Cinta Monyet

" Nabila bangun! Bagaimana Kau bisa kesiangan begini." Teriak Ibunya dibalik pintu membuat Nabila sontak terbangun. Matanya langsung melihat jam dinding.

" Jam lima." Pikirnya sedikit menggeliat lalu menarik selimut kembali. Nabila tidak tahu dengan pemikiran Ibunya, masih pagi sudah berteriak-teriak seperti alarm pemadam kebakaran. Bahkan Sinar mentari pagi pun belum muncul diufuk timur.

Namun sebuah suara kaki melangkah menuju kamarnya, membuat Nabila langsung terbangun, buru-buru mandi dan bersujud kepada Tuhan. Ibunya selalu mengingatkan,

" Bangunmu adalah mencerminkan kepribadiamu sebagai hamba manusia yang munafik atau ingat Tuhan." Kata simple yang selalu Beliau ucapkan saat Nabila bangun kesiangan atau melewati jam lima.

Daripada Nabila mendengar ocehannya yang bagai burung berkicau di pagi hari, Jelas Nabila memilih mengalah daripada membangkangnya.Nabila buru-buru mengambil handuk dan lari ke kamar mandi.

" Ingat disekolah jangan mikirin pacar-pacaran. Soal jodoh itu sudah ada yang mengatur." Ujar Ibunya disela-sela sarapan pagi Nabila.Nabila hanya menganggukkan kepalanya, di sela minumnya yang hampir tersedak mendengar nasehat Ibunya tersebut.

Nabila jadi teringat akan Bagas. Tapi Dia kan teman. Batin Nabila mengelaknya. Nabila jadi berpikir , kenapa Ibunya tiba-tiba mengingatkan akan hal tersebut. Apa mentang-mentang dulu Ibu dan Ayahnya bersatu karena perjodohan. Jangan-jangan Ibunya juga ingin menjodohkan Nabila. Nabila menggelengkan kepalanya dan berharap itu benar-benar tidak terjadi padanya. Nabila berharap masih bisa memilih jodoh yang sesuai dengan hatinya.

Nabila tersenyum masam memikirkan nasehat Ibunya. SMA saja baru mulai, Namun Ibunya sudah menasehatinya tentang jodoh. Membuat Nabila jadi terpikirkan tentang Bagas. Ya Tuhan, sepertinya hormon kenormalan Nabila sedang berproses dengan baik.

"Konyol." Gerutu Nabila.

Setelah selesai sarapan. Nabila berpamitan dengan Ibunya. Dan langsung menghampiri Erni yang kebetulan baru datang. Pagi ini hampir sebulan sudah Nabila sekolah di SMA. Jenjang pendidikan yang kata orang masa-masa paling indah. Tapi itu menurut mereka. Nabila sendiri baru sebulan menjalaninya. Hari senin pagi ini seperti biasa, upacara hari senin. Itu kewajiban bagi semua siswa di sekolah. Topi abu-abu sudah melekat rapi di rambut Nabila yang sebahu itu.

Setelah selesai upacara, para murid langsung berhambur ke kelas masing-masing. Nabila melewati kelas Kak Erni. Dan jelas terlihat Bagas sedang berbincang-bincang dengan salah satu sahabatnya diteras kelas. Bahasan yang sepertinya serius.

Tanpa sadar Nabila senyum-senyum sendiri mengingat obrolan Mereka di SMS. Jayanti yang disampingnya pun terlihat heran dan penasaran.

" Hei. Kenapa Kamu senyum-senyum sendiri?" Tegur Jayanti. Sahabat Nabila yang berperawakan langsing, tinggi standar dan rambut panjang.

" Tidak ada." Ucap Nabila seraya tersenyum. Dan menyembunyikan kekonyolannya.

" Jangan bilang Kamu kesambet." Ujar Jayanti. Nabila hanya memutar kedua matanya.

" Ngawur." Sahut Nabila.

Begitu sampai kelas. Nabila pun duduk dengan rapi dan langsung melepas topinya.

" Selamat pagi !!!" Sapa salah satu kakak senior di depan kelas, yang tiba-tiba masuk.

Nabila terkejut melihatnya.

" Mohon waktunya sebentar." Ucap murid cowok berperawakan atletis. Dengan tinggi diatas rata-rata. Manis? Jangan ditanyakan lagi.

Semua murid pun langsung tertuju ke arah cowok dengan tinggi diatas rata-rata tersebut. Dan dengan lesung pipi, di pipi kanan wajahnya. Sungguh sudah tidak asing lagi bagi Nabila. Dia Bagas, Orang yang akhir-akhir ini menghantui hidupnya. Setahu Nabila Bagas sudah kelas tiga. Dan harusnya sudah tidak mengurus organisasi. Iya, dalam SMSnya Bagas sering bercerita bagaimana suka dukanya menjadi ketua OSIS.

Pandangannya Bagas secara langsung ternyata tajam. Namun senyumannya jelas membuat semua murid khususnya murid cewek terpesona. Kini Dia berdiri dengan tatapan fokus ke depan dengan nada serius. Dan Nabila mencoba melihat sekitar. Benar saja, Semua kaum hawa menyukai dan terpesona dengannya.

Dia bak pangeran di cerita fiksi. Namun itu membuat Nabila jadi minder dan inscure jadinya. Dia benar-benar menjadi tidak berharap mendapatkannya. Nabila sendiri orang yang tidak suka bersaing untuk urusan hati.

Apalagi Nabila sadar, Dia hanya cewek biasa yang tidak banyak kelebihan. seorang cewek yang senang menyendiri didalam kamar, seorang cewek yang suka menulis atau bahkan membaca Novel dan seorang cewek yang hanya mempunyai beberapa impian saja. Nabila merasa tidak ada yang istimewa dalam dirinya.

Dan mengharapkan cowok seperti Bagas, Itu terlalu seperti main game, yang belum tahu siapa yang menang pada akhirnya sampai permainan itu selesai. Seperti itulah masalah hati, saat membiarkan hati berkelana dengan fantasi berharap. Konsekuensinya jelas kekecewaan, Nabila sebenarnya tidak ingin merasakan itu. Namun sepertinya percakapan Mereka lewat SMS membawa ke perasaan Nabila. Membuat Nabila mempunyai perasaan aneh dan bahagia saat melihatnya.

Diam-diam Nabila jadi terpesona juga saat melihatnya secara langsung. Rasanya benar-benar ada perasaan bahagia di dalam hati Nabila. Walaupun Dia hanya bisa memandangnya. Tanpa mengenalnya secara langsung.

"Keindahan dunia yang hanya sementara." Batin Nabila berusaha mengingatkan diri sendiri.

" Saya disini mewakili salah satu rekan Saya. Yang kebetulan saat ini ada halangan untuk hadir." Jelas Bagas ucapannya tertata rapi dan formal.

Bagas menawarkan ekstra kurikuler basket di dalam kelas Nabila. Semua pun terlihat seperti tertarik untuk mendaftar. Namun tidak untuk Nabila. Dia mengetahui kelemahan dirinya sendiri. Berjalan saja kadang masih tersandung. Apalagi ikut ekstra basket, bisa-bisa Nabila jadi penyebab kekalahan tim. Kalaupun Nabila ikut pelajaran olahraga, itu karena pemaksaan dalam mata pelajaran.

" Nab. Kamu mau ikut juga kah?" Tanya Jayanti setengah berbisik.

Nabila menggelengkan kepala.

" Kenapa?" Jayanti penasaran.

" Aku tidak tertarik." Sahut Nabila.

" Cakep begitu, Kamu tidak tertarik?" Tanya Jayanti setengah berteriak hingga semua mata memandang ke arahnya. Tak terkecuali Bagas.

" Maaf." Ucap Nabila dan Jayanti kompak, setelah sadar bahwa semua mata memandang ke arah Mereka.

Setelah selesai menawarkan ekstra basket. Bagas terlihat keluar dari kelas Nabila. Dan selanjutnya mata pelajaran seperti biasa.

Malamnya, Nabila sedang serius memikirkan tugas bahasa Inggris. Hingga suara notifikasi SMS mengalihkan perhatiannya.

^^^" Hai. Sedang apa? "^^^

Bagas menyapa Nabila lewat SMS. Nabila jadi ingat raut wajah nan mempesona tadi pagi.

Namun seketika Nabila tersadar. Ada ketakutan sendiri dalam hati Nabila. Dia tidak cukup berani menunjukkan dirinya di depan Bagas. Nabila takut Bagas akan kecewa saat melihat diri asli Nabila. Iya, Nabila bukan sosok orang yang percaya diri. Bahkan Dia terkesan sering merasa minder. Padahal secara fisik, Dia manis, wajahnya bersih. Jerawat satu pun jarang muncul di wajahnya. Kecuali waktu-waktu tertentu. Dan gigi gingsulnya membuat Nabila terlihat lebih manis.

^^^" Sepertinya Kamu sedang sibuk. "^^^

Suara notice SMS membuat Nabila tersadar.

Dan langsung mengetik sebuah pesan balasan.

" Maaf. Aku sedang mengerjakan tugas."

Tidak selang lama. Bagas membalasnya kembali.

^^^" Maaf kalau mengganggu. "^^^

" Tidak kak. Ini sudah selesai. Ngomong-ngomong bagaimana kegiatan kakak hari ini?"

Nabila tidak ingin obrolan itu segera berakhir begitu saja.

^^^"Kamu tahu. Hari ini Aku masih sibuk dengan kegiatan ekstra. Aku masih bertanggung jawab untuk tim basket disekolahku."^^^

" Bagus dunk Kak. Berarti Kakak dipercaya untuk mengemban tugas tersebut.

^^^"Oya Kamu sendiri bagaimana disekolah barumu?"^^^

"Biasa, masih beradaptasi disekolah baru."

Percakapan dengan topik sekolah yang sering Mereka bahas. Namun hal sepele tersebut menumbuhkan perasaan aneh seorang Nabila terhadap Bagas.

To be Continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!