Rein benar-benar keras kepala. Setelah selama ini tidak pernah merecoki kegiatan Chiara, kini mendadak pemuda itu bersikeras untuk mengikutinya hanya karena kesalahan semalam. Chiara sudah mencoba berbagai cara untuk melarang Rein pergi ke kasino. Namun Rein terus memaksa dengan berbagai metode. Mulai dari ancaman hingga rengekan.
Akhirnya, karena sudah lelah berdebat, Chiara membiarkan Rein mengikutinya. Pemuda itu tidak terlalu pandai menyamar. Wajahnya sudah dikenal banyak orang karena Rein adalah anggota keluarga terkemuka. Karena itu ia pergi tanpa penyamaran. Toh tidak akan ada orang yang berani macam-macam dengan Rein bila mengingat kekuasaan ayahnya.
Mereka berdua keluar dari pintu belakang agar tidak menarik banyak perhatian. Matahari kini sudah bersinar lebih terang. Suasana kota pun sudah mulai dipenuhi orang-orang yang hendak berangkat bekerja. Sebagian besar penduduk kota Valas bekerja sebagai pedagang. Bermacam-macam bisnis bisa ditemui di Valas, mulai dari barang antik seperti milik Rein, hingga pakaian dan gaun indah yang sedang tren.
Meskipun begitu, kehidupan di Valas tidak seglamor kelihatannya. Ekonomi sejatinya hanya dipegang oleh segelintir orang kaya yang memainkan bisnis-bisnis gelap. Seperti pelelangan dan pasar gelap yang dimiliki keluarga Rein, hingga bisnis perjudian yang jauh lebih marak. Kota Valas yang di permukaan terlihat glamor, sebenarnya menyembunyikan lebih banyak kesengsaraan penduduknya. Kapitalisme yang merajalela memaksa orang-orang untuk hidup dengan berhutang. Mereka tidak pernah bebas dari kemiskinan hingga ke anak cucu mereka. Keadaan diperburuk dengan kebiasaan berjudi yang sangat parah.
Kejayaan Valas sudah lama musnah. Dunia gelap yang dulunya tersembunyi di bawah tanah kini muncul ke permukaan dan menguasai seluruh wilayah Valas. Karena deimos, sang roh jahat terus menebar benih-benih keserakahan, juga teror yang mencekam, maka kota itu pun harus berada di ambang kehancuran, sama seperti kota di suku-suku lain.
“Tempat ini terlihat mewah tapi entah kenapa terasa penuh tekanan. Aku tidak cocok dengan kehidupan seperti ini,” gerutu Rein ketika baru memasuki kasino Venetian.
“Berhentilah menggerutu, Rein. Kau sendiri yang memaksa untuk ikut. Dan perhatikan raut wajahmu. Kalau kau tidak ingin mati di tempat ini, bersikaplah seperti seorang raja,” nasehat Chiara kemudian.
Rein menatap teman kecilnya itu dengan alis bertaut kebingungan. “Tidak satu pun dari kata-katamu yang bisa kupahami, K … Chiara,” ucap Rein sambil buru-buru mengoreksi panggilannya pada Chiara.
Chiara sudah melotot penuh intimidasi setiap Rein berbicara. Sebaiknya pemuda itu diam saja dan mengawasi Chiara tanpa banyak bertanya.
Kedatangan sang Ratu Judi sontak menarik perhatian seluruh orang di ruangan tersebut. Chiara sama sekali tidak mempedulikan tatapan dan bisikan orang-orang yang mewarnai langkahnya membelah hall luas yang dipenuhi bermacam permainan judi. Gadis itu hanya menyapukan pandanga dengan elegan sambil memilih permainan mana yang ingin dia singgahi lebih dulu. Ada meja poker dan Black Jack – favoritnya – juga ada papan Roullete, hingga Baccarat.
Karena hari itu suasana hatinya buruk gara-gara Rein, maka Chiara memutuskan untuk memainkan permainan yang menurutnya paling beresiko lebih dulu, Baccarat. Adrenalin selalu bisa memperbaiki suasana hati Chiara. Bakarat adalah permainan kasino elegan yang sering kali dimainkan oleh pejudi besar yang paling kaya, dan juga merupakan permainan yang sering dipilih oleh para pemain kelas kakap. Bakarat adalah permainan dramatis yang melibatkan taruhan yang tidak pasti pada salah satu dari dua kemungkinan -- antara bankir yang memiliki angka lebih tinggi, atau player yang memilikinya.
Untuk memainkan bakarat, seseorang harus memiliki keberanian yang tinggi, tetapi Chiara berhasil mempelajari aturan mainnya dengan cukup cepat dan juga cara memasang taruhan yang pintar dan aman sehingga ia dapat menguasai meja perjudian.
“Bagaimana caramu memahami arti angka-angka di meja ini?” tanya Rein yang tak kuasa menahan keinginannya untuk bertanya.
“Diamlah, Rein,” geram Chiara sembari menginjak kaki Rein dengan sepatu hak tingginya yang runcing.
Rein berjengit kesakitan, tetapi berusaha keras untuk tidak memperlihatkannya. Akhirnya pemuda itu pun kembali diam seperti mentimun yang hanya berdiri kaku di belakang punggung Chiara. Dalam permainan Bakarat, kedua pihak akan dibagikan masing-masing dua kartu dari satu tumpuk kartu yang biasanya terdiri dari 8 set kartu. Salah satu pihak disebut dengan pemain, dan pihak lainnya disebut bankir. Pemain mana pun dapat bertaruh pada pihak mana pun yang dipercaya memiliki nilai paling dekat dengan sembilan.
“Pelajari baik-baik, Rein. Begini caraku bermain. Kau lihat kartu yang ada di tanganku? Pada dasarnya, nilai kedua kartu yang ditambahkan akan menghasilkan nilai antara 0 sampai 9. Jenis kartu diabaikan. Kartu Jack, Ratu, dan Raja bernilai 10, As bernilai 1, dan semua kartu dari 2-9 bernilai sesuai angka mereka masing-masing. Ketika nilai kedua kartu ditambahkan, angka puluhan akan dibuang, sehingga angka satuan yang menentukan nilai. Dengan kata lain, kartu Jack, Ratu, dan Raja pada dasarnya bernilai nol. Aku akan bertaruh untuk kartu yang paling dekat dengan total angka sembilan,” terang Chiara sembari menunjukkan kartu di tanganya secara sembunyi-sembunyi.
Sayangnya, tidak satupun dari kata-kata Chiara yang berhasil dicerna oleh pemuda itu. Rein hanya tetap berdiri kaku seolah dia adalah salah satu guci pajangan antik yang ada di tokonya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments