Cinta Yang Terluka Karena Gangguan Jin Dan Sihir

Cinta Yang Terluka Karena Gangguan Jin Dan Sihir

Bab 1 . Akhiri Hubungan Kita

"Mas Bagas, sebaiknya akhiri hubungan kita! tidak seharusnya kita terus seperti ini, aku dan Mas adalah adik sepupu. Bagaimana jika keluarga kita mengetahui tentang hubungan terlarang ini!" pungkas Alina Cahya Kirani.

"Tidakkk! Mas sangat mencintaimu Alina, sampai kapan pun Mas tak rela jika dirimu dekat dengan siapapun apalagi sampai dipersunting laki-laki lain." Bagaskara Ardhana Putra tetap kokoh dengan pendiriannya. Ia sangat mencintai Alina Cahya Kirani, meskipun ia tahu Alina adalah adik sepupunya, anak dari bibinya.

Kata-kata pisah yang terucap dari bibir mungil Alina membuat Bagaskara dirundung nestapa setengah mati.

"Bagaimana pun caranya, Alina harus tetap menjadi milik ku! sampai kapan pun tetap milik ku!" begitulah keyakinan dari hati Bagaskara Ardhana Putra. Ia pun menarik pergelangan tangan Alina dan memasukkan gadis belia itu kedalam pelukannya.

Alina ingin melepaskan diri dari pelukan Bagaskara, namun sayangnya Bagaskara semakin memeluknya erat dan sama sekali tidak ingin melepaskan gadis cantik yang telah membuatnya cinta setengah mati. Bagaskara benar-benar tergila-gila dengan pesona Alina Cahya Kirani, meskipun ia tahu Alina menyandang predikat adik sepupu untuknya dan sampai kapanpun tidak akan pernah berubah hubungan saudara di antara mereka berdua. Dan Bagas sangat paham akan hal itu.

"Jangan begini, Mas! diluar sana masih banyak wanita yang lebih baik dan sempurna dari Alina, Mas. Sampai kapanpun cinta kita tidak akan pernah bisa menyatu sampai hari kebangkitan sekalipun!" tegas Alina dengan air mata yang mulai menetes membasahi pipinya.

Alina benar-benar tidak bisa melepaskan diri dari saudara sepupunya itu, jujur dari hati yang terdalam, Alina pun sangat mencintai Abang sepupunya itu, namun ia tidak ingin terus melanjutkan hubungan terlarang tersebut. Kendatipun rasa cinta itu masih terus bersarang di hatinya.

Dalam keadaan warasnya, Alina pun menyadari atas kesalahan fatal yang telah diperbuat olehnya. Ia menyadari jika telah keliru menerima cinta saudara sepupunya yang memiliki rentang usia 8 tahun lebih tua darinya, yakni 25 tahun.

Ibu Alina dan Ibu Bagas adalah saudara kandung, namun karena kecantikan dan pesona Alina di usianya yang baru beranjak 17 tahun, membuat Bagaskara Ardhana Putra tergila-gila dengan sosok Alina. Mereka berdua diam-diam berpacaran ketika Alina duduk di bangku SMA akhir. Tepatnya satu tahun yang lalu.

Kini pun, Alina telah menamatkan pendidikan menengah akhirnya itu. Ketika itu Bagaskara kerap kali menemani Alina ketika belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Bagaskara pun kerapkali mengantar jemput Alina ketika masih duduk di bangku SMA dan masih banyak lagi aktivitas lainnya yang sering mereka lakukan bersama.

Karena seringnya bersama dan menikmati hari-hari dengan penuh suka cita. Membuat Bagaskara dan Alina memiliki perasaan yang seharusnya tak wajar untuk mereka rasakan. Namun, siapa sangka perasaan cinta yang lebih dari sekedar adik kakak terus tumbuh dan berkembang di hati keduanya.

Bunga-bunga cinta itu semakin tumbuh dan bermekaran di taman hati keduanya, hingga rasa tersebut pun tidak bisa lagi untuk mereka membendungnya.

💙 Flash back on 💙

Di Pantai Teluk Indah.

Cuaca hari itu sangat terik sekali, panasnya pun menyengat sampai ubun-ubun. Dua anak manusia sedang asyiknya bergurau dan bercanda memandangi deburan ombak yang menggulung. Nampaklah pemandangan laut yang biru membuat keduanya pun kagum memandangi panorama alam kala itu.

Gadis cantik nan mempesona dengan seragam putih abu-abu, juga dengan kerudung putih yang dikenakannya nampak merentangkan tangannya menikmati hembusan angin yang bertiup kencang menerpa wajah ayunya.

Bagaskara tiba-tiba merasakan getaran yang tak lazim, ketika melihat keanggunan dan kecantikan yang terpancar dari sosok Alina Cahya Kirani.

Di tengah panas terik dan rasa haus yang menyergapi kerongkongannya membuat Bagaskara menghabiskan sebotol air mineral yang baru saja di bukanya.

Hanya dengan seperkian detik minuman dingin tersebut habis di seruput olehnya. Dengan mengumpulkan semua keberaniannya Bagas menghampiri Alina saudara sepupunya yang sedang menikmati udara di atas bebatuan pantai.

Alina merentangkan kedua tangannya sambil memejamkan matanya, menghirup banyak pasokan udara di tengah tiupan angin yang berhembus.

Hamparan pasir putih dan langit biru membentang luas, di tengah deburan ombak pantai yang menggulung, membuat Alina Cahya Kirani begitu menikmati kreasi sang Maha karya, yang telah menciptakan panorama alam sedemikian rupanya. Indah dan sejuk di pandang mata.

Bagaskara refleks menarik Alina dari arah belakang, sehingga tubuh mungil nan sintal tersebut kini berada dalam dekapannya.

Alina mengerjapkan matanya, ia pun menurunkan kedua tangannya yang semula direntangkannya, ketika menyadari ada sosok tubuh kekar yang mendekapnya erat dan penuh dengan kelembutan. Alina menolehkan wajahnya yang hampir saja bersentuhan dengan wajah sepupunya itu.

"Mas Bagaskara Ardhana Putra!" ucap Alina setengah histeris ketika melihat kehadiran Bagas yang tiba-tiba memeluknya erat.

Alina ingin melepaskan diri dari pelukan saudara sepupunya tersebut, namun Bagaskara tidak ingin melepaskannya walau barang sedetikpun. Ia tidak rela melepaskan pelukannya dari Alina Cahya Kirani.

Bagaskara membalikkan tubuh Alina, sehingga wajah keduanya pun kini saling bertemu pandang. Bagas merengkuh pinggang gadis Ayu tersebut agar tetap berdiri di tempatnya. Ia menempelkan telunjuknya pada bibir Alina Cahya Kirani, sehingga membuat tubuh Alina bergetar hebat. Jantungnya pun terasa berdegup kencang, ia tidak pernah menduga bisa menatap lekat manik mata dan wajah tampan serta dua lesung pipi milik Abang sepupunya tersebut, yang terlihat menerbitkan senyuman manis di hadapannya.

Sebagai seorang wanita, ketika berhadapan dengan seorang pria dewasa yang tiba-tiba menempelkan telunjuk di bibirnya seakan menyiratkan seribu tanda tanya dihati Alina. "Ada apakah gerangan? mengapa Abang sepupunya jadi seagresif itu?" pikirnya.

Alina sempat melang-lang buana ketika wajah tampan itu terus menatapnya dengan tatapan tak biasa. Namun, akal sehatnya masih bisa berpikir jernih agar jangan sampai tergoda dengan Abang sepupunya itu.

"Mas Bagas, ada apa ini? apa yang terjadi dengan diri mu?" tanya Alina dengan melepaskan jari telunjuk Bagaskara dari atas bibirnya.

"Dengarkan aku Alina, Mas sangat mencintaimu! sudah sangat lama Mas menantikan saat-saat yang indah bersama mu, dan hari ini adalah momen yang tepat untuk ku mengungkapkan segala isi hati ku terhadap mu. Mas harap, jangan kau tolak rasa ini. Jika itu terjadi sungguh aku bisa gila!" ucap Bagaskara dengan nada serius dan tatapan yang tak biasanya pada adik sepupunya itu.

Deg ....

Deg ....

Deg ... jantung hati Alina terasa ingin berpindah dari tempatnya ketika mendengar penuturan Bagaskara yang ia tahu, pemuda tersebut adalah Abang sepupunya adik dari bibinya. Kakak kandung dari Ibu Alina sendiri.

"Astaghfirullah, Mas! kita ini saudara sepupu, Mas. Alina tidak mungkin menerima cinta Mas." Alina mendorong tubuh Bagaskara agar melepaskan dekapannya. Ia pun menjaga jarak dari Bagaskara. Ia tidak ingin jika menimbulkan fitnah kalau-kalau ada orang-orang disekitar pantai yang satu tempat tinggal dengan mereka melihat kemesraan yang ditampakkan oleh Bagaskara Ardhana putra padanya.

Di tengah deburan ombak dan pantai, kedua anak manusia itu saling terdiam. Seketika suasana pun menjadi hening. Bagaskara melemparkan batu-batu kecil ke lautan yang membentang luas. Ia menanti jawaban dari gadis cantik nan anggun yang kini berada di sampingnya.

Tidak dapat dipungkiri, Alina pun sudah sejak lama menyimpan rasa terhadap Bagaskara sepupunya. Namun, akal sehatnya masih tetap berfungsi dengan baik, ia tidak mungkin mencintai Abang sepupunya sendiri. Sebisa mungkin ia memendam perasaannya pada sosok pemuda tersebut.

Namun, hari ini entah angin apa yang merasukinya. Setelah sejuta kali Bagaskara mengungkapkan sejuta kata cinta. Alina akhirnya pun goyah, ia pun menerima Bagaskara menjadi kekasih hati dan orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

"Baiklah, aku menerima Mas menjadi seorang yang istimewa dalam hidup ku!" ucap Alina dengan menatap sekilas wajah Bagaskara Ardhana Putra.

Bagaskara menerbitkan senyumannya ketika mendengar jawaban dari yang terkasih. "Benarkah apa yang Mas dengar barusan?" tanya Bagaskara dengan menatap lekat manik mata indah dari sosok Alina Cahya Kirani.

Alina pun menggangguk pelan.

"Terimakasih, Alina. Mas berjanji akan menjaga hati ini hanya untuk dirimu seorang!" ucap Bagaskara dengan menggenggam jemari tangan Alina dengan penuh cinta.

Sejak saat itulah petaka itu di mulai, keduanya pun diam-diam saling mencintai dan menjalani hubungan layaknya teman istimewa. Walaupun tidak pernah terjadi hal-hal yang romantis seperti sepasang kekasih umumnya. Namun, keduanya sepakat menyatukan hati sebagai pasangan kekasih. Kemana-mana seiring sejalan, bersama. Namun, tidak ada satu orang sanak saudara pun yang mengetahui jika keduanya memiliki ikatan cinta hingga detik ini. Yang orang-orang ketahui mereka berdua adalah saudara sepupu tidak lebih dari itu.

💙 Flash Back Off 💙

"Jangan pergi Alina! Aku tidak ingin kita pisah, sampai kapanpun kau hanya milik ku seorang! tidak ada yang bisa memiliki mu kecuali diri ku!" teriak Bagaskara dengan menangis pilu, ia tidak rela jika harus kehilangan Alina, wanita yang sangat dicintainya. Terlepas dari apapun status dari sosok Alina dalam silsilah keluarganya.

Alina terisak dalam tangisnya, keputusannya sudah bulat untuk mengakhiri hubungannya dengan Bagaskara Ardhana Putra. Ia tidak ingin keduanya terluka lebih dalam lagi. Mengingat hubungan yang tak wajar untuk terus mereka jalani.

Alina pergi meninggalkan Bagaskara sendirian di sebuah taman tempat di mana mereka saling bersua. Ia pun segera menahan mobil angkutan umum tanpa menoleh lagi ke arah Bagaskara Ardhana Putra yang sedang menangis pilu meratapi kedukaannya.

"Maafkan aku Mas Bagas, inilah yang terbaik untuk kita!" bathin Alina meringis pilu.

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

udah aku fav dan sub kakakku.

2023-11-19

2

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

diawal udah bikin merem melek

2023-11-19

2

Nenieedesu

Nenieedesu

sudah aku favoritkan kak

2023-06-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 . Akhiri Hubungan Kita
2 Bab 2 . Buhul - Buhul Cinta
3 Bab 3 . Merasakan Hal Yang Tak Lazim ( Keanehan )
4 4 . Ingin Lepas Namun Terikat
5 Bab 5. Kecemburuan Alina
6 Bab 6. Merasakan Energi Negatif
7 Bab 7. Berkedok Ustadz
8 Bab 8 . Kemusyrikan dan Kebejatan Bagaskara Ardhana Putra
9 Bab 9 . Penuh Dengan Misteri
10 Bab 10. Dendam Kesumat
11 Bab 11. Saling Menyerang ( Satu Sama )
12 Bab 12. Kau Hanya Milikku Alina.
13 Bab 13. Tragedi Di Malam Jum'at Kliwon
14 Bab 14. Dalam Pengaruh Makhluk Gaib
15 Bab 15. Gagal Lagi
16 Bab 16. Niat Buruk ( Kena Batunya )
17 Bab 17. Kegilaan Bagaskara Ardhana Putra
18 Bab 18. Tersentuh Rasa
19 Bab 19. Luluh
20 Bab 20. Siasat
21 Bab 21. Hampir Terhanyut
22 Bab 22 . Penyemangat Hidup ku
23 Bab 23 . Bisikan Hati ( Tertangkap Basah )
24 Bab 24. Cinta Membara
25 Bab 25. Noda Merah Berdarah
26 Bab 26. Bertahan Atau Lepaskan!
27 Bab 27. Keanehan Alina
28 Bab 28. Jangan Melirik Nanti Tertarik!
29 Bab 29. Antara Benci dan Rindu
30 Bab 30. Terjebak
31 Bab 31. Dilema
32 Bab 32. Pacar 5 langkah
33 Bab 33. Spot Jantung ( Di Serang Para Wanita )
34 Bab 34. Interogasi
35 Bab 35. Pertengkaran
36 Bab 36. Mengumpulkan Bukti ( Salah Masuk )
37 Bab 37. Keributan di Garden Cleopatra
38 Bab 38. Cukup Sampai Di sini!
39 Bab 39. Seperti Psikopat Gila
40 Bab 40. Selalu Mampu Menyejukkan Hati
41 Bab 41. Niat Jahat (Semakin Terobsesi)
42 Bab 42. Cemburu Buta
43 Bab 43. Semakin Memanas
44 Bab 44. Sihir dan Guna-guna yang lebih Dahsyat
45 Bab 45. Tiba-tiba Merasa Sakit ( Menaruh Rasa Benci )
46 Bab 46. Mulai Curiga ( Gangguan )
47 Bab 47. Sudah Seperti Orang Gila
48 Bab 48. Rencana di Empat Bulan Terakhir
49 Bab 49. Sungguh Tragis!
50 Bab 50. Menyesal
51 Bab 51. Berobat Ke Orang Pintar
52 Bab 52. Terjerat Lingkaran Syaitan dan Perdukunan
53 Bab 53. Penuh Aura Mistis
54 Bab 54. Histeris
55 Bab 55. Cemas
56 Bab 56. Bogem Mentah
57 Bab 57. Di Usir
58 Bab 58. Mengadu ( Kejujuran Hati )
59 Bab 59. Butir-butir Cinta
60 Bab 60. Jika Allah Ridho, Why Not?
61 Bab 61. Mencoba Menentang Badai
62 Bab 62. Cinta Berselimut Dendam
63 Bab 63. Terpaksa Menerima Perjodohan
64 bab 64. Terkejut ( Menabuh Genderang Perang )
65 Bab 65. Mendadak Menikah
66 Bab 66. Sah Berujung Mistis
67 Bab 67. Rintihan Sukma
68 Bab 68. Antara Ada Dan Tiada
69 Bab 69. Curhat dan Motivasi
70 Bab 70. Janji Bertemu
71 Bab 71.Tiba-tiba Mengamuk ( Kesurupan )
72 Bab 72. Untaian Mutiara Hikmah
73 Bab 73. Semakin Ku Kejar Semakin Kau Jauh
74 Bab 74. Tragedi Di Resepsi Pernikahan
75 Bab 75. Taubatan Nasuha
76 Bab 76. Rintihan Di Malam Pengantin
77 Bab 77. Haerdang Berujung Tamparan Pedas
78 Bab 78. Terkalahkan Oleh Ayat-ayat Allah
79 Bab 79. Bertahan Hidup
80 Bab 80. Terasa Semakin Jauh
81 Bab 81. Telah Di Jodohkan
82 Bab 82. Derita Di atas Cinta
83 Bab 83. Bercak Merah
84 Bab 84. Ruqyah Part 1 With Ustadz Habib
85 Bab 85. Nasehat Ustadz Habib
86 Bab 86. Semakin Menggila
87 Bab 87. Pertengkaran Sengit
88 Bab 88. Pertama kalinya Mengikuti Kajian
89 Bab 89. Menepati Janji ( Menghadiri Wisuda )
90 Bab 90. Di antara Kita Ada Dia
91 Bab 91. Ada Luka Yang Tak Berdarah
92 Bab 92. Pengumuman
93 Bab 93. Tidak Ada Akar Rotan Pun Jadi
94 Bab 94. Menjaganya
95 Bab 95. Mengulik Kenangan Masa Lalu
96 Bab 96. Biarkan Saja
97 Bab 97. Di Antara Dua Pilihan
98 Bab 98. Meratapi Nasib
99 Bab 99. Berbicara Dari Hati Ke Hati
100 Bab 100. Semua Pun Pergi
101 Bab 101. Ingin Bercerai
102 Bab 102. Berobat Kampung vs Berobat Kota
103 Bab 103. Terapi Ruqyah di Klinik Ustadz Sabri
104 Bab 104. Tersingkapnya Tabir Misteri
105 Bab 105. Cinta Yang Terluka Karena Gangguan Jin & Sihir
106 Pengumuman
107 Bab 107. Terus Ikhtiar Demi Kesembuhan
108 Bab 108. Antara Adzab dan Perceraian
109 Bab 109. Hampir Meregang Nyawa
110 Bab 110. Masih Bertahan Hidup
111 Bab 111. Tunggu Masa Iddah
112 Bab 112. Terjerat Pesona Alina
113 Bab 113. Hari Pertama Mengasuh
114 Bab 114. Gadis Berkerudung Merah
115 Bab 115. Preman Taubat
116 Bab 116. Pesona Sang Fajar
117 Bab 117. Batal Manggung
118 Bab 118. Merindu Kembali ( Berontak )
119 Bab 119. Lukamu Deritaku
120 Bab 120. Menikahlah Denganku!
121 Bab 121. Penolakan Alina
122 Bab 122. Menjagamu
123 Bab 123. Hanya Sekedar Mengagumi, Bukan Menyukai
124 Bab 124. Mimpi Yang Meresahkan
125 Bab 125. Berlomba-lomba Dalam Kebaikan
126 Bab 126. Di Tikung Dalam Do'a
127 Bab 127. Teriris Sembilu
128 Bab 128. Kenangan dan Luka
129 Bab 129. Wahai Hati Tenanglah!
130 Bab 130. Melupakannya Lahir dan Batin
131 Bab 131. Getaran Aneh
132 Bab 132. Mulai Merasa Nyaman
133 Bab 133. Satu Rasa Menggapai Bahagia
134 Bab 134. Syok Berat ( Ambruk )
135 Bab 135. Ya Allah, Aku Tidak Boleh Baper!
136 Bab 136. Tidak Ingin Terjebak Dalam Masa lalu
137 Bab 137. Persiapan Mondok Di Pesantren
138 Bab 138. Perpisahan Termanis
139 Bab 139. Mengukir Janji
140 Bab 140. Deraian Air Mata Alina
141 Bab 141. Di Usik Kenangan Masa lalu
142 Bab 141. Jangan Ganggu Aku Lagi! ( Histeris )
143 Bab 143. Tak Termiliki ( Sama-sama Terluka)
144 Bab 144. Kembali Ke Desa
145 Bab 145. Senyuman dan Luka
146 Bab 146. Ia Berondong Manis
147 Bab 147. Keikhlasan Hati
148 Bab 148. Bertahan Dalam Kehampaan ( Pesona Alina )
149 Bab 149. Hawa Cemburu
150 Bab 150. Semua tentang masa lalu
151 Bab 151. Sudah Menjadi ODGJ
152 Bab 152. Rindu Tak Bertuan
153 Bab 153. Baper alias Bawa Perasaan
154 Bab 154. Pertemuan Yang Meresahkan
155 Bab 155. Merasa Iri dan Tersisih
156 Bab 156. Keributan Yang Tak Terhindarkan
157 Bab 157. Selalu Tersakiti Oleh Keadaan
158 Bab 158. Inginkan Ketenangan
159 Bab 159. Dalam Pengintaian
160 Bab 160. Seperti Bermain Dengan Makhluk Halus
161 Bab 161. Terjebak Di Rumah Hantu
162 Bab 162. Ulah Setan Kecil
163 Bab 163. Mengantongi Restu Ayah Ibu
164 Bab 164. Semakin Menggila
165 Bab 165. Ustadzah Dadakan
166 Bab 166. Nelangsa ( Di Tinggal Pergi )
167 Bab 167. Di Pasung Di Pondok Belakang Rumah
168 Bab 168. Klinik Herbal Azzam Al Fatih
169 Bab 169. Menjaga Hati
170 Bab 170. Desiran Aneh
171 Bab 171. Sedetik Rasanya Setahun Tak Jumpa
172 Bab 172. Cemburunya Mantan Bad Boy
173 Bab 173. Hadirnya Orang Ketiga
174 Bab 174. Bersaing Secara Sehat
175 Bab 175. Setelah 3 tahun Berpisah
176 Bab 176. Silahturahmi Plus Khitbah
177 Bab 177. Alina Hanya Untuk Fajar
178 Bab 178. Makan Malam Yang Penuh Makna
179 Bab 179. Aura Mistis Di Ijab Qobul
180 Bab 180. Sah Menjadi Pasangan Suami Istri
181 Bab 181. Tragedi Berdarah Di Hari Persandingan
182 Bab 182. Kematian Yang Tragis Dan Mengenaskan
183 Bab 183. Wajah Dibalik Cadar
184 Bab 184. Berakhir Di Pusara
185 Bab 185. Dalam Dekapan Ayat-ayat Cinta
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 1 . Akhiri Hubungan Kita
2
Bab 2 . Buhul - Buhul Cinta
3
Bab 3 . Merasakan Hal Yang Tak Lazim ( Keanehan )
4
4 . Ingin Lepas Namun Terikat
5
Bab 5. Kecemburuan Alina
6
Bab 6. Merasakan Energi Negatif
7
Bab 7. Berkedok Ustadz
8
Bab 8 . Kemusyrikan dan Kebejatan Bagaskara Ardhana Putra
9
Bab 9 . Penuh Dengan Misteri
10
Bab 10. Dendam Kesumat
11
Bab 11. Saling Menyerang ( Satu Sama )
12
Bab 12. Kau Hanya Milikku Alina.
13
Bab 13. Tragedi Di Malam Jum'at Kliwon
14
Bab 14. Dalam Pengaruh Makhluk Gaib
15
Bab 15. Gagal Lagi
16
Bab 16. Niat Buruk ( Kena Batunya )
17
Bab 17. Kegilaan Bagaskara Ardhana Putra
18
Bab 18. Tersentuh Rasa
19
Bab 19. Luluh
20
Bab 20. Siasat
21
Bab 21. Hampir Terhanyut
22
Bab 22 . Penyemangat Hidup ku
23
Bab 23 . Bisikan Hati ( Tertangkap Basah )
24
Bab 24. Cinta Membara
25
Bab 25. Noda Merah Berdarah
26
Bab 26. Bertahan Atau Lepaskan!
27
Bab 27. Keanehan Alina
28
Bab 28. Jangan Melirik Nanti Tertarik!
29
Bab 29. Antara Benci dan Rindu
30
Bab 30. Terjebak
31
Bab 31. Dilema
32
Bab 32. Pacar 5 langkah
33
Bab 33. Spot Jantung ( Di Serang Para Wanita )
34
Bab 34. Interogasi
35
Bab 35. Pertengkaran
36
Bab 36. Mengumpulkan Bukti ( Salah Masuk )
37
Bab 37. Keributan di Garden Cleopatra
38
Bab 38. Cukup Sampai Di sini!
39
Bab 39. Seperti Psikopat Gila
40
Bab 40. Selalu Mampu Menyejukkan Hati
41
Bab 41. Niat Jahat (Semakin Terobsesi)
42
Bab 42. Cemburu Buta
43
Bab 43. Semakin Memanas
44
Bab 44. Sihir dan Guna-guna yang lebih Dahsyat
45
Bab 45. Tiba-tiba Merasa Sakit ( Menaruh Rasa Benci )
46
Bab 46. Mulai Curiga ( Gangguan )
47
Bab 47. Sudah Seperti Orang Gila
48
Bab 48. Rencana di Empat Bulan Terakhir
49
Bab 49. Sungguh Tragis!
50
Bab 50. Menyesal
51
Bab 51. Berobat Ke Orang Pintar
52
Bab 52. Terjerat Lingkaran Syaitan dan Perdukunan
53
Bab 53. Penuh Aura Mistis
54
Bab 54. Histeris
55
Bab 55. Cemas
56
Bab 56. Bogem Mentah
57
Bab 57. Di Usir
58
Bab 58. Mengadu ( Kejujuran Hati )
59
Bab 59. Butir-butir Cinta
60
Bab 60. Jika Allah Ridho, Why Not?
61
Bab 61. Mencoba Menentang Badai
62
Bab 62. Cinta Berselimut Dendam
63
Bab 63. Terpaksa Menerima Perjodohan
64
bab 64. Terkejut ( Menabuh Genderang Perang )
65
Bab 65. Mendadak Menikah
66
Bab 66. Sah Berujung Mistis
67
Bab 67. Rintihan Sukma
68
Bab 68. Antara Ada Dan Tiada
69
Bab 69. Curhat dan Motivasi
70
Bab 70. Janji Bertemu
71
Bab 71.Tiba-tiba Mengamuk ( Kesurupan )
72
Bab 72. Untaian Mutiara Hikmah
73
Bab 73. Semakin Ku Kejar Semakin Kau Jauh
74
Bab 74. Tragedi Di Resepsi Pernikahan
75
Bab 75. Taubatan Nasuha
76
Bab 76. Rintihan Di Malam Pengantin
77
Bab 77. Haerdang Berujung Tamparan Pedas
78
Bab 78. Terkalahkan Oleh Ayat-ayat Allah
79
Bab 79. Bertahan Hidup
80
Bab 80. Terasa Semakin Jauh
81
Bab 81. Telah Di Jodohkan
82
Bab 82. Derita Di atas Cinta
83
Bab 83. Bercak Merah
84
Bab 84. Ruqyah Part 1 With Ustadz Habib
85
Bab 85. Nasehat Ustadz Habib
86
Bab 86. Semakin Menggila
87
Bab 87. Pertengkaran Sengit
88
Bab 88. Pertama kalinya Mengikuti Kajian
89
Bab 89. Menepati Janji ( Menghadiri Wisuda )
90
Bab 90. Di antara Kita Ada Dia
91
Bab 91. Ada Luka Yang Tak Berdarah
92
Bab 92. Pengumuman
93
Bab 93. Tidak Ada Akar Rotan Pun Jadi
94
Bab 94. Menjaganya
95
Bab 95. Mengulik Kenangan Masa Lalu
96
Bab 96. Biarkan Saja
97
Bab 97. Di Antara Dua Pilihan
98
Bab 98. Meratapi Nasib
99
Bab 99. Berbicara Dari Hati Ke Hati
100
Bab 100. Semua Pun Pergi
101
Bab 101. Ingin Bercerai
102
Bab 102. Berobat Kampung vs Berobat Kota
103
Bab 103. Terapi Ruqyah di Klinik Ustadz Sabri
104
Bab 104. Tersingkapnya Tabir Misteri
105
Bab 105. Cinta Yang Terluka Karena Gangguan Jin & Sihir
106
Pengumuman
107
Bab 107. Terus Ikhtiar Demi Kesembuhan
108
Bab 108. Antara Adzab dan Perceraian
109
Bab 109. Hampir Meregang Nyawa
110
Bab 110. Masih Bertahan Hidup
111
Bab 111. Tunggu Masa Iddah
112
Bab 112. Terjerat Pesona Alina
113
Bab 113. Hari Pertama Mengasuh
114
Bab 114. Gadis Berkerudung Merah
115
Bab 115. Preman Taubat
116
Bab 116. Pesona Sang Fajar
117
Bab 117. Batal Manggung
118
Bab 118. Merindu Kembali ( Berontak )
119
Bab 119. Lukamu Deritaku
120
Bab 120. Menikahlah Denganku!
121
Bab 121. Penolakan Alina
122
Bab 122. Menjagamu
123
Bab 123. Hanya Sekedar Mengagumi, Bukan Menyukai
124
Bab 124. Mimpi Yang Meresahkan
125
Bab 125. Berlomba-lomba Dalam Kebaikan
126
Bab 126. Di Tikung Dalam Do'a
127
Bab 127. Teriris Sembilu
128
Bab 128. Kenangan dan Luka
129
Bab 129. Wahai Hati Tenanglah!
130
Bab 130. Melupakannya Lahir dan Batin
131
Bab 131. Getaran Aneh
132
Bab 132. Mulai Merasa Nyaman
133
Bab 133. Satu Rasa Menggapai Bahagia
134
Bab 134. Syok Berat ( Ambruk )
135
Bab 135. Ya Allah, Aku Tidak Boleh Baper!
136
Bab 136. Tidak Ingin Terjebak Dalam Masa lalu
137
Bab 137. Persiapan Mondok Di Pesantren
138
Bab 138. Perpisahan Termanis
139
Bab 139. Mengukir Janji
140
Bab 140. Deraian Air Mata Alina
141
Bab 141. Di Usik Kenangan Masa lalu
142
Bab 141. Jangan Ganggu Aku Lagi! ( Histeris )
143
Bab 143. Tak Termiliki ( Sama-sama Terluka)
144
Bab 144. Kembali Ke Desa
145
Bab 145. Senyuman dan Luka
146
Bab 146. Ia Berondong Manis
147
Bab 147. Keikhlasan Hati
148
Bab 148. Bertahan Dalam Kehampaan ( Pesona Alina )
149
Bab 149. Hawa Cemburu
150
Bab 150. Semua tentang masa lalu
151
Bab 151. Sudah Menjadi ODGJ
152
Bab 152. Rindu Tak Bertuan
153
Bab 153. Baper alias Bawa Perasaan
154
Bab 154. Pertemuan Yang Meresahkan
155
Bab 155. Merasa Iri dan Tersisih
156
Bab 156. Keributan Yang Tak Terhindarkan
157
Bab 157. Selalu Tersakiti Oleh Keadaan
158
Bab 158. Inginkan Ketenangan
159
Bab 159. Dalam Pengintaian
160
Bab 160. Seperti Bermain Dengan Makhluk Halus
161
Bab 161. Terjebak Di Rumah Hantu
162
Bab 162. Ulah Setan Kecil
163
Bab 163. Mengantongi Restu Ayah Ibu
164
Bab 164. Semakin Menggila
165
Bab 165. Ustadzah Dadakan
166
Bab 166. Nelangsa ( Di Tinggal Pergi )
167
Bab 167. Di Pasung Di Pondok Belakang Rumah
168
Bab 168. Klinik Herbal Azzam Al Fatih
169
Bab 169. Menjaga Hati
170
Bab 170. Desiran Aneh
171
Bab 171. Sedetik Rasanya Setahun Tak Jumpa
172
Bab 172. Cemburunya Mantan Bad Boy
173
Bab 173. Hadirnya Orang Ketiga
174
Bab 174. Bersaing Secara Sehat
175
Bab 175. Setelah 3 tahun Berpisah
176
Bab 176. Silahturahmi Plus Khitbah
177
Bab 177. Alina Hanya Untuk Fajar
178
Bab 178. Makan Malam Yang Penuh Makna
179
Bab 179. Aura Mistis Di Ijab Qobul
180
Bab 180. Sah Menjadi Pasangan Suami Istri
181
Bab 181. Tragedi Berdarah Di Hari Persandingan
182
Bab 182. Kematian Yang Tragis Dan Mengenaskan
183
Bab 183. Wajah Dibalik Cadar
184
Bab 184. Berakhir Di Pusara
185
Bab 185. Dalam Dekapan Ayat-ayat Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!