Kenzo yang sudah merasa pusing pun segera memutuskan untuk pulang sebelum ia mabuk.
"Ken, kau mau kemana?" tanya seorang lelaki yang tak lain adalah teman Kenzo
"aku mau pulang"
"kenapa cepat sekali pulang? kita asik asik dulu lah.. mumpung sedang tidak ada kekasihmu disini"
"justru itu, aku merasa tidak betah disini karena tidak ada Kejora"
"elah broo.. kenapa sih kau sangat mengagungkan cewek cacatmu itu?"
"apa maksutmu?" Kenzo nampak emosi dan mencengkeram kerah baju temannya
"sudah sudah! jangan berkelahi disini! Kenzo, pulanglah" ucap teman Kenzo yang lainnya. Ia berusaha meredam emosi Kenzo agar tak meluap disini
Tanpa sepatah katapun. Kenzo segera meninggalkan tempat itu.
Dan di sepanjang perjalanan entah mengapa tubuh Kenzo merasakan ada sesuatu yang aneh dalam dirinya. Tubuhnya tiba tiba terasa gerah dan panas
sial! sepertinya bocah sialan itu sudah mencampur minumanku dengan obat perangsang. Apa maksutnya cob? awas saja ya besok akan aku buat perhitungan padanya
Kenzo memutuskan untuk mendatangi Kejora ke apartemennya. Namun saat di perjalanan, lajunya harus terhenyi saatvia melihat seorang wanita tengah di tarik paksa masuk ke dalam mobil.
Melihat hal itu, jiwa Kenzo pun seketika tergugah keluar untuk menolongnya.
"kak Kenzo?" lirih Reva menatap takjub pada sosok lelaki tampan yang sudah berdiri di depannya.
"siapa kamu?" tanya si pembeli yang sudah stay di dalam mobilnya
"kau tak perlu tau siapa aku. sekarang cepat lepaskan gadis itu"
"aku sudah membelinya dengan harga yang sangat mahal. Aku tidak akan pernah melepaskannya kecuali aku sudah bosan dengannya"
Lelaki itu mengisyaratkan pada pengawalnya untuk menghajar Kenzo. Dan benar saja, perkelahian dua lawan satu itu telah terjadi dengan sengit.
"berhenti! tolong jangan sakiti kak Kenzo tuan" pinta Reva pada laki laki yang sejak tadi menggenggam lengannya
"aku tidak suka jika ada yang ikut campur urusanku"
"tuan.. aku mohon, aku akan ikut berasa anda, tapi tolong lepaskan dia"
Laki laki itu memberi isyarat untuk menyudahi perkelahian yang terjadi. Ia lantas menuntun Reva untuk kembali masuk ke dalam mobil.
"tunggu! berapa kau membelinya?" seru Kenzo yang mampu menghentikan langkah semuanya
Lelaki itu menatap tajam mata Kenzo sembari tersenyum mengejeknya. "delapan ratus juta"
Kenzo menarik nafas panjang dan menghembuskannya cepat, "aku akan membayarmu satu miliyar, dan lepaskan dia" lanjutnya
Lelaki itu pun nampak terbengong tak percaya. Satu miliar?
"berikan saja tuan. Tuan sudah untung dua ratus juta hanya dalam beberapa menit saja. Soal wanita, kita bisa cari lagi nati" bisik salah satu pengawal berbaju hitam
"baiklah! saru miliyar sekarang juga, aku akan melepaskannya"
Kenzo langsung mengambil cek yang ada di dalam mobil. Ia lantas menuliskan angka satu yang di belakangnya terdiri dari sembilan huruf nol.
"kau bisa mencairkannya besok! ingat! jangan pernah mengganggu gadis ini lagi" ucap Kenzo sembari menyerahkan cek itu
"baiklah, ini untukmu!" lelaki itu lantas mendorong kasar tubuh Reva
Beruntunglah dengan sigap Kenzo langsung menangkapnya. Hingga kini keduanya saling memeluk.
"tuan, mengapa kau malah memberikan Reva pada laki laki itu?" tanya sang ibu kepada laki laki itu
"terserah aku mau apa. aku sudah membelinya darimu, jadi dia sudah menjadi hak milikku. Dan kenapa tidak jika ada yang mau membelinya lebih mahal?"
"kalau begitu kau harus membagi keuntungannya denganku!"
"tidak bisa!"
"berikan padaku" sang ibu terus meraih cek yang ada di tangan laki laki itu. Akhirnya keduanya pun saling berebut.
"tunggu! aku tak akan memberikannya padamu kecuali satu hal.."
"kecuali apa?"
"kecuali kau memberikan putrimu yang lain padaku"
"sialan! aku tak akan pernah memberikannya padamu"
Kenzo dan Reva meninggalkan ibu dan laki laki itu. Ia tak mempedulikan pertengkaran yang terjadi diantara mereka.
Karena jujur saja, sejak saat ini, Reva menganggap bahwa hubungan antara ibu dan anak itu telah terputus.
Hening, tak ada satu patah kata pun yang keluar dari bibir Kenzo ataupun Reva. Hingga tak lama kemudian, mereka telah sampai di pekarangan rumah kontrakan milik Reva.
"beristirahatlah"
Kenzo hendak berbalik, namun dengan cepat Reva menahan tangannya. "tunggu kak"
"ada apa Reva?"
"sudut bibir kakak terluka, masuklah, aku akan mengambilkan obat untuk luka kakak"
Kenzo terdiam
"kak.. sebentar saja, aku hanya ingin mengobati kakak"
Akhirnya Kenzo pun mengikuti Reva masuk ke dalam rumah dan mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu. Sebenarnya kepala Kenzo juga sudah begitu pusing sejak tadi.
Kenapa kepalaku malah jadi pusing? tubuhku rasanya aneh! padahal aku hanya minum alkohol sedikit tadi. Apa ini karena pengaruh obat perangsang itu?
Kenzo menggelengkan kepalanya yang semakin tak bisa di kontrol rasa pusingnya. Ia membiarkan Reva mengobati sudut bibirnya yang terluka. Kenzo pun bahkan terlihat menikmati momen ini.
Biasanya Kenzo akan selalu mengajak kekasihnya kemana mana. termasuk ke acara resmi pun. Ia bahkan tak merasa malu sedikitpun meski keadaan fisik Kekasihnya yang cacat dan tak sempurna itu. Walau beberapa temannya itu sering juga mengejek Kejora sang kekasihnya itu.
Namun kali ini Kejora tak bisa ikut hadir karena ia sedang berada di kota kelahirannya. Ia ingin berziarah ke makan ayah dan ibunya yang ada di kota S.
Deg
Jantung Reva benar benar berhenti berdetak saat berada sedekat ini dengan laki laki yang ia kagumi secara diam diam. Bahkan saat mata Kenzo menatap lekat wajahnya, ia hanya mampu menundukkan pandangannya.
Reva.. sadarlah! dia itu kekasih orang. Dia adalah kekasih orang yang sudah sangat baik padamu
Hentikan perasaanmu sebelum kau jatuh terlalu dalam pada pesonanya
Reva terus mengingatkan dirinya agar tak terjebak dengan perasaannya sendiri. Ia pun memilih bangun dan berniat mengembalikan kotak obat yang ia bawa tadi.
Namun saat ia berdiri, tiba tiba saja Kenzo menarik tangannya hingga Reva pun jatuh ke pangkuannya.
"Kejora, kau sangat cantik" lirih Kenzo sembari mencium mesra bibir Reva
Rupanya dalam keadaan setengah mabuk, Kenzo menganggap bahwa Reva adalah Kejora. Ya, Kenzo hanya melihat wajah Kejora dimana mana. Termasuk saat menatap wajah gadis yang ada di depannya itu.
"kak, sadarlah, aku Reva, aku bukan kak Kejora" Reva terus mengelak dan mendorong pelan dada bidang Kenzo yang saat ini sedang memeluknya erat dan menciumi lehernya.
Namun karena pengaruh Alkohol, Kenzo seolah tak mendengarkan sama sekali rintihan Reva. Ia malah semakin berani untuk melanjutkan aksinya.
Dan__
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments