Episode 4 #Bertanggung Jawab

Pagi hari pun sudah tiba.Seperti biasa Dinda dan mbok Sumi sudah berkutat di dapur.Dinda membuat sarapannya Opa Leo sesuai permintaan Opa.Opa Leo sangat suka dengan bubur sum-sum.

Mbok Sumi pun menyiapkan sarapan yang lain yaitu nasi goreng.

Dindapun melangkahkan kaki menaiki anakan tangga menuju kamar Opa Leo yang berada diujung.

Dengan membawa nampan yang berisikan bubur dan obat yang harus di minum Opa Leo,kemudian dia menuju ke arah kamar Opa.

Langkahnya terhenti sejenak ketika melewati kamar Tuan Muda nya itu.Zain Abigail Abraham.

"Pasti orang itu masih molor..."Batin Dinda dan melengos pergi meninggalkan kamar Zain yang dilewatinya.

"Assalamualaikum Opa?"Sapa Dinda yang di ujung pintu kamar Opa Leo yang sudah terbuka lebar.

"Waalaikum salam.. "Jawab Opa Leo.

Dinda melangkahkan kaki sembari membawa nampan ke arah Opa Leo yang duduk di sisi ranjang dan menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang.

"Opa,ini bubur sum-sumnya.Dimakan opa ya setelah itu diminum obatnya."Tutur Dinda sembari menaruh nampan yang berisi bubur di meja makan.

Kemudian Dinda menarik kursi yang berada di meja rias.Lalu Dinda mendudukan bobotnya dikursi itu,dan meraih semangkuk bubur sum-sum yang sudah dia siapkan untuk Opa.

"Opa ini bubur sum-sumnya dimakan dulu ya."Ucap Dinda sembari memberikan bubur itu ke Opa.

"Terimakasih nak,"Ucap Opa dan melihat Dinda yang mengulas senyumnya.

"Dinda,boleh Opa bertanya?"Tanya Opa sambil menyendokkan buburnya.

"Bertanya nya nanti ya Opa,Opa selesaikan dulu makan bubur setelah itu minum obat dan barulah Opa boleh bertanya."

"Biar Opa segera sembuh"

Mendengar ucapan dari Dinda Opa Leo merasa haru akan ketelatenannya Dinda yang merawat nya.

"Anak ini,,selalu membuat kesejukan saat dia masuk dirumah ini."Opa yang membatinnya sembari melihat Dinda yang sibuk mengambil Obat di nampan dan membukanya.

Setelah selesai,Dinda memberikan obat untuk Opa Leo.

golek... golek...

"Alhamdulillah,"Ucap Opa Leo.

Dinda pun memberes-bereskan mangkuk dan gelas minum Opa Leo dan menaruhnya kembali di nampan.

"Opa mau bertanya Dinda,"Tanya Opa Leo.

"Iya Opa,"

"Umur Dinda berapa?"Tanya Opa lagi.

"20 tahun Opa,"

"Sudah punya pacar atau belum?"Tanya Opa Leo lagi.

"Kok Opa tiba-tiba bertanya soal itu?"Tanya Dinda sambil mengernyitkan alisnya.

Opa Leo hanya terdiam sejenak dan bibirnya mengulas senyum.

Belum sempat Opa menjawab pertanyaan Dinda,rombongan asisten Ferdi,pak Ali dan Bu Ali datang.

"Assalamualaikum..."Ucap asisten Ferdi.

Opa dan Dindapun menoleh ke arah sumber suara yang tertuju di ujung daun pintu.

"Waalaikum salam,Ali..."Jawab Opa Leo.

"Ayah ibu?"Gumam Dinda dengan penasaran dan beranjak berdiri.

"Ayah,Ibu kok ada disini?"

"Sebentar sayang ya..."Jawab ibu Ali yang memeluk Dinda dan berjalan ke arah Opa Leo mengekor dibelakang pak Ali.

"Kalian pasti lelah?"Tanya Opa Leo kepada pak Ali dan juga istrinya.

"Enggak Leo.Semalem kami sempat istirahat di penginapan.Kamu sakit apa Leo?"Tanya pak Ali.

"Sakit tua Ali."Jawab Opa Leo.

"Helech kemaren kamu bilang menolak tua.Sekarang kenapa kamu jadi melembek begini Leo?"

"Oya kemana cucu kesayangan kamu itu?Katanya sudah pulang dari luar Negeri?"Tanya pak Ali lagi.

Melihat ke akraban ke dua orang tua Dinda dan Opa Leo yang sedang asyik dalam bercerita membuat Dinda untuk memilih melangkahkan kaki untuk keluar dari kamar Opa,karena tidak ingin mengganggu.

Sementara asisten Ferdi sejak sejak mengantar ayah dan ibunya lebih dulu meninggalkan kamar Opa.

"Dinda mau kemana?"Tanya Opa Leo.

Langkah Dinda terhenti dan membalikkan tubuhnya.

"Mphh... Kedapur Opa."Jawab Dinda.

"Tolong panggilkan Zain."Titah Opa Leo.

"B-baik Opa."Jawab Dinda dan kembali memutar tubuhnya berjalan ke arah keluar.

Sementara itu,dikamar Zain Abigail Abraham.

Lelaki tampan itu nampak masih tertidur pulas.Efek dari minuman yang semalam yang sudah diteguknya.

Tok.. Tok.. Tok..

Tok.. Tok.. Tok..

Tuan.. Tuan..

Tok... Tok...

"CK!Orang satu ini merepotkan sekali."Dinda yang berdecih sembari menggerutu.

"Sudah 15 menit aku mengetok pintu tapi enggak disahut sama sekali".

"Masuk enggak ya?"Kata Dinda.

Sambil berfikir dengan jari telunjuknya yang berada di dagu dan tangan kirinya dilipat diatas dada untuk menopangnya.

Akhirnya Dindapun memutuskan untuk masuk kedalam kamar Zain yang tidak terkunci,karena sebelumnya Dinda sudah menarik tuas pintu itu.

"Bismillah..."Ucap Dinda.

Ceklek....

Dinda menarik tuas pintu dan melihat Tuannya yang masih tidur terlentang seperti semalam.Dengan bertelanjang dada.

"Astagfirullah hal adzim... Bagaimana dia mau mendengar aku mengetuk pintu?Dianya saja masih tertidur pulas."Batin Dinda.

Dinda berjalan ke arah ranjang Zain.

Dan sedikit menundukan tubuhnya.Untuk memudahkan dia memanggil.

"Tuan.. Tuan.. Tuan.."Panggil Dinda dan tidak direspon oleh Zain yang masih terlelap tidur.

"Tuan.. Tuan.. Tuan Zain."Panggil Dinda sembari tangannya yang memberanikan diri untuk menggoyangkan salah satu tangan Zain.

"CK!"Desih Dinda kesal.

"Sania..."

Zain yang masih merancau sembari memejamkan mata.

Tiba-tiba Zain menarik tangan Dinda hingga membuat Dinda jatuh kepelukan Zain.

"Astagfirullah hal adzim..."Ucap Dinda terkejut.

Zain yang masih dengan mata tertutupnya mengeratkan pinggang Dinda dengan salah satu tangannya.

"T-tuan.. Tolong lepasin."Ucap Dinda yang mencoba melepaskan diri dari lengan besar itu yang sudah mengeratkan pinggangnya.

"Sania..."

Dinda semakin mencoba untuk melepaskan diri dari tuannya itu.

"Sania.."

Zain yang masih merancau itu memutar tubuhnya karena merasa ada yang mau meloloskan diri darinya.

Kini posisi Zain yang bertelanjang dada sudah berada diatas tubuh Dinda.

"Astagfirullah.. Tolong aku,"Katanya lirih dengan dua tangan yang menopang didada atletis tuannya agar tidak menindih tubuhnya.

Ceklek...

"Zain..."Teriak Opa Leo terkejut.

"Dinda..!!?"Teriak pak Ali juga.

"Astagfirullah nak,"Ucap ibu Ali yang terkejut sambil membekap mulutnya dengan tangannya.

Teriakan itu sontak membuat Zain terbangun dari rancauannya dan terkaget melihat Dinda berada dibawah tubuhnya dan terperanjat seketika duduk.Sementara Dinda merapikan baju dan jilbab segi empat yang sedikit berantakan.

"Kamu.. Kenapa kamu bisa berada di kamarku."Tunjuk Zain kesal kearah Dinda.

"Zain!"Bentak Opa Leo ke arah Zain.

"A-ak..."Jawab Dinda yang terbata.

"Dasar perempuan penggoda!"

Plak...

Akhirnya tamparan itu dilayangkan Dinda ke wajah tampan itu.

"Heh!Jangan asal ngomong.Kamu duluan yang berani menarik-narik tanganku."

"Cuih,siapa yang Sudi tidur dengan pembantu kayak kamu."

Plak...

Tambah satu tamparan lagi dari Opa.

"Opa!!!"Teriak Zain.

"Dasar enggak waras!Bukannya kamu bertanggung jawab,malah kamu memberi umpatan keada dia."

"Bertanggung jawab??"Seru Zain dan Dinda bersamaan yang terkejut dengan ucapan Opa Leo.

Terpopuler

Comments

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

pengen banget masuk ke dalam novel ini, ku tabok tuh pipi Zain😤

2024-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 .My Momy My wonder woman #Opa Leo
2 Episode #2 Merasa Kesal.
3 Episode 3 # Opa Sakit
4 Episode 4 #Bertanggung Jawab
5 Episode 5 # Dipaksa Menikah
6 Episode 6 # Akal bulus Opa
7 Episode 7 # Menjelang akad
8 Episode 8 # Perang di malam pertama
9 Episode 9 # Tak Di anggap
10 Episode 10 # Cucu
11 Episode 11 # Tuntutan
12 Episode 12 #
13 Episode 13# Masa Bodo!
14 Episode 14 # Sikap Aneh
15 Episode 15 # Kesal tapi ???
16 Episode 16 # Hak
17 Episode 17 # Giat membuat Adonan
18 Episode 18 # Zain Cemburu?
19 Episode 19 # Ke kepoan
20 Episode 20# Amarah yang di selimuti Cinta
21 Episode 21 # Dinda bahagia
22 Episode 22 # Susah di hubungi
23 Episode 23 # Dibalik doa istri Sholihah
24 Episode 24 # Happy Lunch
25 Episode 25 #Ketika sama-sama bertemu dengan mantan
26 Episode 26 # Sakit
27 Episode 27 #
28 Episode 28 #
29 Episode 29 # Pendarahan
30 Episode 30 # Di Rumah Sakit
31 Episode 31 # Curhat nya sang mantan
32 Episode 32 # Tiba-tiba pulang
33 Episode # 33 Baby Twins?
34 Episode 34 # Opa Leo vs Zain
35 Episode 35 # Flashback 3 Bulan Lalu
36 Episode 36 # Say I U
37 Episode 37 # Parenting dulu sebelum pulang.
38 Episode 38 # Qiyamul Lail
39 Episode 39# Garis dua untuk Sania
40 Episode 40 # Nekat menunggu
41 Episode 41 # Panik
42 Episode 42 # Zain Pulang dengan segala keromantisan
43 Episode 43 # Dinda mulai curiga
44 Episode 44 # Tuntutan gila dari Sania
45 Episode 45 # Ketika suami meminta izin menikah lagi
46 Episode # Prepair persalinan
47 Episode 47 # Huru hara dipernikahan Sania
48 Episode 48 # Opa Leo meninggal
49 Episode 49 # Dinda bertaruh Nyawa
50 Episode 50 # Dinda koma Zain menikah lagi
51 Episode 51 # Baby Princes meninggal
52 Episode 52 # Push Runk with mantan Housband
53 Episode # 53 Dinda Siuman
54 Episode # 54 Keriuhan dalam momong
55 Episode 55 # Dinda pulang
56 Episode # 56 Dinda yang Histeris
57 Episode # 57 Tiga jagoan Dinda
58 Episode 58 # Sepasaran
59 Episode 59 # Kembali kerumah Opa Leo
60 Episode 60 # Huru hara seatap dengan madu
61 Episode 61 # Huru hara seatap dengan madu part II
62 Episode 62 # Teka-teki dokter Toddy
63 Episode 63 # Titik terang
64 Episode 64 # Prahara rumah tangga dengan madu
65 Episode 65 # Pergi !
66 Episode 66 # Kehebohan yang dibuat Sania
67 Episode 67 # Sania meninggal
68 Episode 68 # Karma is real
69 Episode 69 # Happy birth day
70 Episode 70 # Papi....?
71 Episode 71 # Om brewok
72 Episode 72 # Pertemuan Zain dan Ardan
73 Episode 73 # Serasa Ayah dan Anak
74 Episode 74 # Penolakan Ortu Ardan
75 Episode 75 # Pertemuan Zain
76 Episode 76 # Flash back
77 Episode 77 # Rujuk
78 Episode 78 # Visi misi Dady dan anak
79 Episode 79 # Would u marry me...?
80 Episode 80 # Gagal Unboxing
81 Episode 81 # Belum puas Unboxing
82 Episode 82 # Ganti rugi
83 Episode 83 # Somasi
84 Episode 84 # Menemui Ardan
85 Episode 85 # Ulah si bocah,emak enggak mau ngalah
86 Episode 86 # Curhat nya si bocah
87 Episode 87 # Zain di ciduk
88 Episode 88 # Kabar buruk dan kabar bahagia
89 Episode 89 # Curhat
90 Episode # 90 Pukulan untuk Zain
91 Episode 91 # Zain yang koma
92 Episode 92 # Pengakuan dari ketiga napi
93 Episode 93 # Tutup kasus!
94 Episode 94 # Bahagia
95 Episode 95 # Mengejutkan !
96 Episode 96 # Kepanikan Dinda
97 Episode 97 # Balas dendam mama Ardan
98 Episode # 98 Stop kasus Dinda
99 Episode 99 # Tanda-tanda melahirkan
100 Episode 100 # Sakit nya kontraksi
101 Episode 101 # Happy Ending drama Dinda Zain
102 New Story by Heni Indah Sari
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Episode 1 .My Momy My wonder woman #Opa Leo
2
Episode #2 Merasa Kesal.
3
Episode 3 # Opa Sakit
4
Episode 4 #Bertanggung Jawab
5
Episode 5 # Dipaksa Menikah
6
Episode 6 # Akal bulus Opa
7
Episode 7 # Menjelang akad
8
Episode 8 # Perang di malam pertama
9
Episode 9 # Tak Di anggap
10
Episode 10 # Cucu
11
Episode 11 # Tuntutan
12
Episode 12 #
13
Episode 13# Masa Bodo!
14
Episode 14 # Sikap Aneh
15
Episode 15 # Kesal tapi ???
16
Episode 16 # Hak
17
Episode 17 # Giat membuat Adonan
18
Episode 18 # Zain Cemburu?
19
Episode 19 # Ke kepoan
20
Episode 20# Amarah yang di selimuti Cinta
21
Episode 21 # Dinda bahagia
22
Episode 22 # Susah di hubungi
23
Episode 23 # Dibalik doa istri Sholihah
24
Episode 24 # Happy Lunch
25
Episode 25 #Ketika sama-sama bertemu dengan mantan
26
Episode 26 # Sakit
27
Episode 27 #
28
Episode 28 #
29
Episode 29 # Pendarahan
30
Episode 30 # Di Rumah Sakit
31
Episode 31 # Curhat nya sang mantan
32
Episode 32 # Tiba-tiba pulang
33
Episode # 33 Baby Twins?
34
Episode 34 # Opa Leo vs Zain
35
Episode 35 # Flashback 3 Bulan Lalu
36
Episode 36 # Say I U
37
Episode 37 # Parenting dulu sebelum pulang.
38
Episode 38 # Qiyamul Lail
39
Episode 39# Garis dua untuk Sania
40
Episode 40 # Nekat menunggu
41
Episode 41 # Panik
42
Episode 42 # Zain Pulang dengan segala keromantisan
43
Episode 43 # Dinda mulai curiga
44
Episode 44 # Tuntutan gila dari Sania
45
Episode 45 # Ketika suami meminta izin menikah lagi
46
Episode # Prepair persalinan
47
Episode 47 # Huru hara dipernikahan Sania
48
Episode 48 # Opa Leo meninggal
49
Episode 49 # Dinda bertaruh Nyawa
50
Episode 50 # Dinda koma Zain menikah lagi
51
Episode 51 # Baby Princes meninggal
52
Episode 52 # Push Runk with mantan Housband
53
Episode # 53 Dinda Siuman
54
Episode # 54 Keriuhan dalam momong
55
Episode 55 # Dinda pulang
56
Episode # 56 Dinda yang Histeris
57
Episode # 57 Tiga jagoan Dinda
58
Episode 58 # Sepasaran
59
Episode 59 # Kembali kerumah Opa Leo
60
Episode 60 # Huru hara seatap dengan madu
61
Episode 61 # Huru hara seatap dengan madu part II
62
Episode 62 # Teka-teki dokter Toddy
63
Episode 63 # Titik terang
64
Episode 64 # Prahara rumah tangga dengan madu
65
Episode 65 # Pergi !
66
Episode 66 # Kehebohan yang dibuat Sania
67
Episode 67 # Sania meninggal
68
Episode 68 # Karma is real
69
Episode 69 # Happy birth day
70
Episode 70 # Papi....?
71
Episode 71 # Om brewok
72
Episode 72 # Pertemuan Zain dan Ardan
73
Episode 73 # Serasa Ayah dan Anak
74
Episode 74 # Penolakan Ortu Ardan
75
Episode 75 # Pertemuan Zain
76
Episode 76 # Flash back
77
Episode 77 # Rujuk
78
Episode 78 # Visi misi Dady dan anak
79
Episode 79 # Would u marry me...?
80
Episode 80 # Gagal Unboxing
81
Episode 81 # Belum puas Unboxing
82
Episode 82 # Ganti rugi
83
Episode 83 # Somasi
84
Episode 84 # Menemui Ardan
85
Episode 85 # Ulah si bocah,emak enggak mau ngalah
86
Episode 86 # Curhat nya si bocah
87
Episode 87 # Zain di ciduk
88
Episode 88 # Kabar buruk dan kabar bahagia
89
Episode 89 # Curhat
90
Episode # 90 Pukulan untuk Zain
91
Episode 91 # Zain yang koma
92
Episode 92 # Pengakuan dari ketiga napi
93
Episode 93 # Tutup kasus!
94
Episode 94 # Bahagia
95
Episode 95 # Mengejutkan !
96
Episode 96 # Kepanikan Dinda
97
Episode 97 # Balas dendam mama Ardan
98
Episode # 98 Stop kasus Dinda
99
Episode 99 # Tanda-tanda melahirkan
100
Episode 100 # Sakit nya kontraksi
101
Episode 101 # Happy Ending drama Dinda Zain
102
New Story by Heni Indah Sari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!