BAB 5. Sekertaris dingin.

Di Indonesia.

Di sebuah ruangan salah satu di perusahan Fashion Amanda Corp, sedang ada pemilihan model untuk mempromosikan gaun peluncuran terbaru milik Fashion Amanda Corp.

Ada lima model wanita cantik yang saat ini berada di ruangan tersebut, satu per satu diantara mereka harus mencobanya, dan akan dipilih yang terbaik.

Model pertama mulai action, Merry menggelengkan kepala tanda belum sesuai. Karena Merry yang akan bertanggung jawab, bila hasilnya buruk dirinya juga yang akan di salahkan.

"Cukup, tolong ya jangan seperti ini, kalian harus lebih powernya, jangan setengah seperti ini," ucap Merry seraya mengibaskan tangannya, model wanita pertama mundur, berganti model wanita kedua.

Mulai action, lagi-lagi Merry menggelengkan kepala masih belum sesuai, sudah ada sedikit kemajuan, hanya saja Merry ingin yang sempurna benar-benar bagus.

"Cukup, selanjutnya," ucap Merry lagi yang kemudian di susul model wanita ke tiga.

Awal mula model wanita itu action Merry sedikit tertarik, namun ahirnya kembali tidak suka, lagi-lagi mereka membuat kesalahan, sehingga penilaian pun gagal.

Merry mengibaskan tangannya tanda cukup, yang kemudian langsung disusul model ke empat.

Action nya bagus dari awal sampai akhir, tapi Merry belum memutuskan dia pemenangnya, karena masih ada satu model yang belum tampil, dan Merry ingin melihat model itu terlebih dahulu seperti apa penampilannya.

Dan seketika mata Merry mendelik saat wanita model yang ke lima action, begitu totalitas semua anggota tubuhnya berperan dengan gaya yang dibuatnya begitu unik, seperti sedang show di atas panggung sungguhan.

"Aku memilihmu, terimakasih bagi yang lain, mungkin lain waktu akan berkesempatan bekerja sama dengan Fashion Amanda Corp."

Mereka berempat yang tidak terpilih menunduk sebelum ahirnya pergi dari tempat tersebut.

Sementara wanita model yang terpilih tadi, masih berada di ruangan ini bersama Merry.

"Siapa nama kamu." Merry bicara dingin, pembawaan Merry yang selalu bicara dingin serta auranya yang dingin sejak awal tadi casting dimulai, membuat wanita model itu takut.

"Ra-ratu, Buk?" Model tersebut gugup, menjawab namun kepalnya menunduk.

"Panggil aku Sekertaris Merry!" ucapnya tegas sampai membuat model itu kembali ketakutan.

Sementara Merry yang melihat wanita di depannya ketakutan tidak merasa terusik, karena memang ini tujuannya, supaya mereka tidak bertindak remeh, kalo bosnya saja sudah kejam dan galak, mereka tidak akan berani berkhianat.

"Ba-baik Sekertaris Merry."

"Jika begitu pulanglah, nanti akan saya kabari lagi."

Ratu mengangguk, tersenyum ke arah Merry sebelum ahirnya pergi dari tempat tersebut, Merry menghela nafas panjang, setelah ini dirinya akan melaporkan semua pada Amanda, termasuk tentang Tomi dan Dinda yang Merry lihat tiga hari ini, setelah Amanda pergi ke Amerika.

Sementara Dinda, wanita itu saat ini sedang kesal di ruangan kerjanya sendiri, bagaimana tidak kesal? baru saja Dinda melihat cara kerja Merry yang begitu profesional benar-benar tidak bisa dirinya tikung.

Dinda melihatnya sendiri dari awal akan casting sampai selesai, karena tadi Dinda mengintip di balik pintu, niat hati ingin membuat hasil kerja Merry jelek dan dipecat dari perusahaan ini, dengan begitu Dinda akan lebih mudah merebut harta Amanda.

Namun sayangnya semua rencananya yang sudah disusun baik jadi berantakan, karena dirinya tadi benar-benar tidak bisa masuk ke dalam, melihat tatapan mata Merry yang tajam saja Dinda sudah merinding.

"Bagaimana ini?"

Ah sialan!

Dinda terus memaki dan berteriak di ruang kerjanya, tidak ada yang mendengar keributan yang dibuatnya itu, Dinda seperti sudah kehabisan cara, dan tujuannya sekarang harus menemui Tomi, pria yang diam-diam dirinya cintai.

Brakk!

"Tomi!" Dinda langsung masuk ke dalam menghampiri Tomi yang saat ini duduk di kursi kerjanya.

"Bisa tidak kamu tidak perlu teriak-teriak, dan pelan membuka pintu, itu bisa rusak bila setiap kali kamu membukanya dengan kasar!" ketus Tomi dengan menghela nafas berat.

Dinda berdecak. "Ada yang lebih penting Tomi dari pada sekedar pintu!"

Tomi hanya menatap penuh menuntut jawaban, Dinda langsung menjelaskan masalah yang dirinya ucapkan lebih penting.

"Jadi itu masalahnya," jawab Tomi santai, yang seketika membuat Dinda kesal.

"Kenapa kamu menanggapinya begitu santai Tomi, ini bahaya buat kita!" bentak Dinda yang makin dibuat kesal oleh Tomi.

"Aku punya rencana baru," ucap Tomi yang kemudian berdiri di hadapan Dinda.

Dinda menatap Tomi dengan kening berkerut.

"Aku akan mencoba mendekati Sekertaris Merry, bila dia ada dipihak kita, maka akan semakin mudah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan."

Dinda langsung tersenyum miring mendengar ucapan Tomi.

"Tapi bila dia tidak mau?"

Tomi memegang dagu Dinda. "Siapa sih yang bisa menolak pesona Tomi," ucapnya dengan percaya diri.

Dinda mengangguk dan tersenyum miring, menyetujui rencana Tomi. Sementara Pria itu langsung tertawa bahagia, padahal berhasil belum tentu, tapi ya memang seperti itu orang jahat akan tertawa sebelum rencananya berhasil.

"Jika begitu aku tunggu kabar selanjutnya dari kamu Tomi, dan ingat segera lakukan rencana kamu itu," ucap Dinda sebelum ahirnya pergi dari ruangan tersebut.

Setelah kepergian Dinda, Tomi membuang nafas panjang seraya tangganya di letakkan di meja menyanggah tubuhnya yang sedang membungkuk.

"Amanda, dimana kamu kenapa pergi tidak pamit sama aku," gumam Tomi dengan tatapan kesal, mengingat Amanda yang pergi entah kemana tanpa pamit. Sudah Tomi hubungi no hp nya tapi tidak aktif juga sampai sekarang.

"Kamu sudah berani ya sekarang pergi tanpa seijin aku," ucap kesalnya lagi sembari meremat kertas yang sudah tidak terpakai yang ada di meja kerjanya.

Melempar kertas yang sudah tidak berbentuk itu ke tong sampah, disertai suara kesal.

Sementara Merry saat ini sedang berada di ruang kerja Amanda, selama Amanda pergi, Merry yang akan menjaga ruang kerja Amanda.

Sedangkan ruang kerja Merry ada di sebelah ruang kerja Amanda, hanya Merry masuki bila mau mengambil berkas penting di ruang kerjanya, selebihnya waktunya lebih banyak di ruang Presdir.

"Halo Merry? bagaimana casting model hari ini? sudah mendapatkan yang cocok?" suara tanya Amanda di sambungan telepon, yang saat ini tengah Merry hubungi.

"Semua lancar Nyonya, dan sudah saya dapatkan model yang terbaik," jelas Merry melalui sambungan telepon.

"Bagus jika begitu, terus pantau Tomi dan Dinda, jangan sampai lengah, karena mereka sangat licik." Amanda memperingatkan Merry sebelum ahirnya sambungan telepon terputus.

Sementara Tomi yang saat ini berada di depan pintu ruang kerja Amanda, menempelkan telinganya ke pintu, seolah ingin mendengarkan suara-suara di dalam, namun belum sampai mendengar, pintu ruang kerja Amanda dibuka oleh Merry, seketika Tomi terjungkal-jungkal, hampir menabrak Merry namun wanita itu segera menyingkir.

"Sedang apa Anda di sini!" tanya Merry mengintimidasi, suaranya tegas, auranya dingin dan terlihat marah.

Terpopuler

Comments

Dirmayanti Maryam

Dirmayanti Maryam

kejahatan akan slalu kalah cpt atw lambt pasti akn ketahuan

2023-04-08

1

Riska Fatihica

Riska Fatihica

rasakan kau Tomi makanya jangan suka nguping pembicaraan orang....🤣🤣🤣

2023-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pengkhianatan pernikahan.
2 BAB 2. Kesempatan kedua (Reinkarnasi)
3 BAB 3. Balas Dendam pertama dimulai.
4 BAB 4. Amerika.
5 BAB 5. Sekertaris dingin.
6 BAB 6. Dinda memanfaatkan situasi.
7 BAB 7. Bertengkar hebat.
8 BAB 8. Kedatangan mertua.
9 BAB 9. Cinta sebuah pembuktian.
10 BAB 10. Semakin iri
11 BAB 11. Nyuutt sakit saat ini juga.
12 BAB 12. Mengerjai Tomi.
13 BAB 13. Ingin berangkat bersama.
14 BAB 14. Gaun merah.
15 BAB 15. Pergi dari rumah.
16 BAB 16. Gugatan cerai.
17 BAB 17. Minta bantuan ayah ibu
18 BAB 18. Curhat sama Jihan.
19 BAB 19. Hadiah untuk Amanda.
20 BAB 20. Butuh waktu.
21 BAB 21. tidak saling mengenali.
22 BAB 22. Sudah tidak cinta lagi.
23 BAB 23. Rungkad.
24 BAB 24. Pada keputusan diawal.
25 BAB 25. Dipecat secara tidak terhormat.
26 BAB 26. Amanda tidak lagi sedih.
27 BAB 27. Dinda di tolak Tomi.
28 BAB 28. Jihan vs Dinda.
29 BAB 29. G.E.
30 BAB 30. Tidak bisa mengelak lagi.
31 BAB 31. Dikira orang gila.
32 BAB 32. Menyiram wajah Tomi.
33 BAB 33. Orang mencurigakan.
34 BAB 34. Penculikan Amanda.
35 BAB 35. Berantem Jihan, Dinda, Rita.
36 BAB 36. Setelah lampu menyala kumihat pria berbola mata biru.
37 BAB 37. Mobil Menabrak Amanda.
38 BAB 38. Valentino.
39 BAB 39. Seperti mau melamar.
40 BAB 40. Bertemu lagi dalam satu frame.
41 BAB 41. Detak jantung anakku.
42 BAB 42. CEO PRIMER Group.
43 BAB 43. Tidak diijinkan pergi.
44 BAB 44. Membuatkan bubur.
45 BAB 45. Minta restu Mommy.
46 BAB 46. Melihat Amanda di halte.
47 BAB 47. Menutup mata.
48 BAB 48. Anakku.
49 BAB 49. Menghibur Amanda.
50 BAB 50. Kecewa.
51 BAB 51. Ketuk palu.
52 BAB 52. Pulang dari Paris.
53 BAB 53. Tiga kecoa.
54 BAB 54. Mendadak lupa.
55 BAB 55. Aku mencintaimu.
56 BAB 56. Bekal nasi goreng.
57 BAB 57. Terkejut.
58 BAB 58. Hampir di culik.
59 BAB 59. Deal kita menikah.
60 BAB 60. Dalam Minggu ini.
61 BAB 61. Fitting baju pengantin.
62 BAB 62. Kenangan indah.
63 BAB 63. Hari pernikahan.
64 BAB 64. Sah ...
65 BAB 65. Lanjut pesta.
66 BAB 66. Pulang ke rumah Valentino.
67 BAB 67. Hampir mati.
68 BAB 68. Di pukul bantal.
69 BAB 69. Malaikat maut.
70 BAB 70. Mencoba jujur.
71 BAB 71. Tidak terpengaruh.
72 BAB 72. Penasaran.
73 BAB 73. Menemani Mommy Vio.
74 BAB 74. Di buat iri.
75 BAB 75. Alasan berlatih senjata.
76 BAB 76. Sekedar permintaan.
77 BAB 77. Segudang solusi.
78 BAB 78. Nasehat sahabat.
79 BAB 79. Mengagetkan.
80 BAB 80. Segelas minuman.
81 BAB 81. Memukul pelaku.
82 BAB 82. Kania.
83 BAB 83. Menunjukan baik-baik saja.
84 BAB 84. Mengambil peluru.
85 BAB 85. Hanya bisa patuh.
86 BAB 86. Mengetahui pelaku sebenarnya.
87 BAB 87. Buket mawar.
88 BAB 88. Pria penipu.
89 BAB 89. Inilah bayaran untukmu.
90 BAB 90. Mengejar ke negara Z.
91 BAB 91. Tidak mau membuatnya khawatir.
92 Promo nofel baru.
93 HANYA INSAN BIASA
94 My Husband Perfect
95 Buku Diary Rafatar
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB 1. Pengkhianatan pernikahan.
2
BAB 2. Kesempatan kedua (Reinkarnasi)
3
BAB 3. Balas Dendam pertama dimulai.
4
BAB 4. Amerika.
5
BAB 5. Sekertaris dingin.
6
BAB 6. Dinda memanfaatkan situasi.
7
BAB 7. Bertengkar hebat.
8
BAB 8. Kedatangan mertua.
9
BAB 9. Cinta sebuah pembuktian.
10
BAB 10. Semakin iri
11
BAB 11. Nyuutt sakit saat ini juga.
12
BAB 12. Mengerjai Tomi.
13
BAB 13. Ingin berangkat bersama.
14
BAB 14. Gaun merah.
15
BAB 15. Pergi dari rumah.
16
BAB 16. Gugatan cerai.
17
BAB 17. Minta bantuan ayah ibu
18
BAB 18. Curhat sama Jihan.
19
BAB 19. Hadiah untuk Amanda.
20
BAB 20. Butuh waktu.
21
BAB 21. tidak saling mengenali.
22
BAB 22. Sudah tidak cinta lagi.
23
BAB 23. Rungkad.
24
BAB 24. Pada keputusan diawal.
25
BAB 25. Dipecat secara tidak terhormat.
26
BAB 26. Amanda tidak lagi sedih.
27
BAB 27. Dinda di tolak Tomi.
28
BAB 28. Jihan vs Dinda.
29
BAB 29. G.E.
30
BAB 30. Tidak bisa mengelak lagi.
31
BAB 31. Dikira orang gila.
32
BAB 32. Menyiram wajah Tomi.
33
BAB 33. Orang mencurigakan.
34
BAB 34. Penculikan Amanda.
35
BAB 35. Berantem Jihan, Dinda, Rita.
36
BAB 36. Setelah lampu menyala kumihat pria berbola mata biru.
37
BAB 37. Mobil Menabrak Amanda.
38
BAB 38. Valentino.
39
BAB 39. Seperti mau melamar.
40
BAB 40. Bertemu lagi dalam satu frame.
41
BAB 41. Detak jantung anakku.
42
BAB 42. CEO PRIMER Group.
43
BAB 43. Tidak diijinkan pergi.
44
BAB 44. Membuatkan bubur.
45
BAB 45. Minta restu Mommy.
46
BAB 46. Melihat Amanda di halte.
47
BAB 47. Menutup mata.
48
BAB 48. Anakku.
49
BAB 49. Menghibur Amanda.
50
BAB 50. Kecewa.
51
BAB 51. Ketuk palu.
52
BAB 52. Pulang dari Paris.
53
BAB 53. Tiga kecoa.
54
BAB 54. Mendadak lupa.
55
BAB 55. Aku mencintaimu.
56
BAB 56. Bekal nasi goreng.
57
BAB 57. Terkejut.
58
BAB 58. Hampir di culik.
59
BAB 59. Deal kita menikah.
60
BAB 60. Dalam Minggu ini.
61
BAB 61. Fitting baju pengantin.
62
BAB 62. Kenangan indah.
63
BAB 63. Hari pernikahan.
64
BAB 64. Sah ...
65
BAB 65. Lanjut pesta.
66
BAB 66. Pulang ke rumah Valentino.
67
BAB 67. Hampir mati.
68
BAB 68. Di pukul bantal.
69
BAB 69. Malaikat maut.
70
BAB 70. Mencoba jujur.
71
BAB 71. Tidak terpengaruh.
72
BAB 72. Penasaran.
73
BAB 73. Menemani Mommy Vio.
74
BAB 74. Di buat iri.
75
BAB 75. Alasan berlatih senjata.
76
BAB 76. Sekedar permintaan.
77
BAB 77. Segudang solusi.
78
BAB 78. Nasehat sahabat.
79
BAB 79. Mengagetkan.
80
BAB 80. Segelas minuman.
81
BAB 81. Memukul pelaku.
82
BAB 82. Kania.
83
BAB 83. Menunjukan baik-baik saja.
84
BAB 84. Mengambil peluru.
85
BAB 85. Hanya bisa patuh.
86
BAB 86. Mengetahui pelaku sebenarnya.
87
BAB 87. Buket mawar.
88
BAB 88. Pria penipu.
89
BAB 89. Inilah bayaran untukmu.
90
BAB 90. Mengejar ke negara Z.
91
BAB 91. Tidak mau membuatnya khawatir.
92
Promo nofel baru.
93
HANYA INSAN BIASA
94
My Husband Perfect
95
Buku Diary Rafatar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!