Maria pun sangat bangga ketika ia disuruh masuk. Saat telah diperbolehkan, ia pun mengikuti ke mana perginya sang ibu tadi.
Hingga ia pun sadar jika ibunya tersebut pergi ke suatu bagian rumah yang cukup kecil. Ia pun berjalan di tempat itu dan melihat jika sang ibu telah berada di dapurnya dengan banyak maid yang lain yang menggunakan seragam yang sama.
Maria bingung kenapa orang-orang menggunakan seragam yang sama. Tapi, ia tak peduli dan terus mencari ibunya hingga ia pun pada akhirnya berhasil menemukan sosok itu.
Maria sangat senang dan menghampiri ibunya tersebut.
"Mama!" Jenifer sangat terkejut mendengar suara Maria. Jantungnya seolah hendak copot ketika mendengar suara Maria.
Apakah itu benar-benar Maria? Kenapa dia tega melakukan hal tersebut kepada orang tuanya.
Ia hendak menangis tatkala sadar jika orang tuanya tampak marah. Apakah saat ini ia akan dimarahi di sini secara habis-habisan.
Jennifer pun menyapa ke arah sekitar yang tertuju ke arah anaknya. Yang lain tak ada masalah, hanya saja banyak orang yang terkejut saat tahu Jennifer memiliki anak secantik itu. Rasanya cukup mengerikan di bawa ke sini dan bisa saja dia akan dijadikan santapan sang tuan.
"Maria apa yang kau lakukan di sini? Pulanglah cepat. Kau tak lihat jika di sini banyak membantu ku jadi kau tak perlu khawatir dengan hal tersebut," ucap sang ibu yang penuh dengan kegelisahan.
"Jennifer dia benar anak mu?" tanya rekannya dan Jennifer pun mengangguk lemah.
"Kau benar-benar sudah gila membawa berlian ke sini? Yang ada dia akan menjadi barang tangan tidak berguna jika tuan kita tahu. Tentu saja anak mu bahkan adalah orang yang sangat cantik, bisa saja tuan menginginkannya. Bahkan anak mu pasti akan laku dengan puluhan juta dolar atau bahkan lebih."
Mata Jennifer pun memanas. Tubuhnya sangat tegang takut jika hal tersebut benar-benar terjadi. Jika sudah begitu ia harus bagaimana? Apakah ia tega melihat sang anak yang seperti itu?
"Maria! Kau mendengarkannya bukan? Di sini adalah tempat yang sangat berbahaya bagi mu dan kau tidak cocok berada di sini Karan tempat ini benar-benar mengerikan. Kau mau dijual? Kau tahu kau itu terlalu cantik untuk ada di sini," ucap ibunya sambil menangis ketakutan. "Pulanglah kau Maria, aku ingin kau pulang. Aku tak rela melihat mu jauh dari ku. Hanya kau satu-satunya harapan ku."
Maria pun baru sadar. Jadi ini sebabnya sang ibu tak ingin ia berada di sini.
"Mama! Maafkan Maria. Lain kali Karia tidak akan berbuat secerboh ini. Aku benar-benar sudah gila karena telah berbuat seperti ini. Pasti sangat menyakitkan hati mu."
"Tentu saja," jawab sang ibu dan lalu kemudian membawa Maria pergi ke luar.
Ia pun membawa anaknya tersebut untuk berjalan mengendap-endap agar tak ketahuan satu pun dari anak buah dari sang tuan yang bekerja di sini.
"Kau harus berhati-hati. Tutupi wajah mu itu jangan sampai kau ketahuan," ucap Jennifer yang memperingatkan anaknya tersebut.
Mereka pun berjalan dan akhirnya bisa melewati penjagaan setelah Jeniffer berhasil mengajak kedua penjaga itu berbincang dan lalu kemudian Maria keluar dari rumah tersebut.
Jennifer harap tak ada masalah yang akan datang pada keluarganya karena kecerobohan sang anak.
________
Maria pun menghela napas panjang ketika berhasil pulang ke rumah. Untung daya ingatnya sangat kuat jadi ia berhasil untuk pergi dari rumah itu dan sampai lagi ke rumahnya.
Kebetulan Maria juga dibekali uang oleh seorang ibu sehingga ia bisa sampai ke tujuan. Ia Pikir setelah ini akan terjadi apa-apa dan sama seperti yang hidupnya kemarin.
Padahal nyatanya bahaya telah mengintainya dari luar. Begitu banyak masalah yang akan datang setelah ini. Dan tentu saja Jennifer akan pusing untuk menyelesaikan masalah itu secara satu-satu. Atau bahkan sama sekali takkan pernah bisa terselesaikan.
Karena memang pada dasarnya Jennifer tak memiliki kuasa sedangkan mereka memiliki kuasa. Terlebih lagi tentu saja saat Maria masuk sudah ketahuan oleh penjagaan bahwa ada berlian yang datang ke rumah mereka.
Apalagi Maria sempat mengatakan kepada Jennifer Jika ia mengaku sebagai anaknya Jennifer, sudah pasti setelah ini akan dipanggil dan dimintai anaknya.
"Benar apa yang dikatakan oleh teman-temanku. Jika dunia luar sangat indah. Tapi sepertinya dunia luar juga sangat mengerikan," ucap Maria sambil belajar di mejanya.
Ia pun meletakkan pensilnya di bawah dagu sebagai penopang lagunya tersebut. Lalu ia menarik nafas cukup panjang.
Hari ini atap memutuskan buat sekolah, bahkan tadi ia aku melewati sekolahnya. Tapi untung saja mereka tidak ada yang tahu jika ia tadi telah lewat di sana. Maria bersekolah di luar gang dan itu lebih tepatnya di depan gangnya.
Sekolahnya adalah sekolah yang paling indah menurut Maria. Dan ia tidak tahu juga sekolah di luar sana lebih indah dari apa yang ia kira kira.
_________
Benar apa yang dikhawatirkan oleh Jennifer. Ia pun tak bisa mengelak apapun setelah dipanggil oleh atasannya.
Wanita tersebut menghadap sang atasan dengan kaki yang berlutut dan wajah yang menunduk. Sementara itu air mata hendak keluar dari peluk indahnya karena saking takutnya.
"Kenapa kau selama ini mengatakan jika kau adalah janda tanpa anak. Aku baru tahu Jika kamu memiliki anak secantik itu. Kau benar-benar menyimpan berlian yang sangat indah, Jennifer. Asal kau tahu anakmu itu sangatlah berharga. Dan kau bisa menjadi kaya tanpa perlu repot-repot lagi berkutat di dapurku."
Mendengar apa yang dikatakan oleh sang tuan, Jennifer langsung bersujud di depan tuannya tersebut. Menangis dan memohon ampun jangan dibawa anaknya.
"Tuan! Itu bukanlah anakku, Aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali."
Cetar
Cambuk pun melayang ke punggung Jennifer singgah Jennifer langsung bersyukur di depan sang tuannya. Iya menangis sambil menggigit bibirnya karena menahan rasa sakit yang luar biasa.
"Aku benar-benar tak menyangka jika kau masih saja tidak berbohong. Padahal buktinya sudah benar-benar ada di depan matamu. Apakah kau masih ingin melihat cctv-nya saat kau membantu dia keluar?"
Jennifer pun benar-benar tak bisa berkutik karena ia sudah mati kutu dan tak tahu harus menjawab seperti apa lagi. Ia pun harus mencari akal agar bisa.
"Tuan aku mohon Tuan! Jangan anakku yang diambil. Biar aku saja," mohon Maria yang tidak ada gunanya.
Sang Tuan itu pun tersenyum miring. Dia menatap ke arah bawahannya tersebut agar meminta menggeledah rumah Jennifer.
"Tuann! Tolong jangan lakukan itu!"
_______
TBC
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments