Cinta Yang Terluka Karena Gangguan Jin Dan Sihir
"Mas Bagas, sebaiknya akhiri hubungan kita! tidak seharusnya kita terus seperti ini, aku dan Mas adalah adik sepupu. Bagaimana jika keluarga kita mengetahui tentang hubungan terlarang ini!" pungkas Alina Cahya Kirani.
"Tidakkk! Mas sangat mencintaimu Alina, sampai kapan pun Mas tak rela jika dirimu dekat dengan siapapun apalagi sampai dipersunting laki-laki lain." Bagaskara Ardhana Putra tetap kokoh dengan pendiriannya. Ia sangat mencintai Alina Cahya Kirani, meskipun ia tahu Alina adalah adik sepupunya, anak dari bibinya.
Kata-kata pisah yang terucap dari bibir mungil Alina membuat Bagaskara dirundung nestapa setengah mati.
"Bagaimana pun caranya, Alina harus tetap menjadi milik ku! sampai kapan pun tetap milik ku!" begitulah keyakinan dari hati Bagaskara Ardhana Putra. Ia pun menarik pergelangan tangan Alina dan memasukkan gadis belia itu kedalam pelukannya.
Alina ingin melepaskan diri dari pelukan Bagaskara, namun sayangnya Bagaskara semakin memeluknya erat dan sama sekali tidak ingin melepaskan gadis cantik yang telah membuatnya cinta setengah mati. Bagaskara benar-benar tergila-gila dengan pesona Alina Cahya Kirani, meskipun ia tahu Alina menyandang predikat adik sepupu untuknya dan sampai kapanpun tidak akan pernah berubah hubungan saudara di antara mereka berdua. Dan Bagas sangat paham akan hal itu.
"Jangan begini, Mas! diluar sana masih banyak wanita yang lebih baik dan sempurna dari Alina, Mas. Sampai kapanpun cinta kita tidak akan pernah bisa menyatu sampai hari kebangkitan sekalipun!" tegas Alina dengan air mata yang mulai menetes membasahi pipinya.
Alina benar-benar tidak bisa melepaskan diri dari saudara sepupunya itu, jujur dari hati yang terdalam, Alina pun sangat mencintai Abang sepupunya itu, namun ia tidak ingin terus melanjutkan hubungan terlarang tersebut. Kendatipun rasa cinta itu masih terus bersarang di hatinya.
Dalam keadaan warasnya, Alina pun menyadari atas kesalahan fatal yang telah diperbuat olehnya. Ia menyadari jika telah keliru menerima cinta saudara sepupunya yang memiliki rentang usia 8 tahun lebih tua darinya, yakni 25 tahun.
Ibu Alina dan Ibu Bagas adalah saudara kandung, namun karena kecantikan dan pesona Alina di usianya yang baru beranjak 17 tahun, membuat Bagaskara Ardhana Putra tergila-gila dengan sosok Alina. Mereka berdua diam-diam berpacaran ketika Alina duduk di bangku SMA akhir. Tepatnya satu tahun yang lalu.
Kini pun, Alina telah menamatkan pendidikan menengah akhirnya itu. Ketika itu Bagaskara kerap kali menemani Alina ketika belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Bagaskara pun kerapkali mengantar jemput Alina ketika masih duduk di bangku SMA dan masih banyak lagi aktivitas lainnya yang sering mereka lakukan bersama.
Karena seringnya bersama dan menikmati hari-hari dengan penuh suka cita. Membuat Bagaskara dan Alina memiliki perasaan yang seharusnya tak wajar untuk mereka rasakan. Namun, siapa sangka perasaan cinta yang lebih dari sekedar adik kakak terus tumbuh dan berkembang di hati keduanya.
Bunga-bunga cinta itu semakin tumbuh dan bermekaran di taman hati keduanya, hingga rasa tersebut pun tidak bisa lagi untuk mereka membendungnya.
💙 Flash back on 💙
Di Pantai Teluk Indah.
Cuaca hari itu sangat terik sekali, panasnya pun menyengat sampai ubun-ubun. Dua anak manusia sedang asyiknya bergurau dan bercanda memandangi deburan ombak yang menggulung. Nampaklah pemandangan laut yang biru membuat keduanya pun kagum memandangi panorama alam kala itu.
Gadis cantik nan mempesona dengan seragam putih abu-abu, juga dengan kerudung putih yang dikenakannya nampak merentangkan tangannya menikmati hembusan angin yang bertiup kencang menerpa wajah ayunya.
Bagaskara tiba-tiba merasakan getaran yang tak lazim, ketika melihat keanggunan dan kecantikan yang terpancar dari sosok Alina Cahya Kirani.
Di tengah panas terik dan rasa haus yang menyergapi kerongkongannya membuat Bagaskara menghabiskan sebotol air mineral yang baru saja di bukanya.
Hanya dengan seperkian detik minuman dingin tersebut habis di seruput olehnya. Dengan mengumpulkan semua keberaniannya Bagas menghampiri Alina saudara sepupunya yang sedang menikmati udara di atas bebatuan pantai.
Alina merentangkan kedua tangannya sambil memejamkan matanya, menghirup banyak pasokan udara di tengah tiupan angin yang berhembus.
Hamparan pasir putih dan langit biru membentang luas, di tengah deburan ombak pantai yang menggulung, membuat Alina Cahya Kirani begitu menikmati kreasi sang Maha karya, yang telah menciptakan panorama alam sedemikian rupanya. Indah dan sejuk di pandang mata.
Bagaskara refleks menarik Alina dari arah belakang, sehingga tubuh mungil nan sintal tersebut kini berada dalam dekapannya.
Alina mengerjapkan matanya, ia pun menurunkan kedua tangannya yang semula direntangkannya, ketika menyadari ada sosok tubuh kekar yang mendekapnya erat dan penuh dengan kelembutan. Alina menolehkan wajahnya yang hampir saja bersentuhan dengan wajah sepupunya itu.
"Mas Bagaskara Ardhana Putra!" ucap Alina setengah histeris ketika melihat kehadiran Bagas yang tiba-tiba memeluknya erat.
Alina ingin melepaskan diri dari pelukan saudara sepupunya tersebut, namun Bagaskara tidak ingin melepaskannya walau barang sedetikpun. Ia tidak rela melepaskan pelukannya dari Alina Cahya Kirani.
Bagaskara membalikkan tubuh Alina, sehingga wajah keduanya pun kini saling bertemu pandang. Bagas merengkuh pinggang gadis Ayu tersebut agar tetap berdiri di tempatnya. Ia menempelkan telunjuknya pada bibir Alina Cahya Kirani, sehingga membuat tubuh Alina bergetar hebat. Jantungnya pun terasa berdegup kencang, ia tidak pernah menduga bisa menatap lekat manik mata dan wajah tampan serta dua lesung pipi milik Abang sepupunya tersebut, yang terlihat menerbitkan senyuman manis di hadapannya.
Sebagai seorang wanita, ketika berhadapan dengan seorang pria dewasa yang tiba-tiba menempelkan telunjuk di bibirnya seakan menyiratkan seribu tanda tanya dihati Alina. "Ada apakah gerangan? mengapa Abang sepupunya jadi seagresif itu?" pikirnya.
Alina sempat melang-lang buana ketika wajah tampan itu terus menatapnya dengan tatapan tak biasa. Namun, akal sehatnya masih bisa berpikir jernih agar jangan sampai tergoda dengan Abang sepupunya itu.
"Mas Bagas, ada apa ini? apa yang terjadi dengan diri mu?" tanya Alina dengan melepaskan jari telunjuk Bagaskara dari atas bibirnya.
"Dengarkan aku Alina, Mas sangat mencintaimu! sudah sangat lama Mas menantikan saat-saat yang indah bersama mu, dan hari ini adalah momen yang tepat untuk ku mengungkapkan segala isi hati ku terhadap mu. Mas harap, jangan kau tolak rasa ini. Jika itu terjadi sungguh aku bisa gila!" ucap Bagaskara dengan nada serius dan tatapan yang tak biasanya pada adik sepupunya itu.
Deg ....
Deg ....
Deg ... jantung hati Alina terasa ingin berpindah dari tempatnya ketika mendengar penuturan Bagaskara yang ia tahu, pemuda tersebut adalah Abang sepupunya adik dari bibinya. Kakak kandung dari Ibu Alina sendiri.
"Astaghfirullah, Mas! kita ini saudara sepupu, Mas. Alina tidak mungkin menerima cinta Mas." Alina mendorong tubuh Bagaskara agar melepaskan dekapannya. Ia pun menjaga jarak dari Bagaskara. Ia tidak ingin jika menimbulkan fitnah kalau-kalau ada orang-orang disekitar pantai yang satu tempat tinggal dengan mereka melihat kemesraan yang ditampakkan oleh Bagaskara Ardhana putra padanya.
Di tengah deburan ombak dan pantai, kedua anak manusia itu saling terdiam. Seketika suasana pun menjadi hening. Bagaskara melemparkan batu-batu kecil ke lautan yang membentang luas. Ia menanti jawaban dari gadis cantik nan anggun yang kini berada di sampingnya.
Tidak dapat dipungkiri, Alina pun sudah sejak lama menyimpan rasa terhadap Bagaskara sepupunya. Namun, akal sehatnya masih tetap berfungsi dengan baik, ia tidak mungkin mencintai Abang sepupunya sendiri. Sebisa mungkin ia memendam perasaannya pada sosok pemuda tersebut.
Namun, hari ini entah angin apa yang merasukinya. Setelah sejuta kali Bagaskara mengungkapkan sejuta kata cinta. Alina akhirnya pun goyah, ia pun menerima Bagaskara menjadi kekasih hati dan orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
"Baiklah, aku menerima Mas menjadi seorang yang istimewa dalam hidup ku!" ucap Alina dengan menatap sekilas wajah Bagaskara Ardhana Putra.
Bagaskara menerbitkan senyumannya ketika mendengar jawaban dari yang terkasih. "Benarkah apa yang Mas dengar barusan?" tanya Bagaskara dengan menatap lekat manik mata indah dari sosok Alina Cahya Kirani.
Alina pun menggangguk pelan.
"Terimakasih, Alina. Mas berjanji akan menjaga hati ini hanya untuk dirimu seorang!" ucap Bagaskara dengan menggenggam jemari tangan Alina dengan penuh cinta.
Sejak saat itulah petaka itu di mulai, keduanya pun diam-diam saling mencintai dan menjalani hubungan layaknya teman istimewa. Walaupun tidak pernah terjadi hal-hal yang romantis seperti sepasang kekasih umumnya. Namun, keduanya sepakat menyatukan hati sebagai pasangan kekasih. Kemana-mana seiring sejalan, bersama. Namun, tidak ada satu orang sanak saudara pun yang mengetahui jika keduanya memiliki ikatan cinta hingga detik ini. Yang orang-orang ketahui mereka berdua adalah saudara sepupu tidak lebih dari itu.
💙 Flash Back Off 💙
"Jangan pergi Alina! Aku tidak ingin kita pisah, sampai kapanpun kau hanya milik ku seorang! tidak ada yang bisa memiliki mu kecuali diri ku!" teriak Bagaskara dengan menangis pilu, ia tidak rela jika harus kehilangan Alina, wanita yang sangat dicintainya. Terlepas dari apapun status dari sosok Alina dalam silsilah keluarganya.
Alina terisak dalam tangisnya, keputusannya sudah bulat untuk mengakhiri hubungannya dengan Bagaskara Ardhana Putra. Ia tidak ingin keduanya terluka lebih dalam lagi. Mengingat hubungan yang tak wajar untuk terus mereka jalani.
Alina pergi meninggalkan Bagaskara sendirian di sebuah taman tempat di mana mereka saling bersua. Ia pun segera menahan mobil angkutan umum tanpa menoleh lagi ke arah Bagaskara Ardhana Putra yang sedang menangis pilu meratapi kedukaannya.
"Maafkan aku Mas Bagas, inilah yang terbaik untuk kita!" bathin Alina meringis pilu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
udah aku fav dan sub kakakku.
2023-11-19
2
💞Amie🍂🍃
diawal udah bikin merem melek
2023-11-19
2
Nenieedesu
sudah aku favoritkan kak
2023-06-10
2