Di Jual Kembali

Reva berjalan dengan tatapan kosong. Ia terus menyusuri dinginnya malam tanpa arah dan tujuan. Ia begitu membenci ibunya. Ibu yang sudah tega menjual kehormatannya.

Reva tak sudi lagi bertemu dengan sang ibu, bahkan ia pun tak mau lagi menginjakkan kaki kerumahnya sendiri.

Saat pikiran kabur mulai muncul dalam benaknya, tak sengaja ia bertemu dengan ibu dan kakak tirinya di perempatan jalan kota.

Ya, ibu dan kakak tirinya itu ternyata sedang asik berbelanja dan menikmati uang dari hasil menjual keperawanannya.

Hingga akhirnya, niat kabur itu ia urungkan saat sang ibu menyeretnya untuk kembali pulang kerumah.

Dua hari berlalu,

Reva tak melakukan aktifitas apapun selama dua hari itu. Ia bahkan tak masuk kerja karena ia merasa malu bertemu dengan orang luar. Sepertinya Reva malu pada dirinya sendiri akan keadaan dirinya yang tidak lagi suci.

Dan malam ini, Reva kembali di dandani sangat cantik dan di bawa sang ibu ke tempat yang sama dengan tempat dimana kehormatannya harus ternoda.

"ibu.. aku tak mau melakukannya lagi" rintih Reva

"jangan memelas padaku! Aku tak akan iba sedikitpun padamu"

"ibu.. aku mohon jangan jual aku lagi bu"

"berhenti merengek Reva! jika kau tak mau melakukan pekerjaan ini, kau akan bekerja apa lagi? mana ada pekerjaan yang bisa menghasilkan uang banyak dengan cepat selain ini?"

"Ibu, aku bisa bekerja lagi di tempatku bekerja dulu, aku janji bu, aku akan melunasi hutang ayah"

"maksutmu bekerja sebagai cleaning service yang gajinya tak seberapa itu?"

"hahaha" Sang Ibu malah menertawakan Reva "Reva.. Reva.. Kau itu kalau mau melawak jangan sekarang"

"waktunya tidak tepat" lanjut sang ibu dengan berbisik lirih tepat di telinga Reva.

"bawa dia" perintah sang Ibu pada dua pengawal berbaju hitam

Akhirnya Reva pun di bawa oleh dua laki laki itu dan di bawa masuk ke dalam kamar yang di dalamnya sudah ada sang bos yang menunggunya.

Dan dimalam itu juga, lagi lagi Reva harus hancur untuk yang kedua kalinya. Reva harus kehilangan lagi harga dirinya sebagai seorang wanita.

Setelah selesai, Reva segera pergi dari tempat terkutuk itu. Ia benar benar muak dan ingin kabur dari sang ibu.

Mungkin lebih baik ia mati dari pada harus terus melayani para lelaki hidung belang. Begitu pikirnya.

Ia berhenti di sebuah sungai. perlahan Reva mulai melangkahkan kakinya menuju ke ujung jembatan yang ada di sana.

Reva memejamkan matanya. Ia pasrahkan hidupnya akan berakhir di air mengalir ini.

Sementara di dalam sebuah mobil, ada sepasang kekasih yang sedang bersenda gurau. Mereka berdua sedang melakukan perjalanan dari kota S menuju kota J.

Saat keduanya tengah melewati sebuah jalanan sepi, dalam remang remang, gadis yang bernama Kejora itu seperti melihat seorang wanita yang tengah berdiri di ujung jembatan.

"sayang.. lihatlah, sepertinya wanita itu hendak bunuh diri"

"biarkan saja" sahut Kenzo malas

"bagaimana bisa kita membiarkan seorang wanita bunuh diri di depan mata kita? ayo sayang kita tolong dia"

Akhornya mau tak mau kenzo pun mengikuti kemauan sang kekasih untuk mendekati gadis itu.

Selamat tinggal dunia..

Bugh

Saat ia hampir melompat, tiba tiba saja seorang lelaki bertubuh kekar langsung menarik dirinya hingga terpental dan membuat dirinya jatuh menindih tubuh laki laki itu.

Pangeran.

Reva terdiam menatap wajah tampan lelaki itu. Entah mengapa ia begitu mengagumi wajah yang baru pertama kali ia lihat. Wajah tampan yang baru saja menyelamatkan hidupnya.

Reva baru tersadar saat ada seoramg perempuan meraih pundaknya.

"kau tidak apa apa?" tanya wanita cantik yang berdiri tepat di depannya

Rava meraih uluran tangannya, ia segera bangun dari atas tubuh laki laki tampan itu.

"kenapa kalian menyelamatkan hidupku? aku ingin mati kak. Aku sudah hancur. Tak ada artinya lagi untuk aku terus hidup"

"hey.. tenanglah! semua masalah pasti ada jalan keluarnya" Ucap wanita cantik itu sambil terus memeluk Reva

Setelah beberapa lama Reva berbincang dengan keduanya, akhirnya Reva pun mulai memiliki semangat hidup.

Kejora dan Kenzo. Sepasang kekasih itu berjanji akan memberikan tempat tinggal yang jauh dari jangkauan ibu tirinya.

Dan benar saja, Kenzo sudah membayar semuah rumah kontrakan selama satu tahun ke depan untuknya. Awalnya Kenzo memang tidak begitu respek dengannya.

Namun karena sang kekasih yerus menintanya untuk membantu Reva, akhirnya mau tak mau Kenzo pun menurutinya.

Dan disitulah ia melihat sisi manis dari seorang Kenzo. Entah mengapa ia malah begitu mengagumi laki laki yang sudah menolongnya.

Dari rumah kontrakan inilah kehidupan Reva di mulai kembali. Hari ini, ia mulai menjalani aktifitas bekerja untuk yang pertama kalinya sebagai seorang waiters di salah satu restoran teman Kenzo.

Sepasang kekasih itu benar benar membantu kehidupan Reva menjadi lebih baik. Kejora sering sekali main ke rumah kontrakannya saat ia libur bekerja. Bahkan Kejora juga sudah menganggap Reva seperti adik sendiri.

"Reva, aku pulang dulu ya" ucap Kejora sembari berjalan tertatih menuju mobil

Ya, Kejora adalah gadis yang tak sempurna. Ia di lahirkan dengan keistimewaan tersendiri dan berbeda dari yang lain.

Reva terus menatap lurus kedepan. Ia tersenyum manis pada Kenzo yang sedang membukakan pintu mobil untuk kekasihnya. Namun sayangnya, Kenzo tak sedikitpun membalas senyumnya.

Reva menatap kepergian mobil itu dengan wajah sendu. Ia begitu kagum dengan Kejora. Di tengah keterbatasan fisiknya, ia dapat di cintai dan di sayangi oleh seorang lelaki yang sangat tampan dan baik.

Semoga suatu saat ada yang menyayangiku sepertinya.

*

Satu tahun berlalu.

Malam ini Reva telah selesai menghadiri pesta ulang tahun sang pemilik restoran. Reva tak dapat menemukan taksi ataupun ojek di sekitar sana.

Entah mengapa malam ini terasa sepi. Mungkin karena terlalu malam jadi banyak kendaraan umum yang sudah tak beroprasi lagi.

Reva akhirnya memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki. Mungkin di jalan nanti ia bisa bertemu kendaraan umum. begitu pikirnya.

Namun hingga beberapa lama ia menyusuri gelapnya malam, ia tak menemukan satupun kendaraan lewat. Dan entah mengapa tiba tiba ia merasa ada yang mengikutinya.

Saat ia melangkah semakin cepat, tiba tiba saja tangannya di cekal oleh lelaki bertubuh kekar dengan berpakaian serba hitam.

"lepaskan aku! kalian siapa? TOLONG!!" teriak Reva sembari terus memberontak

"diam!" sentak salah pria itu

"wah.. wah.. wah.. kau begitu pintar bersembunyi rupanya" Seorang wanita paruh baya tengah keluar dari dalam mobil

"ibu" lirih Reva

"kau sudah membuatku bangkrut karena melarikan diri. Aku terlalu lama mencarimu. Dan kali ini, kau tak akan pernah aku lepaskan anak sialan"

Sang ibu mencengkeram dagu Reva dengan keras lalu menghempaskannya dengan kasar. Hal itu tentu menciptakan rasa perih untuk Reva

"ibu.. ibu sudah menghancurkan hidupku, ibu mau apa lagi dariku?"

"karena kau sudah kabur selama satu tahun, semua aset ayahmu habis terjual. Dan kini, kau harus membayar semuanya Reva. Kau harus mengembalikan semuanya padaku. Kau harus menjadi budak laki laki itu sampai dia sendiri yang bosan denganmu. Karena kau sudah aku jual"

Jeduar

Bagai di sambar petir di siang bolong. Reva tak menyangka jika ibu tirinya begitu tega memperlakukannya seperti sebuah barang dagangan

"tidak bu, aku tidak mau"

"kau harus mau!"

Kedua pria itu terus menyeret tubuh Reva menuju mobil dimana sang pembeli sudah menunggunya dengan tidak sabar.

"tunggu!"

Saat wajah Reva hendak di sentuh oleh sang pembeli, tiba tiba saja aksinya di hentikan oleh seorang lelaki tampan dengan balutan jaz berwarna Navy.

kak Kenzo?

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!