My Wife, My Life
"Papa minta kamu gugurkan saja anak dalam kandunganmu Kayla, papa nggak mau pernikahanmu dengan Vino batal" Pinta Hardi.
Namun Kayla menggelengkan kepalanya, ia bersikeras akan mempertahankan anak yang ada di dalam kandungannya.
"Ada apa ini om? " tanya Vino yang baru saja masuk kedalam rumah Hardi.
Hardi sontak kaget dan merasa gugup dengan kehadiran Vino di rumahnya, ia takut Vino akan tahu kehamilan anaknya dan akan membatalkan pernikahannya.
Berbeda dengan Rani, adik dari Kayla yang justru merasa senang dengan kehadiran Vino, ini kesempatan untuknya menggagalkan pernikahan mereka.
"Kak Kay hamil Kak Vino" lirih Rani sambil menundukkan kepalanya.
Vino kaget mendengar ucapan Rani yang mengatakan kalau calon istrinya hamil.
"Apa benar itu Kay? " tanya Vino dengan suara dingin.
Kay tak menjawabnya, bukan karena takut pernikahannya dengan Vino gagal, karena pada dasarnya dia tidak mencintai Vino, ia menerima Vino karena di paksa oleh orang tuanya.
Dia takut Vino akan marah dengan keluarganya dan membatalkan kerjasama perusahaanya dengan perusahaan papanya.
"Kenapa kamu tidak menjawab Kay!?" sentak Vino membuat Kayla memejamkan matanya karena takut.
"Kita bisa selesaikan masalah ini nak Vino, kita akan membujuk Kayla untuk menggugurkan kandungannya" Timpal Hardi karena melihat keterdiaman putrinya.
"Tidak, sampai kapanpun Kayla akan mempertahankan anak ini" sahut Kay tak terima.
Vino mendekat ke arah Kay lalu mencengkram kedua pipinya.
"Aku tak akan membiarkanmu mengandung anak haram itu, Kay" ucap Vino dengan penuh penekanan, setelah itu ia menghempas wajah Kay.
Entah apa yang ada dipikiran orang tua Kay, melihat anaknya diperlakukan begitu oleh Vino namun mereka hanya diam saja.
Rani mengepalkan tangannya melihat Vino yang tetap ingin menikahi kakaknya.
Pegangi dia om, kita harus bawa Kay ke klinik untuk menggugurkan kandungannya.
Hardi pun mengangguk lantas memegangi kedua tangan putrinya dan menyeretnya keluar menuju ke mobil Vino.
"Kay mohon pa, biarkan Kay mempertahankan kandungan Kayla" pinta Kay dengan derai air mata membasahi wajahnya.
"Jangan egois Kay, papa melakukan ini demi perusahaan kita"
Kay langsung menghempaskan tangan papanya yang memeganginya, ia menatap kedua orang tuanya.
"Siapa yang egois pa, selama ini Kay sudah mengikuti mau kalian tapi tak sedikit pun kalian menghargai keputusan Kay. Kay punya perasaan dan punya keinginan pa, Kayla bukan patung yang harus mengikuti semua keinginan kalian" ucap Kay dengan nafas naik turun mengeluarkan semua unek-uneknya.
"Kay akan mempertahankan anak ini dan akan membatalkan pernikahan Kay dengan Vino" tegas Kayla.
Plakk...
"Dasar anak tidak tahu diri, mulai sekarang jangan pernah menganggapku orang tuamu lagi Kayla, karena aku tidak sudi mempunyai anak pembangkang seperti kamu."
Brugh...
Kay menjatuhkan diri berlutut di kaki ayahnya.
"Maafkan Kay pa, Kay tetap anak papa hiksss... Hiksss" Kay memohon sambil memegangi kaki papanya.
"Pergi kamu dari rumah ini" usir Hardi mendorong tubuh putrinya.
"Om... Kalau begitu bagaimana pernikahanku dengan Kayla" tanya Vino menyeringai mendengar keputusan Hardi.
"Masih ada Rani yang bisa menikah denganmu nak Vino, Ranj jauh lebih baik dari Kayla"
"Tidak, aku akan tetap menikahi Kayla om kalau dia tidak mau menggugurkan kandungannya tidak masalah, nanti setelah lahir aku bisa menaruh anak itu di panti asuhan," kekeuh Vino.
Vino menarik tangan Kay dengan kasar dan menyuruhnya untuk bangun, kemudian dia menyeret Kayla ke dalam mobilnya.
"Lepas Vin, kau menyakiti tanganku".
***
Tiba-tiba di ada dua buah mobil berwarna hitam berhenti di depan rumah Hardi.
Seorang Pemuda tampan nan gagah keluar dari dalam mobil tersebut.
"Stop!!"
"Lepaskan tangan wanita itu" ucap pria tersebut dengan nada tinggi.
"Siapa kamu, tidak usah mencampuri urusan orang" sentak Vino.
"Siapa aku? kalian tidak perlu tahu, yang perlu kalian tahu adalah wanita yang kau pegangi tangannya itu adalah calon istriku" ucap pria itu yang tak lain adalah Albi yang sudah meniduri Kayla sebulan yang lalu.
Kayla membelalakan matanya, "cobaan apa lagi ini Tuhan" Gumam Kayla dalam hati.
Belum juga masalah Vino selesai, sudah datang lagi pria asing yang mengakui kalau dirinya sebagai calon istrinya.
"Kau ini siapa? Datang-datang mengakui anak saya sebagai calon istrimu" sahut Hardi.
"Perkenalkan tuan Hardi, nama saya Albi pria yang sudah menghamili putri anda" ucap Albi memperkenalkan diri sambil tersenyum miring menatap Hardi.
Darimana Albi tahu kalau Kayla hamil? Tentu saja dari anak buah Albi yang ia tugaskan memantau rumah orang tua Kayla.
Bugh...
"Jadi kamu bajiangan itu hah" bentak Hardi.
Albi memegangi sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan keras dari Hardi, dia tak berniat sedikit pun membalas pukulan Hardi.
"Saya memang salah tuan Hardi, tapi saya kesini ingin mempertanggung jawabkan perbuatan saya kepada putri anda" tegas Albi.
"Aku tidak akan sudi mempunyai menantu bajingan seperti kamu, putriku sudah aku jodohkan dengan dia yang jauh lebih baik daripada kamu" ucap Hardi dengan nafas naik turun karena marah Sambil menunjuk ke arah Vino.
"Bawa dia Vino, kita harus segera membawa Kayla ke klinik untuk menggugurkan kandungannya" perintah Hardi kepada Vino
Vino pun mengangguk dan kembali menyeret Kay.
"Kay mohon papa, biarkan Kay mempertahankan kandungan ini, Kayla akan pergi dari rumah ini kalau memang papa malu dengan Kondisi Kayla" pinta Kay dengan tatapan memohon sambil menatap sang papa yang tak memperdulikan permohonan sang putri.
Sejak tadi istri Hardi dan juga Ranj adiknya hanya diam saja menikmati kericuhan yang terjadi di rumahnya.
"Berhenti menyeretnya atau aku tak segan-segan mematahkan kedua tangannmu" Ancam Albi dengan sorot mata tajam menatap Vino.
Vino bisa melihat aura mematikan yang keluar dari raut wajah Albi, membuat nyali Vino menciut, Vino akhirnya melepaskan tangan Kayla.
"Kemarilah" pinta Albi lembut sambil mengulurkan tangannya kepada Kayla.
Kayla pun dengan patuh menerima uluran tangan Albi.
"Kembali kamu Kay" Ajak Hardi
Kay menggelengkan kepalanya, ia menolak ajakan sang papa yang memintanya untuk kembali.
"KALAU BEGITU PERGILAH DAN JANGAN PERNAH MEMANGGILKU PAPA. KARENA AKU TAK SUDI MEMPUNYAI ANAK TAK TAHU DIRI SEPERTI KAMU" ucap Hardi dengan penuh penekanan
Kay hanya menunduk sambil tersedu-sedu.
"Maafkan Kay papa, tapi Kay memutuskan untuk mempertahankan kandungan ini, maafkan Kay yang belum bisa menjadi anak baik untuk papa dan mama" ucap Kay setelah itu ia berbalik dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan halaman rumah orang tuanya.
Keputusan Kay membuat Hardi sangat kecewa dengan sang putri yang lebih memilih kandungannya ketimbang orang tuanya.
Kay pergi tanpa membawa sepeserpun fasilitas dari papanya, bahkan baju saja dia tak membawanya, ia hanya membawa baju yang ia kenakan.
Albi menyusul Kay, saat jarak sudah dekat di raihnya bahu Kayla.
"Ikutlah denganku, bagaimanapun anak yang ada di dalam kandunganmu itu anakku" pinta Albi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
ʜᴏᴋᴋɪs
kayaknya seru nih..
2023-02-24
0