa
145 Bab 145. Senyuman dan Luka
146 Bab 146. Ia Berondong Manis
147 Bab 147. Keikhlasan Hati
148 Bab 148. Bertahan Dalam Kehampaan ( Pesona Alina )
149 Bab 149. Hawa Cemburu
150 Bab 150. Semua tentang masa lalu
151 Bab 151. Sudah Menjadi ODGJ
152 Bab 152. Rindu Tak Bertuan
153 Bab 153. Baper alias Bawa Perasaan
154 Bab 154. Pertemuan Yang Meresahkan
155 Bab 155. Merasa Iri dan Tersisih
156 Bab 156. Keributan Yang Tak Terhindarkan
157 Bab 157. Selalu Tersakiti Oleh Keadaan
158 Bab 158. Inginkan Ketenangan
159 Bab 159. Dalam Pengintaian
160 Bab 160. Seperti Bermain Dengan Makhluk Halus
161 Bab 161. Terjebak Di Rumah Hantu
162 Bab 162. Ulah Setan Kecil
163 Bab 163. Mengantongi Restu Ayah Ibu
164 Bab 164. Semakin Menggila
165 Bab 165. Ustadzah Dadakan
166 Bab 166. Nelangsa ( Di Tinggal Pergi )
167 Bab 167. Di Pasung Di Pondok Belakang Rumah
168 Bab 168. Klinik Herbal Azzam Al Fatih
169 Bab 169. Menjaga Hati
170 Bab 170. Desiran Aneh
171 Bab 171. Sedetik Rasanya Setahun Tak Jumpa
172 Bab 172. Cemburunya Mantan Bad Boy
173 Bab 173. Hadirnya Orang Ketiga
174 Bab 174. Bersaing Secara Sehat
175 Bab 175. Setelah 3 tahun Berpisah
176 Bab 176. Silahturahmi Plus Khitbah
177 Bab 177. Alina Hanya Untuk Fajar
178 Bab 178. Makan Malam Yang Penuh Makna
179 Bab 179. Aura Mistis Di Ijab Qobul
180 Bab 180. Sah Menjadi Pasangan Suami Istri
181 Bab 181. Tragedi Berdarah Di Hari Persandingan
182 Bab 182. Kematian Yang Tragis Dan Mengenaskan
183 Bab 183. Wajah Dibalik Cadar
184 Bab 184. Berakhir Di Pusara
185 Bab 185. Dalam Dekapan Ayat-ayat Cinta
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 1 . Akhiri Hubungan Kita
2
Bab 2 . Buhul - Buhul Cinta
3
Bab 3 . Merasakan Hal Yang Tak Lazim ( Keanehan )
4
4 . Ingin Lepas Namun Terikat
5
Bab 5. Kecemburuan Alina
6
Bab 6. Merasakan Energi Negatif
7
Bab 7. Berkedok Ustadz
8
Bab 8 . Kemusyrikan dan Kebejatan Bagaskara Ardhana Putra
9
Bab 9 . Penuh Dengan Misteri
10
Bab 10. Dendam Kesumat
11
Bab 11. Saling Menyerang ( Satu Sama )
12
Bab 12. Kau Hanya Milikku Alina.
13
Bab 13. Tragedi Di Malam Jum'at Kliwon
14
Bab 14. Dalam Pengaruh Makhluk Gaib
15
Bab 15. Gagal Lagi
16
Bab 16. Niat Buruk ( Kena Batunya )
17
Bab 17. Kegilaan Bagaskara Ardhana Putra
18
Bab 18. Tersentuh Rasa
19
Bab 19. Luluh
20
Bab 20. Siasat
21
Bab 21. Hampir Terhanyut
22
Bab 22 . Penyemangat Hidup ku
23
Bab 23 . Bisikan Hati ( Tertangkap Basah )
24
Bab 24. Cinta Membara
25
Bab 25. Noda Merah Berdarah
26
Bab 26. Bertahan Atau Lepaskan!
27
Bab 27. Keanehan Alina
28
Bab 28. Jangan Melirik Nanti Tertarik!
29
Bab 29. Antara Benci dan Rindu
30
Bab 30. Terjebak
31
Bab 31. Dilema
32
Bab 32. Pacar 5 langkah
33
Bab 33. Spot Jantung ( Di Serang Para Wanita )
34
Bab 34. Interogasi
35
Bab 35. Pertengkaran
36
Bab 36. Mengumpulkan Bukti ( Salah Masuk )
37
Bab 37. Keributan di Garden Cleopatra
38
Bab 38. Cukup Sampai Di sini!
39
Bab 39. Seperti Psikopat Gila
40
Bab 40. Selalu Mampu Menyejukkan Hati
41
Bab 41. Niat Jahat (Semakin Terobsesi)
42
Bab 42. Cemburu Buta
43
Bab 43. Semakin Memanas
44
Bab 44. Sihir dan Guna-guna yang lebih Dahsyat
45
Bab 45. Tiba-tiba Merasa Sakit ( Menaruh Rasa Benci )
46
Bab 46. Mulai Curiga ( Gangguan )
47
Bab 47. Sudah Seperti Orang Gila
48
Bab 48. Rencana di Empat Bulan Terakhir
49
Bab 49. Sungguh Tragis!
50
Bab 50. Menyesal
51
Bab 51. Berobat Ke Orang Pintar
52
Bab 52. Terjerat Lingkaran Syaitan dan Perdukunan
53
Bab 53. Penuh Aura Mistis
54
Bab 54. Histeris
55
Bab 55. Cemas
56
Bab 56. Bogem Mentah
57
Bab 57. Di Usir
58
Bab 58. Mengadu ( Kejujuran Hati )
59
Bab 59. Butir-butir Cinta
60
Bab 60. Jika Allah Ridho, Why Not?
61
Bab 61. Mencoba Menentang Badai
62
Bab 62. Cinta Berselimut Dendam
63
Bab 63. Terpaksa Menerima Perjodohan
64
bab 64. Terkejut ( Menabuh Genderang Perang )
65
Bab 65. Mendadak Menikah
66
Bab 66. Sah Berujung Mistis
67
Bab 67. Rintihan Sukma
68
Bab 68. Antara Ada Dan Tiada
69
Bab 69. Curhat dan Motivasi
70
Bab 70. Janji Bertemu
71
Bab 71.Tiba-tiba Mengamuk ( Kesurupan )
72
Bab 72. Untaian Mutiara Hikmah
73
Bab 73. Semakin Ku Kejar Semakin Kau Jauh
74
Bab 74. Tragedi Di Resepsi Pernikahan
75
Bab 75. Taubatan Nasuha
76
Bab 76. Rintihan Di Malam Pengantin
77
Bab 77. Haerdang Berujung Tamparan Pedas
78
Bab 78. Terkalahkan Oleh Ayat-ayat Allah
79
Bab 79. Bertahan Hidup
80
Bab 80. Terasa Semakin Jauh
81
Bab 81. Telah Di Jodohkan
82
Bab 82. Derita Di atas Cinta
83
Bab 83. Bercak Merah
84
Bab 84. Ruqyah Part 1 With Ustadz Habib
85
Bab 85. Nasehat Ustadz Habib
86
Bab 86. Semakin Menggila
87
Bab 87. Pertengkaran Sengit
88
Bab 88. Pertama kalinya Mengikuti Kajian
89
Bab 89. Menepati Janji ( Menghadiri Wisuda )
90
Bab 90. Di antara Kita Ada Dia
91
Bab 91. Ada Luka Yang Tak Berdarah
92
Bab 92. Pengumuman
93
Bab 93. Tidak Ada Akar Rotan Pun Jadi
94
Bab 94. Menjaganya
95
Bab 95. Mengulik Kenangan Masa Lalu
96
Bab 96. Biarkan Saja
97
Bab 97. Di Antara Dua Pilihan
98
Bab 98. Meratapi Nasib
99
Bab 99. Berbicara Dari Hati Ke Hati
100
Bab 100. Semua Pun Pergi
101
Bab 101. Ingin Bercerai
102
Bab 102. Berobat Kampung vs Berobat Kota
103
Bab 103. Terapi Ruqyah di Klinik Ustadz Sabri
104
Bab 104. Tersingkapnya Tabir Misteri
105
Bab 105. Cinta Yang Terluka Karena Gangguan Jin & Sihir
106
Pengumuman
107
Bab 107. Terus Ikhtiar Demi Kesembuhan
108
Bab 108. Antara Adzab dan Perceraian
109
Bab 109. Hampir Meregang Nyawa
110
Bab 110. Masih Bertahan Hidup
111
Bab 111. Tunggu Masa Iddah
112
Bab 112. Terjerat Pesona Alina
113
Bab 113. Hari Pertama Mengasuh
114
Bab 114. Gadis Berkerudung Merah
115
Bab 115. Preman Taubat
116
Bab 116. Pesona Sang Fajar
117
Bab 117. Batal Manggung
118
Bab 118. Merindu Kembali ( Berontak )
119
Bab 119. Lukamu Deritaku
120
Bab 120. Menikahlah Denganku!
121
Bab 121. Penolakan Alina
122
Bab 122. Menjagamu
123
Bab 123. Hanya Sekedar Mengagumi, Bukan Menyukai
124
Bab 124. Mimpi Yang Meresahkan
125
Bab 125. Berlomba-lomba Dalam Kebaikan
126
Bab 126. Di Tikung Dalam Do'a
127
Bab 127. Teriris Sembilu
128
Bab 128. Kenangan dan Luka
129
Bab 129. Wahai Hati Tenanglah!
130
Bab 130. Melupakannya Lahir dan Batin
131
Bab 131. Getaran Aneh
132
Bab 132. Mulai Merasa Nyaman
133
Bab 133. Satu Rasa Menggapai Bahagia
134
Bab 134. Syok Berat ( Ambruk )
135
Bab 135. Ya Allah, Aku Tidak Boleh Baper!
136
Bab 136. Tidak Ingin Terjebak Dalam Masa lalu
137
Bab 137. Persiapan Mondok Di Pesantren
138
Bab 138. Perpisahan Termanis
139
Bab 139. Mengukir Janji
140
Bab 140. Deraian Air Mata Alina
141
Bab 141. Di Usik Kenangan Masa lalu
142
Bab 141. Jangan Ganggu Aku Lagi! ( Histeris )
143
Bab 143. Tak Termiliki ( Sama-sama Terluka)
144
Bab 144. Kembali Ke Desa
145
Bab 145. Senyuman dan Luka
146
Bab 146. Ia Berondong Manis
147
Bab 147. Keikhlasan Hati
148
Bab 148. Bertahan Dalam Kehampaan ( Pesona Alina )
149
Bab 149. Hawa Cemburu
150
Bab 150. Semua tentang masa lalu
151
Bab 151. Sudah Menjadi ODGJ
152
Bab 152. Rindu Tak Bertuan
153
Bab 153. Baper alias Bawa Perasaan
154
Bab 154. Pertemuan Yang Meresahkan
155
Bab 155. Merasa Iri dan Tersisih
156
Bab 156. Keributan Yang Tak Terhindarkan
157
Bab 157. Selalu Tersakiti Oleh Keadaan
158
Bab 158. Inginkan Ketenangan
159
Bab 159. Dalam Pengintaian
160
Bab 160. Seperti Bermain Dengan Makhluk Halus
161
Bab 161. Terjebak Di Rumah Hantu
162
Bab 162. Ulah Setan Kecil
163
Bab 163. Mengantongi Restu Ayah Ibu
164
Bab 164. Semakin Menggila
165
Bab 165. Ustadzah Dadakan
166
Bab 166. Nelangsa ( Di Tinggal Pergi )
167
Bab 167. Di Pasung Di Pondok Belakang Rumah
168
Bab 168. Klinik Herbal Azzam Al Fatih
169
Bab 169. Menjaga Hati
170
Bab 170. Desiran Aneh
171
Bab 171. Sedetik Rasanya Setahun Tak Jumpa
172
Bab 172. Cemburunya Mantan Bad Boy
173
Bab 173. Hadirnya Orang Ketiga
174
Bab 174. Bersaing Secara Sehat
175
Bab 175. Setelah 3 tahun Berpisah
176
Bab 176. Silahturahmi Plus Khitbah
177
Bab 177. Alina Hanya Untuk Fajar
178
Bab 178. Makan Malam Yang Penuh Makna
179
Bab 179. Aura Mistis Di Ijab Qobul
180
Bab 180. Sah Menjadi Pasangan Suami Istri
181
Bab 181. Tragedi Berdarah Di Hari Persandingan
182
Bab 182. Kematian Yang Tragis Dan Mengenaskan
183
Bab 183. Wajah Dibalik Cadar
184
Bab 184. Berakhir Di Pusara
185
Bab 185. Dalam Dekapan Ayat-ayat Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!