Eps 3. kemauan orang tua

"Masuklah, sampai kapan kamu akan bengong di situ" ucap Albi terkekeh melihat Kay yang begitu takjub melihat kamarnya.

"Ini kamarnya terlalu besar tuan, memangnya tidak ada yang lebih kecil lagi ya" ucap Kay yang baru sadar dari keterkejutannya.

"Tidak ada, kalaupun ada itu kamar pembantu" sahut Albi.

"Kalau begitu saya tidur di kamar pembantu saja tuan" pinta Kay.

"Tidak boleh, aku harus memastikan kenyamanan untuk calon ibu dari anakku" ucap Albi membuat Kay tersipu malu.

Hati Kay rasanya meleot mendengar ayah dari anak yang ada di kandungannya ini begitu memperhatikannya.

"Hai, kenapa wajahmu merah" goda Albi.

"Berhenti menggodaku tuan" ucap Kay mencebikkan bibirnya sebal.

Membuat Albi tertawa puas berhasil menggoda Kay.

"Kamu itu kenapa selalu memanggilku tuan, aku ini bukan tuanmu" kesal Albi.

"Lalu saya harus memanggil anda siapa? Apakah saya harus memanggil anda sayang?" Kay membalas menggoda Albi.

Sekarang giliran wajah Albi yang di buat tersipu oleh Kay.

"Semoga saja anakku yang ada di kandunganmu tidak ikut genit sepertimu" ucap Albi.

"Kenapa tuan mengataiku genit, kan tuan yang memulainya" sahut Kay tak terima.

Albi sengajak mengajak Kay berdebat agar bisa melupakan permasalahannya dengan orang tuanya, meskipun Albi yakin kalau setelah ini Kay akan menangis juga.

"Sudah sana tidur, nanti anakku kaget mendengar ibunya marah-marah" ucap Albi menghentikan perdebatannya dengan Kay.

Kay melangkah mendekati ranjang sambil menghentak-hentakan kakinya.

Albi menggelengkan kepalanya, ternyata pertemuannya dengan Kay tak sekaku yang ia kira, Kay orangnya lucu dan begitu polos membuat Albi nyaman berada di dekatnya.

Albi keluar dari kamar itu dan menutup pintunya.

"Aku harus pulang, pasti mama mencariku" gumam Albi

Albi akhirnya memutuskan pulang kerumah orang tuanya, Albi berencana ingin menyembunyikan masalah Kay dari keluarganya.

la memikirkan cara yang tepat untuk memperkenalkan Kay kepada mamanya nya, ia takut orang tuanya akan murka ketika mengetahui dirinya menghamili anak orang.

Tiba di rumahnya Albi langsung masuk kedalam rumah, seperti biasanya kepulangan Albi sudah di sambut oleh mamanya nya.

"Kenapa kamu baru sampai rumah Al? bukannya pesawatmu sudah landing dari tadi siang" tanya mama Eva penuh selidik.

"Albi tadi mampir ke kantor dulu mom, ada pekerjaan yang mesti Albi selesaikan" sahut Arga terpaksa bohong.

"Sampai kapan kamu akan terus memikirkan pekerjaan Al, kapan kamu akan memikirkan jodohmu, mama juga pengen menimang cucu darimu" selalu itu yang di ucapkan mama Eva , dia terus mendesak putra bungsunya itu untuk menikah.

Dari dulu Eva tak pernah sekalipun melihat putra keduanya itu menggandeng seorang wanita.

"Nanti ma, doakan saja kalau secepatnya Albi bertemu dengan jodoh Albi" ucap Albi.

Tiba-tiba ada gadis kecil mendekati Albi dan memegang tangannya, gadis itu yang tak lain Nayla putri kembar Raka dan Alana kaka Albi.

"Sudah oma, oma nda boleh malahin om Albi telus, kasihan om Albi pasti capek habis pulang kelja" ucap Nayla sok dewasa membuat Eva mendengus.

Sedangkan Albi tersenyum meledek sambil menatap sang mama

Nayla selalu membela Albi, karena tiap kali Albi melakukan perjalanan bisnis pasti dia akan selalu membawa hadiah mainan untuknya.

"Uhhh... Keponakan om memang terbaik, sekarang om ada hadiah untuk Nay" ucap Albi sambil menggendong Nayla.

"Mau.. Mau.. Mau... Mana om hadiahnya" pinta Nayla tak sabaran.

"Sabar sayang, mang Asep sedang mengambilnya di mobil om Albi" ucap Albi.

Sedangkan Alana hanya bisa menggelengkan kepalanya, adik iparnya itu selalu memanjakan putra putrinya, membuat Alana dan Raka selalu berselisih karena hal tersebut.

Alana tak ingin anak-anaknya di perlakukan begitu manja, takut kelak anaknya akan terus bergantung kepada orang tuanya.

"Itu mang Asepnya sayang, om Albi mau mandi dulu" ucap Albi sambil menurunkan Nayla dari atas gendongannya.

Nayla pun langsung berlari merebut mainannya dari tangan mang Asep.

"Jangan marah-marah ma, nanti keriput di wajahmu semakin bertambah" sindir Albi sambil melewati mamanya begitu saja.

"Anak itu selalu saja susah kalau di suruh menikah" gerutu eva.

"Biarkan saja ma, nanti kalau sudah waktunya juga Albi akan menikah" timpal Alana menenangkan mertuanya.

Mereka semua akhirnya masuk kedalam kamarnya masing-masing untuk beristirahat.

***

Sedangkan di ruangan mewah yang kini menjadi kamarnya Kay tidak bisa tidur karena memikirkan keluarganya.

Kay keluar dari kamarnya dan keluar menuju ke balkon yang ada di kamarnya.

Di tatapnya langit yang begitu gelap dan di penuhi kelap kelip bintang yang ada di langit, di langit juga terlihat bulan yang nampak malu-malu memperlihatkan dirinya.

Suasana seperti inilah yang membuat Kay semakin betah berlama-lama menatap indahnya malam.

"Maafkan Kay papa, mama, maaf Kay lebih memilih kandungan Kay dari pada kalian, Kay berharap suatu saat nanti papa dan mama akan memaafkan Kay dan menerima kembali Kay sebagai anak papa dan mama." ucap Kay kepada langit malam sambil meneteskan air matanya.

Berkali-kali Kay selalu meminta maaf kepada kedua orang tuanya.

Sedangkan di kamar Albi selalu memantau Kay dari CCTV yang ia pasang di setiap sudut kamarnya kecuali kamar ganti dan juga kamar mandi.

"Maafkan aku Kay, karena ku kamu menjadi menderita seperti ini. Tapi aku bangga sama kamu karena lebih memilih mempertahankan anak kita daripada orang tuamu sendiri, aku berjanji kepada diriku sendiri akan selalu membahagiakanmu dan juga anak-anak kita nanti" ucap Albi bermonolog.

Albi terus memantau Kay dari layar ponselnya, hingga Kay terlelap barulah Albi mematikan ponselnya dan menaruh ya di atas nakas.

Tak lama Albi juga terlelap karena merasa badannya begitu lelah, dia belum istirahat sejak kepulangannya dari paris, makanya membuat Albi cepat terlelap.

Keesokan harinya pukul 7 pagi Albi mulai membuka matanya, ia langsung turun dari atas ranjang dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Tiga puluh menit berlalu Albi menyelesaikan mandinya dan keluar dari dalam kamar mandi.

la menuju ke ruang ganti dan mengambil baju ganti.

Usai selesai semua Albi menuruni tangga dan ngeluyur begitu saja tanpa menyapa keluarganya yang sedang berkumpul di ruang makan.

"Al, kamu tidak sarapan" tanya Rudi papa dari Albi.

"Tidak pa, Albi sedang terburu-buru" sahut Albi tanpa menghentikan langkahnya.

Rudi dan Eva hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putranya yang tak seperti biasanya.

Biasa Albi akan selalu ikut sarapan pagi bersama keluarganya, ia jarang melewatkan sarapan pagi kecuali kalau bagunnya kesiangan, ia akan sarapan di kantornya

"Anakmu itu dari semalam aneh banget pa" gerutu Eva.

"Memangnya semalam Albi kenapa ma?" tanya Rudi bingung perasaan semalam putranya baik-baik saja.

"Pulang dari paris putramu tak langsung pulang, dia malah ke kantornya" sahut Ev.

"Kamu kek tidak tahu putramu saja ma" ucap Rudi santai.

Semenjak mendirikan perusahaan sendiri Albi memang menjadi lebih sibuk dari sebelumnya.

Episodes
1 Eps 1. Menolak menggugurkan
2 Eps 2. Dirumah Albi
3 Eps 3. kemauan orang tua
4 Eps 4. Pov Albi
5 Eps 5. Satu bulan kemudian
6 Eps 6. Mangga Muda
7 Eps 7. Ke Dokter Kandungan
8 Eps 8. Laura
9 Eps 9. Vino Dan Rani
10 Eps 10. Mengenalkan Kayla
11 Eps 11. Membawa Kay kerumah
12 Eps 12. Menerima Kayla
13 Eps 13. Ketemu Rani
14 Eps 14. Cincin Pernikahan
15 Eps 15. Hari pernikahan
16 Eps 16. Hari pertama menjadi Istri
17 Eps 17. Nyidam Bubur Ayam
18 Eps 18. Keluarga Kayla
19 Eps 19. Keluarga Dirgantara
20 Eps 20. Sore yang panas
21 Eps 21. Pandangan Nyonya Amira
22 Eps 22. Hubungan Kay dengan Amira
23 Eps 23. Pernikahan Rani & Vino
24 Eps 24. Resepsi Rani
25 Eps 25. Obrolan dengan Hardi
26 Eps 26. Undangan makan malam
27 Eps 27. Makan malam keluarga wijaya
28 Eps 28. Bayi yang hilang
29 Eps 29. Tamu tak diundang
30 Eps 30. Tidak tahu malu
31 Eps 31. Masa lalu Hardi
32 Eps 32. Kay belum percaya
33 Eps 33. Masih marah
34 Eps 34. Sabar
35 Eps 35. Baikan
36 Eps 36. Ikut ke kantor Albi
37 Eps 36. Main di Kantor
38 Eps 38. Tanda Lahir
39 Eps 39. Hasil Tes DNA
40 Eps 40. Bukan darah daging Marligh
41 Eps 41. Kesedihan Kay
42 Eps 42. Tes DNA lagi
43 Eps 43. Foto mantan
44 Eps 44. Hasil Tes DNA
45 Eps 45. bertemu Kay
46 Eps 46. Tangis Rani
47 Eps 47. Permintaan konyol Marligh
48 Eps 48. Semakin konyol
49 Eps 49. Melahirkan
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Eps 1. Menolak menggugurkan
2
Eps 2. Dirumah Albi
3
Eps 3. kemauan orang tua
4
Eps 4. Pov Albi
5
Eps 5. Satu bulan kemudian
6
Eps 6. Mangga Muda
7
Eps 7. Ke Dokter Kandungan
8
Eps 8. Laura
9
Eps 9. Vino Dan Rani
10
Eps 10. Mengenalkan Kayla
11
Eps 11. Membawa Kay kerumah
12
Eps 12. Menerima Kayla
13
Eps 13. Ketemu Rani
14
Eps 14. Cincin Pernikahan
15
Eps 15. Hari pernikahan
16
Eps 16. Hari pertama menjadi Istri
17
Eps 17. Nyidam Bubur Ayam
18
Eps 18. Keluarga Kayla
19
Eps 19. Keluarga Dirgantara
20
Eps 20. Sore yang panas
21
Eps 21. Pandangan Nyonya Amira
22
Eps 22. Hubungan Kay dengan Amira
23
Eps 23. Pernikahan Rani & Vino
24
Eps 24. Resepsi Rani
25
Eps 25. Obrolan dengan Hardi
26
Eps 26. Undangan makan malam
27
Eps 27. Makan malam keluarga wijaya
28
Eps 28. Bayi yang hilang
29
Eps 29. Tamu tak diundang
30
Eps 30. Tidak tahu malu
31
Eps 31. Masa lalu Hardi
32
Eps 32. Kay belum percaya
33
Eps 33. Masih marah
34
Eps 34. Sabar
35
Eps 35. Baikan
36
Eps 36. Ikut ke kantor Albi
37
Eps 36. Main di Kantor
38
Eps 38. Tanda Lahir
39
Eps 39. Hasil Tes DNA
40
Eps 40. Bukan darah daging Marligh
41
Eps 41. Kesedihan Kay
42
Eps 42. Tes DNA lagi
43
Eps 43. Foto mantan
44
Eps 44. Hasil Tes DNA
45
Eps 45. bertemu Kay
46
Eps 46. Tangis Rani
47
Eps 47. Permintaan konyol Marligh
48
Eps 48. Semakin konyol
49
Eps 49. Melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!