BAB 3. Balas Dendam pertama dimulai.

Amanda gumam Tomi pelan dengan pandangan tak terbaca, yang terus menatap Amanda yang semakin berjalan masuk menuju kursi yang masih kosong, tepat di depan Tomi sebelah kanan meja.

Amanda duduk dengan gerakan elegan, senyumnya yang manis membawa hal positif, semua anggota rapat kembali duduk saat tadi sempat berdiri menyambut kedatangan Amanda.

Melihat semua orang di ruangan ini menghormati Amanda, hati Tomi semakin kesal campur iri, merasa Amanda sudah tidak menghargainya lagi, sampai mengambil keputusan besar untuk kembali memimpin perusahaan saja tidak ada komunikasi dengannya.

Sebelum acara Meeting dimulai, pria bernama Pak Jo, selaku dewan direksi, memperkenalkan posisi yang akan Amanda dudukki.

"Nyonya kami Amanda Putri, akan kembali bekerja dan memimpin perusahaan, ruang Presdir yang selama ini kosong menanti pemimpin yang tepat untuk mendudukinya, mulai sekarang Nyonya Amanda Putri lah yang akan duduk di ruang tersebut," jelas panjang lebar Pak Jo, yang langsung disambut tepuk tangan meriah.

Tomi syok mendengar penjelasan Pak Jo, pasalnya ia ingin sekali bisa menduduki posisi itu, tapi selama ini belum bisa, hanya karena alasan belum begitu pengalaman dan masih banyak belajar.

Tomi benar-benar tidak terima, bila Amanda yang berada di posisi itu, karena itu artinya kedudukan Amanda lebih tinggi darinya, dan Amanda bisa mengawasi gerak-geriknya, Tomi tidak mau itu terjadi.

Selanjutnya meeting dimulai, hari ini pembahasan soal busana, akhir-akhir ini banyak sekali kalangan istri orang kaya yang menginginkan busana yang ada manik mutiara asli, bahan halus dan lembut.

Bagian desainer menunjukan gambar rancangannya, yang saat ini ditampilkan di layar dengan tampilan slide show.

Gambar demi gambar telah ditampilkan, ada beberapa hasil gambar yang membuat Amanda belum puas, dan dirinya memberi masukan sedikit untuk hasil lebih baik lagi.

Dan selama meeting berlangsung, Tomi tidak memberi komentar apa pun, selama itulah dirinya menahan rasa kesalnya.

Dua jam berlalu, meeting pun selesai, Tomi langsung menarik Amanda masuk ke dalam ruang kerjanya.

Tomi yang sudah merasa kesal dan kecewa, langsung mendorong Amanda ke kursi sofa, sampai Amanda duduk terjerembab.

"Kamu gila Tomi! Aku sedang hamil!" bentak Amanda marah karena perbuatan Tomi bisa membahayakan janinnya.

Amanda memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa nyeri, masih menatap tajam ke arah Tomi.

"Aku tidak peduli! sekarang katakan kenapa kamu harus bekerja lagi!" ucap Tomi dengan membentak, emosinya tidak terkendali lagi.

Amanda terkekeh seraya membuang nafas berat. "Kamu tidak peduli dengan kehamilan aku! Dasar gila kamu Tomi!"

Amanda yang kesal dengan sikap Tomi, lalu bangkit dan mau pergi dari ruangan itu, namun tiba-tiba Tomi menariknya lagi membuat Amanda sampai duduk di sofa kembali.

Tomi mencekal rahang Amanda dengan kuat. "Beraninya kamu mau pergi sebelum menjawab pertanyaan aku tadi, huh!"

Amanda melepas tangan Tomi dengan kasar, membalas tatapan tajam mata Tomi. "Mau tahu alasan aku! Iya, kmu mau tahu! Perusahaan ini adalah punyaku, hak aku kapan pun aku mau bekerja lagi, bahkan kamu dan orang lain tidak berhak melarang ku!" ucap tegas Amanda seraya menuding dada Tomi.

Amanda berdiri dari duduknya, seraya mengibaskan rambut panjangnya, menyenggol bahu Tomi saat melangkah pergi dengan jalan anggun. Meninggalkan Tomi yang saat ini diam seribu bahasa mendengar kalimat yang Amanda ucapkan.

Amanda masuk ke ruang kerjanya, masih dengan wajah marah, Amanda berhenti di depan jendela, menatap lurus keluar gedung.

Begitu sakit melihat sikap Tomi barusan pada dirinya, dari sini Amanda sudah tahu bila Tomi di kehidupan yang sekarang juga miliki sifat yang serakah, Amanda menggelengkan kepalanya tidak akan membiarkan Tomi menguasai hartanya.

Amanda terus mencari cara untuk bisa mengungkap keburukan Tomi, supaya keluarga Tomi tahu, dan sekali pun Amanda minta cerai, akan sulit bila tanpa bukti keburukan Tomi.

Amanda berencana akan meminta bantuan temannya yang ahli hacker, yang saat ini masih tinggal di luar negeri, untuk menghadapi Tomi dan Dinda yang licik, Amanda juga harus menggunakan cara licik juga pikir Amanda.

Dan saat ini Amanda lebih milih menyelesaikan pekerjaannya, baru setelah itu akan menghubungi temannya.

Bila Amanda sedang menyibukkan diri dengan pekerjaannya, berbeda dengan Tomi yang saat ini marah-marah di ruang kerjanya.

Tomi membanting semua barang-barang yang ada di ruangannya, karyawan yang mau masuk minta tanda tangan saja sampai tidak bisa, tidak berani mendengar bosnya yang sedang marah.

Dan kabar Tomi yang lagi marah sampai di telinga Amanda, namun wanita cantik itu tidak peduli, tetap lanjut bekerja dan profesional.

Hari pertama bekerja Amanda memang sangat sibuk karena belum miliki Asisten, namun di hari ketiga Amanda berkerja, ia sudah bersama Asistennya yang bernama Merry.

Untuk menjadi Asistennya Amanda tidak mudah bagi Merry, karena wanita itu harus mengikuti banyak tahap seleksi bahkan harus mampu ilmu bela diri, Amanda butuh Asisten yang bisa ilmu bela diri, dengan alasan bekerja bersamanya akan sedikit beresiko.

Dan Merry lah yang terpilih karena sesuai kriteria yang Amanda inginkan, selain Merry bisa diandalkan, Merry juga kelulusan fakultas ekonomi di luar negeri.

Dan di hari ini Amanda ingin terbang ke Amerika untuk menemui teman baiknya, Amanda yang saat ini sudah berada di bandara bersama Merry, berpesan pada Merry untuk melaporkan apa pun yang Merry ketahui, karena Amanda yakin saat ditinggal dirinya pergi, Tomi dan Dinda pasti akan merencanakan sesuatu.

Setelah Amanda sudah memasuki pesawat dan siap landas, Merry kembali ke perusahaan.

Seperti pesan Amanda, Merry akan melakukan perannya dengan baik, wajah Merry yang dingin tanpa senyum, membuat semua karyawan ketakutan, bahkan Tomi yang melihat Merry tidak berani mengajak bekerja sama wanita itu.

Tomi kembali masuk ke ruang kerjanya, tidak lama kemudian Dinda masuk ke ruang kerja Tomi.

Bila sedang mau bicara serius, Tomi menon aktifkan CCTV di ruang kerjanya.

"Aku akan masuk ke ruang kerja Amanda, dan aku akan mengambil surat penting perusahaan ini, aku yakin ada di sana," ucap Dinda dengan seringai tipis seraya mengangkat kunci duplikat.

Tomi tersenyum melihat cara licik Dinda, memang harus segera bertindak, sebelum didepak. Harus segera mengambil alih harta Amanda, mumpung wanita itu pergi adalah kesempatan emas pikir Tomi dan Dinda.

Sementara Merry yang saat ini sedang berada di ruang kerja Amanda, sudah mengganti surat asli dengan yang palsu, lalu surat yang asli Merry simpan.

Terpopuler

Comments

Marianty Poerba

Marianty Poerba

bagus merry

2024-12-12

0

Bu Anis

Bu Anis

bagus ayo tunjukkan bahwa kmu bisa dan balas dendam biar kapok

2023-09-20

1

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Pintunya harusnya diganti juga, sama pasang cctv tersembunyi di ruangan Tomi dan Dinda

2023-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pengkhianatan pernikahan.
2 BAB 2. Kesempatan kedua (Reinkarnasi)
3 BAB 3. Balas Dendam pertama dimulai.
4 BAB 4. Amerika.
5 BAB 5. Sekertaris dingin.
6 BAB 6. Dinda memanfaatkan situasi.
7 BAB 7. Bertengkar hebat.
8 BAB 8. Kedatangan mertua.
9 BAB 9. Cinta sebuah pembuktian.
10 BAB 10. Semakin iri
11 BAB 11. Nyuutt sakit saat ini juga.
12 BAB 12. Mengerjai Tomi.
13 BAB 13. Ingin berangkat bersama.
14 BAB 14. Gaun merah.
15 BAB 15. Pergi dari rumah.
16 BAB 16. Gugatan cerai.
17 BAB 17. Minta bantuan ayah ibu
18 BAB 18. Curhat sama Jihan.
19 BAB 19. Hadiah untuk Amanda.
20 BAB 20. Butuh waktu.
21 BAB 21. tidak saling mengenali.
22 BAB 22. Sudah tidak cinta lagi.
23 BAB 23. Rungkad.
24 BAB 24. Pada keputusan diawal.
25 BAB 25. Dipecat secara tidak terhormat.
26 BAB 26. Amanda tidak lagi sedih.
27 BAB 27. Dinda di tolak Tomi.
28 BAB 28. Jihan vs Dinda.
29 BAB 29. G.E.
30 BAB 30. Tidak bisa mengelak lagi.
31 BAB 31. Dikira orang gila.
32 BAB 32. Menyiram wajah Tomi.
33 BAB 33. Orang mencurigakan.
34 BAB 34. Penculikan Amanda.
35 BAB 35. Berantem Jihan, Dinda, Rita.
36 BAB 36. Setelah lampu menyala kumihat pria berbola mata biru.
37 BAB 37. Mobil Menabrak Amanda.
38 BAB 38. Valentino.
39 BAB 39. Seperti mau melamar.
40 BAB 40. Bertemu lagi dalam satu frame.
41 BAB 41. Detak jantung anakku.
42 BAB 42. CEO PRIMER Group.
43 BAB 43. Tidak diijinkan pergi.
44 BAB 44. Membuatkan bubur.
45 BAB 45. Minta restu Mommy.
46 BAB 46. Melihat Amanda di halte.
47 BAB 47. Menutup mata.
48 BAB 48. Anakku.
49 BAB 49. Menghibur Amanda.
50 BAB 50. Kecewa.
51 BAB 51. Ketuk palu.
52 BAB 52. Pulang dari Paris.
53 BAB 53. Tiga kecoa.
54 BAB 54. Mendadak lupa.
55 BAB 55. Aku mencintaimu.
56 BAB 56. Bekal nasi goreng.
57 BAB 57. Terkejut.
58 BAB 58. Hampir di culik.
59 BAB 59. Deal kita menikah.
60 BAB 60. Dalam Minggu ini.
61 BAB 61. Fitting baju pengantin.
62 BAB 62. Kenangan indah.
63 BAB 63. Hari pernikahan.
64 BAB 64. Sah ...
65 BAB 65. Lanjut pesta.
66 BAB 66. Pulang ke rumah Valentino.
67 BAB 67. Hampir mati.
68 BAB 68. Di pukul bantal.
69 BAB 69. Malaikat maut.
70 BAB 70. Mencoba jujur.
71 BAB 71. Tidak terpengaruh.
72 BAB 72. Penasaran.
73 BAB 73. Menemani Mommy Vio.
74 BAB 74. Di buat iri.
75 BAB 75. Alasan berlatih senjata.
76 BAB 76. Sekedar permintaan.
77 BAB 77. Segudang solusi.
78 BAB 78. Nasehat sahabat.
79 BAB 79. Mengagetkan.
80 BAB 80. Segelas minuman.
81 BAB 81. Memukul pelaku.
82 BAB 82. Kania.
83 BAB 83. Menunjukan baik-baik saja.
84 BAB 84. Mengambil peluru.
85 BAB 85. Hanya bisa patuh.
86 BAB 86. Mengetahui pelaku sebenarnya.
87 BAB 87. Buket mawar.
88 BAB 88. Pria penipu.
89 BAB 89. Inilah bayaran untukmu.
90 BAB 90. Mengejar ke negara Z.
91 BAB 91. Tidak mau membuatnya khawatir.
92 Promo nofel baru.
93 HANYA INSAN BIASA
94 My Husband Perfect
95 Buku Diary Rafatar
Episodes

Updated 95 Episodes

1
BAB 1. Pengkhianatan pernikahan.
2
BAB 2. Kesempatan kedua (Reinkarnasi)
3
BAB 3. Balas Dendam pertama dimulai.
4
BAB 4. Amerika.
5
BAB 5. Sekertaris dingin.
6
BAB 6. Dinda memanfaatkan situasi.
7
BAB 7. Bertengkar hebat.
8
BAB 8. Kedatangan mertua.
9
BAB 9. Cinta sebuah pembuktian.
10
BAB 10. Semakin iri
11
BAB 11. Nyuutt sakit saat ini juga.
12
BAB 12. Mengerjai Tomi.
13
BAB 13. Ingin berangkat bersama.
14
BAB 14. Gaun merah.
15
BAB 15. Pergi dari rumah.
16
BAB 16. Gugatan cerai.
17
BAB 17. Minta bantuan ayah ibu
18
BAB 18. Curhat sama Jihan.
19
BAB 19. Hadiah untuk Amanda.
20
BAB 20. Butuh waktu.
21
BAB 21. tidak saling mengenali.
22
BAB 22. Sudah tidak cinta lagi.
23
BAB 23. Rungkad.
24
BAB 24. Pada keputusan diawal.
25
BAB 25. Dipecat secara tidak terhormat.
26
BAB 26. Amanda tidak lagi sedih.
27
BAB 27. Dinda di tolak Tomi.
28
BAB 28. Jihan vs Dinda.
29
BAB 29. G.E.
30
BAB 30. Tidak bisa mengelak lagi.
31
BAB 31. Dikira orang gila.
32
BAB 32. Menyiram wajah Tomi.
33
BAB 33. Orang mencurigakan.
34
BAB 34. Penculikan Amanda.
35
BAB 35. Berantem Jihan, Dinda, Rita.
36
BAB 36. Setelah lampu menyala kumihat pria berbola mata biru.
37
BAB 37. Mobil Menabrak Amanda.
38
BAB 38. Valentino.
39
BAB 39. Seperti mau melamar.
40
BAB 40. Bertemu lagi dalam satu frame.
41
BAB 41. Detak jantung anakku.
42
BAB 42. CEO PRIMER Group.
43
BAB 43. Tidak diijinkan pergi.
44
BAB 44. Membuatkan bubur.
45
BAB 45. Minta restu Mommy.
46
BAB 46. Melihat Amanda di halte.
47
BAB 47. Menutup mata.
48
BAB 48. Anakku.
49
BAB 49. Menghibur Amanda.
50
BAB 50. Kecewa.
51
BAB 51. Ketuk palu.
52
BAB 52. Pulang dari Paris.
53
BAB 53. Tiga kecoa.
54
BAB 54. Mendadak lupa.
55
BAB 55. Aku mencintaimu.
56
BAB 56. Bekal nasi goreng.
57
BAB 57. Terkejut.
58
BAB 58. Hampir di culik.
59
BAB 59. Deal kita menikah.
60
BAB 60. Dalam Minggu ini.
61
BAB 61. Fitting baju pengantin.
62
BAB 62. Kenangan indah.
63
BAB 63. Hari pernikahan.
64
BAB 64. Sah ...
65
BAB 65. Lanjut pesta.
66
BAB 66. Pulang ke rumah Valentino.
67
BAB 67. Hampir mati.
68
BAB 68. Di pukul bantal.
69
BAB 69. Malaikat maut.
70
BAB 70. Mencoba jujur.
71
BAB 71. Tidak terpengaruh.
72
BAB 72. Penasaran.
73
BAB 73. Menemani Mommy Vio.
74
BAB 74. Di buat iri.
75
BAB 75. Alasan berlatih senjata.
76
BAB 76. Sekedar permintaan.
77
BAB 77. Segudang solusi.
78
BAB 78. Nasehat sahabat.
79
BAB 79. Mengagetkan.
80
BAB 80. Segelas minuman.
81
BAB 81. Memukul pelaku.
82
BAB 82. Kania.
83
BAB 83. Menunjukan baik-baik saja.
84
BAB 84. Mengambil peluru.
85
BAB 85. Hanya bisa patuh.
86
BAB 86. Mengetahui pelaku sebenarnya.
87
BAB 87. Buket mawar.
88
BAB 88. Pria penipu.
89
BAB 89. Inilah bayaran untukmu.
90
BAB 90. Mengejar ke negara Z.
91
BAB 91. Tidak mau membuatnya khawatir.
92
Promo nofel baru.
93
HANYA INSAN BIASA
94
My Husband Perfect
95
Buku Diary Rafatar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!