Eps 5. Satu bulan kemudian

Satu bulan kemudian

"Bagaimana Rob? Apa kau sudah menemukan alamat wanita itu" tanya Albi ketika sedang di pesawat menuju ke tanah air.

Setelah menyelesaikan permasalahan perusahaanya di Paris Albi langsung memutuskan pulang ke tanah air.

Permasalahan perusahaan yang begitu rumit membuat dirinya lama di negara itu.

"Sudah tuan, Alamatnya di kawasan perumahan elit jl. Dermaga no. 5, nama wanita itu adalaha Kayla Marligh merupakan putri pertama tuan Hardi Marligh pemilik Perusahaan Marligh tuan," Sahut Robby, Albi manggut-manggut sambil mendengarkan ucapan asistennya.

Tak terlalu sulit untuk Robby menemukan info tentang Kay, karena dia bisa langsung mendapatkan rekaman CCTV dari orang suruhannya yang ia tugaskan untuk menyelidiki soal Kay, hotel itu milik keluarga Wijaya tentu memudahkan mereka mendapatkan rekaman CCTV.

"Apa kau mendapatkan rekamana CCTV nya Rob" tanya Albi.

"Iya tuan, nanti saya akan perlihatkan setelah pesawatnya landing" sahut Robby di balas anggukam oleh Albi.

Tak lama jet pribadi milik Albi pun mendarat di bandara soekarno hatta.

"Kita pulang kemana tuan" tanya Robby.

Semenjak mendirikan perusahaan sendiri Albi sering pulang ke apartemennya yang jauh lebih dekat dengan kantornya, weekend baru dia akan pulang ke rumah orang tuanya.

"Kita langsung ke rumah wanita itu Rob, kita harus segera menyelesaikan masalah ini sebelum papa mengetahuinya" sahut Albi.

"Baik tuan" sahut Robby.

"Mana rekaman itu" pinta Albi.

Robby pun memberikan tab nya kepada Albi, Albi pun menerima tab tersebut dari tangan asistennya.

Di lihatnya video rekaman CCTV tersebut oleh Albi.

****

Flashback

Pada saat itu keluarga Marligh sedang mengadakan pesta ulang tahun Kay di hotel Wijaya sekaligus mengumumkan acara pernikahan Kay dengan Vino Sanjaya yang akan di lakukan sebulan lagi.

Kay dan Vino di jodohkan oleh kedua orang tua mereka karena alasan bisnis.

Rani tidak suka dengan keputusan orang tuanya karena dirinya sudah lebih dulu menyukai Vino namun dia tak berani membantah keputusan orang tuanya, dan Vino juga nampak bahagia dengan keputusan orang tuanya yang menjodohkannya dengan Kay.

Keluarga Marligh dan keluarga Sanjaya memang sudah bersahabat sejak lama, dan mereka berniat menjodohkan anak-anaknya untuk memajukan bisnis mereka.

Namun karena Rani tidak menyukai itu semua, membuat ia nekat menjebak sang kakak dengan menggunakan obat tidur yang ia bubuhkan ke minuman Kay.

"Ssstttt... Kenapa kepalaku pusing sekali ya" desis Kay sambil memegangi kepalanya.

Kay yang sudah tidak tahan pun akhirnya ijin kepada orang tuanya untuk kembali ke kamar hotel.

Dengan langkah gontai Kay berjalan menuju ke kamarnya, namun pandangan Kay yang mulai buram membuat Kay salah masuk kamar.

Kamar Kay nomor 112 namun Kay masuk ke kamar 121.

Kay masuk kedalam kamar tersebut dan langsung merebahkan diri di atas ranjang, lantas Kay langsung memejamkan matanya.

Sedangkan di luar Rani kehilangan jejak kakaknya, ia mencari ke kamar kakaknya namun tak menemukannya.

"Aku tak mau tahu kamu harus menemukan kakakmu itu, aku sudah membayar mahal sama kamu" ucap pria tersebut.

"Kau tenang saja, aku pasti bisa menemukan kakakku" sahut Rani percaya diri.

Ternyata Rani selain memberikan obat tidur kedalam minuman Kay, Rani juga menjual Kay kepada pria hidung belang.

Rani berharap Kay hamil dan pernikahannya dengan Vino batal.

Flashback off

Sedangkan di sebuah rumah tepatnya di rumah keluarga Marligh sedang terjadi keributan.

Rani adik kandung Kay menemukan tespek di kamar Kay, dia yang diam-diam masuk kedalam kamar kakaknya tak sengaja menemukan tespek di laci lemari milik Kay. Entah apa tujuan Rani diam-diam masuk ke kamar Kay tanpa permisi.

"Mama..." triak Rani sambil membawa tespek tersebut, ia ingin menunjukkannya kepada sang mama.

"Ada apa Rani? Kenpaa kamu teriak-teriak seprti itu" tanya sang mama yang bernama Marlyn.

"Lihat mama, aku menemukan ini di kamar kaka Kay" ucap Rani sok polos sambil memberikan tespek ke sang mama.

Marlyn menerima tespek tersebut dengan tangan bergetar, sedangkan Rani menatap mamanya sambil senyum meneyeringai.

"Tidak mungkin ini milik Kay, mama yakin kalau kakakmu anak baik" lirih Marlyn membuat Rani tersenyum masam.

"Mama coba tanya langsung saja sama kak Kay ma" saran Rani.

Marlyn pun setuju untuk memanggil sang putri, ia juga ingin tahu kebenarannya.

"Kay...kesini sayang" panggil Marlyn dengan sedikit meninggikan suaranya.

Kay keluar dari arah dapur menghampiri mamanya dengan tergopoh gopoh.

"Ada apa ma" tanya Kay.

"Jelaskan sama mama kenapa benda ini ada di kamar kamu Kay" pinta Marlyn.

"Kenapa mama bisa mendapatkan ini" tanya Kay.

"Jawab pertanyaan mama Kay" desak Marlyn.

"Maafkan Kay ma" lirih Kay sambil meneteskan air matanya.

"Apa maksudmu sayang? Jadi benar benda ini milikmu" tanya Marlyn memastikan.

Kay tidak berani menjawab, dia hanya menundukkan wajahnya sambil meneteskan air matanya.

"Jawab pertanyaan mama Kay, jawab kalau semua ini tidak benar" cecar Marlyn sambil mengguncang bahu sang putri.

Hiksss... Hiksss... Bukannya menjawab tangis Kay malah semakin pecah.

"Ada apa ini ma, kau apakan Kay kenapa bisa menangis seperti itu" tanya Hardi yang baru saja turun dari atas tangga.

Bukannya menjawab pertanyaan suaminya, Marlyn justru memberikan tespek tersebut kepada sang suami.

"Maksudnya apa ini ma" tanya Hardi tak mengerti.

"Tanya saja sama putri kesayangan mu itu pa" ucap Marlyn sambil menatap Kay dengan tatapan kecewa.

Hati orang tua mana yang tak sakit ketika tahu putrinya hamil di luar nikah.

Tapi kenapa? Kenapa harus putrinya, setahu Marlyn Kay anak baik, bahkan dia jarang bergaul dan tak banyak memiliki teman, berbeda dengan Rani yang suka kelayapan.

"Jelaskan sama papa sayang, apa maksud benda ini" pinta Hardi.

"Maafkan Kay papa, Kay bisa jelasin ini semua" lirih Kay sambil menunduk tak mau melihat wajah orang tuanya yang terlihat kecewa kepada dirinya.

"Jadi benar kamu hamil Kay" tanya Hardi dengan suara melemah.

"Iya papa" jawab Kay lirih, hampir saja suaranya tak terdengar oleh mereka.

Plakkk

Plakk

Plakk

Hardi menampar kedua pipi Kay secara bergiliran, membuat Kay jatuh tertunduk dengan sudut bibir berdarah.

"Dasar anak tidak tahu di untung, anak tak tahu diri, selama ini pap membesarkanmu dengan penuh kasih tapi kamu malah membalasnya dengan melemparkan kotoran kewajah papa"

hardik Hardi dengan nafas naik turun karena marah.

Marlyn juga ikut menangis melihat putrinya yang di tampar oleh suaminya, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, suaminya kalau marah tak bisa di cegah.

Sedangkan Rani tersenyum puas melihat keributan yang ia buat.

"Gugurkan anak dalam kandunganmu Kay, papa tak mau pernikahanmu dengan Vino batal" perintah Hardi.

Namun Kay menggelengkan kepalanya, ia akan mempertahankan anak yang ada di dalam kandungannya.

Terpopuler

Comments

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

pengin nabok Rani aku jadi sodara kok jahat bgt ya

2023-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Menolak menggugurkan
2 Eps 2. Dirumah Albi
3 Eps 3. kemauan orang tua
4 Eps 4. Pov Albi
5 Eps 5. Satu bulan kemudian
6 Eps 6. Mangga Muda
7 Eps 7. Ke Dokter Kandungan
8 Eps 8. Laura
9 Eps 9. Vino Dan Rani
10 Eps 10. Mengenalkan Kayla
11 Eps 11. Membawa Kay kerumah
12 Eps 12. Menerima Kayla
13 Eps 13. Ketemu Rani
14 Eps 14. Cincin Pernikahan
15 Eps 15. Hari pernikahan
16 Eps 16. Hari pertama menjadi Istri
17 Eps 17. Nyidam Bubur Ayam
18 Eps 18. Keluarga Kayla
19 Eps 19. Keluarga Dirgantara
20 Eps 20. Sore yang panas
21 Eps 21. Pandangan Nyonya Amira
22 Eps 22. Hubungan Kay dengan Amira
23 Eps 23. Pernikahan Rani & Vino
24 Eps 24. Resepsi Rani
25 Eps 25. Obrolan dengan Hardi
26 Eps 26. Undangan makan malam
27 Eps 27. Makan malam keluarga wijaya
28 Eps 28. Bayi yang hilang
29 Eps 29. Tamu tak diundang
30 Eps 30. Tidak tahu malu
31 Eps 31. Masa lalu Hardi
32 Eps 32. Kay belum percaya
33 Eps 33. Masih marah
34 Eps 34. Sabar
35 Eps 35. Baikan
36 Eps 36. Ikut ke kantor Albi
37 Eps 36. Main di Kantor
38 Eps 38. Tanda Lahir
39 Eps 39. Hasil Tes DNA
40 Eps 40. Bukan darah daging Marligh
41 Eps 41. Kesedihan Kay
42 Eps 42. Tes DNA lagi
43 Eps 43. Foto mantan
44 Eps 44. Hasil Tes DNA
45 Eps 45. bertemu Kay
46 Eps 46. Tangis Rani
47 Eps 47. Permintaan konyol Marligh
48 Eps 48. Semakin konyol
49 Eps 49. Melahirkan
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Eps 1. Menolak menggugurkan
2
Eps 2. Dirumah Albi
3
Eps 3. kemauan orang tua
4
Eps 4. Pov Albi
5
Eps 5. Satu bulan kemudian
6
Eps 6. Mangga Muda
7
Eps 7. Ke Dokter Kandungan
8
Eps 8. Laura
9
Eps 9. Vino Dan Rani
10
Eps 10. Mengenalkan Kayla
11
Eps 11. Membawa Kay kerumah
12
Eps 12. Menerima Kayla
13
Eps 13. Ketemu Rani
14
Eps 14. Cincin Pernikahan
15
Eps 15. Hari pernikahan
16
Eps 16. Hari pertama menjadi Istri
17
Eps 17. Nyidam Bubur Ayam
18
Eps 18. Keluarga Kayla
19
Eps 19. Keluarga Dirgantara
20
Eps 20. Sore yang panas
21
Eps 21. Pandangan Nyonya Amira
22
Eps 22. Hubungan Kay dengan Amira
23
Eps 23. Pernikahan Rani & Vino
24
Eps 24. Resepsi Rani
25
Eps 25. Obrolan dengan Hardi
26
Eps 26. Undangan makan malam
27
Eps 27. Makan malam keluarga wijaya
28
Eps 28. Bayi yang hilang
29
Eps 29. Tamu tak diundang
30
Eps 30. Tidak tahu malu
31
Eps 31. Masa lalu Hardi
32
Eps 32. Kay belum percaya
33
Eps 33. Masih marah
34
Eps 34. Sabar
35
Eps 35. Baikan
36
Eps 36. Ikut ke kantor Albi
37
Eps 36. Main di Kantor
38
Eps 38. Tanda Lahir
39
Eps 39. Hasil Tes DNA
40
Eps 40. Bukan darah daging Marligh
41
Eps 41. Kesedihan Kay
42
Eps 42. Tes DNA lagi
43
Eps 43. Foto mantan
44
Eps 44. Hasil Tes DNA
45
Eps 45. bertemu Kay
46
Eps 46. Tangis Rani
47
Eps 47. Permintaan konyol Marligh
48
Eps 48. Semakin konyol
49
Eps 49. Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!